Rabu, 30 November 2016

JALAN-JALAN BERSAMA AKONG

                    Ayah Michael membuat menu kesukaan cucunya yaitu daging sapi cincang. "pasti cucu kesayanganku akan menyukainya." Aku tidak bisa tidur jadi aku hanya memejamkan mataku saja. "Mike kamu sudah tidur?." Michael  tidak merespon dan aku melihat ke arahnya dia nyenyak tidur. "ya sudah kalo kamu tidur sayang (mmmuuuaaacccchhh)." Aku mencium keningnya.  Tak lama kemudian aku memajamkan mataku. Karena aku juga lelah.
                 Aku tertidur entah berapa jam dan setibanya aku bangun anak aku sudah nonton tv di kasur kami dan Michael sudah tak berada di sisiku. "mama sudah bangun ma" "(hhoooaaammm), papa mana lex?" "papa pergi sama akong ma, Alex di suruh papa jaga mama" "aaahh lebay papa kamu tu lex" "iiisss mama ni kok ngomong seperti itu" "hahaha mama capek banget soalnya lex jagain papa kamu semalaman, Alex sudah makan sayang?" "sudah ma, mama sudah makan belum?" "belum sayang" "mama Alex ingin denger adek Alex ma." Kemudian dia ke tempat aku sedang tidur.
               Dia mendengarkan kupingnya ke perutku. "gimana adek mu lex?" "dia baik-baik saja ma, tapi dia berpesan mama jangan terlalu capek" hahahaha, kamu ini" "iyaaa maa" "mama taulah sayang" "tau apa ma?" "tau bahwa kamu seperti papa kamu dulu" "memang papa dulu gimana ma?" "dulu sewaktu mama mengandung kamu juga papa ngomong seperti kamu omongin barusan" "beneran ma?" "iya nak" "mama makanlah, apa perlu Alex ambilin ma?" "enggak usah sayang" "iiihh Alex ambilin ya ma, masa mama terus yang ambilin Alex makan, hari ini akong yang masak ma" "iya kah lex?" "iya ma." Kemudian anak aku pergi mengambilkan aku makan siang.
             "anak ini sudah dewasa." Dia datang lagi. "makan siang mama Alex sudah datang" "waaahh nampaknya enak ni lex?" "iya ma, ini makanan kesukaan Alex" "bisa lex bawanya?" "bisa dong mama sayang." Kemudian dia memberikan makanan yang dia bawa. "ini mama, silahkan di nikmati mama" "aaahh kamu ini seperti di restoran saja" "pura-puranya.....eeehh enggak Alex pura-pura menjadi pelayan apaterment ini. Ada yang lain?" "tidak terimakasih sayangku" "aaaahhh mama masa manggil Alex sayang" "jadi?" "tidak ada lagi pelayan yang baik" "pura-puranya Alex pelayan baik mama" "enggak mau maa" "ookay, enggak ada lagi pelayan yang baik" "kalo anda ingin sesuatu panggil saya lagi" "baiklah pelayan yang baik, upahnya apa?" "enggak ada upah" "cium kening aja" "enggak usah terimakasih" "kan pura-puranya Alex maulah masa enggak ada upahnya lex?" "iiiiisss mama ni kan pura-pura maa," "ayolah sayang sebagai imbalan sudah membawakan makan siang mama" "hmm iya deh."
             Aku mencium kening anak aku. "(mmmuuaaaccchhh) merci Michael Kwee" "mama kok nama Alex, namanya papa" "kan pura-puranya Alex namanya sama dengan nama papa" "eeengggggaaaakkk mmmaaau maaa" "baiklah ulang lagi" "hhmm ya sudahlah mama makan dulu sana" "hehehe." Dia menonton TV kembali dan aku pun makan siang buatan papanya Michael. Tak lama kemudian Michael dan papanya pun pulang. "kami pulang." Aku mendengar bahwa suami aku pulang. "lex, papa sudah pulang tu lihatlah" "sedang asyik ma." Kemudian anak aku pun tak mau bergerak dari tatapan TVnya. "mama sudah bangun ma?" "sudah pa, Alex loohh yang mengambilkan makan siang mama tadi" "wwwaahh hebat Alex sudah besar rupanya." Alex tak merespon jawaban dari papanya karena sedang asyik menatap TV. "Alex, tadi akong membelikan Alex boneka loohh." Tetap tak ada jawaban. Kalo anak aku sedang menonton film kesukaannya apa pun yang terjadi dia enggak akan hiraukan jadi ketika filmnya kesukaannya sudah mulai terkadang cepat-cepat aku tukar, karena yaa seperti di panggil saja dia tak merespon sama sekali.
               Papanya Michael pun datang sambil membawakan anak aku boneka singa. "Alex lihat akong bawa apa?." Alex tak mau juga untuk melihat ayahnya Michael. "Alexander Kwee" "aaahh apa pa?, sedang seru ni nanti aja kalo mau ngomongnya." Aku cuman bisa menggelengkan kepalaku. "sudahlah Mike dia juga lagi asyik nontonnya" "gar, jangan panggil suamimu dengan namanya sajalah, kenapa emangnya pa?" "enggak bagus, kamu kan istrinya sepatutnya kamu memanggilnya dengan sebutan papa, apa lagi kamu punya anak" "entah Gagar ni pa, sering banget manggil nama aku dengan sebutan Mikey lah" "kamu juga Mike jangan begitu juga" "maaf pa" "enggak baik untuk di dengar sama Alex, pasti dia sudah pernah menyebut nama kalian ya kan?" "iya pa" "tu makanya, dia mendengar apa yang kalian omongin" "papa enggak mau kalo kalian masih menyebut pasangan kalian dengan nama saja" "iya pa."
                Tak berapa lama kemudian film anak aku pun habis. "maaa sudah habis filmnya" "puas Alex?" "puas ma, bagus juga filmnya" "heee, kamu ini" "akong tadi mau bicara apa ma sama Alex?" "enggak tau coba tanya akong." Kemudian dia pun pergi ke tempat akongnya. "kong...kong... tadi akong mau ngomong apa sama Alex?" "enggak ada kok lex, enggak jadi" "aaaaaaaii akong ini yang benerlah kong" "enggak ada kok lex" "iiissss akong ni." Kemudian dia pun pergi ke kamarnya, betapa terkejutnya anak aku bahwa dia di belikan boneka singa. "AKONG YANG MEMBELIKAN BONEKA SINGANYA YA KONG?" "iya dong lex, papa Michael yang ngomong sama akong bahwa Alex minta di belikan boneka singa" "iya kong, kemarin sewaktu Alex meminta di belikan boneka singa papa enggak mau membelikan untuk Alex" "kan sekarang sudah akong belikan buat kamu sayang" "xie xie kong" "bie keqi Alex. Alex, akong seminggu lagi mau pulang" "pulang kemana kong?" "ke hongkong sayang" "jangan tinggal disini aja sama Alex kong" "enggak bisa sayang bisnis akong di hongkong harus di lihat juga" "enggak usah di lihat kong" "enggak bolehlah, kalo namanya bisnis harus di awasi nanti anak buah akong enggak kerja" "hmm iya deh kong, tapi akong janji habis Alex liburan sekolah nanti akong kembali ke Prancis" "hehehehe, kalo akong bisa ya sayang" "harus bisa."
                Aku dan Michael datang. "kenapa lagi lex?, godain akong terus" "ma, liburan nanti ke rumah akong ya ma" "kalo papa dan mama bisa nak" "ayolah ma" "enggak bisa nak" "ayolah ma" "sudah nanti kami pikir-pikir lagi ya lex" "jangan di pikir-pikir papa, harus iya" "enggak bisalah, papa dan mama harus diskusi dulu" "akong" "akong enggak taulah lex, Alex ikut akong aja ke hongkong mau?" "enggak mau kalo tanpa papa dan mama" "payahlah" "ayolah Michael Kwee" "Alex.....Alex..... kan akong enggak sukalah kalo Alex manggil papanya seperti itu" "habisnya kong" "sini akong beri tahu Alex, kalo Alex manggil nama papanya Alex nanti orang lain bisa mengganggap Alex anak yang tidak baik" "kan di rumah aja kong" "enggak boleh juga lex" "hmm iya deh kong Alex minta maaf sama akong" " bagus kalo Alexander Kwee mengerti" "sama papa lex?" "Alex minta maaf pa."
                Ayahnya Michael ingin mengajak anak aku jalan-jalan besok. "Alex besok akong mau mengajak Alex jalan-jalan, Alex mau?" "mau Alex kong, kita jalan-jalan kemana kong?" "ke taman bermain aja kong" "mahal lex" "ya sudah enggak apa" "enggak apa ni pa?" "enggak apa kok Mike" "yeeeyyy" "Alex belum pernah masuk ke taman beramain di Disneyland kong" "masa papa dan mama Alex belum pernah mengajak Alex pergi ke sana?" "iya kong" "ya sudah besok ke sana" "yyyeeeeeyyy, beneran kan kong?" "betul sayang, kenapa papa dan mama Alex enggak mau mengajak Alex pergi ke sana sayang?" "iya, soalnya kata papa menghabiskan uang dan mama pun sependapat sama papa" "Michael Kwee" "bukan begitu pa..." "sudahlah besok kita pergi berdua aja ya lex" "baiklah kong, Alexander sayang akong" "akong juga sayang sama Alexander yang bawel dan manja" "Mike aku juga ingin ikut" "bilang sama papaku" "papa, saya juga mau ikut pa" "mama enggak boleh" "tapi lex, adek kamu ingin ikut juga" "kkkkooooonnnggg" "sudahlah lex enggak apa kok lagian pula mama kamu lagi hamil kasian kan adek kamu kalo enggak ikut" "hhhuuufffftttt iya deh, mama boleh ikut."
             Pada malam harinya anak aku sibuk memabahas tentang perjalanan yang akan di lakukannya pada besok hari. "akong Alex sudah enggak sabar untuk pergi besok kong" "aaaiii kamu ini sabar sayang" "besok Alex mau naik wahana yang banyak" "naiklah, awas kamu muntah ya" "enggak kok ma" "mama enggak mau merawat kamu" "ada akong" "akong kamu mana mau merawat kamu" "akong mau kok ma" "itu sih menurut kamu" "maukan kong" "mau sayang, mama kamu itu ada-ada aja." Michael keluar dari kamar mandi. "papa..." Alexander berlari menyampiri papanya dan dia tak sengaja memencet kontol Michael. "AAAAAAWWWWWWW" "Michael." Aku dan ayahnya Michael segera menyampirinya. "ada apa Mike?" "Alex *aaaarrgghh* memm...eee..nnccceeett" "kebiasaan anak ini, Alex sudah mama bilangkan kalo papa habis mandi jangan kamu menemui papa" "Alex geram ada yang menonjol di tengah perut papa ya Alex pencetlah ma" "sini akong bilang sama kamu" "apa akong?." Ayahnya Michael membawa anak aku ke ruang tengah. "masih sakit Mike?" "iyaa gaaarr." Aku membawa Michael ke kamar. "AAAARRRRGGGHHHH anak itu."

              "ada apa kong?" "kamu kok bisa seperti itu nak, jangan seperti itu lex, papa kamu sakit jadinya" "Alex geram kong" "enggak boleh sayang, kalo kamu seperti itu terus akong besok pulang langsung ke hongkong" "JAAANGGAAAN KONG" "makanya jangan nakal lagi ya" "Alexander janji enggak nakal lagi" "(mmmuuuuuaaaacccchh), intinya Alex sudah janji sama akong, enggak nakal lagi." Di kamar Michael memeriksa kontolnya. "sakit banget maa, ooouucchhh, di remet sama dia kuat pula" "hahahaha, kasian banget kamu Mike" "mama ini kok ketawa pula ma" "lucu aja lihat muka kamu, kesakitan" "jangan seperti itu aaahhh gar, sakit banget" "masih anak-anak Mike, jangan terlalu kasar banget sama dia" "aku tau sayang, tapi dia itu nakal banget, kamu enggak bisa mendidiknya" "bisa kok aku, jangan meremehkan aku dong Mike, aku bisa mendidiknya dengan baik kok" "itu kok dia nakal banget" "mungkin kontol kamu terlalu besar kali ya sehingga dia geram ingin memencetnya, hahahhaha" "Gagar aku ini serius tau" "hehehehe, maaf sayang, sudahlah kita makan malam dulu ya" "ya sudah."

            Aku dan Michael keluar dari kamar dan segera menuju ruang makan keluarga. "paa" "apa lex?" "Alexander Minta maaf sama papa ya pa" "hmm" "Michael Kwee" "maaf ayah. heheheheheeee, iya papa maafin Alex tapi jangan ngelakuin seperti tadi lagi ya Alexander Kwee" "baik pa, Alex juga sudah janji sama akong enggak akan seperti itu lagi" "bagus deh, Alexander kan anak yang baik bagi papa" "papa, besok kita jalan sama-sama ya pa" "enggak bisa sayang, hanya kamu dan mama kamu saja ya nak" "papa masa enggak pa" "papa kerja sayangku" "enggak usah kerja dulu sehari pa" "eeeeehhhh mana bisa" "ALEX SUDAH ENGGAK USAH MEMAKSA PAPA" "ayolah pa" "enggak bisa sayang (mmmmuuuuaaaaacccchhhh)" "sudah ayo kita makan malam nak" "baiklah ma."

