Minggu, 18 Januari 2015

CHECK UP

               Setelah mengantar Alex kami segera pulang. "mama kenapa enggak mandi tadi?, kan kita bisa langsung pergi untuk check up anak kita yang kedua ini ma" "maaf pa enggak sempat, papa juga kenapa mengajak mama, seharusnya mama sudah siap kita tinggal pergi ke dokter saja Mike" "ya sudahlah kita pulang saja dulu" "baiklah sayang, papa enggak marah kan" "mana mungkin papa marah sama mama" "thanks Mike" "ssssstttt sudah jangan dipikirkan banget gar." Tak lama kemudian kami sudah sampai apaterment kami. "AAAAWWWW MIKE" "kenapa gar?" "PERUT AKU SAKKITT SAYANG" "sudahlah enggak usah mandi lagi kita langsung check up aja sayang" "BAIKLAH, PELAN-PELAN SAJA YA MIKEE" "iya sayang." Michael langsung putar arah menuju rumah sakit. "masih sakit sayang?" "IYAAA MIKE" "sabar ya sayang."
          Michael menancapkan mobilnya dengan cepat. "Mike don't speed and farious Mike" "aku takut kenapa-kenapa dengan kamu sayang." 25 menit kemudian kami sudah sampai di rumah sakit dan segera Michael membawa aku menemui dokter tersebut. "dok tolong istri saya." Dokter pun memeriksa diriku. "hmmm ternyata bayi tidak apa-apa" "tapi dok kenapa perut saya sakit banget ya dok?" "karena biasanya memang begitu dan juga saya lihat bayi anda aktif" "aktif gimana dok maksudnya?" "kemungkinan dia ini pintar kalau sudah tumbuh besar" "benarkah dok?" "iya." Setelah itu dokter memberikan vitamin buat aku dan juga susu khusus yang di berikannya kepada aku. 
          "merzi dok." Kami pun pergi untuk membeli obat di apotek. "sudah belum sayang?" "belum ma, mama mokoknya hari ini jangan kerja yang berat-berat" "baiklah pa" "papa akan memantau terus agar mama tidak bekerja" "papa ini ada-ada aja" 'iyalah gar, aku takut kamu nanti kenapa-kenapa, aku juga yang susah jadinya" "makasih Mike, tapi bagaimana dengan perkerjaan kamu sekarang Mike. Kamu enggak kerja kita bisa makan apa?" "sudahlah jangan kamu pikirkan hal itu sayang. Kan aku malas kalo kamu memikirkan tentang diriku yang tidak bisa bekerja" "aku takut Mike kamu di pecat" "sudahlah anggap saja aku sedang kerja menjaga kamu sayang, anak kita juga enggak boleh kalo mamanya bekerja yang berat-berat terus" "baiklah Mike."
          Michael sangat overprotected dengan aku kalo aku bekerja sedikit pasti dia akan melarang aku. "Mike" "apa gar?" "mau makan apa hari ini?" "hhmmm, bagaimana kalo papa yang masak menggantikan mama sehari mau enggak ma?" "enggak mau karena takut nanti masakannya enggak enak" "pasti enak kok, papa jamin" "ya sudah, mama juga lagi capek pa" "maksudnya mama lagi capek apa ma?" "mama mau istriahat seharian" "ya sudah bagus memulihkan tenaga mama lagi." Tak lama kami pun sudah sampai di apaterment kami. "tunggu ma, biar papa saja yang membukakan pintunya" "enggak usah Mike, aku bisa sendiri" "aaaii kamu ini." aku pun turun dari mobil duluan dan jalan perlahan menuju apaterment kami.
           "mama tunggulah papa, jangan terburu-buru gitu bisa enggak gar?." Michael terpaksa cepat karena aku sudah berjalan duluan menuju lift. "mama tunggu" "lama banget Mike" "kamu yang kecepetan jalannya sayang" "hahahaha, dasar lambat" "mama ni" "papa, hari minggu besok kita berenang mau enggak pa?" "berenang?" "iya pa" "baiklah, mau berenang dimana sayang?" "terserah papa saja" "nanti papa lihat di internet." Setelah kami masuk ke dalam apaterment kami Michael pun menyiapkan makan siang buat kami makan siang nanti. "papa mau ngapain pa?" "papa mau buat makan siang untuk kitalah ma" "bisa apa kamu Mike?" "bisa sayang, sudah kamu istirahat aja dulu" "iya deh, awas kalo enggak enak" "kalo enak cium papa ya ma" "kalo enggak enak  mama tampar" "isss jahat banget, cium jugalah ma" "enggak mau aku Mike. Mokoknya kalo enggak enak mama tampar papa" "iss mama ni, sudahlah mokoknya enak."
