Rabu, 08 April 2015

MICHAEL SAKIT

                  "mama" "apa sayang?" "papa masih lama ma ya buat tugasnya" "nampaknya masih lex, memang kenapa?" "Alex mau keluar jalan-jalan ma" "jalan-jalan apa di luar hujan sayang" "yaaa mama, bosan ma setiap hari di apaterment terus" "memang Alex mau pergi kemana lex?" "ke permainan yang ada di mall tu nah ma" "mama males mau pergi ke sana nak" "kan dekat juga ma dari apaterment kita, mama ni sama anak sendiri kok enggak mau si ma" "iya sudah ayo kita pergi" "yyeeeeyyy." Aku bersama anak aku pergi ke mall yang dekat dengan apaterment kami. "Alex ngomong sama papa dulu" "haruskah ma?" "iya."
               Kemudian anak aku ngomong sama papanya. "papa Alex pergi dulu ya pa" "mau kemana lex?" "tempat permainan di mall yang berada tak jauh dari apaterment kita pa" "haia kamu ini di luar masih hujan nak" "mama mau pa nemenin Alex" "hujan sayang" "paaaaa bolehlah paaaa, Alex kan bosan di apaterment terus pa, boleh ya pa" "huuu kamu ini kalo di bilangin sama papa pasti maksa-maksa terus malas papa jadi lihat kamu seperti ini lex" "papa ni, boleh ya pa" "ya sudahlah" "yyeeeeyy papa baik sama Alex (mmmuuuaaaaccchhh)." Kemudian dia keluar dari kamar. "apa kata papa lex?" "boleh ma" "sebentar kamu tunggu di sini dulu ya nak." Aku masuk ke kamar untuk bicara sesuatu dengan Michael. "enggak apa ni Mike?" "ya sudah mau gimana lagi anak itu ingin pergi ke tempat bermain yang tak jauh dari apaterment kita. Kamu punya uang enggak gar?" "tinggal dikit Mike, untuk uang belanja besok" "ya sudah ambil ini uang aku" "tapi Mike" "sudah enggak apa kok sayang." 
                 Aku mengambil uang Michael dan segera pergi ke luar. "makasih ya Mike" "ya sayang, hati-hati di jalan ya sayang" "iya sayang." Kami bersiap-siap untuk keluar. "lex sudah pakai raincoat belum?" "sudah ma, mama saja yang belum" "mama gunakan payung saja lex" "Alex juga ma" "Alex pakai raincoat aja" "ya deh ma." Kemudian kami pun segera keluar dari kamar. "mau kemana?" "saya bersama anak saya mau ke mall" "boleh saya temenin?" "enggak apa kok saya sama anak saya saja" "beneran ini?" "beneran" "ya sudah hati-hati di jalan, hati-hati ya little boy." Kami pun berpamitan bersama karyawan. "ma masa uncle itu memanggil Alex dengan 'little boy' ma" "kamu kan masih kecil pantaslah uncle itu memanggil kamu dengan sebutan little boy Alex sayang" "kalo kamu sudah besar pasti uncle itu memanggil kamu dengan nama kamu saja mengerti lex?" "tapi Alex enggak mau di panggil dengan nama kata itu ma" "jadi apa sayang?" "yaaa nama Alex sajalah ma" "hmm ya sudah, uncle tu kan enggak tau lex" "ya deh, ma sudah ayo cepat" "sabar Alex sayang."
            Anak aku sangat terburu-buru. "Maaa cepet" "sabar nak." Ketika kami sudah dekat di pintu keluar, kami di teriaki oleh penjaga pintu aparterment. "anda mau kemana?" "mau keluar, kami mau pergi mall yang tak jauh dari apaterment ini" "sebaiknya jangan" "kenapa?" "soalnya sedang badai di luar sana, apakah anda tadi enggak mendengar berita di tv?" "Enggak" "ya sudah sebaiknya jangan" "yaaa mamaaaa." Kami pun pulang kembali ke apaterment kami. Di tengah kembali anak aku sangat kecewa. 
              "Alexander jangan cemberut ahh." Dia terus saja pergi dan menghiraukan perkataanku. "Alexander dengar enggak apa yang mama omongin ni." Dia pergi begitu saja. "Alex!!!!." Tak lama kami sudah sampai di apatermen kami dia pun masuk ke kamarnya dengan membanting pintunya. "ALEXANDER KWEE!!!!!!!!!!!" "kenapa dia ma?" "biasalah anak kamu Mike, tadi kan dilarang untuk pergi keluar karena mau ada badai dia malah cemberut. Omongin deh Mike sama dia" "baiklah ma, papa akan bicara dengannya." Kemudian Michael mendatangi anaknya. "Alex boleh papa masuk nak?." Enggak ada jawaban dari anak aku dan Michael pun masuk saja ke kamarnya. 
            "Alex kenapa sayang?" "*sigh* *sigh* *sigh* mama tu naa... paaa *sigh* *sigh*" "kenapa mama sayang?" "Mama malah menuruti omongan pelayan apaterment ini untuk tidak keluar" "oooo betul lah apa yang di omongin sama pegawai di apatement ini lex, kan Alex sudah tau kalo badai akan datang enggak mungkin orang apaterment membiarkan Alex sama mama pergi" "tapi kan pa..... *sigh* *sigh* *sigh*" "sudahlah lex jangan di omongin lagi minggu depan kita akan pergi ke taman bermain papa janji sama Alex" "bener pa?" "Iya sayang (sambil melap air mata anak aku)" "beneran kan pa" "iya Alexander Kwee" "yeeeyyy" "jangan nangis lagi lex" "enggak pa." 
            Di saat itu pula badai pun datang hujan besar pun tiba. "kelihatannya sudah mau hujan ni Mike" "iya gar." Hujan pun sudah turun. "untung kita enggak jadi pergi kan lex" "iya ma, kita akan pergi minggu depan ma soalnya papa sudah janji sama Alex" "papa mau melanjutkan tugas papa dulu" "belum selesai juga Mike" "masih banyak ni gar, mungkin nanti malam selesainya" "ya sudah selesaikanlah." Michael pun pergi ke kamar lagi untuk menyelesaikan tugasnya dan aku mendengarkan anak aku lagu. "mama mau ngapain ma?" "mama mau mendengarkan adek kamu lagu lex, kamu dulu sering mama dengarkan lagu juga lex" "really?" "yaa lex."