            Alex tetap saja memaksa papanya untuk ikut bersama ke Disneyland. "jadi Alex cuma sama mama dan akong aja ya pa?" "Alex enggak mau ya sama akong?" "mau kok akong" "sudah jangan paksa papa lagi  nak" "iya deh ma." Kemudian kami makan malam bersama. "akong, berarti minggu depan akong pulang lagi ke Hongkong ya?" "iya sayang" "sudah Alex makan malam dulu, setelah itu kiwa ta baru bercerita." Kami menghabiskan makan malam kami. "Alex sudah selesai ma." Kemudian dia berlari ke ruang keluarga untuk segera membuka acara kesukaannya. "Alex jangan lari-lari" "pa, anakmu nah" "biar saja nanti papa nasehati dia" "kenapa dengan anak kalian gar?" "kadang pa, anak kami enggak nurut" "kalian sering manjain dia ya?" "Michael yang sering banget memanjakan Alex pa" "bohong pa" "sudahlah Mike, kamu juga salah jangan terlalu di manjakan Alexander itu" "iya pa, aku ngerti kok."
           Setelah itu kami berkumpul di ruang keluarga. "Alex jangan berlari habis makan ya" "memang kenapa kong?" "nanti kamu bisa muntah" "baiklah kong" "Alex denger ya, sehabis pulangnya akong ke Hong Kong, kamu jangan nakal ya, nanti kalo kamu nakal akong enggak akan ke Prancis lagi" "iya deh kong, Alex janji" "Alex janji manjang sehabis itu pasti nakal lagi" "hehehe" "malah ketawa pula kamu anak nakal" "Alex enggak nakal ma, akong mama ngomong Alex nakal" "memang kamu nakal" "Akong" "manja terus sama akong kamu" "Alex mama kamu hanya bercanda saja, enggak ada maksud untuk ngomong kamu manja kok" "tapi mama ngomongnya serius" "enggak kok, nanti kalo mama kamu ngomong serius akong yang akan memarahi mama kamu" "yyeeeyyy."
          Singkat cerita keesokan harinya. Kami bersiap untuk pergi ke Disneyland. "yyeeeyyy, saatnya pergi ke Disney" "papa enggak pergi ke Disneyland ya ma" "enggak nak, hari ini kita pergi bersama akong aja ya" "iya deh." Kemudian kami pergi ke bawah. "tunggu di luar ya gar, ayah ambil mobil dulu" "papa naik apa ma?" "naik taxi" "masa papa naik taxi ma, mobilnya cuma satu Alexander Kwee, jadi biarkan papa naik taxi aja, sekali-sekali" "ya deh ma." Aku sudah berada di luar apaterment untuk menunggu ayahnya Michael. 
          "itu akong ma." Kami segera naik ke mobilnya. "memang ada Disneyland ya di Prancis gar?" "mungkin pa, coba cari di peta" "kamu aja yang cari di patanya." Aku mencari di petanya. "Alex jangan sentuh biar mama saja." Aku mencari di alamatnya. "ada apa di jalan 77777 Marne-la-VallĂ©e, Prancis" "okay kita akan pergi ke sana" "mama Alex ingin memegangnya" "sudah mama setel jangan kamu pegang lagi" "tapi ma..." "sudah aaaahhh lex" "akong" "denger apa yang di katakan mama kamu" "hhhuuuuffftt iya deh" "merengutlah, kita putar arah" "hehehe, enggak kok ma" "maaaf ma" "jangan merengut ya lex" "iya ma, enggak kok." 
           Tak lama kemudian  kamu sudah sampai di Disneyland tersebut. "ya ampun ramai sangat" "sudah ayo turun dulu kita lex, tunggu akong dekat pintu masuk" "baik ma." Kami menunggu ayahnya Michael memarkirkan mobilnya. "iiiihhh Alex enggak sabaran lagi untuk masuk ke dalam" "nanti jangan minta yang aneh-aneh ya" "enggak kok ma" "kamu nanti disini bilang tidak sesudah masuk ke dalam kamu mau inilah itulah" "mokoknya cuma naik wahananya, makan siang, dan pulang. Jangan minta jajan disini, mahal soalnya kalo jajan disini lex" "ak..." "akong enggak ada duit lagi untuk memebelikan kamu mainan, dia minggu depan sudah mau pulang ke Hong Kong, jadi duitnya untuk persediaan di perjalanan" "tapi ma uang akong masih banyak kok" "mokoknya enggak boleh" "mama pelit." 
          Ayah Michael sudah datang. "ayo masuk" "yyeeeeyy." Ayahnya Michael memesan tiketnya. "ini gar" "kok cuma dua aja yah" "anak-anak katanya gratis sayang" "ya sudah deh." Kemudian kami masuk ke dalam. "yyeeeyyy, mama naik kereta api yang disana yuk" "ayolah." Kemudian kami menuju kereta api yang di tunjuk oleh Alex. "ayah nanti kalo anak itu minta yang aneh-aneh jangan di belikan, ayah juga terkadang suka memanjakannya" "hahahaha, iya sayang" "mama, akong cepat." Kami segera manaiki kereta api tersebut. "yyeeey." Kereta api itu jalan. "ma, enggak seru kereta apinya ma" "naik roller coaster aja yuk ma nanti" "sama akong aja ya" "mama takut ya" "bukan takut, mama enggak mau" "iya deh ma, nanti Alex tanya akong." Tak berapa lama kemudian kereta api tersebut sudah berhenti. "akong naik roller coaster lagi" "sama mama kamu aja" "ayah dong ya, lagi malas saya yah" "ya sudah" "mama bukan lagi malas kong, mama takut naik roller coaster hahaha" "Alex enggak boleh ngomong begitu aaahh."
           Mereka naik roller coaster dan aku duduk tak jauh dari wahana tersebut. "hay" "hay" "lagi nunggu siapa?" "lagi nunggu anak saya dan ayah mertua saya mereka sedang naik roller coaster. Siapa namamu?" "hahaha maaf, nama saya Marihot Pasaribu" "hehehe" "kenapa?" "enggak apa kok" "aneh ya namaku?" "enggak kok, kamu sini sama siapa?, nemenin keluarga?" "enggak saya sendirian mumpung libur kerja jadi saya sendirian perginya" "enggak bersama keluarga kamu?" "enggak." Tak lama mereka sudah selesai naik rolller coasternya" "mama." Ayah Michael melihat aku bersama seseorang. "siapa dia gar?" "perkenalkan nama saya Marihot Pasaribu." Ayah Michael langsung mengajak aku pergi. "sudah kita pergi saja. "ayah enggak sopanlah" "ayah akan tutup mulut soal ini gar sama Michael tapi kamu kalo ada orang yang ingin berkenalan denganmu jangan di anggap serius" "iya pa, maaf" "akong naik bianglala lagi ya" "baiklah lex." 
           Lalu kami naik wahana berikutnya yaitu bianglala. "iisss Alex enggak sabar untuk naik bianglala." Disaat mau naik bianglala Alex bertemu dengan Micky Mouse. "mama Alex mau berfoto dengan Micky Mouse ma" "baiklah lex." Kemudian Alexander berfoto dengan Micky Mouse. "sudah lex." Alexander berjabat tangan dengan Micky Mouse lalu kami pergi untuk naik bianglala. "ayah di Hong Kong juga ada Disneyland" "bener ma?" "betul" "iya lex" "kapan-kepan kesana yuk ma" "ikut akong aja" "enggak mau" "ya sudah kalo kamu enggak mau akong enggak maksa kok, cuma bilang aja sama kamu" "hehehehe." Setelah itu kami naik bianglala. "yyeeeeyyyy" "Alex" "iya kong" "sebentar lagi kamu punya adek baru" "Alex enggak senang" "kenapa?" "nanti papa dan mama sayangnya cuma sama adek Alex aja" "ayah jelasin" "meskipun papa dan mama mau punya anak lagi tapi Alexander Kwee masih tetap jadi anak yang di sayang sama papa dan mama" "bener apa kong?" "betulah lex, jadi Alex jangan sedih ya nak" "iya kong, kong...kong..." "apa sayang?" "sesudah adek Alex lahir bawa aja ke Hong Kong" "akong maunya Alex aja yang di bawa ke Hong Kong" "enggak mau, adek Alex aja kong" "hehehehe." Ayah Michael cuman bisa tertawa.
           Tak lama kemudian kami sudah selesai menaiki wahana tersebut. "ma, Alex lapar ma" "ya sudah ayo kita makan." Kami pergi untuk makan siang. "Alex mau makan yang banyak" "jangan banyak-banyak nanti kamu gendut kayak mama kamu" "iiisss ayah ni" "ngomong-ngomong sudah berapa usia kandungan kamu gar?" "hampir 8 yah" "hati-hati jangan kerja yang berat-berat lagi ya" "iya yah" "mama tu susah kong, kadang mau bersih-bersih terus Alex suruh mama tidak usah melakukan aktivitas apapun tapi mama tetap saja enggak mau dengar apa yang di katakan oleh Alex" "Alex harus merawat mama ya" "baik kong" "bagus" "cepat kong Alex lapar."
           Kami sudah sampai di restoran yang ada di Disney tersebut. "Alexander mau makan apa?" "Alex mau spageti kong," "makan nasi aja" "mama Alex mau makan spageti aja" "awas kalo enggak habis nanti" "habis kok" "kalo kamu gar, yang sehat aja kong, pengennya ayam bakar dan minumnya jus wortel" "awas ma, kalo enggak habis" "kalo enggak habis akongmulah suruh makan" "kamu ini ada-ada aja gar" "hehehehe." Setelah kami memesan apa yang sudah di tulis oleh pelayan. 
           Kami berbincang-bincang sebelum makanan kami datang. "Alex, akong seminggu lagi mau pulang jadi akong harap jangan nakal sama mama dan papa, apalagi kamu kemarin mencet punya papamu" "hehehehe" "jangan nakal lex" "iya kong, jaga mama juga, kalo mama nakal-nakal kamu segera bilang sama papa kamu ya lex" "beres kong, kadang mama nakal kong" "akong taulah" "AYAH!!!" "hehehehe" "AYAH NIII" "maaf." Tak berapa lama kemudian makanan siang kami sudah datang. "Alex sebaiknya kita makan dulu setelah itu kita akan menaiki yang lain" "baik mama cerewet" "heeehhh cucu akong kok ngomong begitu sama mamanya" "marahin yah" "mama itu memang cerewet kong" "sudahlah akong enggak mau dengar lagi kamu manggil mama kamu cerewet" "iya kong" "janji?" "janji kong."
           Kami makan siang. "ma setelah ini Alex ingin naik yang disana" "baiklah nak." Kami makan tidak memabahas apa-apa lagi. Sesudah kami makan siang ayah Michael membayar makan siang kami. "berapa semuanya $243." Dengan makan yang tidak begitu banya harganya pun mahal sangat. "ayah mahal sangat makan disini" "sudahlah enggak apa kok" "kong main disana" "baiklah." Alex melihat ada sebuah mainan tembak-tembakan. "akong main yang disana" "main apa?" "nembak berhadiah kong, Alex mau akong main untuk mendapatkan hadiahnya kong" "baiklah, Alex mau hadiah apa?" "Alex mau yang boneka beruang kong" "baiklah akan akong tembak untuk Alex."
            Ayahnya Michael menembak hadiah beruang tersebut dan ternyata dia mendapatkannya. "silahkan" "yyeeeeyyy, merci akong" "sama-sama." Alex ternyata mendapatkan Winnie The Pooh. "ini beruang namanya siapa ma?" "Winnie The Pooh lex" "iiiihhh akong hebat betul mendapatkan boneka ini" "senang enggak Alex?" "senang dong akong, kalo papa nah akong 5 kali main baru bisa dapat boneka, itu pun jelek yang di dapatkan oleh papa" "mama bilang sama papa loh lex" "ma jangan" "mama ngomong aaahhh" "sudah aahh gar" "hehehe mama hanya menggoda Alex saja" "papa Alex memang enggak begitu jago dalam menembak" "Tapi kong, kok akong bisa?" "akong dulu jago nembak lex" "nembak apa?" "akong ikut olimpiade tembak" "dapat juara berapa kong?" "3 dapat medali perak dan perunggu" "hebat betul akong" "kalo kamu sudah besar akan akong ajarkan untuk Alex" "baik kong, xie xie akong kesayangan Alex" "yah pulang yuk, saya sudah capek" "sudah ayolah" "mama kok cepat sangat pulangnya" "mama capek lex" "iya deh."
            Ketika hendak pulang Alex melihat sebuah tokoh suvenir yang menjual boneka Micky Mouse. "akong membelikan Micky Mouse" "engak ada, pulang kita" "aaakkkkooonnnggg" "sudah ayah kita pulang saja" "maa, Alex ingin boneka itu" "uang akong kamu sudah habis" "iiiissss mama ni" "ya sudah akong akan membelikannya. "mahal pa, enggak usah" "akong." Alexander tatap merengek-rengek untuk membelikan boneka tersebut. "akong ya" "ayah enggak usah ikuti kemauannya. Besok saja lex sama papa Michael, akongmu enggak punya uang lagi" "enggak mau, Alex mau di belikan oleh Akong, ya kong ya" "ya sudah akong belikan" "yyyyeeeeyyy." Ayah Michael akhirnya membelikan boneka Micky Mouse kesukaan Alex. "xie xie akong (mmmmuuuaaaaccchhh)." Pada akhirnya apa yang aku katakan menjadi nyata.
                "akong xie xie" "sama-sama Alex" "papa masih punya uang pa?" "masih kok sayang." Kami segera pulang ke rumah. "akong Alex sangat senang untuk hari ini" "bagi kamu senang lex, bagi akong kamu mana lah bisa senang kantongnya habis kamu buat" "memang kantong akong habis ya kong" "enggak kok, cuman omongan mama kamu aja, akong senang kalo kamu senang kok lex. Tapi janji sama akong Alex harus belajar dengan baik" "baiklah kong." Alex merasa bahagia sekali hari ini, aku bisa melihat dari wajahnya yang sangat ceria. "akong.....akong" "apa nak?" "akong enggak usah pulang ke Hongkonglah" "hehehe enggak bisa lex" "pasti bisa dong kong" "apa kamu yang mau ikut akong ke Hongong?" "Alex enggak mau kong" "papa dan mama kamu sudah mau punya yang lain" "MMMMAAAAMMMMAAAA AKONG NAH" "hahahhaha" "mama ini cuman ketawa aja pukul akong ma" "hhhheheeee sudah di belikan sama akong Mick Mouse masih juga kamu jahat sama akong" "akong tu nah, mengolok-ngolok Alex ma" "hahaha Akong minta maaf ya lex" "maaf akong enggak Alex terima" "Alexander, mama bilang sama papa kamu, kamu nakal sama akong" "jangan ma" "itu makanya jangan jahat sama akong kamu" "Alex maafin kok kong."
               Beberapa menit kemudian kami sudah sampai di rumah. "papa..." "anak papa enggak nakal kan?" "enggaklah pa" "cuman banyak sekali permintaannya Mike" "Aaaaaallllllleeeeeeexxxx" "cuman boneka aja kok pa," "cuman boneka lex, pasti boneka mahal sangat ya kan?" "enggak tau Alex pa, tanya mama aja. Tapi ya pa menurut Alex murah kok, harga bonekanya" "aaahhh itu menurut kamu saja lex, habis uang akong kamu." Ayah Michael datang. "gimana pa?" "asyik sangat bermain sama cucu Mike" "Alex banyak permintaan ya pa" "enggak kok" "oh ya Mike, kenapa kamu enggak ke kantor?" "presentasi sudah selesai tadi pa, jadi sisanya saya pekerjaan dirumah saja" "jangan terlalu sering bawa pekerjaan dirumah Mike, nanti kamu dianggap atasan yang kurang benar" "maaf pa" "ya sudah ingat kata papa, jangan sesekali kalo waktunya belum pulang kantor, kamu sudah pulang kantor duluan" "mengerti pa" "hahahaa marahin aja papa kong, papa sudah sering marahin Alex" "Alex papa kamu kalo marah kamu berarti papa masih sayang sama Alex, dan akong marah sama papa kamu karena akong masih sayang sama papa kamu" "dengar itu Alex."
              Aku datang Air panas sudah siap. "air panas sudah siap pa" "mau mandi sama akong lex?" "enggak mau" "kenapa?" "Alex maunya mandi sama papa" "kamu mandi saja dulu sama akong lex, papa masih mau mengerjakan tugas kantor papa lex" "iya deh pa." Alex dan ayahnya Michael mandi bersama. "Alex enggak suka ya mandi sama akong?" "suka kok kong" "tadi kenapa enggak mau mandi sama akong?" "bercanda aja kok Alex ini" "aaahhh kamu ini (mmmmuuuaaaaaacccchhh)" "akong Alex mau nanya" "nanya apa lex?" "kalo adik Alex lahir akong ke Prancis lagi?" "akong akan memikirkannya dulu lex" "yyaaaa, akong jangan di pikirkan banget, harus iya" "iya...iya akong datang, tapi akong enggak janji ya sama Alex" "harus janji kong" "hhheeee ya sudah akong janji" "yyeeyyy akong sudah janji sama Alex." Mereka mandi sambil bercerita sedangkan aku membuatkan kopi untuk Michael. "ini pa kopinya" "papa sebenarnya enggak terlalu suka kopi ma" "maaf pa, sini mama ganti dulu" "enggak usahlah sayangku, enggak apa kok" "katanya enggak suka" "sudaah aaahh, aku akan meminumnya" "Mike aku minta maaf" "enggak apa kok sayangku."
                Michael akhirnya meminum juga kopi buatanku. "bagaimana kopi buatan mama?" "perfect kok sayangku" "mama mau mandi bareng sama papa?" "eeeehhh" "kok jawabnnya cuman seperti itu aja gar" "tapi jangan macam-macam ya Mike" "mana mungkin aku macam-macam kamu lagi hamil," "kirain aku Mike" "kamu ini. kita mandi setelah papa mengerjakan ini ya sayang" "baiklah Mike." Michael mengerjakan tugas kantornya. "mama" "sudah selesai mandinya lex?" "sudah ma" "bersih enggak" "bersih dong, akong yang gosok punggung Alex dan semuanya ma" "bagus deh" "mama" "apa?" "Alex ingin mendengarkan adek Alex ma" "pakai baju dulu" "tapi Alex ingin mendengar sekarang ma" "baiklah." Alexander mendengarkan adeknya di perutku. "bagaimana lex?" "adek Alex nampaknya sehat-sehat saja ma" "syukur deh sayangku."
                  Tak lama setelah Michael mengerjakan tugas kantornya. Dia mengajak aku mandi. "gar, mandi yuk" "mandi dululah Mike" "tadi katanya kamu ingin mandi denganku" "perutku sedang sakit." Michael langsung mendekatiku. "kenapa memangnya gar?" "kita pergi ke dokter aja ya. Mungkin ini sudah waktunya anak terakhir kita lahir" "enggak usahlah, belum kok" "jangan ngomong begitu sayangku." Michael yang tadinya ingin mandi, karena perut aku sedang sakit dia segera membawaku ke rumah sakit. 
                   "papa mau kemana pa?" "papa mau ke rumah sakit lex" "Alex ikut pa" "enggak usah kamu dirumah aja, sama akongmu" "paaa...paaa" "ALEX." Alex masuk ke rumah. "paaaa." Michael segera menancapkan gasnya. "bertahan ya sayang" "yyaaa... sakit banget perut aku Mike." Aku menarik-narik baju suami aku. "sabar sayang sebentar lagi kita akan sampai."