            Kemudian aku masuk ke dalam kamar dan Michael memulai masakannya. "harus bisa ni, gawat kalo enggak enak bisa....sudahlah Michael kamu pasti bisa." Michael pun memasak entah apa nama masakannya. "huufftt aku enggak percaya ni sama kamu Mike." Tiba aku mau turun perut aku merasakan sakit. "OOOUUUCCHHH MIKEEEEE.....MMMMMMIIIIIIKKKKEEEEE." Michael pun cepat datang. "Ada apa maaa???" "perut mama sakit pa" 'kan anak kita ini mau papanya yang berusaha untuk membuat makan siang ma, sudahlah mama rehat aja ya sayang" "tapi aku enggak bisa percaya sama kamu Mike, mokok intinya kamu harus bisa percaya sama suami kamu ini" "iya deh aku percaya sayang" "sudah cepat masak lagi" "baik sayang. Alen papa masak dulu ya sayang (mmmuuuuaccchh)." Dia mencium perut aku lalu pergi. "Michael ni ada-ada aja." Aku pun cuma bisa nonton tv saja, enggak bisa melakukan apapun karena semua sudah di lakukan oleh Michael. 
             Aku pun merasa bosan. "bosan banget ni cuma bisa menonton tv saja." Aku pun berdiri dan berjalan menuju dapur. "bisa Mike?" "mama seharusnya kan mama di tempat tidur saja ma" "mama bosan pa kalo di tempat tidur saja, kan mama cuma pengen lihat papa memasak" "lihat saja ya duduk disini." Michael mengeluarkan chair dan aku hanya duduk saja. "duduk saja ya ma jangan menganggu papa memasak" "ya aku mengerti Mikey" "janganlah panggil papa dengan nama itu ma" "kenapa sayang?, kamu enggaksuka  ya?" "iya sayang, aku enggak suka dengan sebutan nama itu" "tapi aku suka Mikey" "kan...kan..." "hehehe, Mike masak apa kamu hari ini" "papa masak tepung terigu pasta ma" "enggak ada daging apa pa?" "enggak ada ma" "kenapa pa?" "makan daging terus ma" "kan perlu pa sekali-sekali" "apa pula sekali-sekali mama sering membuatnya" "iya apa Mike?" "entah ya" "hhhmmm."
             Sudah bete aku dengan Michael, aku kembali lagi ke kamar. "pasti Gagar ngambek ni, aduh susahnya." Michael mematikan masakan dia dan menuju ke kamar dimana aku sedang menonton tv. "maa" "masak dulu sana Mike" "marah ya sama papa?" "enggak, sudah Mike masak dulu sana" "tapi mama enggak marah kan sama papa?" "enggak kok" "ya sudah papa masak lagi ya ma" "iya sayang" "(mmmmuuuaaaaccchhh)." Dia mencium bibir aku. "nakal papa kamu len." Michael pun melanjutkan masakannya. "pasti papa Alen mengira kalo mama marah sama papa ya len." Sambil mengelus anak aku dan aku pula tak akan marah ketika Michael mengatakan hal yang sepele. "koko sebentar lagi pulang ni len." Aku segera menjumput anak aku. "mama mau menjemput Alex pa" "ya sudah hati-hati ma, sebentar lagi masakannya matang" "kalo kami pulang harus sudah di hidangkan di meja makan" "baiklah sayang" "dan kalo enggak enak nanti masakan kamu, aku tampar" "kalo enak cium papa 1 jam tanpa melepaskan" "isss papa ni" "haaa enggak mau mama. Papa boleh aja mama menampar papa tapi mama enggak mau menerima tantangan apa yang papa berikan kepada mama" "ya sudah papa terima kok" "beneran ya" "aha, sudah ah pa mama mau jemput Alex dulu" "iya sayang."