             Aku meletakan headseat di perut aku dan lagu slow pun aku putar. "ma lagunya apa ma?" "lagu slow saja lex, enggak ada nyanyiannya" "untuk apa ma di dengarkan ke adek Alex kalo enggak ada nyanyiannya" "kan lagu slow jadi enggak perlu pakai nyanyian Alexander Kwee" "iya deh ma" "lebih baik kamu belajar besok ada PR enggak?" "enggak ada ma" "beneran ni lex?" "bener" "habis mama dengarkan lagu ini mama mau periksa nilai-nilai Alex di sekolah bagus apa enggak" "bagus-bagus ma." Karena aku enggak yakin dengan omongannya dia pun melihatkan nilainya. "nah lihat ma A+ semua kan ma" "iya nak, ya sudah sebaiknya kamu belajar gi" "ntar malam" "baca-baca buku aja lex" "maksud mama?" "kalo enggak mau belajar baca-baca buku saja nak" "iya deh Alex baca-baca buku saja" "bagus deh."
                Anak aku pun baca-baca bukunya. "mama mau melihat papa kamu dulu ya nak" "iya ma." Aku pun pergi melihat Michael sudah selesai belum. "masih banyak ya Mike" "masih gar" "kamu tu juga salah lagi leave malah enggak memeriksa e-mail" "aaahh sudahlah gar jangan mengoceh kamu ini, aku lagi pusing kamu ngoceh pula" "ya sudahlah aku mau menonton tv saja" "jangan besar-besar bunyikan TVnya" "enggak kok Mike kamu takut banget." Aku pun menonton TV dan Michael mengerjakan tugasnya tanpa di sadari aku membesarkan acara TV sehingga Michael marah. "GAAAARRR BESARKAN LAGI" "ooopppssss maaf Mike" "SUDAHLAH NONTON SAJA DI LUAR KEPALA AKU LAGI PUSING NI BUAT TUGAS BANYAK SEKALI KAMU MALAH MEMBUAT AKU TAMBAH MUMET." Aku pun langsung keluar. "mama, papa sedang apa ma?" "papa sedang buat tugas lex, memang kenapa?" "Alex minta papa ajarin math Alex agak susah ma" "papa enggak bisa di ganggu lex" "kenapa ma?" "enggak bisa mokoknya" "enggak percaya Alex ma" "yaa terserah kamulah, kamu entar kena marah papa nanti." Karena enggak percaya dengan omongan aku anak aku pergi masuk ke dalam. 
                 "paaa" "apa lex?, jangan ganggu papa dulu ya sayang" "Alex enggak tau math yang ini pa, papa mau ya tolong Alex ajarkan sebentar pa" "enggak bisa nak sore ini papa sudah harus selesai entar malam papa langsung mengirimkan tugas ini ke atasan papa sayang" "sebentar saja pa" "Alex tolong ngertiin papa, kalo papa sudah selasai papa akan ajarkan kamu" "sseeeebbbeeennnnntttttaaaarrrr aaaajjjjjaaaa paaa" "GAGARRR." Aku mendengarkan Michael memanggil aku. "apa Mike" "anak kamu nah, aku lagi mau mengerjakan tugas ini dia malah..." "Alex sudah lex jangan menganggu papa kamu" "hhmm iya deh pa." Anak aku pun keluar. "kan sudah mama bilang sama kamu jangan mengganggu papa kamu, bagaimana kalo Alex bantu mama masak mau enggak?" "mau ma" "good, Alex mau masak apa?" "steak aja ma" "masa makan daging terus hari ini kita akan menjadi vegetarian" "tapi jangan ada brocoli ya ma" "lah kenapa lex?" "Alex enggak suka ma" "nanti mama akan membuatkan kamu jadi menyukainya" "mama aja yang masak sendiri Alex enggak mau" "bener ni?" "IYYYAAAA" "haaa kan mama enggak senang kalo kamu ngomong besar-besar seperti itu" "Alex mau main PS saja lah." Dia pun pergi bermain PS. "Alex gitu ya enggak mau bantu mama" "yaa deeh Alex bantu ma" "tapi mama lihat wajah Alex terpaksa."
             Dia langsung menuju ke dapur. "Alex!!!!" "Mama cepat Alex mau membantu mama ni" "sabarlah sayang." Kemudian kami pun memasak. "Alex aja ma yang memotong wortelnya" "tapi hati-hati ya sayang" "iya ma." Anak aku memotong wortelnya dan aku melihatnya. "Alex ujung sama ujung di potongnya lex" "seperti ini ya ma" "kebesaran agak di kurangi sedikit sayang" "seperti ini" "iya" "baiklah." Dia pun mulai memotong wortelnya. "mama mau rebus yang lainnya dulu ya nak, ada 5 wortelnya kamu harus memotongnya seperti yang sudah mama ajarkan sama kamu lex" "baiklah ma" "good." kemudian aku menyiapkan bahan lainnya lagi. "maaa, wortel yang ini agak keras ma" "mana...mana..." "yang ini maaa." Kemudian aku memotongnya. "Alex yaaaa ampun kamu ini ketebelan sayang" "hehehehe biar lebih cepat aja ma" "iiisss kamu ini sini mama ajarkan kamu, masak itu enggak perlu terburu-buru sayang."