                EPISODE SELANJUTNYA "ANAK KEDUA KAMI"



Minggu, 03 Mei 2015

MICHAEL SAKIT PART II

                Pada saat kami sudah di dekat pintu hujan deras pun turun. "kan ni gara-gara kalianlah lama sangat hujan sudah turun nah" "sudahlah gar, jangan mengoceh hujan kan juga air yang turun dari langit" "kamu juga Mike kenapa enggak menggunakan baju, awas kamu kalo nanti malam sakit jangan panggil aku ya" "sssttt sudahalah gar aaahh." Karena Micael tidak ingin mendengarkan apa yang aku katakan dia pun mengeluarkan handuk dan kunci mobil. "sudah ayo kita pergi ke mobil." Pertama dia mengantarkan aku dulu. "Mike, aku jadi kena hujan nah" "air mama sayang" "entar kalo aku sakit gimana Mike." Karena aku terlalu cerewet dengan kesal dia mencium aku. "(mmmmmmmuuuaaacccchhhh) sudah mau ngomong apa lagi sayang?" "ya sudahlah, jemput Alex Mike."
            Michael pun menjemput Alex. "pa, mama kok duduk di depan pa?" "sudahlah sayang, harilah hujan deras kamu duduk di belakang dulu ya" "iya deh pa." Michael pun segera berlari ke depan. "sudah semua kan ma?" "sudah pa." Dia menghidupkan mobilnya lalu menjalankannya. "maaaa..." "apa sayang" "Alex duduk di depan boleh?" "duduk di belakang aj..... *hciao*" "haaa pa sudah bersin pula" "cuma bersin biasa kok ma" "enggak ada sesudahnya kita sampai di apaterment segera minum teh, mama akan membuatkannya buat papa" "kamsia gar, enggak apa kok." Michael pun bersin lagi. "pa sudahlah turuti apa yang mama katakan buat kebaikan papa juga dan jangan menolaknya."
              Di tengah jalan pun Michael bersin-bersin. "nampaknya papa akan demam ma" "haaa, kan sudah mama bilang pakai baju kenapa?, mama enggak akan perduli sama papa" "aaahh, mama kok gitu si" "makanya pa, kan sudah mama katakan pakai baju papa aja enggak mau dengar dasar headstrong" "maaf...maaf" "enggak ada kata maaf, itu akibatnya enggak mau dengar" "maaf sayang" "ya sudahlah." Aku rasakan kening Michael agak panas. "maaf ma," "papa sakit ya ma?" "iya lex, jangan dekat-dekat sama papa, ntar kamu tertular" "baiklah ma." Tak lama kemudian kami pun sampai di apaterment kami, aku melihat bahwa Michael jalannya agak sempoyongan. 
             "mau di panggilkan pelayannya pa" "enggak usah kok ma, papa masih kuat kok" "mama takut kalo nanti papa jatuh pingsan" "cuma kepala papa agak terasa berat ma" "nanti mama buatkan teh hangat buat papa." Michael pun berjalan menuju lift. "mama cepat ma" "sabar lex." Kami pun masuk ke dalam lift. "papa enggak apa pa?" "enggak apa kok lex. gar pening kepalaku." Dia bersandar di pundak aku. "papa enggak apa ni pa?" "enggak kok lex, cuma pening sedikit aja" "kok sedikit pa?" "kepala papa pening nak, sudahlah jangan buat papa tambah sakit kepala" "sudah lex, jangan banyak tanya aahh." 
               Tak lama kemudian kami pun sampai di apaterment kami. "papa baring di sofa saja ma" "mama akan menyiapkan air panas dulu ya pa" "Alex juga ma" "iya cerewet" "isss mama ni selalu ngomong Alex ini cerewet" "memang Alex cerewet kok" "enggak ma" "kamu lihat keadaan papa kamu sana" "baik ma." Alex pergi melihat keadaan papanya. "papa enggak apa kan pa?" "enggak apa kok nak" "ke rumah sakit saja yuk pa" "enggak apa Alex sayang." Aku datang sambil membawakan temperatur untuk mengatur suhu badannya. "papa enggak apa kan ma?" "enggak apa kok lex" "beneran kan ma?" "iya sayang" "pa, ketiak kamu." Aku meletakan temerapurnya di ketiak Michael. "iss ketiak papa banyak bulunya." Aku melihat berapa suhu badan Michael. "Mike suhunya 38 derajat" "tinggi banget ya sudah habis mandi kamu tidur di kamar, ntar aku buatkan bubur buat kamu" "xie xie." Lalu aku melihat air panas dan ternyata air panas sudah penuh. 
               "ALEX, PAPA MANDII (aku menjerit memanggil mereka berdua)." Mereka enggak menjawab teriakan aku dan aku pergi melihat mereka. "ma, kepala papa tambah pusing ni" "makanya Mike mandi dulu" "mandiin" "Mike" "gar, aku kan lagi sakit tolonglah" "ya sudah." Michael pun berdiri ternyata dia pun berjalan sempoyongan. "sini mama bantu" "ma, enggak apa ma" "mama lagi hamil" "enggak apa Mike, anak kita yang di dalam perut juga membantu kok" "gar sudah enggak apa." Akhirnya kami sampai di kamar mandi. "bukakan celana papa, ma." Aku pun membukakan celanya. "lemes banget gar, badan aku" "aku tau, kalo di bilangin itu nurut Michael Kwee jangan kamu acuhkan perkataan aku" "hehehe, maaf sayang." Aku mencubit pinggangnya. "AAAWWW sakit lah ma, kan papa lagi sakit masa mama jahat mencubit pinggang papa" "itu karena Michael Kwee enggak mendengarkan apa yang di omongkan Gagar Kwee" "hehehe" "sudahlah Mikey jangan ketawa lagi."
                Segera aku memandikan dia. "gar" "hhmmm" "kamu enggak marah kan aku sakit, apakah kamu terbebani ya sama aku?" "enggak kok sayang" "makasih ya sayang, aku enggak salah milih kamu, sudah baik, sabar, penyayang pula sama Michael dan Alexander" "sudahlah Mikey, itu sudah tugas aku kok" "(mmmuuuaaccchhh)" "iiss kau ni Mike jangan ciumlah, kamu lagi sakit entar aku tertular pula" "enggak kok, itu kan ciuman kasih sayang buat istri aku yang baik hati" "iyalah." Tak lama kemudian Michael sudah selesai mandi. "dingin gar *bbbrrrrr.....bbbrrrr*" "ma mandiin Alex lagi" "mandi sendiri lex" "papa mandiin Alex masa enggak ma" "papa lagi sakit sayang" "Alex pengen di mandiin mama" "mandi sendiri nak, tolong pengertiannya Alex anak pintar kan" "maa, mandiin Alex ma." Anak aku terus merengek-rengek untuk di mandikan. "ya sudah gar, mandiin dia dulu sana" "enggak apa ni Mike?" "enggak apa kok gar" "yyyyeeeeeyyy." Aku pun memandikan anak aku. "kamu ini Alexander Kwee iri banget kalo papa dapat hak istimewa." Dia pun pergi ke kamar mandi tanpa mendengarkan perkataan aku. "maaaaaa cepet" "sabar nak." Aku pun memandikan anak aku yang iri sama papanya.