               Kemudian aku pergi untuk menjemput anak aku. "aduh, kok capek ya sayang mama jalan seperti ini, padahal apatermentnya sudah memiliki lift." Dengan paksaan aku sampai dibawah. "dimana pula taxinya ya ni." Ada seseorang yang mendekatiku. "hai" "hello" "sedang apa?" "aku lagi mencari taxi ni" "memang mau kemana?" "menjemput anak aku" "ayolah sekalian" "tapi sekolahan anak aku jauh" "memangnya dimana sekolahannya?" "AndrĂ© Marsault" "anak saya juga sekolah disana?" "ayolah sama-sama" "enggak usah tak apa." Untung ada taxi segera aku panggil taxi tersebut dan segera naik. "AndrĂ© Marsault." Taxi itu mengantarkan aku. "huuufftt." Aku SMS Michael. "(mama sudah naik taxi pa)." Kemudian aku kirim pesan tersebut. Di rumah Michael sudah menghidangkan di meja makan. "tinggal nyuci perlengkapan memasak lagi." Michael tidak me-lap kompornya sehingga masih keadaan kotor dia cuma ingat untuk mencuci piring saja. "ingat janji kamu ya gar, awas kamu mengingkarinya, tapi gawat juga kalo pipi aku di tamparnya. Semoga saja masakannya memang enak, aku sudah berusaha dengan semangat pastilah enak." Michael pun berdo'a agar masakannya enak.
                   Aku sudah sampai di sekolahan anak aku. "sebentar ya pak" "baik." Sopir taxi itu menunggu aku dan aku menjemput anak aku. "mamaaaa, lama banget mama menjemput Alex ma" "maaf sayang, hari ini yang memasak papa lex" "papa enggak ke kantor ya ma?" "enggak sayang, jadi kamu harus menilai masakan mama enak apa enggak" "baiklah ma" "kalo enak mama akan dicium sama papa selama 1 jam dan kalo enggak enak papa akan mama tampar" 'iiihhh papa dan mama gila" "hhuuussshh mulut kamu lex" "maaf ma" "sudah ayo kita masuk ke dalam taxi." Kemudian kami pun masuk ke dalam taxi dan segera pulang ke apaterment kami lagi. "semoga masakan papa enak biar mama dicium sama papa" "iiiiisss Alex ni enggak mendukung mama, kalo mendukung mama, nanti kamu juga boleh menampar papa" "enggak mungkinlah ma, Alex bisa duharka sama papa." Aku sudah salah memberitahunya dengan kata-kata yang buruk. "maaaf nak, enggak boleh ikuti omongan mama tadi ya sayang" "Alex juga tau ma." Tak lama kemudian kami pun sudah sampai di apaterment kami. "Alex dan mama sudah pulang" "selamat datang Alex" "papa kata mama, papa yang memasak ya pa?" "iya sayang, Alex kalo masakan papa enggak enak jangan marah ya nak" "enggak kok pa."
                 Kemudian anak aku mengganti bajunya. "Alex sesudah ganti baju cuci tangan dan kalo ada PR kerjakan" "hari ini enggak ada PR ma" "ya sudah malamnya harus belajar" "mama besokkan hari minggu istirahat dulu ya ma belajarnya" "ya sudah" "yyeeeeyy." Kemudian aku dan anak aku menuju ke  meja makan. "nampaknya enggak enak ni pa" "terserah apa kata mama dah, mokoknya kalo enak janji mama" "dan kalo enggak enak janji papa" "iya tenang saja, aku lelaki sejati jadi aku tepati janji aku kepadamu." Aku mengambil makan buat Michael dan anak aku. "nah pa" "banyak banget ma, kurangi sedikit saja." Aku mengurangi nasinya. "segini" "iya sayang." Dan aku mengambilkan nasi buat anak aku lagi. "banyak banget ma" "papa dia kan dalam masa pertumbuhan jadi sudah sepatutnya agak banyak sedikit, sudahlah pa jangan banyak ngoceh."