             Kemudian aku memotong wortelnya sekalian aku memegang tangannya juga. "nah seperti ini" "ooooohhhh iya ma baiklah" "kalo yang tebal-tebal Alex potong ulang" "siap!!!!!!!." Kemudian anak aku memulai motong wortel yang ketebalan. "jangan salah lex" "baiklah mama cerewet." Aku pun mulai membuat sausnya lagi. "mama sudah semua" "sebentar mama lihat dulu." Aku melihat potongannya. "seperti ini kan ma" "iya nak" "sekarang apa lagi yang harus Alex lakukan ma" "hhhmmm apa yaaa" "nanti mama panggil lagi nak" "ya sudah Alex mau nonton tv dulu ma" "tapi jangan ganggu papa kamu" "tak akan ma." Anak aku pun pergi meninggalkan dapur dan dia menuju kamar kami. "papa sudah belum pa lama banget pa" "Alex bantu aja mama sana" "sudah tadi pa. Papa Alex ingin nonton tv" "buka saja sendiri" "bukakan pa" "Alex enggak lihat papa lagi apa, sudah kamu nonton di luar saja sana papa lagi enggak ingin di ganggu ni nak, sebentar lagi sudah selesai." Aku pun mengecek dimana anak aku berada. "AAAALLLLLEEEEXXXX!!!!!!" "mama manggil lex" "APAAA MAAAAA???" "kesana aja kamu nak" "iiiiisssss mama ni, padahal mau mengganggu papa." Ketika anak aku sudah keluar Michael segera mengunci pintu kamar.
              "iiisss anak ini mengganggu saja, semangat Michael." Alex pun menemui aku. "apa ma?" "bantu mamalah sayang, masa kamu enggak mau membantu mama nak" "mau Alex ma" "kamu tadi pasti menganggu papa lagi?" "cuma lihat papa sudah selesai apa belum kalo sudah Alex ingin papa ajarkan Alex tentang Matematika tadi ma" "kan kamu lihat tadi papa lagi ngapain?" "buat tugas kantor" "tu kenapa pula kamu???, hmm mama tau pasti kamu menganggu papa ya kan nak?" "enggak ma sumpah Alex tadi cuma lihat papa aja ma" "Alex sebaiknya jangan bersumpah, enggak boleh kalo Alex salah gimana?" "maksudnya ma?" "nanti mama jelaskan mama mau masak dulu ya nak" "ya deh ma." Kemudian aku melanjutakan masakan aku. "nanti Alex bantu mama ya nak letakan makanannya di meja makan" "okay mama Alex yang paling cerewet" "heeehh Alex" "memang mama cerewet kok orangnya."
              Masakan yang sudah jadi aku suruh anak aku meletakannya di meja makan. "sudah Alex letakan ma" "bagus deh kalo begitu sayang" "berapa lama lagi ma mama selesai memasaknya?" "sebentar lagi juga selesai, kenapa kamu lapar ya nak?" "belum si" "bohong kamu nak" "enggak bohong kok ma" "bohong kamu sayang" "ENGGGGAAAAKKKKK!!!!!" "ya sudah jangan teriaklah, malulah kamu sama adik kamu yang di kandungan mama, katanya di melihat masa kokonya teriak-teriak" "mama ni mengolok-ngolok Alex" "hahahaha, maaf sayang." Tak berapa lama masakan aku sudah selesai. "panggil papa nak untuk segera makan" "baik." Anak aku memanggil papanya. "paaaa.....paaaaaaaappppaaaa." Michael enggak memperdulikan perkataan anak aku. "maa, papa enggak ada jawaban ma." Aku memanggil Michael. "Mike.....Mike... makan siang sayang" "kan ma, apa jangan-jangan" "jangan berpikiran yang enggak-enggak Alexander Kwee." Tak lama kemudian Michael membukakan pintunya. "apa si?" "makan sayang, rilex aja" "huufftt gar untungnya sudah selesai" "syukur deh kalo sudah selesai sayang" "iya, jadi sore ini papa tinggal mengirim ke atasan papa ma" "ya sudah makan dulu sana." 
              Kami pergi makan. "papa... nanti ajarin Alex math ya pa" "beres" "yyyeeeeyyy." Aku mengambilkan Michael makan siang. "hhmmm nampaknya enak ni" "Alex bantu mama loh pa, Alex mengiris wortel dan menyiapkan semuanya ke meja makan" "wwwaaahhh anak papa sudah besar ya" "iya dong, namanya juga Alexander Kwee" "ya sudah mari makan." Kami pun makan bersama-sama. "mama papa" "apa lex?" "mama papa Alex ingin papa dan mama Alex bergantian menyuapkan Alex" "aaahh Alex ini ada-ada aja" "Alex kan sudah besar makan sendiri" "tapi ma, enggak tu papa saja yang menyuapkan Alex" "ya sudah sini papa suapkan Alex" "pa" "mama, papa kan juga jarang menyuapkan anak kita" "yeeeyyy." Kemudian Michael menyuapkan makan siang ke anak aku. "Mike kenapa kamu enggak langsung saja mengirim e-mail ke atasan kamu?" "enggak apa kok gar, entar sore aja."
              Michael menyuapkan Alex hingga habis semua makanannya. "kenyang Alex pa" "ya sudah papa dan mama mau makan dulu ya sayang" "iya pa" "sini biar Alex  cuci" "anak mama mau nyuci piring?" "iya ma, apa salahnya kan Alex belajar dari sekarang" "bagus deh kalo Alex ingin belajar melakukan segalanya mulai dari sekarang" "waaahh nampaknya papa bisa mempercayakan semuanya kepada Alex" "kenapa emangnya pa?" "Alex maukan kalo ada apa-apa kamu jaga mama?" "siap paa." Kemudian anak aku membawa piring bekas makan dia untuk di cuci. "gar, nampaknya anak kita ini sudah mulai besar ya, enggak terasa saja" "iya dong Mike harus itu ya sudah mari kita makan." Kami pun makan siang. Tak lama kemudian anak kami sudah selesai menyuci piring. "sudah lex?" "sudah pa" "bagus." Dia pun pergi ke depan. Aku enggak tau lagi apa yang dia lakukan. "coba Alex lihat di kamar papa dan mama, apakah sudah selesai papa membuat tugasnya."
                Kemudian anak aku melihat pekerjaan anaknya. "waaah di laptop papa ada banyak mainan." Anak aku pun melihatnya. "Alex mainin aja." Anak aku memainkan laptop papanya tanpa sepengetahuan Michael. "kenyang banget aku gar" "belum habis lagi Mike" "kenyang sayang" "tapi perasaan aku, aku mengambilkan sedikit buat kamu Mike tapi kok kamu kenyang" "entahlah, oh ya sayang aku mau mengirim e-mail ke atasan aku dulu" "iya sayang." Kemudian Michael berjalan ke kamarnya. "Alexx" "pa, Alex cuma main aja pa" "haia Alex ni kalo mau minjam itu bilang dulu sama papa" "maaf pa" "ada yang hilang enggak ni?" "enggak ada pa, Alex enggak ngeluarin kok." Michael memeriksa pekerjaannya. "huufftt untung aja pekerjaan papa enggak ada yang hilang dan sekarang papa mau mengirim ke atasan papa ni" "iya pa." Kemudian Michael pun mengirim ke atasan dia. 