               "ma, Alex juga mau makan soup ya ma" "enggak boleh lex, itu cuma untuk papa saja" "ma, Alex mau maaa.... boleh ya.....boleh ya...." "enggak boleh sayang, kan ada makan tadi siang, buatan kamu" "tapi Alex mau makan bubur ma" "enggak boleh sayang itu hanya untuk papa saja" "maaa Alex juga kan anak papa, sudah sepatutnya Alex juga boleh makan seperti papa" "ya sudah nanti papa akan membuatkan bubur untuk papa sekalian untuk anak manja" "iisss mama ni." Sesudah aku memandikan anak aku segeralah aku membuat bubur untuk mereka berdua dan juga teh panas buat Michael dan pertama aku membuatkan teh panas untuk Michael. "ini sayang, sudah tehnya hati-hati panas, makasih mama" "mama buat Alex ma" "kamu enggak perlu sayang" "Alex mau ma," "enggak perlu Alex tu" "Alex mau maaaa......ALEEXX MMMAAAUUUUUU." Dia menjerit. "SUDAH LEX, NI PAPA BAGI PUNYA PAPA JANGAN RIBUT LAGI, KEPALA PAPA BUKAN SEMBUH MALAH SAKIT DENGER KAMU TERIAK-TERIAK" "ALEX MAU YANG BARU PA" "SUDAH GAR BUATKAN SAJA, TAMBAH PENING KEPALA AKU DI BUATNYA" "iiiissssshhh Alex ni."
                Aku pun pergi ke dapur untuk membuatkan anak aku teh dan sekalian mengecek apakah nasinya sudah setengah matang apa belum, sebab aku akan memasukan sayuran dan plus extra corn. "hhmm nampaknya sudah dan sekarang waktunya menambahkan bahan-bahan tersebut." Aku pun menambahkan bahan-bahan tersebut.  "papa mama lama banget pa" "sabar sayang." Setelah aku memasukan sayur-sayuran segeralah aku membuat teh buat anak aku. "anak ini memang." Dan setelah jadi aku segera ke kamar Michael lagi. "ini lex teh punya kamu" "lama banget gar" "ALEXANDER KWEE" "maksud Alex lama banget ma" "iya maaf sayang, mama kan lagi buatkan kamu dan papa bubur, pa mama lihat dulu buburnya" "jaga kondisi badan gar" "iya Mike."
         Aku kembali ke dapur untuk melihat apakah buburnya sudah jadi apa belum. "papa paling enggak suka sama anak yang enggak nurut apa kata orang tuanya" "kan Alex selalu nurut pa" "kamu tadi menyebut nama mama saja, kan paling benci papa sama anak yang enggak mau denger omongan orang tuanya, sudahlah lex kamu tinggal sama akong kamu saja ya, di LA biar papa dan mama tinggal di Prancis bersama mama dan adek baru kamu." Dia pun langsung nangis. "*sgh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* enggak mau pa" "itu kenapa kamu manggil nama mama saja" "maaf pa" "ini yang terakhir ya lex jika papa masih mendengar kamu memanggil nama mama saja, enggak segan-segan papa akan mempulangkan kamu ke LA dan tinggal kamu di LA sama akong kamu" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* jangan pa" "kali ini papa maafkan dan ini kesempatan Alex yang terakhir" "Alex enggak mau pa" "jagalah sopan santun Alex untuk tidak lancang seperti tadi lagi" "iya pa, Alex enggak akan mengulangkan perbuatan Alex tadi lagi" "bagus."
          Tak lama aku pun membawakan bubur untuk suami aku dan anak aku. "bubur sudah datang." Aku melihat anak aku sedang sedih. "kenapa lex?" "papa jahat ma" "kenapa jahat lex" "masa papa mau menyuruh Alex tinggal di LA ma bersama akong" "apa masalahnya?" "gara-gara Alex memanggil nama mama saja" "hmm iyalah lex, papa kan orangnya memang sopan, papa enggak mau kalo punya anak yang enggak sopan lex" "tapi ma, Alex enggak mau tinggal bersama akong di LA" "ya sudah yang terpenting jangan mengulang perbuatan Alex lagi ya" "iya ma" "sudahlah makan dulu" "suapin ma" "papa juga ma" "iisss papa ni, enggak pantas kalo di suapin sama mama karena kan papa sudah besar" "mama kan istri papa, jadi papa berhak juga disuapin sama mama lex" "maaaa."
           Anak aku merengek minta di suapin dan Michael pun sama. "ya sudah mama suapin kalian berdua" "Alex dan papa ma" "iya lex, maksud mama seperti itulah sayang." Aku menyuapkan ke anak aku dulu. "hati-hati lex, panas ni." Aku meniupkan bubur tersebut buat anak aku. "ma, papa juga" "sabar pa" "papa kan lagi pusing ma, sedangkan Alex enggak kenapa-kenapa kok mentingin Alex dulu daripada suami kamu yang sedang sakit ini. Alex makan sendirilah ya, papa lagi sakit banget kepala papa nak" "enggak mau pa, mama suapin Alex ya ma" "papa dulu ya sayang, soalnya kepala papa lagi sakit banget" "hmm iya deh ma" "(mmmuuaaaccchhhh), mersi Alex" "iya ma." Di saat aku ingin menyuapkan bubur ke Michael anak aku menendang perut aku. "aaaawwwwwwww" "kenapa ma?" "anak kita menendang perut aku." Michael memegang perut aku. "sayang jangan nakal ya sama mama, soalnya papa lagi sakit juga nak." Dan Michael mencium perut aku dan itu membuat anak aku cemburu. "papa ni kok mencium dia pula, dia itu masih di perut mama pa" "Alex juga sewaktu masih di perut mama juga sering papa cium kok lex" "iya ma" "tanya papa" "iya sayang" "sudahlah makan lagi, habis ini istirahat kalian berdua mama mau mandi habis ini."
          Aku menyuapkan mereka berdua hingga bubur tersebut habis. "gar" "apa pa?" "makasih ya buburnya enak kok" "iya ga.... maksud Alex iya ma enak buburnya." Anak aku hampir keceplosan memanggil nama aku saja sebab Michael juga sering ngomong seperti itu. "maaa" "apa lex?" "biar Alex saja yang nyuci piringnya mama mandilah" "beneran ni lex?" "bener ma" "thank you very much my belove son" "Alex kan sudah besar ma" "iya sayang, kalo sudah besar harus jaga sikap ya" "iya mama Alex tersayang." Alex pun membawa piringnya dan aku bersiap untuk mandi. "kayaknya dia sudah bisa untuk bekerja ya gar" "Mike kamu jangan salahkan kalau anak kamu memanggil aku dengan nama aku saja, sebab papanya juga sering memanggil mamanya dengan nama saja" "hehehe, maaf mama sayang" "iya papa enggak akan kayak gitu lagi ma" "ya sudah aku mandi dulu, capek banget aku, kamu tidurlah." Segeralah aku masuk ke kamar mandi.
          Tak lama kemudian anak aku sudah selesai mencuci piringnya. "Alex sudah selesai pa, menyuci piringny. Paa..... pa.... papa Michael." Anak aku memegang kening papanya. "maaaa, papa panas sekali, sebaiknya di bawa ke rumah sakit ma." Aku tak mendengar apa yang anak aku katakan. "MAMA GAGAR PAPA MICHAEL SAKIT MAAAA" "APAAAA LEX!!!!!!!" "PAPA MICHAEL SAKIT MAA, PAPA PANAS BANGET BADANNYA." Segera aku mempercepat mandiku. "duh gimana ni?." Alex segera mengambil wadah dan memasukan air lalu dia mencari kain perca buat mengompres di kening papanya. "aaahh ini dia." Lalu anak aku mengompres papanya. "papa jangan sakit pa, nanti kita enggak bisa senang-senang lagi pa *sigh* *sigh* *sigh* *Sigh* *sigh* *sigh*." Aku pun datang. "apa lex?" "papa sakit maaa, badannya panas banget." Aku memeriksa badan Michael dan ternyata memang benar segeralah aku memanggil petugas apaterment untuk membawa Michael ke rumah sakit. "mama sedang apa ma?" "mama sedang memanggil petugas apaterment lex." 
        Tak lama setelah aku panggil petugas apaterment mereka pun datang. "ada apa tolong bawa suami saya ke rumah sakit" "sebaiknya anda memanggil ambulance" "but i don't know they are number phone" "let me call them" "okay thank you." Kemudian petugas apaterment itu pun memanggil rumah sakit. "sudah 15 menit lagi mereka datang." Michael memanggil aku. "ma *bbbrrrr* menggigil papa ma" "kau tu Mike makanya kalo aku ngomong di dengerin" "sayang aku kedinginan" "Alex tolong ambil selimut di lemari" "yang mana ma?" "yang warna coklat lex." Anak aku enggak tau dimana selimut coklat berada. "maaa, enggak ada ma" "ada sayang" "enggak ada ma" "kamu ini lihatlah betul-betul lex." Aku datang untuk mengecek ada atau tidak selimut tersebut. "enggak ada kan ma" "ada, mama sendiri yang menyimpannya lex." Aku mencari dan menemukan selimut tersebut. "ni ada kan" "tadi Alex nyari enggak ada ma" "aaahh kamu ini, cari yang betul nak" "iya ma, maaf." Kemudian aku menyelimuti Michael. "suami anda bisa jalan?" "enggak tau, kalo bisa tolong pakai mobil kami saja" "tapi ambulancenya.." "tolong di batalkan saja."
          Kemudian pegawai apaterment itu membatalkan ambulancenya. "sudah saya batalkan" "merci" "de rien madame." Aku bertanya nama pegawai itu. "Quel est votre nom?" "mon nom est Freddy" "oowwhh Freddy would you like help may husband?" "yess." Kemudian pergawai itu menggotong suami aku. "enggak usah saya enggak apa-apa" "Mike janganlah menolak, kamu badan kamu sedang panas banget." Aku juga menggotongnya. "mama enggak usah biar dia saja." Aku pun berpikir bahwa aku sedang hamil juga, jadi tidak perlu untuk menggotong suami aku. "papa enggak apa pa?" "enggak apa lex" "ma, papa enggak apa kan ma?" "enggak apa lex, kita periksa dulu di dokter ya sayang" "iya ma" "Alex do'akan semoga papa baik-baik saja ya nak" "iya ma."
           Kami pun sampai di lantai parkiran mobil kami. "Alex duduk di depan ya sayang, mama sama papa duduk di belakang" "baik ma" "oh ya Freddy apa enggak apa ni kamu mengantarkan kami ke rumah sakit?" "enggak apa kok" "nanti aku bayar" "enggak usah enggak apa" "enggak apa kok" "EHHMM!!!" "ya sudah sebaiknya kita langsung saja ke rumah sakit." Kemudian Freddy menjalankan mobil kami. "maa, dddiiinnggiiin" "Freddy tolong cepat" "baiklah, kita pergi ke hopitox de paris" "ya sudah yang mana saja asalkan cepat." Aku merasakan badan Michael dingin sangat. "paa, badan papa dingin banget" "iyaaa maaaa, jaga Alex ya ma" "sssstt jangan ngomong seperti itulah Mike." Aku sedih ketika Michael ngomong seperti itu.            Tak lama kemudian kami pun sampai di rumah sakit yang berada di Paris dan segeralah kami turun dari mobil Freddy memanggil perawat. "ma, papa enggak kenapa-kenapa kan ma?" "Alex berdoa semoga papa enggak kenapa-kenapa ya nak" "iya ma." Michael pun segera di larikan ke UGD dan dia pun segera di rawat. "ya tuhan semoga suami aku baik-baik saja." Aku melihat Freddy sedang bermain dengan anak aku. "Freddy" "ada yang bisa saya bantu?" "enggak ada, kamu boleh pulang ke apaterment kamu, jadi anda bagaimana pulangnya nanti?" "bolehkan saya meminta nomor handphone kamu?" "boleh." Dia pun memberi nomor teleponnya. "sebaiknya saya disini saja, menemani anda" "tidak perlu kamu pasti banyak kerjaan di apaterment kan" "enggak apa" "Alex kesini." 
           Anak aku pun menuju ke tempatku. "papa enggak apa kan ma?" "iya sayang, mama harap juga papa enggak kenapa-kenapa." Tak lama kemudian dokter pun datang. "Bagaimana keadaannya dok?" "untung anda segera membawanya ke rumah sakit dengan cepat, kalo enggak tu saya enggak tau ngomong apalagi, tapi untuk sementara biarkan dia istirahat dulu" "tapi saya bisa melihatnya kan dok?" "bisa." Kemudian aku melihat kondisi Michael. "suster itu pun sedang menginfus suami aku. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh papa semoga papa cepet sembuh ya pa, Alex ingin main bersama papa lagi (mmmuuaaaccchh)." Anak aku pun mencium papanya. "Alex pulanglah, biar mama yang menjaga papa disini" "enggak apa ma, Alex mau juga" "ini hampir malam besok kamu sekolah nak, sudah pulang sama uncle Freddy" "Alex enggak mau" "Alex....Alex" "AAAAALLLLEEEXXXX EEEENNNNGGGGGGAAAAAAAAKKKKKK MMMMMAAAAAUUUU MAAAA." Dia pun berteriak membuat aku malu. "Freddy tolong bawa dia pulang saja." Kemudian Freddy pun berbicara kepada anak aku.
              "Alex anak baik kan sayang" "iya uncle" "ya sudah sekarang saatnya kita pulang papa Alex aman bersama mama Alex" "tapi uncle..." "sudah enggak apa kok lex." Anak aku pun luluh ketika Freddy merayu dia untuk pulang ke rumah. "Freddy" "ada yang lain?" "tolong bawakan baju untuk aku ya, soalnya kemungkinan suami aku di rawat disini dan satu lagi tolong awasi anak aku" "baiklah." Lalu mereka pun pulang dari rumah sakit, sedangkan aku menunggu Michael siuman. "Mike, cepet siuman ya sayang, Alex sudah ingin bicara sama kamu lagi sayang." Freddy pun menjalankan mobil menuju apaterment. "uncle Freddy" "iya Alex" "nanti boleh enggak Alex ikut lagi ke rumah sakit?" "kan kata mama Alex enggak boleh, besok juga kamu sekolah kan sayang" "tapi uncle, Alex ingin melihat keadaan papa Alex hingga papa Alex siuman uncle" "janganlah lex, entar mama kamu marah sama uncle, untuk sekarang uncle yang bertugas mengawasi kamu dulu sayang" "yaaaaaa uncle, uncle bagaimana kalo uncle pura-pura enggak ingat aja apa yang telah mama Alex katakan sama uncle" "enggak boleh seperti itulah lex. Sudah lex, nurut sama mama Alex" "hmm iya deh uncle."
              25 menit sesudah anak aku meninggalkan rumah sakit, aku pun berdoa agar Michael segera siuman dari sakitnya, dan dokter pun sudah menyuntiknya agar demamnya segera turun. "ya tuhan semoga Michael Kwee segera siuman dan jauhkanlah keluarga kami dari penyakit lagi." Aku terus mengulang doa aku hingga hingga aku akhirnya tertidur di dekatnya. 30 menit mereka pun sudah sampai di apaterment dan Freddy segera menyiapkan baju aku menginap di rumah sakit. "Alex pakaian mama kamu yang mana?, bisa tolong uncle untuk menyiapkannnya sayang?" "enggak bisa uncle, kecuali ada satu syarat yang harus uncle penuhi, cuma satu kok uncle" "pastinya uncle tau ni" "apa?" "mau ikut ke rumah sakit ya?" "enggak uncle" "jadi apa?" "buatkan Alex susu" "iya entar uncle buatkan." Anak aku memberitahu pakaian buat aku. "sudah lex, merci" "uncle enggak lupa kan dengan janji uncle sama Alex?" "enggak kok lex."
              Kemudian Freddy membuatkan anak aku susu. "uncle kalo mama enggak pulang nanti malam tolong, temani Alex tidur bareng ya uncle" "Alex memang takut ya?" "enggak takut si uncle cuma, Alex enggak suka sendirian saja" "Alex bohong" "beneran kok uncle" "ya sudah uncle temani Alex tidur nanti malam ya. Uncle mau pergi dulu ni lex, soalnya mau mengantar baju mama kamu" "hati-hati uncle" "kunci apatermentnya lex" "Alex tau uncle." Lalu Freddy pergi. "sepi deh enggak ada mama dan papa." Di rumah sakit dokter pun masuk ke ruangan aku. "permisi." Aku pun tersadar. "iya" "saya ingin mengukur berapa tensi suami anda" "oohh baiklah dok." Kemudian dokter itu menensi Michael. 