                 Michael pun marah. "jangan segitulah, dia kan sudah berat di tambah lagi banyak makan." Michael mulai mengoceh mau tak mau aku harus mengurangi nasi anak aku. "sudah aku kurangi jangan mengoceh" "papa dan mama jangan berantem dong ma" "(^_^) enggak kok anak mama" "sudahlah ma sebaiknya kita makan saja dulu." Kami mulai makan. "sebelum kita makan gar, lebih baik Alex mencicipinya dulu" "baiklah pa, Alex cicipi masakan papa ya sayang" "baiklah ma." Kemudian anak aku mencicipi masakan papanya. "enak enggak sayang?" "ENAK PAAA" "iya apa nak?." Kerena aku enggak percaya aku pun mencicipinya juga. "gimana ma?" "hmm mama mengaku kalah memang enak kok pa, not bad" "janji ya" "iya.... tapi nanti malam aja" "enggak mau sekaranglah habis makan ya" "hhhmmm" "kan kok ngomong kayak gitu, mama enggak gentle aaahh" "iya sayang habis makan." 
                   Terpaksa aku mengaku kekalahan aku memang masakan Michael enak dan aku pun memiliki ide untuk makan dengan perlahan sekali. "tapi pa masakan mama lebih enak lagi daripada punya papa,  but not bad pa" "jadilah sayang yang pentingkan enak." Anak aku dan Michael sudah selesai makan dan aku pun hampir selesai makan. "mama cepet dong, jangan mengingkari janji mama ya" "enggak akan pa" "cepet dong maaa." Aku melihat bahwa Michael enggak membersihkan kompor sesudah memasak. "Papa kok enggak membersihkan kompornya kalo sesudah memasak tu harus membersihkan segalanya pa" "ya sudah mama bersihkanlah habis tu papa tunggu mama di kamar ya ma" "iya Mike." Kemudian aku pun me-lap semua kotoran. "Mike-Mike." Sesudah semuanya bersih aku pun ke kamar. "Sinilah ma." Aku pun mendekatinya. "Kenapa sayang?." Dia pun langsung mencium aku. "(Mmmmmuuuuuaaaaaccchhhh)" "pa sebentar" "apa ma?, kan janji ya janji sayang" "tapi kan mana watchnya kalo sudah 1 jam pa?" "enggak perlu ma, papa tau kok" "enggak mau mama pa, kalo ada watchnya baru mau mama pa" "isss mama ni, mama enggak mau menepati janji mama kepada papa" "mau pa" "itu kenapa pula harus pake watch, kan papa tau kalo sudah 1 jam ma" "ya sudah deh."
                 Dia pun mencium aku selama 1 jam tanpa berhenti aku merasakan kontol Michael tegang. Tapi aku hanya diam saja karena kalo misalnya aku bicara sepatah kata dia akan mengulang untuk mencium aku lagi. Kami berciuman lama sekali hingga Alex pun masuk tanpa sepengetahuan kami. "maaaaa." Aku menulis teks di hanphone Michael. "kenapa ma?." Aku menulis di Handphone Michael bahwa Alex jangan menganggu mama dulu ini taruhan sama papa dan mama kalah. "baiklah ma. " Dia pun keluar. Bibir kami saling beradu terkadang Michael menghadapan kepalanya ke kanan kadang ke kiri pula dan aku hanya tegak lurus saja. Michael pun memagang perut aku yang sedang hamil itu. 1 jam pun sudah terlewat. Aku menulis di mobile phone Michael bahwa satu jam sudah terlewat. 