              "pa" "apa lex?" "papa marah ya?" "enggak marah Alex, cuma papa ingin memberitahu Alex saja kalo mau minjam punya papa ni harus bilang dulu sama papa ya nak" "iya pa, Alex minta maaf pa" "(mmmuuuaccchhh) sudah ayo sekarang kita akan belajar Math" "baiklah pa." Michael mengajarkan kepada anak aku pelajaran Math. "begini sayang caranya." Anak aku enggak mengerti dan dia meminta kepada Michael untuk mengulanginya lagi. "paaa ulangi lagi" "ya sudah papa ulangi lagi, harus pehatikan dengan benar ya" "iya pa." Michael mengulangi lagi apa yang dia ajarkan kepada anaknya. "mengerti lex?" "sudah pa, ya sudah sekarang saatnya latihan" "tapi pa, latihan Alex sudah Alex kerjakan dengan benar" "coba papa lihat." Alex pun memperlihatkan latihan dia. 
                "jawaban Alex betulkan pa?" "betul sayang, kamu semakin pintar Alex. Tapi ingat sayang kalo kamu tambah pintar jangan sombong ya nak" "kalo Alex sombong?" "gini maksud papa misalnya kamu tahu tentang pelajaran yang kamu bisa jangan sombong contohnya kamu bisa di math ada teman kamu yang enggak ngerti sebaiknya kamu beri tahu dia agar mengerti jangan sombong enggak mau ajarkan, kecuali ketika ujian kamu jangan memberi tahu temanmu biarkan mereka berpikir sendiri" "kalo teman Alex ingin ke apaterment boleh enggak pa?" "bolehlah asalkan tujuannya untuk belajar" "kalo main aja pa?" "enggak boleh lex" "yaaa papa kenapa paaa?" "entar kamu enggak mau belajar" "pastilah Alex belajar, boleh ya pa" "ya sudah cuma hari sabtu sama minggu saja" "hoorree, thanks papa lovely" "ciumnya mana sayang?" "(mmmuuuaaacccchhh)." 
                  Aku pun datang ke kamar Michael. "sudah kamu kirim Mike?" "sudah sayang" "gar sudah nyuci piring belum?" "AAAALLLLEEEXXXX" "hehehehe mama sudah nyuci piring ma?" "sudah lex" "Alex sekali lagi ngomong nama mama aja papa hukum nanti kamu ya" "maaf pa enggak lagi" "ma, kalo dia ngomong nama kamu aja beri tahu aku ya" "baik pa" "papa juga sering ngomong nama mama juga dan mama pun juga sama" "papa dan mama bedalah sayang" "makanya Alex ngikutin terkadang papa ngomong sama mama dan sebaliknya" "yaa jangan di ikutin dong lex" "Alex kan enggak tau pa" "haaaii kamu ini, mokoknya jangan kamu ikuti omongan papa dan mama yang jelek-jelek ya lex" "iya pa enggak lagi" "kalo kamu masih ngomong yang sama papa akan menghukum kamu nanti" "pa sudah belum di kirim sama atasan papa?" "sudah ma" "syukur deh" "mama.....mamaa... bukannya papa ni sudah jabatan tertinggi ya ma?" "enggak tau papa lex tanya sendiri sama papa" "pa" "bukan lex, masih ada jabatan tertinggi selain papa. Papa cuma wakil saja tapi papa yang di percaya untuk mengurus semuanya" "jadi kalo papa libur begini siapa yang mengurus semuanya pa?" "yaaa masih papa jugalah lex" "oooohhh."
                 Anak aku menghidupkan tv di kamar. "Alex enggak ngerti ya Alex nonton tv ajalah" "suatu saat kamu pasti mengerti kok sayang, kamu kan masih kecil jadi enggak begitu mengerti" "papa...mama... hari sabtu besok Alex mau mengajak Frank ke apaterment boleh enggak papa dan mama?" "hmm bolehlah, tapi papa enggak tau bagaimana dengan mama" "mama boleh saja lex" "yeeey buat makanan yang enak ya ma" "mau apa?" "kue aja ma" "ya sudah mama akan membuat kue." Dan dia kembali nonton tv karena acara favoritnya sudah mulai. "Mike, kapan kita memeriksa kandungan ini?" "besok kita akan menemui dokternya lagi sayang" "jam berapa Mike?" "jam 8 pagi aja ma" "iya deh pa" "papa pengen mengelus perut mama." Kemudian Michael mengelus perut aku. "ooowwwhhh anak papa cepat keluar ya sayang" "sudah hampir 3 bulan ni pa" "papa tau mama sayang, kan nampak besar" "papa....papa Alex mau ngelus juga." Kemudian anak aku mengelus perut aku. "adek Alex" "Alex besok mama dan papa ingin kamu akur sama adek kamu ya lex" "iya paaa" "jangan sering berantem kalo berantem ingat ada hukumannya, harus saling berbagi" "kecuali mainan Alex, Alex enggak mau kalo mainan Alex di pinjem sama adek Alex."
              "loh Kenapa pula lex enggak boleh kamu pinjamkan mainan kamu" "enggak bolehlah pa, itukan mainan Alex ya milik Alexlah.Papa belikan sendiri untuknya" "kamu ini egois tinggi banget sama adek sendiri" "mokoknya kamu harus berbagi sama adek kamu" "enggak pa" "papa juga kok yang belikan mainan itu" "AAALLLEEEEXXXXX EEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNGGGGGAAAAAAAAAAKKKKKKK MMMMMMAAAAAAAAAUUU" "harus maulah lex." Dengan jawaban kesal dia hampir memukul perut aku. "AAAAALLLLLEEEEXXXXXX" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* papa jahat" "Alex janganlah begitu sifat kamu ini juga kan adek kamu ya kamu harus berbagi" "TAPI ALEX ENGGAK BERHARAP DIA LAHIR" "AAAALLLLLEEEXXXAAANDER KWWEEE" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" Dia pun berlari ke kamarnya. "Aallleexxxx..." "sudah ma biarkan dia sendiri dulu" "kamu inilah Mike buat dia marahkan" "sudahlah enggak apa, aku ngomong begitu juga agar dia bisa mengerti  tentang artinya berbagi" "tapi ya jangan di singgung sekarang dululah Mike dia kan masih kecil Mike" "maafin aku sayang."