              "berapa dok?" "120/70, tensinya baik-baik saja. Suami anda cuma kelalahan saja, 2 atau 3 hari sudah boleh pulang kok" "baiklah dok, merci." Dokter itu pun pergi. "Michael semoga kamu cepat sadar dong sayang, kamu enggak kasihan sama Alex dan anak kita  ini?." Lalu aku mencium keningnya. "semoga cepat sadar ya sayang." Kemudian Freddy pun datang. "suami anda sudah sadar belum?" "belum ni fred, merci sudah di bawakan baju aku" "iya, oh ya anak anda ingin saya menemani dia tidur malam ini" "tolong temani dia ya fred, soalnya kata dokter papanya akan pulang ke apaterment 2 atau 3 hari lagi, tolong jaga anak aku" "baiklah" "seblumnya aku terimakasih banyak, oh ya besok juga tolong antarkan anak aku ke sekolah ya fred" "baiklah madame" "panggil  saja aku Gagar" "baiklah gar, saya permisi dulu" "hati-hati." Freddy pun pulang kembali ke apaterment dan aku menunggu Michael di rumah sakit. "oh ya sebaiknya papa aku beri tahu saja." Aku pun menelepon papanya Michael. 'hallo' '*sigh* *sigh* *sigh* *sgh' 'kenapa gar?' 'pa, Michael masuk rumah sakit, papa tolong segera terbang ke Prancis pa, soalnya Alex di apaterment sendirian, aku jaga Michael di rumah sakit' 'KOK BISA!!!!!' 'nanti Gagar ceritain sesudah papa sampai di Prancis" "baiklah gar.'
               Aku pun menutup telepon tadi. "aduh Mike semoga papamu segera terbang ke Prancis ya sayang." Aku melihat jam sudah menunjukan waktu 11 malam tapi Michael tak sadar juga. "kapan kamu sadar sayang, Mike kamu enggak kasihan apa sama anak kamu sayang." Aku pun terus berdoa agar Michael segera sadar. Lama-kelamaan aku pun tidur lagi di dekat dirinya. Di apaterment, Alex pun menunggu Freddy. "uncle ni lama banget, biasanya kalo jam segini Alex sudah kena marah sama mama kalo belum tidur juga." Freddy pun membunyikan bel apaterment. "aaahh itu pasti uncle Freddy." Segeralah Alex membukakan pintunya. "hy Alex" "uncle kok lama banget?" "maaf sayang, kamu sudah makan belum lex?" "sudah uncle, Alex sekarang mau tidur soalnya sudah mengantuk Alex" "ya sudah kamu tidur dulu sana, oh ya mama kamu berpesan sama uncle, bahwa besok uncle yang mengantarkan kamu pergi ke sekolah, jadi kamu harus tidur sekarang" "okay uncle, uncle enggak tidur apa?" "uncle mau dĂ®ner" "memang uncle belum dinner apa?" "belum sayang" "okay" "Alex sudah sikat gigi?" "sudah uncle, dah lah Alex mau tidur dulu." Kemudian anak aku pun tidur. 
             Freddy pun dĂ®ner. "apakah Gagar masak ya?." Freddy pun melihat apa masakan aku. "hmm nampaknya lezat ni." Kemudian dia pun mengambil makan malamnya. "nyam...nyam..." Setelah itu dia pun makan. "hmm ternyata suaminya tidak salah memilih istri, aku harap memiliki istri seperti dia." Setelah Freddy dĂ®ner, dia memutuskan untuk menonton TV. "acara apa yang bagus malam ini ya?." Karena tidak ada acara yang bagus dia pun mengelus-ngelus kontolnya. Dia mengecek apakah anak aku sudah tidur apa belum. "sudah aman, saatnya mengocok kontol." Freddy pun mengocok kontolnya yang sudah menegang. "aaaaarrgghhh...sss.hhhhh...aaaaahhh...." Dia memperkecil desahannya agar anak aku enggak mendengar desahan dari mulutnya.
             Aku tertidur dan jam menunjukan sudah jam 1.30 dini hari, papanya Michael menelepon aku. 'hallo gar' 'bonjour papa' 'haia Gagar enggak usah pakai bahasa Prancis' 'maaf pa, ada apa pa?' 'papa sudah sampai di Prancis apa nama apaterment kamu?' 'tunggu sebentar biar aku ingat-ingat dulu pa' 'haia kamu ini apaterment sendiri kok enggak ingat' 'oh ya di centre pompidou, lantai 15 nomor 2543 pa' 'baiklah, papa segera berangkat.' Kemudian papanya Michael segera berangkat ke apaterment kami. "aaddduuuh Mike kenapa kamu enggak sadar-sadar juga." Aku berdoa semoga Michael cepat sadar, aku terus berdoa di sampingnya hingga ke ajaiban muncul pada jam 2 pagi, Michael pun sadar. "maa...aaa" "iya sayang" "m...aaaaff" "ssssttt sduah jangan ngomong lagi." Segera aku memanggil dokter. Tak berapa lama dokter pun muncul. "iya ada apa?" "suami saya sudah sadar dok" "baiklah biar saya periksa dia." Dokter itu pun memeriksa suami aku. "bagaimana keadaannya dok?" "sudah stabil, kemungkinan besok sudah boleh pulang" "baiklah dok terimakasih banyak" "tapi ingat di rumah dia harus banyak istirahat soalnya keadaannya belum begitu stabil" "baikla dok." Dokter itu pun pergi. "maaa..." "iya sayang" "paa...paa.. mmm...aaa...uu.. mm...ii....nnn....uu...mmm... aaaa..iirrr ma." Aku mengambilkan dia air. "mama suapin ya pa" "en..gg...aa..k.. usaa.hh ma."
              Michael pun minum sendiri. "paa, jangan tidur lagi, kepala papa masih pusing sayang?" "enggak lagi kok ma, kamsia sudah merawat papaaa maaa" "besok ulangi lagi perbuatan bodoh kamu." Dia pun diam saja. Di apaterment papanya Michael sudah datang dan dia mengetok pintunya. "siapa ya?." Freddy membukakan pintu apaterment. "anda siapa?" "saya pegawai apaterment ini, saya di tugaskan sama Gagar untuk mengawasi Alex" "saya papanya Gagar kakeknya Alex" "oohh maaf" "kamu boleh pergi" "tapi..." "biar saya yang mengawasi Alex" "baiklah" "oh ya terimakasih." Kemudian Freddy pun pergi. "Gagar ini seenaknya saja menyuruh pegawai disini, kalo pulang aku marahi dia."
           papanya Michael melihat cucunya sudah tidur apa belum. "hhmm ternyata sudah tidur pasti Alex besok terkejut bahwa akongnya datang (mmmuuuuaaacccchhh)." Kemudian papanya Michael tidur di kamar kami. "hhmm, besok apa yang akan di katakan sama nak itu pasti dia terkejut." Kemudian papanya Michael pun tidur. Di rumah sakit Michael pun masih terjaga dan aku sudah merasa mengantuk. "paa, mama sudah merasa mengantuk papa enggak ngantuk apa pa?" "mama tidurlah sayang, mama kan lagi hamil." Aku memeriksa suhu badan Michael. "berapa suhu badan papa ma?" "36 derajat sudah mulai mereda demam papa" "tadinya berapa?" "turun naik sayang, sudahlah istirahat lagi Mike" "iya deh." Kemudian kami pun istirahat. 
           Keesokan harinya Michael sudah di nyatakan boleh pulang. "Mr. Michael Kwee anda sudah boleh pulang hari ini, karena kondisi tubuh anda sudah normal tapi ingat jangan banyak kerja dulu dan anda perlu istirahat total ya" "Baik dok." Dokter itu pun pergi. "merci dok." Dia tersenyum padaku. "pa, dokternya beau" "AHEM!!!!" "hehehee, gitunya" "enggak pa, oh ya papa kamu sudah ada di Prancis" "ngapain papa di Prancis" "kamu kan lagi sakit aku takut kamu belum sadar jadi aku panggil papalah" "iiisss jangan merepotkan papalah gar, dia itu sudah tua" "enggaklah Mike" "kamu ini" "kamu juga jangan terlalu capek Mike" "iya aku tau" "sudah aku mau membayar rsgistrasinya dan mengambil obat kamu" "hati-hati sayang" "hhmm, aku juga sekalian mau telepon papa supaya dia yang menjemput kita dan kamu jangan banyak berkomentar lagi."
             Sesudah itu aku pergi ke tempat registrasi pembayaran. "adduh Alec nanti kalo sudah lahir jangan nyusahin mama ya nak." Aku mengelus perut aku. Di apaterment Alex bangun dan melihat akongnya telah menyiapkan makanan. "zao an Alex" "hhhmmm (baru setengah sadar)" "kok hmm jawabnya" "AKOONG!!!!." Dia langsung memeluk akongnya. "Alex belum mandi" "iiiiissss akong ni kok enggak kabari Alex mau datang" "maaf sayang, oh ya mama kamu  yang meminta akong datang ke Prancis kan papa kamu sedang sakit" "iya akong, tadi malam uncle Freddy yang menemani Alex disini" "sudah akong usir orang itu" "kenapa emangnya kong?" "sudahlah enggak apa-apa kok, kamu mandi dulu sana Alexander masih bau, kamu kan mau ke sekolah kan?" "iya kong" "bergegaslah, sarapan sudah akong siapkan buat kamu" "merci kong" "xie xie ngomongnya bukan merci" "itu bahasa Prancis kong" "akong enggak ngertilah lex" "makanya akong belajarlah" "aaah sudah...sudah mandi sana." Kemudian anak aku mandi.
              Di rumah sakit setelah aku membayar regstrasi aku menelepon papanya Michael. 'hallo' 'hallo' 'papa nanti bisa enggak setelah mengantar Alex ke rumah sakit?' 'bisa, dimana rumah sakitnya?' 'hopitox de paris' 'baiklah nanti papa akan kesana.' Aku menutup teleponku dan berjalan menuju ke ruangan dimana Michael di rawat. "gar sudah belum?" "sudah sayang, ini obatnya banyak banget belum lagi vitamin kamu" "berapa harganya mahal enggak?" "mahal si" "ya sudahlah" "papa sehabis mengantar Alex dia mau ke rumah sakit ini Mike" "haia" "sudahlah Mike enggak apa kok, aku mau beres-beres dulu" "sepulang nanti buatkan papa bubur ya ma" "iya pa." Aku pun segera beres-beres." Di apaterment Alex sudah siap untuk pergi ke sekolah tinggal sarapan saja. "Alex nama sekolah kamu apa?" "Andre asaaallut, kalo enggak salah kong" "ya sudah nanti kita cari di dena saja, sarapalah dulu habis tu kita segera pergi ke sekolah" "okay."
             Di rumah sakit aku sudah beres-beres. "ma, jangan terlalu capek" "mama tau pa" "papa sekarang saatnya untuk cuci muka nanti kalo papa datang kita sudah siap" "baiklah sayang." Kemudian Michael mencuci mukanya. Di apaterment papanya Michael sudah siap mengantar anak aku. "Alex masuk jam berapa?" "Jam 8 kong" "ini baru jam 7 sudah lebih baik kita bergegas saja." Kemudian papanya Michael meminta anak aku untuk menunjukan dimana lokasi mobil papanya di parkirkan. "Alex dimana mobil papa kamu?" "kan di mobil papa Alex ada alarmnya kong, pijit saja" "iya, akong tau tapi dmn tempat pegawai apaterment tadi malam memakirkan mobil papa kamu lex?" "disinilah kong." Kemudian papanya Michael mencari dimana letak mobil Michael. "aaaah disana kong." Mereka pun segera masuk ke dalam mobil. 
             "hari ini papa kamu pulang lex" "kapan akong mau jemput papa?" "mungkin habis mengantar kamu dari sekolah lex" "tunggu pulang dari sekolah sajalah kong" "enggak bisa lex, mama kamu sudah siap-siap" "Alex mohon sama akong boleh ya?" "enggak bisa sayang." Alex pun terus memaksa akongnya agar pergi menjemput papanya bersama dia. "ya sudah" "yeeeeyyy janji ya kong" "iya, nama sekolah kamu apa?" "andre marsault kong." Segeralah mereka langsung menuju andre marsault. "di sekolah jangan nakal-nakal lex" "iya kong" "jangan lupa sebelum belajar berdoa dulu lex" "Alex taulah kong don't tell me again becuase i knew from papa and mama" "okay, god bless you (mmmuuaaaccchhh)." Kemudian anak aku segera masuk ke kelas dan ayahnya Michael pergi ke rumah sakit untuk menjemputku dan Michael.
              "papamu lama banget Mike" "sabar dong sayang jangan terburu-buru" "bukannya terburu-buru Michael kamar ini sudah mau masuk pasien lagi sayang" "kita tunggu saja, istriku ini kok enggak sabaran ya." Tak lama kemudian papanya Michael pun sudah datang. "sudah siap?" "sudah pa" "papa, Gagar enggak sabaran" "isss kau ni Mike" "gar, papa mau bicara sama kamu" "apa itu pa?" "kamu memperbolehkan ya pegawai di apaterment itu untuk menginap di apaterment kamu?" "iya pa" "kok kamu memperbolehkannya?" "maaf pa, soalnya kalo papa belum datangkan bisa dia mengawasi anak aku" "untung papa memakai pesawat express jadi bisa datang denga cepat" "haaahh gaar" "maafin aku Mike" "sudahlah, Michael kamu lebih baik pulang lagi ke LA" "tapi paa.." "kan sudah papa bilang dari awal kamu kerja di kantor papa saja, kamu enggak mau" "aku enggak mau pa, aku harus bekerja dengan usaha aku sendiri" "ya sudahlah kamu dari dulu bilangin headstrong papa malas." Aku pun diam saja.
              "denger ya gar, kalo kamu melakukan hal ini lagi papa enggak segan-segan untuk mengusir kamu" "maaf pa, habisnya aku bingung pa, kan bisa tunggu sampai papa datang ke Prancis" "tapi hari ni Alex sekolah pa" "sudah papa antar" "makasih pa." Papanya Michael terus menasehati aku hingga di mobil. "Mike papa kamu" "iya aku tau, makanya jangan melakukan hal bodoh lagi sayang" "iya enggak lagi" "papa enggak mau kalo cucu kesayangan papa itu kenapa-kenapa" "papa akan memiliki satu cucu lagi" "APA???!!!!" "iya pa, aku lagi hamil mau masuk 4 bulan" "beneran ini?" "bener pa." Papanya Michael sangat bahagia sekali. "bagaimana kok bisa" "awalnya si susah, setelah di mobil nanti kami ceritakan" "baiklah." Kemudian kami pun segera ke mobil.
               "sini pa,  biar Michael aja yang nyupir" "enggak bisa kamu baru saja sembuh" "katanya papa mau mendengarkan cerita" "nanti saja di apaterment" "ya sudah terserah papa saja." Papanya Michael segera menjalankan mobilnya. "gar, kamu bisa menceritakannya kenapa bisa?" "baiklah pa." Aku menceritakan kejadiannya hingga mendetail. "gawat sekali anak itu" "iya pa" "sampai-sampai... mokoknya sulit untuk di ceritakanlah, tapi dia sekarang bisa menerimanya kok" "syukurlah" "kalo merajuk agak sulit di bujuk Alex itu, makanya pa, jangan membuat dia sering kecewa" "baiklah gar." Tak lama kemudian kami sampai di apaterment. 
                 "Mike" "iya pa?" "kamu sendiri kenapa bisa sakit?" "karena dia waktu kami berenang pulangnya kan hujan pa, langsung dia enggak mau mekakai...." "gar sudah diam" "gak mau memakai apa gar?" "memakai baju pa, kalo di bilangin stubborn banget Michael ini orangnya" "iya papa tau dia memang stubborn. Mike denger jangan seperti itu lagi sekali-sekali dengerin apa istri kamu katakan jangan jadi headstrong" "iya pa" "kamu harus memikirkan kesehatan kamu juga." Sekarang giliran Michael yang kena. "papa disini cuma seminggu papa mau melihat Prancis" "oh ya pa, minggu depan juga Michael sudah masuk ke kantor" "aku mengambil cuti pa sebulan karena Gagar lagi hamil" "papa akan ke Prancis lagi tunggu 8 bulan istrimu" "baiklah pa." 
                 Tak lama kami sampai di rumah dan aku pun ingin beres-beres baju Michael. "biar papa saja gar, kamu pasti capek istirahatlah" "tapi pa..." "sudah jangan membantah papa" "baiklah pa." Sebenarnya memang aku sudah capek. "sayang aku istirahat dulu ya" "aku juga ni gar." Kami pergi istirahat di dalam kamar. "papa kami istirahat dulu. "ya sudah biar papa saja yang memasak untuk makan siang. "xie xie pa" "pu ke chi." Setelah itu pun kami tidur kembali. "ooy gar kamu sudah minum susu belum" "belum Mike" "minumlah." Aku pun kembali berdiri. "enggak usah biar aku saja yang akan membuatkan kamu susu" "sudah tak apa Mike" "aaaii kamu ini" "bener sayang enggak apa kok." Aku pun pergi ke dapur dan Michael tetap di tempat tidur. 
                 "mau apa kamu gar?" "mau membuat susu pa, soalnya belum buat minum susu" "untuk bayi di kandungan kamu ya gar?" "enggak" "maaa, jangan bercanda aahh" "iya sayang aku mau buat susu, kan sudah aku bilang tadi, aku mau buat susu" "ya sudah  jangan lupa untuk minum susu" "iya aku tau, Mikey" Kemudian segera aku membuat susu. "papa jangan lupa jam 1 jemput Alex" "baiklah gar" "maaf merepotkan papa" "enggak apa kok." Setelah susunya jadi aku pun meminumnya. "beruntunglah Michael mendapatkan istri yang baik seperti dirinya." Setelah itu papanya Michael memutuskan untuk memasak. "masak apa ya?, oh ya memasak kesukaan cucu aku yang satu itu." Kemudian papanya Michael memasak masakan kesukaan cucunya.