               Dan dia mengatakan bahwa belum 1 jam, aku pun melepaskan ciuman dia. "sudah pa, sudah 1 jam" "hehehehe, thanks ya sayang" "iya Mikey, doer bibir aku kamu buat" "makanya jangan buat taruhan yang aneh dengen papa, kan begini akibatnya, tapi enggak apa kalo bibir mama doer, biar lebih sexy" "sexy apanya!?" "tapi enakan lumatan papa ma?" "enggak enak, mana kontol kamu tegang pula" "hehehehehe, soalnya sudah lama enggak di service" "INGET MIKE ANAK KAMU MASIH DI PERUT AKU" "iya aku tau sayang, maka dari itu aku hanya tahan saja" "kalo kamu enggak tahan gimana Mike?" "Ngocok ma, tapi mama yang kocokin ya ma" "iiiisss papa ni, masih juga tetap nakal sama mama" "hahaha menggoda mama saja, cium papa lagi ma" "enggak mau, kan tadi sudah mama cium papa" "ini yang terakhir" "enggak mau Mike, janganlah maksa aku untuk mencium kamu lagi sayang." Anak aku pun masuk ke kamar kami. "Mama tadi sama papa ngapain ma?" "Mama dan papa tadi berciuman nak" "kok bisa ma pa" "mama Alex kalah sama taruhan sama papa nak" "kalah apa pa?" "Kalah taruhan, kan kata mama tadi sewaktu papa masak masakan siang buat kita makan siang tadi, kata mama masakan papa enggak enak tapi kata Alex kan enak, rupanya lex mama berbohong" "iiiihhh papa ni, memang enggak enak masakan papa tu" "kan paaaa" "hahaha becanda aja pa, enak kok masakan papa" "Alex ni" "maaf papa Michael Kwee" "karena papa Michael papa yang baik, Alex di maafkan" "hihihihi papa ni."
                 Aku pun sudah menepati janji aku kepada Michael karena aku sudah  menepati janji aku untuk berciuman dengannya selama 1 jam tanpa henti. "Mike" "apa sayang?" "jalan keluar yuk Mike" "mau kemana sayang?" "terserahlah Mike, aku bosan di rumah terus ni Mike" "besok saja ma, mama ni kan butuh istirahat yang cukup ingat kandungan mama butuh istirahat dan jangan lupa untuk minum vitamin yang" "baiklah Mike." Kemudian aku hanya istirahat saja di kamar. "mama sudah minum obat belum?" "ooohhh iya mama lupa pa" "ya sudah papa ambilkan buat mama ya ma" "baik Mike, merzi" "iisss jangan pakai bahasa Perancis kata papa" "hahahaha, enggak tau ya sayang?" "tau si papa ma, cuma malas aja" "papa ni masa gitu aja enggak mengerti pa?" "pastilah mama mengerti nak" "itu kok papa marah pa?" "enggak kok cuma kesel aja papa nak" "iiiisss papa ni, pa kan papa sendiri pernah ngomong kalo kita ni berbeda-beda tapi papa sendiri yang tak menghargai" "maaf sayang" "dengerin omongan anak sendiri Mike" "iya gar aku tahu." Michael keluar untuk  mengambil obat aku. 
              "papa ni aneh ya ma" "jangan ngomong seperti itu nak" "hehehe maaf ma" "maaa" "apa lex?" "Alex pengen denger adek Alex di dalam perut mama boleh enggak ma?" "bolehlah sayang, kamu kan kokonya." Anak aku pun mendengarkan kupingnya dekat perut aku. "bagaimana lex?" "cuma berdetak saja ma" "iyalah sayang, kan baru 2 bulan sayang" "kata papa kok sudah main eker ma?" "hahahaha papa kamu tahu sendirilah nak papa gimana orangnya" "hahahaha iya ma." Michael pun datang ke kamar. "eeeeehhhh...eeehh lagi bicarain papa ya ni?" "enggak kok pa" "ini ma, minumlah" "danke Mike" "hhhmmmm" "papa kok ngomong seperti itu sama mama" "entah mama tu pakai bahasa mana pula" "makasih sayang itu artinya" "iya deh" "papa nanti malam Alex main PS ya pa?" "ada PR ?" "enggak ada pa" "iya deh boleh, besok juga hari minggu" "yeeeyyy." Alex pun menguap. "ngantuk Alex pa" "tidurlah di kamar kamu sana" "tidur disini" "iiisss Alex ni" "mama boleh ya ma?" "tanya papa lah lex" "bolehlah paaaa" "yaaa paa" "ya sudah besok-besok kalo malam enggak boleh tidur disini lagi" "ma" "mama manjain dia terus" "ya sudah gini aja lex" "Alex pilih mana, kalo malam tidur disini tapi siangnya harus tidur di kamar Alex tapi kalo siangnya kalo sudah tidur disini enggak boleh lagi tidur malamnya disini" "iiiiiihhhh mama ni gitu banget sama Alex ma."