                   Kemudian aku pergi ke kamar anak aku. "Alex" "MAAAAAMMAAA PEEERRRGGGIIII" "Alex mama kan mau ngomong sama Alex, mama mau ngomong baik kok sama Alex tapi kok Alex ngomong seperti itu, ya sudahlah mungkin mama memang jahat sama Alex, maafin mama ya lex." Ketika aku ingin pergi anak aku pun memanggil aku. "maa...." "apa?." Dia pun datang dan langsung memeluk aku dari belakang. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* maafin Alex ma" "mama juga minta maaf sama Alex ya lex (mmmmuuuaaaccchhh)." Alexander sifatnya sama seperti Michael mereka berdua gampang untuk tersentuh hati mereka. "Alexander sayang banget sama mama" "mama juga sayang banget sama Alex tapi jangan terlalu egois ya lex" "Alex kan anak mama dan papa jadi mau bagaimana pun harus berbagi sayang" "pasti kalo adek kamu lahir dia akan ganteng juga sama seperti kokonya" "tapi Alex kan lebih ganteng daripada dia" "iya mama tau kok, enggak ada yang bisa mengalahkan kegantengan Alex di dunia ini" "iiisss mama ni." 
                    Dia pun tersenyum. "naaah gitu dong jangan cemberut terus anak mama yang paling ganteng di dunia. "mama hari sabtu ini kita berenang yuk ma" "ajak papa kamu" "mama aja yang bilang sama papa ma" "Alex kenapa enggak mau bilang sama papa kan papa itu papanya Alex" "entar papa marah enggak ma?" "mana mungkinlah papa marah sama Alex" "Alex takut ma" "aaaiii kamu ini sama papa sendiri kok takut lex" "takut Alex ma" "ya sudah mama panggil papa saja suruh ke kamar Alex?" "jangan" "lah kok jangan pula, jadi Alex yang ingin ngomong sama papa sendiri ya lex" "mama aja maaaa" "ya sudah mama akan panggil papa saja." Kemudian aku segera pergi ke kamar aku. "bagaimana gar?" "anak kamu ingin ngomong sama kamu Mike" "anak kita Gagar, mau ngomong apa dia?" "sabtu ini dia ingin berenang, kamu boleh apa enggak?" "yaaa bolelah, aku juga sudah lama enggak berenang ni gar" "ngomong sama dia sendiri Mike" "suruh dia sendiri kesini" "mana mau dia takut" "HAHAHAHAAHAAAA TAKUT KENAPA PULA, SAMA PAPA SENDIRI KOK TAKUT" "entahlah Mikey kamu sudah menakutinya kali" "aaaaiiiissss gar jangan panggil aku Mikeylah" "senang aja Mike aku dengan sebutan itu" "aku yang enggak senang Gagar Kwee" "ya sudah aku akan memanggilnya." 
                   Ketika aku hendak turun dari tempat tidur Michael melarangku. "biar aku saja ke kamarnya. Michael pun pergi ke kamar Alex. "Alexander Kwee." Michael melihat anak aku dia seperti ketakutan. "haia Alex kenapa takut sama papa sendiri" "entar papa marahin Alex enggak?" "enggaklah sayang mana mungkin papa memarahi Alex" "Alexander minta maaf sama papa ya pa" "ya sudah enggak apa kok papa maafin kamu, papa kan sayang banget sama Alex mana mungkin papa enggak maafin Alexander Kwee" "(mmmuuuuuaaaaacccchhhh) papa memang papa yang paling baik di dunia ini pa" "siapa dulu dong papa Michael papanya Alexander Kwee. Jadi kita akan ke kolam renang ya pa sabtu ini?" "kalo Alex mau ayolah" "iya paa Alexander mau" "okay" "minggunya Alex ajak Frank main ke apaterment kita ya pa" "beres boosss" "Alex mau menyuruh mama untuk buat kue yang enak buat Frank sahabat Alex" "memang kalian sudah bersahabat?" "sudah dong pa" "ya sudah nanti papa akan bilang sama mama kamu." Karena dua hari lagi hari sabtu Alexander tidak sabar untuk menantikannya. 
                  Singkatnya hari pun sudah memasuki hari sabtu. "papa jam berapa kita akan berenang pa?" "jam 2 siang aja ya lex" "pa kan di apaterment ini ada fasilitas kolam renang untuk apa lagi kita keluar" "tapi Alex mau yang di luar pa" "yang disini saja" "paaa" "mama melarang mana mungkin kan papa menyangkalnya" "papa kan kepala keluarga seharusnya bolehlah, masa papa mau saja di atur oleh mama pa" "iiihhh anak ini pintar saja kalo bercakap" "boleh ya pa" "iya sudah ayoo" "yeeeyy, sayang papa Michael Kwee" "tapi dua hari yang lalu kamu kenapa takut sama papa, hayooo" "papa masih saja memabahas masa lalu Alex kan sayang sama papa yang penting pa. ya sudahlah pa Alex mau nonton TV." Anak aku pun menonton TV. "darimana pula anak ini dapat kata-kata seperti itu" "entah aku juga bingung darimana dia mendapatkan kata-kata seperti itu" "sudah besar anak kita pa" "iya ma."