        
      EPISODE SELANJTNYA "JALAN-JALAN BERSAMA AKONG" 

Rabu, 08 April 2015

MICHAEL SAKIT

                  "mama" "apa sayang?" "papa masih lama ma ya buat tugasnya" "nampaknya masih lex, memang kenapa?" "Alex mau keluar jalan-jalan ma" "jalan-jalan apa di luar hujan sayang" "yaaa mama, bosan ma setiap hari di apaterment terus" "memang Alex mau pergi kemana lex?" "ke permainan yang ada di mall tu nah ma" "mama males mau pergi ke sana nak" "kan dekat juga ma dari apaterment kita, mama ni sama anak sendiri kok enggak mau si ma" "iya sudah ayo kita pergi" "yyeeeeyyy." Aku bersama anak aku pergi ke mall yang dekat dengan apaterment kami. "Alex ngomong sama papa dulu" "haruskah ma?" "iya."
               Kemudian anak aku ngomong sama papanya. "papa Alex pergi dulu ya pa" "mau kemana lex?" "tempat permainan di mall yang berada tak jauh dari apaterment kita pa" "haia kamu ini di luar masih hujan nak" "mama mau pa nemenin Alex" "hujan sayang" "paaaaa bolehlah paaaa, Alex kan bosan di apaterment terus pa, boleh ya pa" "huuu kamu ini kalo di bilangin sama papa pasti maksa-maksa terus malas papa jadi lihat kamu seperti ini lex" "papa ni, boleh ya pa" "ya sudahlah" "yyeeeeyy papa baik sama Alex (mmmuuuaaaaccchhh)." Kemudian dia keluar dari kamar. "apa kata papa lex?" "boleh ma" "sebentar kamu tunggu di sini dulu ya nak." Aku masuk ke kamar untuk bicara sesuatu dengan Michael. "enggak apa ni Mike?" "ya sudah mau gimana lagi anak itu ingin pergi ke tempat bermain yang tak jauh dari apaterment kita. Kamu punya uang enggak gar?" "tinggal dikit Mike, untuk uang belanja besok" "ya sudah ambil ini uang aku" "tapi Mike" "sudah enggak apa kok sayang." 
                 Aku mengambil uang Michael dan segera pergi ke luar. "makasih ya Mike" "ya sayang, hati-hati di jalan ya sayang" "iya sayang." Kami bersiap-siap untuk keluar. "lex sudah pakai raincoat belum?" "sudah ma, mama saja yang belum" "mama gunakan payung saja lex" "Alex juga ma" "Alex pakai raincoat aja" "ya deh ma." Kemudian kami pun segera keluar dari kamar. "mau kemana?" "saya bersama anak saya mau ke mall" "boleh saya temenin?" "enggak apa kok saya sama anak saya saja" "beneran ini?" "beneran" "ya sudah hati-hati di jalan, hati-hati ya little boy." Kami pun berpamitan bersama karyawan. "ma masa uncle itu memanggil Alex dengan 'little boy' ma" "kamu kan masih kecil pantaslah uncle itu memanggil kamu dengan sebutan little boy Alex sayang" "kalo kamu sudah besar pasti uncle itu memanggil kamu dengan nama kamu saja mengerti lex?" "tapi Alex enggak mau di panggil dengan nama kata itu ma" "jadi apa sayang?" "yaaa nama Alex sajalah ma" "hmm ya sudah, uncle tu kan enggak tau lex" "ya deh, ma sudah ayo cepat" "sabar Alex sayang."
            Anak aku sangat terburu-buru. "Maaa cepet" "sabar nak." Ketika kami sudah dekat di pintu keluar, kami di teriaki oleh penjaga pintu aparterment. "anda mau kemana?" "mau keluar, kami mau pergi mall yang tak jauh dari apaterment ini" "sebaiknya jangan" "kenapa?" "soalnya sedang badai di luar sana, apakah anda tadi enggak mendengar berita di tv?" "Enggak" "ya sudah sebaiknya jangan" "yaaa mamaaaa." Kami pun pulang kembali ke apaterment kami. Di tengah kembali anak aku sangat kecewa. 
              "Alexander jangan cemberut ahh." Dia terus saja pergi dan menghiraukan perkataanku. "Alexander dengar enggak apa yang mama omongin ni." Dia pergi begitu saja. "Alex!!!!." Tak lama kami sudah sampai di apatermen kami dia pun masuk ke kamarnya dengan membanting pintunya. "ALEXANDER KWEE!!!!!!!!!!!" "kenapa dia ma?" "biasalah anak kamu Mike, tadi kan dilarang untuk pergi keluar karena mau ada badai dia malah cemberut. Omongin deh Mike sama dia" "baiklah ma, papa akan bicara dengannya." Kemudian Michael mendatangi anaknya. "Alex boleh papa masuk nak?." Enggak ada jawaban dari anak aku dan Michael pun masuk saja ke kamarnya. 
            "Alex kenapa sayang?" "*sigh* *sigh* *sigh* mama tu naa... paaa *sigh* *sigh*" "kenapa mama sayang?" "Mama malah menuruti omongan pelayan apaterment ini untuk tidak keluar" "oooo betul lah apa yang di omongin sama pegawai di apatement ini lex, kan Alex sudah tau kalo badai akan datang enggak mungkin orang apaterment membiarkan Alex sama mama pergi" "tapi kan pa..... *sigh* *sigh* *sigh*" "sudahlah lex jangan di omongin lagi minggu depan kita akan pergi ke taman bermain papa janji sama Alex" "bener pa?" "Iya sayang (sambil melap air mata anak aku)" "beneran kan pa" "iya Alexander Kwee" "yeeeyyy" "jangan nangis lagi lex" "enggak pa." 
            Di saat itu pula badai pun datang hujan besar pun tiba. "kelihatannya sudah mau hujan ni Mike" "iya gar." Hujan pun sudah turun. "untung kita enggak jadi pergi kan lex" "iya ma, kita akan pergi minggu depan ma soalnya papa sudah janji sama Alex" "papa mau melanjutkan tugas papa dulu" "belum selesai juga Mike" "masih banyak ni gar, mungkin nanti malam selesainya" "ya sudah selesaikanlah." Michael pun pergi ke kamar lagi untuk menyelesaikan tugasnya dan aku mendengarkan anak aku lagu. "mama mau ngapain ma?" "mama mau mendengarkan adek kamu lagu lex, kamu dulu sering mama dengarkan lagu juga lex" "really?" "yaa lex."
             Aku meletakan headseat di perut aku dan lagu slow pun aku putar. "ma lagunya apa ma?" "lagu slow saja lex, enggak ada nyanyiannya" "untuk apa ma di dengarkan ke adek Alex kalo enggak ada nyanyiannya" "kan lagu slow jadi enggak perlu pakai nyanyian Alexander Kwee" "iya deh ma" "lebih baik kamu belajar besok ada PR enggak?" "enggak ada ma" "beneran ni lex?" "bener" "habis mama dengarkan lagu ini mama mau periksa nilai-nilai Alex di sekolah bagus apa enggak" "bagus-bagus ma." Karena aku enggak yakin dengan omongannya dia pun melihatkan nilainya. "nah lihat ma A+ semua kan ma" "iya nak, ya sudah sebaiknya kamu belajar gi" "ntar malam" "baca-baca buku aja lex" "maksud mama?" "kalo enggak mau belajar baca-baca buku saja nak" "iya deh Alex baca-baca buku saja" "bagus deh."
                Anak aku pun baca-baca bukunya. "mama mau melihat papa kamu dulu ya nak" "iya ma." Aku pun pergi melihat Michael sudah selesai belum. "masih banyak ya Mike" "masih gar" "kamu tu juga salah lagi leave malah enggak memeriksa e-mail" "aaahh sudahlah gar jangan mengoceh kamu ini, aku lagi pusing kamu ngoceh pula" "ya sudahlah aku mau menonton tv saja" "jangan besar-besar bunyikan TVnya" "enggak kok Mike kamu takut banget." Aku pun menonton TV dan Michael mengerjakan tugasnya tanpa di sadari aku membesarkan acara TV sehingga Michael marah. "GAAAARRR BESARKAN LAGI" "ooopppssss maaf Mike" "SUDAHLAH NONTON SAJA DI LUAR KEPALA AKU LAGI PUSING NI BUAT TUGAS BANYAK SEKALI KAMU MALAH MEMBUAT AKU TAMBAH MUMET." Aku pun langsung keluar. "mama, papa sedang apa ma?" "papa sedang buat tugas lex, memang kenapa?" "Alex minta papa ajarin math Alex agak susah ma" "papa enggak bisa di ganggu lex" "kenapa ma?" "enggak bisa mokoknya" "enggak percaya Alex ma" "yaa terserah kamulah, kamu entar kena marah papa nanti." Karena enggak percaya dengan omongan aku anak aku pergi masuk ke dalam. 
                 "paaa" "apa lex?, jangan ganggu papa dulu ya sayang" "Alex enggak tau math yang ini pa, papa mau ya tolong Alex ajarkan sebentar pa" "enggak bisa nak sore ini papa sudah harus selesai entar malam papa langsung mengirimkan tugas ini ke atasan papa sayang" "sebentar saja pa" "Alex tolong ngertiin papa, kalo papa sudah selasai papa akan ajarkan kamu" "sseeeebbbeeennnnntttttaaaarrrr aaaajjjjjaaaa paaa" "GAGARRR." Aku mendengarkan Michael memanggil aku. "apa Mike" "anak kamu nah, aku lagi mau mengerjakan tugas ini dia malah..." "Alex sudah lex jangan menganggu papa kamu" "hhmm iya deh pa." Anak aku pun keluar. "kan sudah mama bilang sama kamu jangan mengganggu papa kamu, bagaimana kalo Alex bantu mama masak mau enggak?" "mau ma" "good, Alex mau masak apa?" "steak aja ma" "masa makan daging terus hari ini kita akan menjadi vegetarian" "tapi jangan ada brocoli ya ma" "lah kenapa lex?" "Alex enggak suka ma" "nanti mama akan membuatkan kamu jadi menyukainya" "mama aja yang masak sendiri Alex enggak mau" "bener ni?" "IYYYAAAA" "haaa kan mama enggak senang kalo kamu ngomong besar-besar seperti itu" "Alex mau main PS saja lah." Dia pun pergi bermain PS. "Alex gitu ya enggak mau bantu mama" "yaa deeh Alex bantu ma" "tapi mama lihat wajah Alex terpaksa."
             Dia langsung menuju ke dapur. "Alex!!!!" "Mama cepat Alex mau membantu mama ni" "sabarlah sayang." Kemudian kami pun memasak. "Alex aja ma yang memotong wortelnya" "tapi hati-hati ya sayang" "iya ma." Anak aku memotong wortelnya dan aku melihatnya. "Alex ujung sama ujung di potongnya lex" "seperti ini ya ma" "kebesaran agak di kurangi sedikit sayang" "seperti ini" "iya" "baiklah." Dia pun mulai memotong wortelnya. "mama mau rebus yang lainnya dulu ya nak, ada 5 wortelnya kamu harus memotongnya seperti yang sudah mama ajarkan sama kamu lex" "baiklah ma" "good." kemudian aku menyiapkan bahan lainnya lagi. "maaa, wortel yang ini agak keras ma" "mana...mana..." "yang ini maaa." Kemudian aku memotongnya. "Alex yaaaa ampun kamu ini ketebelan sayang" "hehehehe biar lebih cepat aja ma" "iiisss kamu ini sini mama ajarkan kamu, masak itu enggak perlu terburu-buru sayang."
             Kemudian aku memotong wortelnya sekalian aku memegang tangannya juga. "nah seperti ini" "ooooohhhh iya ma baiklah" "kalo yang tebal-tebal Alex potong ulang" "siap!!!!!!!." Kemudian anak aku memulai motong wortel yang ketebalan. "jangan salah lex" "baiklah mama cerewet." Aku pun mulai membuat sausnya lagi. "mama sudah semua" "sebentar mama lihat dulu." Aku melihat potongannya. "seperti ini kan ma" "iya nak" "sekarang apa lagi yang harus Alex lakukan ma" "hhhmmm apa yaaa" "nanti mama panggil lagi nak" "ya sudah Alex mau nonton tv dulu ma" "tapi jangan ganggu papa kamu" "tak akan ma." Anak aku pun pergi meninggalkan dapur dan dia menuju kamar kami. "papa sudah belum pa lama banget pa" "Alex bantu aja mama sana" "sudah tadi pa. Papa Alex ingin nonton tv" "buka saja sendiri" "bukakan pa" "Alex enggak lihat papa lagi apa, sudah kamu nonton di luar saja sana papa lagi enggak ingin di ganggu ni nak, sebentar lagi sudah selesai." Aku pun mengecek dimana anak aku berada. "AAAALLLLLEEEEXXXX!!!!!!" "mama manggil lex" "APAAA MAAAAA???" "kesana aja kamu nak" "iiiiisssss mama ni, padahal mau mengganggu papa." Ketika anak aku sudah keluar Michael segera mengunci pintu kamar.
              "iiisss anak ini mengganggu saja, semangat Michael." Alex pun menemui aku. "apa ma?" "bantu mamalah sayang, masa kamu enggak mau membantu mama nak" "mau Alex ma" "kamu tadi pasti menganggu papa lagi?" "cuma lihat papa sudah selesai apa belum kalo sudah Alex ingin papa ajarkan Alex tentang Matematika tadi ma" "kan kamu lihat tadi papa lagi ngapain?" "buat tugas kantor" "tu kenapa pula kamu???, hmm mama tau pasti kamu menganggu papa ya kan nak?" "enggak ma sumpah Alex tadi cuma lihat papa aja ma" "Alex sebaiknya jangan bersumpah, enggak boleh kalo Alex salah gimana?" "maksudnya ma?" "nanti mama jelaskan mama mau masak dulu ya nak" "ya deh ma." Kemudian aku melanjutakan masakan aku. "nanti Alex bantu mama ya nak letakan makanannya di meja makan" "okay mama Alex yang paling cerewet" "heeehh Alex" "memang mama cerewet kok orangnya."
              Masakan yang sudah jadi aku suruh anak aku meletakannya di meja makan. "sudah Alex letakan ma" "bagus deh kalo begitu sayang" "berapa lama lagi ma mama selesai memasaknya?" "sebentar lagi juga selesai, kenapa kamu lapar ya nak?" "belum si" "bohong kamu nak" "enggak bohong kok ma" "bohong kamu sayang" "ENGGGGAAAAKKKKK!!!!!" "ya sudah jangan teriaklah, malulah kamu sama adik kamu yang di kandungan mama, katanya di melihat masa kokonya teriak-teriak" "mama ni mengolok-ngolok Alex" "hahahaha, maaf sayang." Tak berapa lama masakan aku sudah selesai. "panggil papa nak untuk segera makan" "baik." Anak aku memanggil papanya. "paaaa.....paaaaaaaappppaaaa." Michael enggak memperdulikan perkataan anak aku. "maa, papa enggak ada jawaban ma." Aku memanggil Michael. "Mike.....Mike... makan siang sayang" "kan ma, apa jangan-jangan" "jangan berpikiran yang enggak-enggak Alexander Kwee." Tak lama kemudian Michael membukakan pintunya. "apa si?" "makan sayang, rilex aja" "huufftt gar untungnya sudah selesai" "syukur deh kalo sudah selesai sayang" "iya, jadi sore ini papa tinggal mengirim ke atasan papa ma" "ya sudah makan dulu sana." 
              Kami pergi makan. "papa... nanti ajarin Alex math ya pa" "beres" "yyyeeeeyyy." Aku mengambilkan Michael makan siang. "hhmmm nampaknya enak ni" "Alex bantu mama loh pa, Alex mengiris wortel dan menyiapkan semuanya ke meja makan" "wwwaaahhh anak papa sudah besar ya" "iya dong, namanya juga Alexander Kwee" "ya sudah mari makan." Kami pun makan bersama-sama. "mama papa" "apa lex?" "mama papa Alex ingin papa dan mama Alex bergantian menyuapkan Alex" "aaahh Alex ini ada-ada aja" "Alex kan sudah besar makan sendiri" "tapi ma, enggak tu papa saja yang menyuapkan Alex" "ya sudah sini papa suapkan Alex" "pa" "mama, papa kan juga jarang menyuapkan anak kita" "yeeeyyy." Kemudian Michael menyuapkan makan siang ke anak aku. "Mike kenapa kamu enggak langsung saja mengirim e-mail ke atasan kamu?" "enggak apa kok gar, entar sore aja."
              Michael menyuapkan Alex hingga habis semua makanannya. "kenyang Alex pa" "ya sudah papa dan mama mau makan dulu ya sayang" "iya pa" "sini biar Alex  cuci" "anak mama mau nyuci piring?" "iya ma, apa salahnya kan Alex belajar dari sekarang" "bagus deh kalo Alex ingin belajar melakukan segalanya mulai dari sekarang" "waaahh nampaknya papa bisa mempercayakan semuanya kepada Alex" "kenapa emangnya pa?" "Alex maukan kalo ada apa-apa kamu jaga mama?" "siap paa." Kemudian anak aku membawa piring bekas makan dia untuk di cuci. "gar, nampaknya anak kita ini sudah mulai besar ya, enggak terasa saja" "iya dong Mike harus itu ya sudah mari kita makan." Kami pun makan siang. Tak lama kemudian anak kami sudah selesai menyuci piring. "sudah lex?" "sudah pa" "bagus." Dia pun pergi ke depan. Aku enggak tau lagi apa yang dia lakukan. "coba Alex lihat di kamar papa dan mama, apakah sudah selesai papa membuat tugasnya."
                Kemudian anak aku melihat pekerjaan anaknya. "waaah di laptop papa ada banyak mainan." Anak aku pun melihatnya. "Alex mainin aja." Anak aku memainkan laptop papanya tanpa sepengetahuan Michael. "kenyang banget aku gar" "belum habis lagi Mike" "kenyang sayang" "tapi perasaan aku, aku mengambilkan sedikit buat kamu Mike tapi kok kamu kenyang" "entahlah, oh ya sayang aku mau mengirim e-mail ke atasan aku dulu" "iya sayang." Kemudian Michael berjalan ke kamarnya. "Alexx" "pa, Alex cuma main aja pa" "haia Alex ni kalo mau minjam itu bilang dulu sama papa" "maaf pa" "ada yang hilang enggak ni?" "enggak ada pa, Alex enggak ngeluarin kok." Michael memeriksa pekerjaannya. "huufftt untung aja pekerjaan papa enggak ada yang hilang dan sekarang papa mau mengirim ke atasan papa ni" "iya pa." Kemudian Michael pun mengirim ke atasan dia. 
              "pa" "apa lex?" "papa marah ya?" "enggak marah Alex, cuma papa ingin memberitahu Alex saja kalo mau minjam punya papa ni harus bilang dulu sama papa ya nak" "iya pa, Alex minta maaf pa" "(mmmuuuaccchhh) sudah ayo sekarang kita akan belajar Math" "baiklah pa." Michael mengajarkan kepada anak aku pelajaran Math. "begini sayang caranya." Anak aku enggak mengerti dan dia meminta kepada Michael untuk mengulanginya lagi. "paaa ulangi lagi" "ya sudah papa ulangi lagi, harus pehatikan dengan benar ya" "iya pa." Michael mengulangi lagi apa yang dia ajarkan kepada anaknya. "mengerti lex?" "sudah pa, ya sudah sekarang saatnya latihan" "tapi pa, latihan Alex sudah Alex kerjakan dengan benar" "coba papa lihat." Alex pun memperlihatkan latihan dia. 
                "jawaban Alex betulkan pa?" "betul sayang, kamu semakin pintar Alex. Tapi ingat sayang kalo kamu tambah pintar jangan sombong ya nak" "kalo Alex sombong?" "gini maksud papa misalnya kamu tahu tentang pelajaran yang kamu bisa jangan sombong contohnya kamu bisa di math ada teman kamu yang enggak ngerti sebaiknya kamu beri tahu dia agar mengerti jangan sombong enggak mau ajarkan, kecuali ketika ujian kamu jangan memberi tahu temanmu biarkan mereka berpikir sendiri" "kalo teman Alex ingin ke apaterment boleh enggak pa?" "bolehlah asalkan tujuannya untuk belajar" "kalo main aja pa?" "enggak boleh lex" "yaaa papa kenapa paaa?" "entar kamu enggak mau belajar" "pastilah Alex belajar, boleh ya pa" "ya sudah cuma hari sabtu sama minggu saja" "hoorree, thanks papa lovely" "ciumnya mana sayang?" "(mmmuuuaaacccchhh)." 
                  Aku pun datang ke kamar Michael. "sudah kamu kirim Mike?" "sudah sayang" "gar sudah nyuci piring belum?" "AAAALLLLEEEXXXX" "hehehehe mama sudah nyuci piring ma?" "sudah lex" "Alex sekali lagi ngomong nama mama aja papa hukum nanti kamu ya" "maaf pa enggak lagi" "ma, kalo dia ngomong nama kamu aja beri tahu aku ya" "baik pa" "papa juga sering ngomong nama mama juga dan mama pun juga sama" "papa dan mama bedalah sayang" "makanya Alex ngikutin terkadang papa ngomong sama mama dan sebaliknya" "yaa jangan di ikutin dong lex" "Alex kan enggak tau pa" "haaaii kamu ini, mokoknya jangan kamu ikuti omongan papa dan mama yang jelek-jelek ya lex" "iya pa enggak lagi" "kalo kamu masih ngomong yang sama papa akan menghukum kamu nanti" "pa sudah belum di kirim sama atasan papa?" "sudah ma" "syukur deh" "mama.....mamaa... bukannya papa ni sudah jabatan tertinggi ya ma?" "enggak tau papa lex tanya sendiri sama papa" "pa" "bukan lex, masih ada jabatan tertinggi selain papa. Papa cuma wakil saja tapi papa yang di percaya untuk mengurus semuanya" "jadi kalo papa libur begini siapa yang mengurus semuanya pa?" "yaaa masih papa jugalah lex" "oooohhh."
                 Anak aku menghidupkan tv di kamar. "Alex enggak ngerti ya Alex nonton tv ajalah" "suatu saat kamu pasti mengerti kok sayang, kamu kan masih kecil jadi enggak begitu mengerti" "papa...mama... hari sabtu besok Alex mau mengajak Frank ke apaterment boleh enggak papa dan mama?" "hmm bolehlah, tapi papa enggak tau bagaimana dengan mama" "mama boleh saja lex" "yeeey buat makanan yang enak ya ma" "mau apa?" "kue aja ma" "ya sudah mama akan membuat kue." Dan dia kembali nonton tv karena acara favoritnya sudah mulai. "Mike, kapan kita memeriksa kandungan ini?" "besok kita akan menemui dokternya lagi sayang" "jam berapa Mike?" "jam 8 pagi aja ma" "iya deh pa" "papa pengen mengelus perut mama." Kemudian Michael mengelus perut aku. "ooowwwhhh anak papa cepat keluar ya sayang" "sudah hampir 3 bulan ni pa" "papa tau mama sayang, kan nampak besar" "papa....papa Alex mau ngelus juga." Kemudian anak aku mengelus perut aku. "adek Alex" "Alex besok mama dan papa ingin kamu akur sama adek kamu ya lex" "iya paaa" "jangan sering berantem kalo berantem ingat ada hukumannya, harus saling berbagi" "kecuali mainan Alex, Alex enggak mau kalo mainan Alex di pinjem sama adek Alex."
              "loh Kenapa pula lex enggak boleh kamu pinjamkan mainan kamu" "enggak bolehlah pa, itukan mainan Alex ya milik Alexlah.Papa belikan sendiri untuknya" "kamu ini egois tinggi banget sama adek sendiri" "mokoknya kamu harus berbagi sama adek kamu" "enggak pa" "papa juga kok yang belikan mainan itu" "AAALLLEEEEXXXXX EEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNGGGGGAAAAAAAAAAKKKKKKK MMMMMMAAAAAAAAAUUU" "harus maulah lex." Dengan jawaban kesal dia hampir memukul perut aku. "AAAAALLLLLEEEEXXXXXX" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* papa jahat" "Alex janganlah begitu sifat kamu ini juga kan adek kamu ya kamu harus berbagi" "TAPI ALEX ENGGAK BERHARAP DIA LAHIR" "AAAALLLLLEEEXXXAAANDER KWWEEE" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" Dia pun berlari ke kamarnya. "Aallleexxxx..." "sudah ma biarkan dia sendiri dulu" "kamu inilah Mike buat dia marahkan" "sudahlah enggak apa, aku ngomong begitu juga agar dia bisa mengerti  tentang artinya berbagi" "tapi ya jangan di singgung sekarang dululah Mike dia kan masih kecil Mike" "maafin aku sayang."
                   Kemudian aku pergi ke kamar anak aku. "Alex" "MAAAAAMMAAA PEEERRRGGGIIII" "Alex mama kan mau ngomong sama Alex, mama mau ngomong baik kok sama Alex tapi kok Alex ngomong seperti itu, ya sudahlah mungkin mama memang jahat sama Alex, maafin mama ya lex." Ketika aku ingin pergi anak aku pun memanggil aku. "maa...." "apa?." Dia pun datang dan langsung memeluk aku dari belakang. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* maafin Alex ma" "mama juga minta maaf sama Alex ya lex (mmmmuuuaaaccchhh)." Alexander sifatnya sama seperti Michael mereka berdua gampang untuk tersentuh hati mereka. "Alexander sayang banget sama mama" "mama juga sayang banget sama Alex tapi jangan terlalu egois ya lex" "Alex kan anak mama dan papa jadi mau bagaimana pun harus berbagi sayang" "pasti kalo adek kamu lahir dia akan ganteng juga sama seperti kokonya" "tapi Alex kan lebih ganteng daripada dia" "iya mama tau kok, enggak ada yang bisa mengalahkan kegantengan Alex di dunia ini" "iiisss mama ni." 
                    Dia pun tersenyum. "naaah gitu dong jangan cemberut terus anak mama yang paling ganteng di dunia. "mama hari sabtu ini kita berenang yuk ma" "ajak papa kamu" "mama aja yang bilang sama papa ma" "Alex kenapa enggak mau bilang sama papa kan papa itu papanya Alex" "entar papa marah enggak ma?" "mana mungkinlah papa marah sama Alex" "Alex takut ma" "aaaiii kamu ini sama papa sendiri kok takut lex" "takut Alex ma" "ya sudah mama panggil papa saja suruh ke kamar Alex?" "jangan" "lah kok jangan pula, jadi Alex yang ingin ngomong sama papa sendiri ya lex" "mama aja maaaa" "ya sudah mama akan panggil papa saja." Kemudian aku segera pergi ke kamar aku. "bagaimana gar?" "anak kamu ingin ngomong sama kamu Mike" "anak kita Gagar, mau ngomong apa dia?" "sabtu ini dia ingin berenang, kamu boleh apa enggak?" "yaaa bolelah, aku juga sudah lama enggak berenang ni gar" "ngomong sama dia sendiri Mike" "suruh dia sendiri kesini" "mana mau dia takut" "HAHAHAHAAHAAAA TAKUT KENAPA PULA, SAMA PAPA SENDIRI KOK TAKUT" "entahlah Mikey kamu sudah menakutinya kali" "aaaaiiiissss gar jangan panggil aku Mikeylah" "senang aja Mike aku dengan sebutan itu" "aku yang enggak senang Gagar Kwee" "ya sudah aku akan memanggilnya." 
                   Ketika aku hendak turun dari tempat tidur Michael melarangku. "biar aku saja ke kamarnya. Michael pun pergi ke kamar Alex. "Alexander Kwee." Michael melihat anak aku dia seperti ketakutan. "haia Alex kenapa takut sama papa sendiri" "entar papa marahin Alex enggak?" "enggaklah sayang mana mungkin papa memarahi Alex" "Alexander minta maaf sama papa ya pa" "ya sudah enggak apa kok papa maafin kamu, papa kan sayang banget sama Alex mana mungkin papa enggak maafin Alexander Kwee" "(mmmuuuuuaaaaacccchhhh) papa memang papa yang paling baik di dunia ini pa" "siapa dulu dong papa Michael papanya Alexander Kwee. Jadi kita akan ke kolam renang ya pa sabtu ini?" "kalo Alex mau ayolah" "iya paa Alexander mau" "okay" "minggunya Alex ajak Frank main ke apaterment kita ya pa" "beres boosss" "Alex mau menyuruh mama untuk buat kue yang enak buat Frank sahabat Alex" "memang kalian sudah bersahabat?" "sudah dong pa" "ya sudah nanti papa akan bilang sama mama kamu." Karena dua hari lagi hari sabtu Alexander tidak sabar untuk menantikannya. 
                  Singkatnya hari pun sudah memasuki hari sabtu. "papa jam berapa kita akan berenang pa?" "jam 2 siang aja ya lex" "pa kan di apaterment ini ada fasilitas kolam renang untuk apa lagi kita keluar" "tapi Alex mau yang di luar pa" "yang disini saja" "paaa" "mama melarang mana mungkin kan papa menyangkalnya" "papa kan kepala keluarga seharusnya bolehlah, masa papa mau saja di atur oleh mama pa" "iiihhh anak ini pintar saja kalo bercakap" "boleh ya pa" "iya sudah ayoo" "yeeeyy, sayang papa Michael Kwee" "tapi dua hari yang lalu kamu kenapa takut sama papa, hayooo" "papa masih saja memabahas masa lalu Alex kan sayang sama papa yang penting pa. ya sudahlah pa Alex mau nonton TV." Anak aku pun menonton TV. "darimana pula anak ini dapat kata-kata seperti itu" "entah aku juga bingung darimana dia mendapatkan kata-kata seperti itu" "sudah besar anak kita pa" "iya ma."
                Aku pun meminta anak aku untuk membantu memasak di dapur. "Alex mama boleh minta tolong enggak?" "apa ma?" "tolong lex bantu mama di dapur" "aaaaiii Alex males ma" "Alex tolong bantu mama, katanya mau jadi penolong mama kok enggak mau?" "iya deh tunggu habis film kartunnya ma lagi seru" "ya sudahlah bilang aja kamu enggak mau bantu mama ya kan lex" "iya ma Alex bantu" "tapi muka kamu kok kelihatan terpaksa sekali lex?" "iya Alex bantu ma." Dengan keadaan terpaksa anak aku membantu diriku. "mama taulah Alex terpaksa ya kan" "enggak ma, senang aja kok Alex bisa melakukan ini dengan sekejap mata" "aaahhh lex jangan seperti itulah kalo ngomong dimana-mana kalo masak pasti agak lama, bukan cepat" "ya sudah cepat ma, lebih cepat lebih baik, jam 2 kita langsung ke kolam renang yeeeyyy" "memangnya Alex bisa renang lex?" "belum bisa ma, papa mau enggak mengajarkan kepada Alex?" "maulah papa kalo buat anaknya bisa itu pasti mau" "nanti Alex minta ajarkan kepada papa aja ma. ma...maa hari ini kita mau masak apa ma?" "Alex mau masak apa sayang?" "jamur aja ma, Alex suka jamur buatan mama" "ya sudah ayo kita buat jamur rebus" "bukannya di goreng ya ma" "enak juga kalo di rebus lex, kandungan proteinnya juga tinggi sayang" "awas kalo enggak enak ya ma" "eeee, mengancam pula kamu, mama pukul ntar kamu." 
                      Sambil memukul pantatnya tidak terlalu kuat. "sakit ma, kamu ini begitu saja sakit." Sambil memasak aku menanyakan cita-cita anak aku. "Alex cita-cita Alex apa sayang?" "cita-cita itu apa ma?" "hmm cita-cita itu kelak kalo Alex sudah besar tujan hidup Alex itu apa?" "ooouuuhh Alex ingin seperti papa saja ma" "kenapa memilih jadi seperti papa?" "ya papa kan orangnya pekerja keras ma" "Alex enggak mau jadi pilot lex?" "enggak mau Alex ma" "kenapa kamu enggak mau sayang?" "ya Alex ingin menjadi seperti papa saja maaaa" "ya sudah, mama juga enggak harus memaksa Alex untuk menjadi apa kedepannya." Aku pun menyuruh anak aku untuk memotong jamurnya. "Alex, tolong potong jamurnya ya" "gimana ma?" "lihat cara potongan mama." Aku memperaktekan bagaimana cara memotong jamurnya. "ooohh Alex mengerti" "hati-hati memegang pisaunya lex." Anak aku pun memotong jamurnya. 
                       "maa...seperti ini ya?" "hhaaaaa iya betul teruskan." Anak aku meneruskan potongan jamurnya. "wwwaaahhh Alex hati-hati memegang pisaunya sayang" "tau Alex pa" "papa bantu boleh?" "enggak boleh Alex harus belajar dengan usaha Alex sendiri pa" "hahaha ya sudah hati-hati ya sayang" "baik boss Michael" "aaaahh kamu ini ada-ada aja." Kemudian Michael menyampiri aku. "pa, tadi kan mama bilang sama dia, Alex ingin cita-citanya mau jadi apa?, tau enggak dia menjawab apa?" "dokter?" "bukan" "pilot?" "bukan" "astronout?" "bukan juga, give up?" "give up" "he wanna be with you honey" "hhaaa, iya gar?" "iya Mike, aku tanyalah.." "mama... jangan ngomong aku" "mama tanya dia kenapa ingin menjadi seperti papa Lex?" "katanya papa orangnya pekerja keras ma" "hahahaha anak kita ini ada-ada aja." Michael memeluk aku dari belakang. "semoga anak kita yang kedua pintar juga" "Amin. Ya sudah mama mau masak cepat, papa tolong siapkan baju renang untuk dia sama papa" "baiklah gar."
                       Kemudian Michael menyiapkan baju renang dan yang lainnya. "ma" "mama kok ngomong 'aku' pula sama papa itu kan enggak sopan ma" "iya lex mama tau maaf ya nak" "iya ma" "Alex sudah selesai belum?" "sudah ma" "ya sudah sekarang kita goreng dulu jamurnya" "masak yang enak ya ma" "iya sayang." Aku pun menggoreng jamur tersebut. "ajarin Alex cara menggorengnya ma" "tapi hati-hati terkena minyaknya" "iya ma." Kemudian aku ajarkan anak aku untuk menggoreng jamur. "mama seperti ini ya gorengnya?" "iya nak." Aku terus memperhatikan anak aku bagaimana cara dia menggorengnya, sebab juga anak aku ini masih kecil kalo melakukan hal yang sekiranya berbahaya untuk seusianya. "sudah aku bereskan semuanya gar" "bagus Mike" "kamu lagi apa?" "ini Alex ingin meminta mama untuk memasak jamur" "hati-hati ya nak" "iya pa, mama sudah matang belum ma?" "sebentar lagi lex" "nampaknya sudah" "kalo kamu merasa sudah ya angkatlah." Anak aku mengangkat jamurnya tadi. "sudah kan ni ma." Aku melihat jamurnya sudah matang. "sudah lex" "sekarang mama sajalah Alex capek" "loh kok sudah selesai menggoreng jamurnya nak" "capek Alex pa" "kenapa kamu kok capek, katanya mau jadi seperti papa nak" "tapi pa..." "papa saja kalo ada tugas kantor yang banyak enggak pernah papa bilang capek papa nak, papa selalu mengerjakannya" "itukan papa bukan Alex ya bedahlah pa" "kan Alex anak papa jadi pasti bisa juga melakukan apa yang papa bisa" "Alex ingin menonton kartun kesukaan Alex pa."
                     Kemudian anak aku pun pergi untuk menonton kartunnya. "Aku bantu ya gar" "enggak usah Mike aku hampir selesai juga" "sudahlah jangan memaksakan kehendak kamu untuk masak sendiri." Michael membantu aku dalam memasak. "Mike, kamu cuci piring saja" "baiklah." Aku pun memanggil anak aku. "ALEX." Tak lama pun anak aku datang" "apa ma?" "bantu mama untuk letakan makanannya ke meja makan" "baik ma." Anak aku pun meletakan makanan tersebut ke meja makan. "papa sudah selesai mencuci piringnya" "ya sudah kita bersiap untuk makan siang ni" "Alex juga sudah laper ma" "ayolah kita makan." Kemudian segera kami makan siang. Seperti biasanya aku pun mengambilkan Michael untuk makan siangnya. "mama biar Alex ambil sendiri saja" "ya sudah" "enggak boleh lex, biar mama saja yang ambilkan untuk kamu" "kenapa pa?" "entar kamu makannya banyak-banyak" "enggak kok pa" "Alex dengar enggak yang papa omongin ni" "iya pa."

                      Aku pun mengambilkan makan buat anak aku. "Mike su...." "ssssstttt maa, aku tau apa yang aku lakukan" "lihat tubuhmu Mike, kamu juga enggak kencang lagi" "iya aku tau, aku harus gym lagi" "aku enggak suka punya suami yang gendut" "kamu juga gendut sayang, aku kan lagi hamil Mike" "kalau sudah anak kita yang kedua ini lahir kamu harus kurusin badan kamu ya gar" "iya pa." Kemudian kami pun makan siang. "pa, jam berapa kita pergi berenang pa?" "15 menit sesudah makan" "hmm iya deh pa" "tadi pagi mama dengar di ramalan cuaca bahwa ntar sore akan turun hujan pa" "enggak kok gar, kita kan berenang di dalam ruangan kok" "di apatement aja ya pa?" "Alex enggak mau ma" "disini aja lex semuanya lengkap kok" "ALEX ENGGAK MAU MAAA" "ya sudahlah jangan teriak-teriak saat di meja makan" "mama ni pa yang membuat Alex teriak-teriak" "Alex sendiri kok..." "gar sudah jangan di terusin" "maaf Mike."
                     Kami pun melanjutkan makan siang kami hingga selesai. "ma, biar papa saja yang mencuci piringnya" "enggak usah Mike" "kenapa kok enggak usah gar" "kalo kotor aku enggak suka Mike" "percaya sama aku, aku mencuci bersih kok" "hmm ya sudah deh." Kemudian Michael mencuci piring, aku membuat susu, dan anak aku segera pergi ke ruang TV. "aku lupa minum susu Mike" "tadi pagi ya???" "iya Mike" "aaaahhh kan sudah aku bilang jangan lupa untuk minum susu, kamu masih saja enggak memperdulikan apa yang aku omongin" "aku lupa ya mau gimana lagi" "besok-besok jangan lupa lagi gar" "maafin aku Mike." Susu pun sudah jadi dan aku segera meminumnya. "(mmmuuaaaccchhh) jangan pernah lupa untuk minum susu kamu gar" "iya Mike." Aku meletakan saja cangkirnya. "papa cuci ya ma" "biar mama saja nanti sore pa" "sudahlah gar, enggak apa kok." Michael mencuci cangkir aku lagi dan aku pergi duluan ke ruang tv. "Alex sudah siap untuk berenang lex?" "sudah mama sayang, kata papa mau ajarin Alex cara berenang ma" "benerkah?" "iya mama." Michael pun datang. "papa mau ajarin Alex renang kan pa?" "iya lex" "yeeeeyyy, jaga anak kita ya Mike" "iya tentu sayang." 
                     Kami bercerita banyak sekali enggak terasa hari sudah menunjukan pukul 2 siang. "papa ayo pergi pa" "sabar nak." Kami bersiap-siap. "mama dan papa cepatan maaaa paaa" "nampaknya Alex sudah enggak sabaran lagi" "iya ma." Kami berjalan hingga ke lift. "papa nanti ajarin Alex sampai bisa ya pa" "beres lex" "duhh liftnya lama banget" "sabar lex." Setelah liftnya turun segera anak aku mencari mobil papanya. "paaaa" "iya nak" "anak ini." Michael membuka pintu mobilnya. "sudah ayo naik." Ketika aku sudah mau naik di depan anak aku sudah naik duluan. "maaf ya ma, mama duduk di belakang saja" "ALEX!!!!" "sudah Mike enggak apa kok." Aku naik di pintu belakang" "pelan-pelan ya Mike" "iya sayang. Alex ni" "Mike sudah..." Michael pun segera menjalankan mobilnya. "Alex bener-bener enggak sabar pa." Michael pun diam saja. "paaa jawablah" "papa juga nak enggak sabar" "cepet dong pa" "sabar anak papa Alexander Kwee" "jangan panggil nama panjang Alex seperti itulah pa" "ya sudah sabar Alex."
                   Anak aku pergi ke belakang tempat aku duduk. "iiisss anak ini seperti ulet saja" "maa, Alex ingin duduk bersama mama" "ya sudah sini duduk" "eeeehh enggak jadi deh ma, Alex tidur di paha mama saja ya" "boleh lex." Anak aku berbaring di paha aku. "ma....maa...." "apa lex?" "papa seperti sopir kita ya ma" "enggak boleh ngomong seperti itu aaahhh, anak mama kan pintar enggak boleh ngomong seperti itu, denger lex, meski Alex pintar kalo enggak bisa di barengi sama attitude Alex semuanya nihil lex, jadi mama minta tolong sama Alex untuk berkata sopan ya" "aaahhh mama kan Alex cuma bercanda saja" "sudahlah gar enggak apa kok" "tapi Mike" "sudah...sudah... nampaknya hari mau hujan ni" "jadi gimana Mike?" "kan kita berenangnya di dalam ruangan bukan di luar gar" "tadi di suruh di apaterment saja enggak mau" "bawa payung enggak?" "enggak, lupa aku Mike" "ya sudah nanti pakai handuk saja" "enggak apa ni Mike?" "enggak lah gar." Tak lama kami pun sudah sampai di tempat renang tersebut.
                   "yyeeeyyy berenang, papa ajarin Alex hingga Alex bisa ya pa" "iya nak tenang saja." Aku membayar karcisnya dan segera kami pun masuk. "mama enggak berenang ma?" "enggak lex" "kenapa ma?" "mama bisa berenang di apaterment kita saja" "ya sudah terserah mama saja deh, yang penting Alex senang bisa berenang." Mereka pun mengganti pakaian dan aku diam-diam membawa PSP Alex untuk bermain sebentar. "maaf ya lex mama minjam." Anak aku sudah selesai mengganti baju dan dia melihat aku memainkan PSP nya. "mama ni kok memainkan PSP Alex ma" "mama minjem lex, habisnya mama bosen sayang" "ya sudahlah ma, enggak apa kok" "makasih ya lex" "iya mama." Aku pun melanjutkan memainkan PSPnya. "gar, aku berenang dulu ya" "iya Mike." Kemudian Michael pun berenang. "ayo pemanasan dulu lex." Michael mengajarkan anaknya untuk pemanasan.
                     "sudah belum pa?" "sebentar lagi Alex ikutin saja papa." Setelah selesai pemanasan mereka pun segera berenang. "Alex tunggu dulu disini papa mau berenang sebentar ya lex" "iya pa." Anak aku menuggu papanya untuk berenang. "maaa" "apa lex?" "Alex enggak berenang kah?" "enggak ma, papa lagi berenang sebentar, Alex main sebentar ma" "nah." Dia memainkan PSPnya, ketika dia hendak bermain Michael memanggilnya."Alex" "aaaaiii papa ni baru saja mau main." Anak aku terpaksa memberikan PSPnya lagi. "ni ma" "lanjutin permainan Alex ya ma" "iya nak" "Alex cepet" "sabar pa." Michael mulai mengajarkan anaknya untuk berenang. Michael memberikan contohnya. "tegapkan badan Alex lalu seperti ini." Michael memberikan contoh kepada anaknya. "enggak bisa pa" "kamu pasti bisa sayang, coba saja dulu." Alex pun mencoba untuk melalukan renangnya. 
                    "Alex ayo kamu pasti bisa, ntar kalo kamu sudah bisa mama akan memfotonya" "baik ma." Alex pun mencoba untuk berenang berkali-kali, terkadang anak aku itu terminum airnya. "papa terminum pa" "hahaha, namanya juga baru pertama kali Alex berlajar ya wajarlah sayang" "iya pa." Dia mencoba lagi dan lagi. Terakhir kali anak aku mencoba dan dia ternyata bisa, segeralah aku memfotonya. "yyyeeeeyyyy pa Alex bisa" "ya sudah coba terus lex" "baik pa." Alex pun mencobanya lagi dan lagi. "akhirnya dia bisa juga berenang ya sayang" "iya gar, berkat siapa dulu yang mengajarkannya" "hahaha, perfect deh kamu Michael Kwee" "kamu juga sayang perfect sangat," "tapi bagi aku kamu yang paling Perfect Mike" "aku kan suami kamu jadi harus perfect dong" "iyalah" "gar, ambilin air minum" "mamalah" "aaahh Alex ngomong nama mama aja papa pukul nanti kamu" "mama bisa tolong ambilkan Alex minum?" "bisa sayang."
                   Aku pun pergi mengambilkan air minum buat anak aku. "kan ngomong seperti itu bagus daripada kamu ngomong yang tak baik seperti tadi" "maaf papa" "papa enggak suka punya anak ngomong sama orang tuanya dengan sebutan nama saja" "iya pa Alex kan sudah minta maaf sama mama tadi, jangan marah lagi kenapa pa." Aku datang membawakan air buat anak aku. "thanks mama" "sama-sama Alex" "ma, kalo anak kamu cuma manggil nama kamu saja ngomong sama papa" "janganlah ngomong seperti itu pa, kan kamu juga sering memanggilku dengan nama aku saja, jadi ini semua salah kamu juga Michael Kwee" "sudahlah mokoknya Alex enggak boleh memanggil mama dengan sebutan nama saja, kalo kamu memanggil dengan nama mama saja, papa segera akan memukul kamu" "aku turun tangan Mike" "tulah mama sering memanjakannya, katanya papa pula yang sering memanjakannya" "Alex mau berenang lagi pa" "iya lex" "oohh jadi kamu salahin  aku yang sering memanjakannya ya Mike, ooh baik kita lihat siapa yang sering memanjakannya kamu atau aku" "sudahlah gar aku enggak mau bertengkar dengan kamu, aku mau berenang dulu" "kalo kamu enggak mau mendengarkan ocehan aku pasti kamu alasannya mau berenang."

                Michael pun langsung berenang tanpa mendengarkan ocehan aku lagi. Aku hanya duduk saja sambil memainkan PSP anak aku. "lec kalo kamu sudah lahir jangan sering berantem ya sama koko." Karena aku sudah bosan aku putuskan untuk berkeliling. Dan tak lama kemudian aku mendangar suara gurumuh diluar sana tampak seperti mau hujan. "aduh lec hari sudah mau hujan terpaksa deh ntar kita kena basah." Aku putuskan segera memanggil Michael. "paaa" "apa ma?" "hari sudah mau hujan ayo kita segera pulang" "sebentar lagilah ma, kan ini ruangannya juga tertutup jadi mama jangan terlalu khawatir okay, kita nikmati dulu lagian juga anak kita baru bisa belajar berenang" "kan bisa di apaterment Mike untuk melanjutkan berenangnya."
               Michael memanggil anaknya. "lex, sudah yuk mama sudah ingin cepat pulang lex, lagian juga sudah sejam" "tapi pa Alex belum puas untuk berenang" "kita bisa melanjutkannya di apaterment kita sayang" "huuu iya deh pa." mereka segera bergegas untuk keluar dari kolam renang. "mama ni cepat amat berenangnya padahalkan Alex belum puas ma" "Alex di luar sudah mau turun hujan nanti kita bisa kehujanan Alex mau?" "aaaahhhhh mamaaaaa" "lex, tolong jangan merengek seperti itu mama enggak suka" "papa, bantulah Alex bujuk mama" "sudahlah sayang enggak apa kok kita bisa melanjutkannya di apaterment kita kok sayang" "baik deh pa." Mereka pun segera pergi mandi dan aku menunggu di luar. "aduh lec nampaknya hujan sudah turun di luar sana." Beberapa menit kemudian aku sudah melihat mereka berganti pakaian tapi aku melihat Michael hanya menggunakan celana saja tanpa memakai baju. "sudah ayo ma" "kenapa papa cuma menggunakan baju aja?" "sudah enggak apa kok sayang."

             BERLANJUT DI MICHAEL SAKIT BAGIAN KEDUA