                  Dia pun keluar. "kan Mike" "sudahlah ma, enggak apa kok" "seperti itu ya kalo anak di manjain gara-gara kamulah Mike sering memanjakannya" "kamu juga sering memanjakannya" "kamu yang banyak memanjakan dia" "ooohh." Dia hanya mengatakan oooh saja dan dia pun keluar. Aku pun keluar juga untuk melihat anak aku. "lex" "apa mama?" "Alex marah ya sama papa dan mama?" "enggak kok ma, Alex ingin tidur ma" "tapi Alex enggak marah kan lex?" "enggak ma" "maafin mama ya nak" "enggak ada yang untuk di maafin kok ma" "mama takut anak kesayangan mama ini marah" "enggak ma, Alex mau tidur ma" "ya sudah (mmmuuuuaaccchh)." Aku mencium dia dan segera aku keluar. Michael melihat aku dengan sinis. "awas ya" "hehehehe becanda mama sayang" "iiihh papa ni melihat mama dengan sinis pula" "becanda mama sayang" "Mike, aku mau ngomong sama kamu" "apa sayang?" "sebenarnya ciuman kamu itu dahsyat banget Mike" "hahaha kamu ini, apa lagi sewaktu kita membuat anak kita" "iiiissss janganlah di omongin sayang" "hahahaha, kamu tegang ya sayang" "enggak kok sayang" "alah bohong kamu Mike" "iyaaa aku tegang" "hahahaha ya kan" "paganglah ma" "tapi jangan keterusan ya Mike" "enggak, palingan cuma suruh mama untuk kocokin aja" "isss kamu ini Mike" "becanda aja sayang, jangan marahlah" "enggak, cuman ngambek" "haaa kamu ini gar, sering banget ngambek."
                 Michael pun menyuruh aku untuk memegang kontolnya. "tegang enggak ma?" "enggak pa cuman berdiri" "sama saja sayangku hahahaha" "hehehehe" "ma...maaa" "haa??" "kulum" "INGET MIKE ANAK" "becanda sayang, jangan besar-besar juga teriaknya ma, Alex kan lagi tidur ma" "tau aku" "besok taruhan apa lagi sama papa ma?" "enggak mau taruhan lagi aku Mike sama kamu" "takut kalah" "bukannya takut kalah..." "sudahlah gar kamu takut kalah kan sama aku" "iya aku takut kalah sama kamu Mike" "hahaha tau aku, aku kan perfect" "jangan ngomong seperti itu Mike, pasti kamu nanti ada celah aku bisa mengalahkan kamu" "enggak akan bisa" "okaylah kamu bisa mengalahkan aku dalam memasak tapi besok ayo kita berlomba siapa yang bisa membuat cake terbaik" "jadi kamu nantangin aku ya gar" "iya" "kalo kalah aku cium kamu lagi kali ini sepanjang hari" "kalau aku menang kamu jangan melarang aku untuk berbuat apa saja" "aku enggak maulah sayang, kamu kan sedang hamil yang lain saja tantangannya sayang" "hhmm kalo begitu kamu harus pergi kerja 1 bulan" "enggak mau sayang" "enggak berani kamu Mike, pengecut aaahh" "iya aku mau" "lihat saja kamu ya Mike."
               Michael sebelumya belum ada berpengalaman untuk membuat cake tapi aku enggak akan kalah dari dirinya. "gar" "haa?" "ada noda di dekat pipi kamu" "iya apa pa?" "coba aku lihat ya." Michael membohongi aku kalo di pipi aku ada nodanya dan ternyata dia malah mencium bibir aku lagi. "(mmmuuuaaaccchhh)" "iiiisss Mikey ni" "hahahaha ketagihan papa mencium mama" "kan sudah satu jam tadi" "belum puas aku gar" "haia sudahlah Mike. Mikey aku bosan ni Mikey" "aaaiiii jangan panggil aku dengan kata-kata seperti itulah gar, nama aku kan Michael Kwee" "aku senang saja manggil kamu dengan nama itu Mike" "aku enggak suka gar" "aku suka" "lihat kamu besok ya kamu pasti akan kalah" "let's see tomorrow" "kamu marah ya" "sebel aku sama kamu gar, kan sudah aku bilang jangan panggil aku dengan nama itu" "AAAAWWWW.....AAWW MIKEY..MIKEY" "aaaahhh kenapa ma?." Aku melihat wajah suami aku ketakutan. "hahahahahaha, Mikey...Mikey.." "GGGGRRRRRRR" "hahahahaha." Aku sangat geli ketika Michael aku bohongin. "jangan seperti itu lagi gar aku enggak suka tau enggak, kamu pikir itu lucu." Dia marah sama aku dan dia pun pergi ke kamar. "kamu kira itu lucu apa!?" "maaf sayang."