                Aku pun meminta anak aku untuk membantu memasak di dapur. "Alex mama boleh minta tolong enggak?" "apa ma?" "tolong lex bantu mama di dapur" "aaaaiii Alex males ma" "Alex tolong bantu mama, katanya mau jadi penolong mama kok enggak mau?" "iya deh tunggu habis film kartunnya ma lagi seru" "ya sudahlah bilang aja kamu enggak mau bantu mama ya kan lex" "iya ma Alex bantu" "tapi muka kamu kok kelihatan terpaksa sekali lex?" "iya Alex bantu ma." Dengan keadaan terpaksa anak aku membantu diriku. "mama taulah Alex terpaksa ya kan" "enggak ma, senang aja kok Alex bisa melakukan ini dengan sekejap mata" "aaahhh lex jangan seperti itulah kalo ngomong dimana-mana kalo masak pasti agak lama, bukan cepat" "ya sudah cepat ma, lebih cepat lebih baik, jam 2 kita langsung ke kolam renang yeeeyyy" "memangnya Alex bisa renang lex?" "belum bisa ma, papa mau enggak mengajarkan kepada Alex?" "maulah papa kalo buat anaknya bisa itu pasti mau" "nanti Alex minta ajarkan kepada papa aja ma. ma...maa hari ini kita mau masak apa ma?" "Alex mau masak apa sayang?" "jamur aja ma, Alex suka jamur buatan mama" "ya sudah ayo kita buat jamur rebus" "bukannya di goreng ya ma" "enak juga kalo di rebus lex, kandungan proteinnya juga tinggi sayang" "awas kalo enggak enak ya ma" "eeee, mengancam pula kamu, mama pukul ntar kamu." 
                      Sambil memukul pantatnya tidak terlalu kuat. "sakit ma, kamu ini begitu saja sakit." Sambil memasak aku menanyakan cita-cita anak aku. "Alex cita-cita Alex apa sayang?" "cita-cita itu apa ma?" "hmm cita-cita itu kelak kalo Alex sudah besar tujan hidup Alex itu apa?" "ooouuuhh Alex ingin seperti papa saja ma" "kenapa memilih jadi seperti papa?" "ya papa kan orangnya pekerja keras ma" "Alex enggak mau jadi pilot lex?" "enggak mau Alex ma" "kenapa kamu enggak mau sayang?" "ya Alex ingin menjadi seperti papa saja maaaa" "ya sudah, mama juga enggak harus memaksa Alex untuk menjadi apa kedepannya." Aku pun menyuruh anak aku untuk memotong jamurnya. "Alex, tolong potong jamurnya ya" "gimana ma?" "lihat cara potongan mama." Aku memperaktekan bagaimana cara memotong jamurnya. "ooohh Alex mengerti" "hati-hati memegang pisaunya lex." Anak aku pun memotong jamurnya. 
                       "maa...seperti ini ya?" "hhaaaaa iya betul teruskan." Anak aku meneruskan potongan jamurnya. "wwwaaahhh Alex hati-hati memegang pisaunya sayang" "tau Alex pa" "papa bantu boleh?" "enggak boleh Alex harus belajar dengan usaha Alex sendiri pa" "hahaha ya sudah hati-hati ya sayang" "baik boss Michael" "aaaahh kamu ini ada-ada aja." Kemudian Michael menyampiri aku. "pa, tadi kan mama bilang sama dia, Alex ingin cita-citanya mau jadi apa?, tau enggak dia menjawab apa?" "dokter?" "bukan" "pilot?" "bukan" "astronout?" "bukan juga, give up?" "give up" "he wanna be with you honey" "hhaaa, iya gar?" "iya Mike, aku tanyalah.." "mama... jangan ngomong aku" "mama tanya dia kenapa ingin menjadi seperti papa Lex?" "katanya papa orangnya pekerja keras ma" "hahahaha anak kita ini ada-ada aja." Michael memeluk aku dari belakang. "semoga anak kita yang kedua pintar juga" "Amin. Ya sudah mama mau masak cepat, papa tolong siapkan baju renang untuk dia sama papa" "baiklah gar."
                       Kemudian Michael menyiapkan baju renang dan yang lainnya. "ma" "mama kok ngomong 'aku' pula sama papa itu kan enggak sopan ma" "iya lex mama tau maaf ya nak" "iya ma" "Alex sudah selesai belum?" "sudah ma" "ya sudah sekarang kita goreng dulu jamurnya" "masak yang enak ya ma" "iya sayang." Aku pun menggoreng jamur tersebut. "ajarin Alex cara menggorengnya ma" "tapi hati-hati terkena minyaknya" "iya ma." Kemudian aku ajarkan anak aku untuk menggoreng jamur. "mama seperti ini ya gorengnya?" "iya nak." Aku terus memperhatikan anak aku bagaimana cara dia menggorengnya, sebab juga anak aku ini masih kecil kalo melakukan hal yang sekiranya berbahaya untuk seusianya. "sudah aku bereskan semuanya gar" "bagus Mike" "kamu lagi apa?" "ini Alex ingin meminta mama untuk memasak jamur" "hati-hati ya nak" "iya pa, mama sudah matang belum ma?" "sebentar lagi lex" "nampaknya sudah" "kalo kamu merasa sudah ya angkatlah." Anak aku mengangkat jamurnya tadi. "sudah kan ni ma." Aku melihat jamurnya sudah matang. "sudah lex" "sekarang mama sajalah Alex capek" "loh kok sudah selesai menggoreng jamurnya nak" "capek Alex pa" "kenapa kamu kok capek, katanya mau jadi seperti papa nak" "tapi pa..." "papa saja kalo ada tugas kantor yang banyak enggak pernah papa bilang capek papa nak, papa selalu mengerjakannya" "itukan papa bukan Alex ya bedahlah pa" "kan Alex anak papa jadi pasti bisa juga melakukan apa yang papa bisa" "Alex ingin menonton kartun kesukaan Alex pa."
                     Kemudian anak aku pun pergi untuk menonton kartunnya. "Aku bantu ya gar" "enggak usah Mike aku hampir selesai juga" "sudahlah jangan memaksakan kehendak kamu untuk masak sendiri." Michael membantu aku dalam memasak. "Mike, kamu cuci piring saja" "baiklah." Aku pun memanggil anak aku. "ALEX." Tak lama pun anak aku datang" "apa ma?" "bantu mama untuk letakan makanannya ke meja makan" "baik ma." Anak aku pun meletakan makanan tersebut ke meja makan. "papa sudah selesai mencuci piringnya" "ya sudah kita bersiap untuk makan siang ni" "Alex juga sudah laper ma" "ayolah kita makan." Kemudian segera kami makan siang. Seperti biasanya aku pun mengambilkan Michael untuk makan siangnya. "mama biar Alex ambil sendiri saja" "ya sudah" "enggak boleh lex, biar mama saja yang ambilkan untuk kamu" "kenapa pa?" "entar kamu makannya banyak-banyak" "enggak kok pa" "Alex dengar enggak yang papa omongin ni" "iya pa."

                      Aku pun mengambilkan makan buat anak aku. "Mike su...." "ssssstttt maa, aku tau apa yang aku lakukan" "lihat tubuhmu Mike, kamu juga enggak kencang lagi" "iya aku tau, aku harus gym lagi" "aku enggak suka punya suami yang gendut" "kamu juga gendut sayang, aku kan lagi hamil Mike" "kalau sudah anak kita yang kedua ini lahir kamu harus kurusin badan kamu ya gar" "iya pa." Kemudian kami pun makan siang. "pa, jam berapa kita pergi berenang pa?" "15 menit sesudah makan" "hmm iya deh pa" "tadi pagi mama dengar di ramalan cuaca bahwa ntar sore akan turun hujan pa" "enggak kok gar, kita kan berenang di dalam ruangan kok" "di apatement aja ya pa?" "Alex enggak mau ma" "disini aja lex semuanya lengkap kok" "ALEX ENGGAK MAU MAAA" "ya sudahlah jangan teriak-teriak saat di meja makan" "mama ni pa yang membuat Alex teriak-teriak" "Alex sendiri kok..." "gar sudah jangan di terusin" "maaf Mike."
                     Kami pun melanjutkan makan siang kami hingga selesai. "ma, biar papa saja yang mencuci piringnya" "enggak usah Mike" "kenapa kok enggak usah gar" "kalo kotor aku enggak suka Mike" "percaya sama aku, aku mencuci bersih kok" "hmm ya sudah deh." Kemudian Michael mencuci piring, aku membuat susu, dan anak aku segera pergi ke ruang TV. "aku lupa minum susu Mike" "tadi pagi ya???" "iya Mike" "aaaahhh kan sudah aku bilang jangan lupa untuk minum susu, kamu masih saja enggak memperdulikan apa yang aku omongin" "aku lupa ya mau gimana lagi" "besok-besok jangan lupa lagi gar" "maafin aku Mike." Susu pun sudah jadi dan aku segera meminumnya. "(mmmuuaaaccchhh) jangan pernah lupa untuk minum susu kamu gar" "iya Mike." Aku meletakan saja cangkirnya. "papa cuci ya ma" "biar mama saja nanti sore pa" "sudahlah gar, enggak apa kok." Michael mencuci cangkir aku lagi dan aku pergi duluan ke ruang tv. "Alex sudah siap untuk berenang lex?" "sudah mama sayang, kata papa mau ajarin Alex cara berenang ma" "benerkah?" "iya mama." Michael pun datang. "papa mau ajarin Alex renang kan pa?" "iya lex" "yeeeeyyy, jaga anak kita ya Mike" "iya tentu sayang." 
                     Kami bercerita banyak sekali enggak terasa hari sudah menunjukan pukul 2 siang. "papa ayo pergi pa" "sabar nak." Kami bersiap-siap. "mama dan papa cepatan maaaa paaa" "nampaknya Alex sudah enggak sabaran lagi" "iya ma." Kami berjalan hingga ke lift. "papa nanti ajarin Alex sampai bisa ya pa" "beres lex" "duhh liftnya lama banget" "sabar lex." Setelah liftnya turun segera anak aku mencari mobil papanya. "paaaa" "iya nak" "anak ini." Michael membuka pintu mobilnya. "sudah ayo naik." Ketika aku sudah mau naik di depan anak aku sudah naik duluan. "maaf ya ma, mama duduk di belakang saja" "ALEX!!!!" "sudah Mike enggak apa kok." Aku naik di pintu belakang" "pelan-pelan ya Mike" "iya sayang. Alex ni" "Mike sudah..." Michael pun segera menjalankan mobilnya. "Alex bener-bener enggak sabar pa." Michael pun diam saja. "paaa jawablah" "papa juga nak enggak sabar" "cepet dong pa" "sabar anak papa Alexander Kwee" "jangan panggil nama panjang Alex seperti itulah pa" "ya sudah sabar Alex."
                   Anak aku pergi ke belakang tempat aku duduk. "iiisss anak ini seperti ulet saja" "maa, Alex ingin duduk bersama mama" "ya sudah sini duduk" "eeeehh enggak jadi deh ma, Alex tidur di paha mama saja ya" "boleh lex." Anak aku berbaring di paha aku. "ma....maa...." "apa lex?" "papa seperti sopir kita ya ma" "enggak boleh ngomong seperti itu aaahhh, anak mama kan pintar enggak boleh ngomong seperti itu, denger lex, meski Alex pintar kalo enggak bisa di barengi sama attitude Alex semuanya nihil lex, jadi mama minta tolong sama Alex untuk berkata sopan ya" "aaahhh mama kan Alex cuma bercanda saja" "sudahlah gar enggak apa kok" "tapi Mike" "sudah...sudah... nampaknya hari mau hujan ni" "jadi gimana Mike?" "kan kita berenangnya di dalam ruangan bukan di luar gar" "tadi di suruh di apaterment saja enggak mau" "bawa payung enggak?" "enggak, lupa aku Mike" "ya sudah nanti pakai handuk saja" "enggak apa ni Mike?" "enggak lah gar." Tak lama kami pun sudah sampai di tempat renang tersebut.
                   "yyeeeyyy berenang, papa ajarin Alex hingga Alex bisa ya pa" "iya nak tenang saja." Aku membayar karcisnya dan segera kami pun masuk. "mama enggak berenang ma?" "enggak lex" "kenapa ma?" "mama bisa berenang di apaterment kita saja" "ya sudah terserah mama saja deh, yang penting Alex senang bisa berenang." Mereka pun mengganti pakaian dan aku diam-diam membawa PSP Alex untuk bermain sebentar. "maaf ya lex mama minjam." Anak aku sudah selesai mengganti baju dan dia melihat aku memainkan PSP nya. "mama ni kok memainkan PSP Alex ma" "mama minjem lex, habisnya mama bosen sayang" "ya sudahlah ma, enggak apa kok" "makasih ya lex" "iya mama." Aku pun melanjutkan memainkan PSPnya. "gar, aku berenang dulu ya" "iya Mike." Kemudian Michael pun berenang. "ayo pemanasan dulu lex." Michael mengajarkan anaknya untuk pemanasan.