                Michael tak menghiraukan aku lagi dia pun pergi. "Mike (dengan suara sedih)." Dia langsung menuju ke kamar. "papa marah sama mama len." Aku mengerjar Michael masuk ke kamar. "Michael aku minta maaf." Dia menghiraukan perkataan aku. "Michael." Aku memegang pundaknya. "Michael aku minta maaf" "Aku enggak suka gar kamu main-main seperti tadi, kamu kira itu lucu, kamu kira..... GGGGRRRR AAARRRGGGHHH." Michael sangat kesal dan dia meninju dinding. "*sight* *sigh* *sigh* *sigh* aku kan sudah minta maaf sama kamu Mike" "sudahlah aku mau keluar saja, nyari angin." Michael pergi keluar. "nampaknya papa kesal banget sama mama len." Aku sangat sedih kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti itu, aku hanya meneteskan air mata saja. "maafin aku Mike." Michael pergi ke discotik. "GAGAR KENAPA KAMU.... AARRRGGGHHHH." Setibanya dia masuk di tempat tersebut. "lebih baik aku meringankan pikiranku." Michael mencari tempat dimana dia bisa meringankan pikirannya dan aku enggak menyangka bahwa ulah bodoh aku tadi bisa membuatnya sangat marah. "Michael... maafin aku." Aku pun tertidur. 
                 Di dalam tidur aku Michael ingin menceraikan aku. "MMMMIIIKEEEE." Aku pun bangun dan ternyata itu hanya mimpi. "mamaaaaa" "Alex" "mama kok berteriak memanggil nama papa ma?" "mama habis mimpi buruk lex, oh ya sudah jam berapa sayang?" "sudah jam 6 ma" "Alex sudah mandi sayang?" "sudah ma" "bagus deh sayang, papa sudah pulang belum sayang?" "belum ma" "ya sudah mama mau mandi dulu ya nak" "iya ma." Kemudian aku pun bersiap untuk mandi, aku enggak tau dimana sekarang Michael berada. "Mike maafin aku." Aku segera mandi. "mama ada apa dengan mama ya?, hhmm karena Alex masih kecil jadi enggak taulah permasalahan orang dewasa." Anak aku hanya bermain games saja. Tak lama pun aku sudah selesai mandi. "leexx" "apa ma?, mama kok belum pakai baju ma?" "Alex habis ini kita makan ya" "iya mama, tapi kan Alex mau menunggu papa ma. Papa kemana ya ma?" "enggak tau mama nak, sudahlah kita makan duluan saja" "nanti papa marah enggak ma?" "enggak kok nak" "kalo papa marah gimana ma?" "mama tanggung jawab lex" "iya deh ma, tapi bener ya ma, mama yang tanggung jawab" "iya Alexander Kwee." 
                Kemudian aku pun pergi memakai baju sedangkan anak aku melanjutkan memainkan gamesnya. "Mikee *sigh* *sigh* *sigh*" Sesudahnya aku mamakai baju aku mendangar bunyi di depan pintu. "sebentar." Dan ternyata petugas apaterment dan bersama suami aku yang sedang mabuk. "ada apa ya?" "ini suami anda kan" "iya, kenapa?" "dia mabuk" "APA!!!!!!!." Aku terkejut saat mendangar suami aku mabuk karena tidak biasanya suami aku mabuk. "siapa yang mengantarkan dia ke apaterment ini?" "mungkin dia menyitir sendiri" "oh ya sudah terimakasih atas bantuan anda" "sama-sama." Petugas itu pergi dan aku Membopong Michael masuk ke dalam. "maaa" "jangan ngomong dulu Mike, kamu bau alkohol" "maaa...aaa..fffffii.....nn aaa.....kkuu." Alex pun keluar. "mama, papa kenapa ma?" "papa mabuk sayang, sudah kamu jangan deketin papa kamu dulu" "tapi Alex pengen....." "Alexander denger enggak apa yang mama omongin" "iya ma." Alex pun masuk aku takut nanti Michael mabuk mencelakakan anak aku. 
               Michael akhirnya tertidur dan aku membiarkan dia tertidur saja lalu aku meyiapkan makan malam, saat menyiapkan makan malam aku enggak habis pikir kenapa Michael bisa mabuk sepera itu. "mama, papa masih tidur ya?" "iya, biarin saja lex jangan kamu ganggu papa kamu" "iya ma" "kita makan saja." Aku dan anak aku pun makan malam berdua. "Alex nanti malam kamu tidur sama mama ya lex" "iya maa." Anak aku sangat senang ketika aku mengajaknya untuk tidur bersama. "papa gimana ma?" "jangan mengurus papa lex, papa enggak usah kamu pikirin" "kenapa ma?" "sssstttt ini urusan mama saja lex, kamu masih kecil jadi tugas kamu hanyalah belajar. Ini masalah orang dewasa dan enggak ada urusannya sama anak kecil seperti kamu" "iya deh ma." Kami pun  makan malam dan setelah makan malam anak aku pun pergi ke kamar aku. "Alex enggak main PS apa lex?" "nanti ma, Alex mau disini aja di kamar mama, mama sudah minum vitamin mama?" "sudah lex, Alex sebaiknya sikat gigi aja jadi nanti tinggal tidur saja lex" "okay." Anakku menyikat giginya. 
                 Aku menghidupkan TV di ruang tengah. "nonton acara apa ya?, ooh ya film kemarin." Aku membuka acara telenovela aku ke kamarin. "Alex sudah menyikat gigi Alex ma" "bagus deh lex" "sakarang Alex mau main PSP Alex." Anak aku bermain PSP nya dan aku sibuk menonton TV. "GAAAARRRR" "ma, suara papa ma" "sudah biarkan saja lex." Michael menjerit suara aku lagi. "GAAAAAAAAAAAARRR" "mama Gagar, Alex takut ma" "ya sudah mama lihat dulu." Aku melihat keadaan Michael di kamar. "apa Mike" "kepala Aku pusing yang" "terus?" "pijitin aku gar, pusing banget kepala aku" "aku ambil minyak angin dulu Mike" "CEPPPEEETTTT!!!!" "sabar." Aku mengambilkan minyak angin di dekat cupboard dan anak aku pun masuk. "papa enggak apa pa?, Alex boleh enggak nanti malam tidur disini?"  "Alex kan punya kamar sendiri, pergi saja sana ke kamar Alex" "tapi pa...." "ALEX DENGER ENGGAK APA YANG PAPA OMONGIN NI" "sudah lex" "iya ma" "DENGER ENGGAK??" "iya pa." Aku kasihan melihat anak aku dia pun pergi ke kamarnya.
               Aku belum pernah melihat Michael gila seperti ini meneriaki anak aku dan seperti ngelindur ngomong-ngomong kotor. "MAAA CEPEEETLAAHH" "iya Mike sudah ni" "GITU AJA LAMA BANGET SI GAR" "maaaf" "AKU PECAT KAMU SEBAGI ISTRIKU." Aku hanya bisa diam karena aku tau dia masih mabuk, aku memulai mengurutnya. "YAAA SAYANG." Aku mencoba menggali pertanyaan kepada suami aku kemana saja dia tadi. "paa" "HAAA?" "jangan berteriak sayang" "TERSERAH PAPA LAH, KUAT DIKIT" "papa tadi kemana pa?" "MAU TAU AJA KAMU IIISSS KEPOOO DEH" "Mike aku kan hanya ingin tahu saja sayang kan aku ini istrimu" "AKU TADI PERGI KE DISCOTIK PUAS KAMU!!!!, AKU BANYAK MINUM HAHAHAHAAAAA" "pulangnya siapa yang mengantarkan kamu?" "HAHAHAHAAAA, AKU NAIK TAXI" "mobilmu?" "YAAA DISANALAH MASIH HAHAHAHAAAA, URUT YANG BENAR GAARR." Berarti dia meninggalkan mobilnya di discotik itu.
               
                            Episode selanjutnya "MENCARI MOBIL"