                     "sudah belum pa?" "sebentar lagi Alex ikutin saja papa." Setelah selesai pemanasan mereka pun segera berenang. "Alex tunggu dulu disini papa mau berenang sebentar ya lex" "iya pa." Anak aku menuggu papanya untuk berenang. "maaa" "apa lex?" "Alex enggak berenang kah?" "enggak ma, papa lagi berenang sebentar, Alex main sebentar ma" "nah." Dia memainkan PSPnya, ketika dia hendak bermain Michael memanggilnya."Alex" "aaaaiii papa ni baru saja mau main." Anak aku terpaksa memberikan PSPnya lagi. "ni ma" "lanjutin permainan Alex ya ma" "iya nak" "Alex cepet" "sabar pa." Michael mulai mengajarkan anaknya untuk berenang. Michael memberikan contohnya. "tegapkan badan Alex lalu seperti ini." Michael memberikan contoh kepada anaknya. "enggak bisa pa" "kamu pasti bisa sayang, coba saja dulu." Alex pun mencoba untuk melalukan renangnya. 
                    "Alex ayo kamu pasti bisa, ntar kalo kamu sudah bisa mama akan memfotonya" "baik ma." Alex pun mencoba untuk berenang berkali-kali, terkadang anak aku itu terminum airnya. "papa terminum pa" "hahaha, namanya juga baru pertama kali Alex berlajar ya wajarlah sayang" "iya pa." Dia mencoba lagi dan lagi. Terakhir kali anak aku mencoba dan dia ternyata bisa, segeralah aku memfotonya. "yyyeeeeyyyy pa Alex bisa" "ya sudah coba terus lex" "baik pa." Alex pun mencobanya lagi dan lagi. "akhirnya dia bisa juga berenang ya sayang" "iya gar, berkat siapa dulu yang mengajarkannya" "hahaha, perfect deh kamu Michael Kwee" "kamu juga sayang perfect sangat," "tapi bagi aku kamu yang paling Perfect Mike" "aku kan suami kamu jadi harus perfect dong" "iyalah" "gar, ambilin air minum" "mamalah" "aaahh Alex ngomong nama mama aja papa pukul nanti kamu" "mama bisa tolong ambilkan Alex minum?" "bisa sayang."
                   Aku pun pergi mengambilkan air minum buat anak aku. "kan ngomong seperti itu bagus daripada kamu ngomong yang tak baik seperti tadi" "maaf papa" "papa enggak suka punya anak ngomong sama orang tuanya dengan sebutan nama saja" "iya pa Alex kan sudah minta maaf sama mama tadi, jangan marah lagi kenapa pa." Aku datang membawakan air buat anak aku. "thanks mama" "sama-sama Alex" "ma, kalo anak kamu cuma manggil nama kamu saja ngomong sama papa" "janganlah ngomong seperti itu pa, kan kamu juga sering memanggilku dengan nama aku saja, jadi ini semua salah kamu juga Michael Kwee" "sudahlah mokoknya Alex enggak boleh memanggil mama dengan sebutan nama saja, kalo kamu memanggil dengan nama mama saja, papa segera akan memukul kamu" "aku turun tangan Mike" "tulah mama sering memanjakannya, katanya papa pula yang sering memanjakannya" "Alex mau berenang lagi pa" "iya lex" "oohh jadi kamu salahin  aku yang sering memanjakannya ya Mike, ooh baik kita lihat siapa yang sering memanjakannya kamu atau aku" "sudahlah gar aku enggak mau bertengkar dengan kamu, aku mau berenang dulu" "kalo kamu enggak mau mendengarkan ocehan aku pasti kamu alasannya mau berenang."

                Michael pun langsung berenang tanpa mendengarkan ocehan aku lagi. Aku hanya duduk saja sambil memainkan PSP anak aku. "lec kalo kamu sudah lahir jangan sering berantem ya sama koko." Karena aku sudah bosan aku putuskan untuk berkeliling. Dan tak lama kemudian aku mendangar suara gurumuh diluar sana tampak seperti mau hujan. "aduh lec hari sudah mau hujan terpaksa deh ntar kita kena basah." Aku putuskan segera memanggil Michael. "paaa" "apa ma?" "hari sudah mau hujan ayo kita segera pulang" "sebentar lagilah ma, kan ini ruangannya juga tertutup jadi mama jangan terlalu khawatir okay, kita nikmati dulu lagian juga anak kita baru bisa belajar berenang" "kan bisa di apaterment Mike untuk melanjutkan berenangnya."
               Michael memanggil anaknya. "lex, sudah yuk mama sudah ingin cepat pulang lex, lagian juga sudah sejam" "tapi pa Alex belum puas untuk berenang" "kita bisa melanjutkannya di apaterment kita sayang" "huuu iya deh pa." mereka segera bergegas untuk keluar dari kolam renang. "mama ni cepat amat berenangnya padahalkan Alex belum puas ma" "Alex di luar sudah mau turun hujan nanti kita bisa kehujanan Alex mau?" "aaaahhhhh mamaaaaa" "lex, tolong jangan merengek seperti itu mama enggak suka" "papa, bantulah Alex bujuk mama" "sudahlah sayang enggak apa kok kita bisa melanjutkannya di apaterment kita kok sayang" "baik deh pa." Mereka pun segera pergi mandi dan aku menunggu di luar. "aduh lec nampaknya hujan sudah turun di luar sana." Beberapa menit kemudian aku sudah melihat mereka berganti pakaian tapi aku melihat Michael hanya menggunakan celana saja tanpa memakai baju. "sudah ayo ma" "kenapa papa cuma menggunakan baju aja?" "sudah enggak apa kok sayang."

             BERLANJUT DI MICHAEL SAKIT BAGIAN KEDUA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar