Minggu, 03 Mei 2015

MICHAEL SAKIT PART II

                Pada saat kami sudah di dekat pintu hujan deras pun turun. "kan ni gara-gara kalianlah lama sangat hujan sudah turun nah" "sudahlah gar, jangan mengoceh hujan kan juga air yang turun dari langit" "kamu juga Mike kenapa enggak menggunakan baju, awas kamu kalo nanti malam sakit jangan panggil aku ya" "sssttt sudahalah gar aaahh." Karena Micael tidak ingin mendengarkan apa yang aku katakan dia pun mengeluarkan handuk dan kunci mobil. "sudah ayo kita pergi ke mobil." Pertama dia mengantarkan aku dulu. "Mike, aku jadi kena hujan nah" "air mama sayang" "entar kalo aku sakit gimana Mike." Karena aku terlalu cerewet dengan kesal dia mencium aku. "(mmmmmmmuuuaaacccchhhh) sudah mau ngomong apa lagi sayang?" "ya sudahlah, jemput Alex Mike."
            Michael pun menjemput Alex. "pa, mama kok duduk di depan pa?" "sudahlah sayang, harilah hujan deras kamu duduk di belakang dulu ya" "iya deh pa." Michael pun segera berlari ke depan. "sudah semua kan ma?" "sudah pa." Dia menghidupkan mobilnya lalu menjalankannya. "maaaa..." "apa sayang" "Alex duduk di depan boleh?" "duduk di belakang aj..... *hciao*" "haaa pa sudah bersin pula" "cuma bersin biasa kok ma" "enggak ada sesudahnya kita sampai di apaterment segera minum teh, mama akan membuatkannya buat papa" "kamsia gar, enggak apa kok." Michael pun bersin lagi. "pa sudahlah turuti apa yang mama katakan buat kebaikan papa juga dan jangan menolaknya."
              Di tengah jalan pun Michael bersin-bersin. "nampaknya papa akan demam ma" "haaa, kan sudah mama bilang pakai baju kenapa?, mama enggak akan perduli sama papa" "aaahh, mama kok gitu si" "makanya pa, kan sudah mama katakan pakai baju papa aja enggak mau dengar dasar headstrong" "maaf...maaf" "enggak ada kata maaf, itu akibatnya enggak mau dengar" "maaf sayang" "ya sudahlah." Aku rasakan kening Michael agak panas. "maaf ma," "papa sakit ya ma?" "iya lex, jangan dekat-dekat sama papa, ntar kamu tertular" "baiklah ma." Tak lama kemudian kami pun sampai di apaterment kami, aku melihat bahwa Michael jalannya agak sempoyongan. 
             "mau di panggilkan pelayannya pa" "enggak usah kok ma, papa masih kuat kok" "mama takut kalo nanti papa jatuh pingsan" "cuma kepala papa agak terasa berat ma" "nanti mama buatkan teh hangat buat papa." Michael pun berjalan menuju lift. "mama cepat ma" "sabar lex." Kami pun masuk ke dalam lift. "papa enggak apa pa?" "enggak apa kok lex. gar pening kepalaku." Dia bersandar di pundak aku. "papa enggak apa ni pa?" "enggak kok lex, cuma pening sedikit aja" "kok sedikit pa?" "kepala papa pening nak, sudahlah jangan buat papa tambah sakit kepala" "sudah lex, jangan banyak tanya aahh." 
               Tak lama kemudian kami pun sampai di apaterment kami. "papa baring di sofa saja ma" "mama akan menyiapkan air panas dulu ya pa" "Alex juga ma" "iya cerewet" "isss mama ni selalu ngomong Alex ini cerewet" "memang Alex cerewet kok" "enggak ma" "kamu lihat keadaan papa kamu sana" "baik ma." Alex pergi melihat keadaan papanya. "papa enggak apa kan pa?" "enggak apa kok nak" "ke rumah sakit saja yuk pa" "enggak apa Alex sayang." Aku datang sambil membawakan temperatur untuk mengatur suhu badannya. "papa enggak apa kan ma?" "enggak apa kok lex" "beneran kan ma?" "iya sayang" "pa, ketiak kamu." Aku meletakan temerapurnya di ketiak Michael. "iss ketiak papa banyak bulunya." Aku melihat berapa suhu badan Michael. "Mike suhunya 38 derajat" "tinggi banget ya sudah habis mandi kamu tidur di kamar, ntar aku buatkan bubur buat kamu" "xie xie." Lalu aku melihat air panas dan ternyata air panas sudah penuh. 
               "ALEX, PAPA MANDII (aku menjerit memanggil mereka berdua)." Mereka enggak menjawab teriakan aku dan aku pergi melihat mereka. "ma, kepala papa tambah pusing ni" "makanya Mike mandi dulu" "mandiin" "Mike" "gar, aku kan lagi sakit tolonglah" "ya sudah." Michael pun berdiri ternyata dia pun berjalan sempoyongan. "sini mama bantu" "ma, enggak apa ma" "mama lagi hamil" "enggak apa Mike, anak kita yang di dalam perut juga membantu kok" "gar sudah enggak apa." Akhirnya kami sampai di kamar mandi. "bukakan celana papa, ma." Aku pun membukakan celanya. "lemes banget gar, badan aku" "aku tau, kalo di bilangin itu nurut Michael Kwee jangan kamu acuhkan perkataan aku" "hehehe, maaf sayang." Aku mencubit pinggangnya. "AAAWWW sakit lah ma, kan papa lagi sakit masa mama jahat mencubit pinggang papa" "itu karena Michael Kwee enggak mendengarkan apa yang di omongkan Gagar Kwee" "hehehe" "sudahlah Mikey jangan ketawa lagi."
                Segera aku memandikan dia. "gar" "hhmmm" "kamu enggak marah kan aku sakit, apakah kamu terbebani ya sama aku?" "enggak kok sayang" "makasih ya sayang, aku enggak salah milih kamu, sudah baik, sabar, penyayang pula sama Michael dan Alexander" "sudahlah Mikey, itu sudah tugas aku kok" "(mmmuuuaaccchhh)" "iiss kau ni Mike jangan ciumlah, kamu lagi sakit entar aku tertular pula" "enggak kok, itu kan ciuman kasih sayang buat istri aku yang baik hati" "iyalah." Tak lama kemudian Michael sudah selesai mandi. "dingin gar *bbbrrrrr.....bbbrrrr*" "ma mandiin Alex lagi" "mandi sendiri lex" "papa mandiin Alex masa enggak ma" "papa lagi sakit sayang" "Alex pengen di mandiin mama" "mandi sendiri nak, tolong pengertiannya Alex anak pintar kan" "maa, mandiin Alex ma." Anak aku terus merengek-rengek untuk di mandikan. "ya sudah gar, mandiin dia dulu sana" "enggak apa ni Mike?" "enggak apa kok gar" "yyyyeeeeeyyy." Aku pun memandikan anak aku. "kamu ini Alexander Kwee iri banget kalo papa dapat hak istimewa." Dia pun pergi ke kamar mandi tanpa mendengarkan perkataan aku. "maaaaaa cepet" "sabar nak." Aku pun memandikan anak aku yang iri sama papanya.

               "ma, Alex juga mau makan soup ya ma" "enggak boleh lex, itu cuma untuk papa saja" "ma, Alex mau maaa.... boleh ya.....boleh ya...." "enggak boleh sayang, kan ada makan tadi siang, buatan kamu" "tapi Alex mau makan bubur ma" "enggak boleh sayang itu hanya untuk papa saja" "maaa Alex juga kan anak papa, sudah sepatutnya Alex juga boleh makan seperti papa" "ya sudah nanti papa akan membuatkan bubur untuk papa sekalian untuk anak manja" "iisss mama ni." Sesudah aku memandikan anak aku segeralah aku membuat bubur untuk mereka berdua dan juga teh panas buat Michael dan pertama aku membuatkan teh panas untuk Michael. "ini sayang, sudah tehnya hati-hati panas, makasih mama" "mama buat Alex ma" "kamu enggak perlu sayang" "Alex mau ma," "enggak perlu Alex tu" "Alex mau maaaa......ALEEXX MMMAAAUUUUUU." Dia menjerit. "SUDAH LEX, NI PAPA BAGI PUNYA PAPA JANGAN RIBUT LAGI, KEPALA PAPA BUKAN SEMBUH MALAH SAKIT DENGER KAMU TERIAK-TERIAK" "ALEX MAU YANG BARU PA" "SUDAH GAR BUATKAN SAJA, TAMBAH PENING KEPALA AKU DI BUATNYA" "iiiissssshhh Alex ni."
                Aku pun pergi ke dapur untuk membuatkan anak aku teh dan sekalian mengecek apakah nasinya sudah setengah matang apa belum, sebab aku akan memasukan sayuran dan plus extra corn. "hhmm nampaknya sudah dan sekarang waktunya menambahkan bahan-bahan tersebut." Aku pun menambahkan bahan-bahan tersebut.  "papa mama lama banget pa" "sabar sayang." Setelah aku memasukan sayur-sayuran segeralah aku membuat teh buat anak aku. "anak ini memang." Dan setelah jadi aku segera ke kamar Michael lagi. "ini lex teh punya kamu" "lama banget gar" "ALEXANDER KWEE" "maksud Alex lama banget ma" "iya maaf sayang, mama kan lagi buatkan kamu dan papa bubur, pa mama lihat dulu buburnya" "jaga kondisi badan gar" "iya Mike."
         Aku kembali ke dapur untuk melihat apakah buburnya sudah jadi apa belum. "papa paling enggak suka sama anak yang enggak nurut apa kata orang tuanya" "kan Alex selalu nurut pa" "kamu tadi menyebut nama mama saja, kan paling benci papa sama anak yang enggak mau denger omongan orang tuanya, sudahlah lex kamu tinggal sama akong kamu saja ya, di LA biar papa dan mama tinggal di Prancis bersama mama dan adek baru kamu." Dia pun langsung nangis. "*sgh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* enggak mau pa" "itu kenapa kamu manggil nama mama saja" "maaf pa" "ini yang terakhir ya lex jika papa masih mendengar kamu memanggil nama mama saja, enggak segan-segan papa akan mempulangkan kamu ke LA dan tinggal kamu di LA sama akong kamu" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* jangan pa" "kali ini papa maafkan dan ini kesempatan Alex yang terakhir" "Alex enggak mau pa" "jagalah sopan santun Alex untuk tidak lancang seperti tadi lagi" "iya pa, Alex enggak akan mengulangkan perbuatan Alex tadi lagi" "bagus."
          Tak lama aku pun membawakan bubur untuk suami aku dan anak aku. "bubur sudah datang." Aku melihat anak aku sedang sedih. "kenapa lex?" "papa jahat ma" "kenapa jahat lex" "masa papa mau menyuruh Alex tinggal di LA ma bersama akong" "apa masalahnya?" "gara-gara Alex memanggil nama mama saja" "hmm iyalah lex, papa kan orangnya memang sopan, papa enggak mau kalo punya anak yang enggak sopan lex" "tapi ma, Alex enggak mau tinggal bersama akong di LA" "ya sudah yang terpenting jangan mengulang perbuatan Alex lagi ya" "iya ma" "sudahlah makan dulu" "suapin ma" "papa juga ma" "iisss papa ni, enggak pantas kalo di suapin sama mama karena kan papa sudah besar" "mama kan istri papa, jadi papa berhak juga disuapin sama mama lex" "maaaa."
           Anak aku merengek minta di suapin dan Michael pun sama. "ya sudah mama suapin kalian berdua" "Alex dan papa ma" "iya lex, maksud mama seperti itulah sayang." Aku menyuapkan ke anak aku dulu. "hati-hati lex, panas ni." Aku meniupkan bubur tersebut buat anak aku. "ma, papa juga" "sabar pa" "papa kan lagi pusing ma, sedangkan Alex enggak kenapa-kenapa kok mentingin Alex dulu daripada suami kamu yang sedang sakit ini. Alex makan sendirilah ya, papa lagi sakit banget kepala papa nak" "enggak mau pa, mama suapin Alex ya ma" "papa dulu ya sayang, soalnya kepala papa lagi sakit banget" "hmm iya deh ma" "(mmmuuaaaccchhhh), mersi Alex" "iya ma." Di saat aku ingin menyuapkan bubur ke Michael anak aku menendang perut aku. "aaaawwwwwwww" "kenapa ma?" "anak kita menendang perut aku." Michael memegang perut aku. "sayang jangan nakal ya sama mama, soalnya papa lagi sakit juga nak." Dan Michael mencium perut aku dan itu membuat anak aku cemburu. "papa ni kok mencium dia pula, dia itu masih di perut mama pa" "Alex juga sewaktu masih di perut mama juga sering papa cium kok lex" "iya ma" "tanya papa" "iya sayang" "sudahlah makan lagi, habis ini istirahat kalian berdua mama mau mandi habis ini."
          Aku menyuapkan mereka berdua hingga bubur tersebut habis. "gar" "apa pa?" "makasih ya buburnya enak kok" "iya ga.... maksud Alex iya ma enak buburnya." Anak aku hampir keceplosan memanggil nama aku saja sebab Michael juga sering ngomong seperti itu. "maaa" "apa lex?" "biar Alex saja yang nyuci piringnya mama mandilah" "beneran ni lex?" "bener ma" "thank you very much my belove son" "Alex kan sudah besar ma" "iya sayang, kalo sudah besar harus jaga sikap ya" "iya mama Alex tersayang." Alex pun membawa piringnya dan aku bersiap untuk mandi. "kayaknya dia sudah bisa untuk bekerja ya gar" "Mike kamu jangan salahkan kalau anak kamu memanggil aku dengan nama aku saja, sebab papanya juga sering memanggil mamanya dengan nama saja" "hehehe, maaf mama sayang" "iya papa enggak akan kayak gitu lagi ma" "ya sudah aku mandi dulu, capek banget aku, kamu tidurlah." Segeralah aku masuk ke kamar mandi.
          Tak lama kemudian anak aku sudah selesai mencuci piringnya. "Alex sudah selesai pa, menyuci piringny. Paa..... pa.... papa Michael." Anak aku memegang kening papanya. "maaaa, papa panas sekali, sebaiknya di bawa ke rumah sakit ma." Aku tak mendengar apa yang anak aku katakan. "MAMA GAGAR PAPA MICHAEL SAKIT MAAAA" "APAAAA LEX!!!!!!!" "PAPA MICHAEL SAKIT MAA, PAPA PANAS BANGET BADANNYA." Segera aku mempercepat mandiku. "duh gimana ni?." Alex segera mengambil wadah dan memasukan air lalu dia mencari kain perca buat mengompres di kening papanya. "aaahh ini dia." Lalu anak aku mengompres papanya. "papa jangan sakit pa, nanti kita enggak bisa senang-senang lagi pa *sigh* *sigh* *sigh* *Sigh* *sigh* *sigh*." Aku pun datang. "apa lex?" "papa sakit maaa, badannya panas banget." Aku memeriksa badan Michael dan ternyata memang benar segeralah aku memanggil petugas apaterment untuk membawa Michael ke rumah sakit. "mama sedang apa ma?" "mama sedang memanggil petugas apaterment lex." 
        Tak lama setelah aku panggil petugas apaterment mereka pun datang. "ada apa tolong bawa suami saya ke rumah sakit" "sebaiknya anda memanggil ambulance" "but i don't know they are number phone" "let me call them" "okay thank you." Kemudian petugas apaterment itu pun memanggil rumah sakit. "sudah 15 menit lagi mereka datang." Michael memanggil aku. "ma *bbbrrrr* menggigil papa ma" "kau tu Mike makanya kalo aku ngomong di dengerin" "sayang aku kedinginan" "Alex tolong ambil selimut di lemari" "yang mana ma?" "yang warna coklat lex." Anak aku enggak tau dimana selimut coklat berada. "maaa, enggak ada ma" "ada sayang" "enggak ada ma" "kamu ini lihatlah betul-betul lex." Aku datang untuk mengecek ada atau tidak selimut tersebut. "enggak ada kan ma" "ada, mama sendiri yang menyimpannya lex." Aku mencari dan menemukan selimut tersebut. "ni ada kan" "tadi Alex nyari enggak ada ma" "aaahh kamu ini, cari yang betul nak" "iya ma, maaf." Kemudian aku menyelimuti Michael. "suami anda bisa jalan?" "enggak tau, kalo bisa tolong pakai mobil kami saja" "tapi ambulancenya.." "tolong di batalkan saja."
          Kemudian pegawai apaterment itu membatalkan ambulancenya. "sudah saya batalkan" "merci" "de rien madame." Aku bertanya nama pegawai itu. "Quel est votre nom?" "mon nom est Freddy" "oowwhh Freddy would you like help may husband?" "yess." Kemudian pergawai itu menggotong suami aku. "enggak usah saya enggak apa-apa" "Mike janganlah menolak, kamu badan kamu sedang panas banget." Aku juga menggotongnya. "mama enggak usah biar dia saja." Aku pun berpikir bahwa aku sedang hamil juga, jadi tidak perlu untuk menggotong suami aku. "papa enggak apa pa?" "enggak apa lex" "ma, papa enggak apa kan ma?" "enggak apa lex, kita periksa dulu di dokter ya sayang" "iya ma" "Alex do'akan semoga papa baik-baik saja ya nak" "iya ma."
           Kami pun sampai di lantai parkiran mobil kami. "Alex duduk di depan ya sayang, mama sama papa duduk di belakang" "baik ma" "oh ya Freddy apa enggak apa ni kamu mengantarkan kami ke rumah sakit?" "enggak apa kok" "nanti aku bayar" "enggak usah enggak apa" "enggak apa kok" "EHHMM!!!" "ya sudah sebaiknya kita langsung saja ke rumah sakit." Kemudian Freddy menjalankan mobil kami. "maa, dddiiinnggiiin" "Freddy tolong cepat" "baiklah, kita pergi ke hopitox de paris" "ya sudah yang mana saja asalkan cepat." Aku merasakan badan Michael dingin sangat. "paa, badan papa dingin banget" "iyaaa maaaa, jaga Alex ya ma" "sssstt jangan ngomong seperti itulah Mike." Aku sedih ketika Michael ngomong seperti itu.            Tak lama kemudian kami pun sampai di rumah sakit yang berada di Paris dan segeralah kami turun dari mobil Freddy memanggil perawat. "ma, papa enggak kenapa-kenapa kan ma?" "Alex berdoa semoga papa enggak kenapa-kenapa ya nak" "iya ma." Michael pun segera di larikan ke UGD dan dia pun segera di rawat. "ya tuhan semoga suami aku baik-baik saja." Aku melihat Freddy sedang bermain dengan anak aku. "Freddy" "ada yang bisa saya bantu?" "enggak ada, kamu boleh pulang ke apaterment kamu, jadi anda bagaimana pulangnya nanti?" "bolehkan saya meminta nomor handphone kamu?" "boleh." Dia pun memberi nomor teleponnya. "sebaiknya saya disini saja, menemani anda" "tidak perlu kamu pasti banyak kerjaan di apaterment kan" "enggak apa" "Alex kesini." 
           Anak aku pun menuju ke tempatku. "papa enggak apa kan ma?" "iya sayang, mama harap juga papa enggak kenapa-kenapa." Tak lama kemudian dokter pun datang. "Bagaimana keadaannya dok?" "untung anda segera membawanya ke rumah sakit dengan cepat, kalo enggak tu saya enggak tau ngomong apalagi, tapi untuk sementara biarkan dia istirahat dulu" "tapi saya bisa melihatnya kan dok?" "bisa." Kemudian aku melihat kondisi Michael. "suster itu pun sedang menginfus suami aku. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh papa semoga papa cepet sembuh ya pa, Alex ingin main bersama papa lagi (mmmuuaaaccchh)." Anak aku pun mencium papanya. "Alex pulanglah, biar mama yang menjaga papa disini" "enggak apa ma, Alex mau juga" "ini hampir malam besok kamu sekolah nak, sudah pulang sama uncle Freddy" "Alex enggak mau" "Alex....Alex" "AAAAALLLLEEEXXXX EEEENNNNGGGGGGAAAAAAAAKKKKKK MMMMMAAAAAUUUU MAAAA." Dia pun berteriak membuat aku malu. "Freddy tolong bawa dia pulang saja." Kemudian Freddy pun berbicara kepada anak aku.
              "Alex anak baik kan sayang" "iya uncle" "ya sudah sekarang saatnya kita pulang papa Alex aman bersama mama Alex" "tapi uncle..." "sudah enggak apa kok lex." Anak aku pun luluh ketika Freddy merayu dia untuk pulang ke rumah. "Freddy" "ada yang lain?" "tolong bawakan baju untuk aku ya, soalnya kemungkinan suami aku di rawat disini dan satu lagi tolong awasi anak aku" "baiklah." Lalu mereka pun pulang dari rumah sakit, sedangkan aku menunggu Michael siuman. "Mike, cepet siuman ya sayang, Alex sudah ingin bicara sama kamu lagi sayang." Freddy pun menjalankan mobil menuju apaterment. "uncle Freddy" "iya Alex" "nanti boleh enggak Alex ikut lagi ke rumah sakit?" "kan kata mama Alex enggak boleh, besok juga kamu sekolah kan sayang" "tapi uncle, Alex ingin melihat keadaan papa Alex hingga papa Alex siuman uncle" "janganlah lex, entar mama kamu marah sama uncle, untuk sekarang uncle yang bertugas mengawasi kamu dulu sayang" "yaaaaaa uncle, uncle bagaimana kalo uncle pura-pura enggak ingat aja apa yang telah mama Alex katakan sama uncle" "enggak boleh seperti itulah lex. Sudah lex, nurut sama mama Alex" "hmm iya deh uncle."
              25 menit sesudah anak aku meninggalkan rumah sakit, aku pun berdoa agar Michael segera siuman dari sakitnya, dan dokter pun sudah menyuntiknya agar demamnya segera turun. "ya tuhan semoga Michael Kwee segera siuman dan jauhkanlah keluarga kami dari penyakit lagi." Aku terus mengulang doa aku hingga hingga aku akhirnya tertidur di dekatnya. 30 menit mereka pun sudah sampai di apaterment dan Freddy segera menyiapkan baju aku menginap di rumah sakit. "Alex pakaian mama kamu yang mana?, bisa tolong uncle untuk menyiapkannnya sayang?" "enggak bisa uncle, kecuali ada satu syarat yang harus uncle penuhi, cuma satu kok uncle" "pastinya uncle tau ni" "apa?" "mau ikut ke rumah sakit ya?" "enggak uncle" "jadi apa?" "buatkan Alex susu" "iya entar uncle buatkan." Anak aku memberitahu pakaian buat aku. "sudah lex, merci" "uncle enggak lupa kan dengan janji uncle sama Alex?" "enggak kok lex."
              Kemudian Freddy membuatkan anak aku susu. "uncle kalo mama enggak pulang nanti malam tolong, temani Alex tidur bareng ya uncle" "Alex memang takut ya?" "enggak takut si uncle cuma, Alex enggak suka sendirian saja" "Alex bohong" "beneran kok uncle" "ya sudah uncle temani Alex tidur nanti malam ya. Uncle mau pergi dulu ni lex, soalnya mau mengantar baju mama kamu" "hati-hati uncle" "kunci apatermentnya lex" "Alex tau uncle." Lalu Freddy pergi. "sepi deh enggak ada mama dan papa." Di rumah sakit dokter pun masuk ke ruangan aku. "permisi." Aku pun tersadar. "iya" "saya ingin mengukur berapa tensi suami anda" "oohh baiklah dok." Kemudian dokter itu menensi Michael. 
              "berapa dok?" "120/70, tensinya baik-baik saja. Suami anda cuma kelalahan saja, 2 atau 3 hari sudah boleh pulang kok" "baiklah dok, merci." Dokter itu pun pergi. "Michael semoga kamu cepat sadar dong sayang, kamu enggak kasihan sama Alex dan anak kita  ini?." Lalu aku mencium keningnya. "semoga cepat sadar ya sayang." Kemudian Freddy pun datang. "suami anda sudah sadar belum?" "belum ni fred, merci sudah di bawakan baju aku" "iya, oh ya anak anda ingin saya menemani dia tidur malam ini" "tolong temani dia ya fred, soalnya kata dokter papanya akan pulang ke apaterment 2 atau 3 hari lagi, tolong jaga anak aku" "baiklah" "seblumnya aku terimakasih banyak, oh ya besok juga tolong antarkan anak aku ke sekolah ya fred" "baiklah madame" "panggil  saja aku Gagar" "baiklah gar, saya permisi dulu" "hati-hati." Freddy pun pulang kembali ke apaterment dan aku menunggu Michael di rumah sakit. "oh ya sebaiknya papa aku beri tahu saja." Aku pun menelepon papanya Michael. 'hallo' '*sigh* *sigh* *sigh* *sgh' 'kenapa gar?' 'pa, Michael masuk rumah sakit, papa tolong segera terbang ke Prancis pa, soalnya Alex di apaterment sendirian, aku jaga Michael di rumah sakit' 'KOK BISA!!!!!' 'nanti Gagar ceritain sesudah papa sampai di Prancis" "baiklah gar.'
               Aku pun menutup telepon tadi. "aduh Mike semoga papamu segera terbang ke Prancis ya sayang." Aku melihat jam sudah menunjukan waktu 11 malam tapi Michael tak sadar juga. "kapan kamu sadar sayang, Mike kamu enggak kasihan apa sama anak kamu sayang." Aku pun terus berdoa agar Michael segera sadar. Lama-kelamaan aku pun tidur lagi di dekat dirinya. Di apaterment, Alex pun menunggu Freddy. "uncle ni lama banget, biasanya kalo jam segini Alex sudah kena marah sama mama kalo belum tidur juga." Freddy pun membunyikan bel apaterment. "aaahh itu pasti uncle Freddy." Segeralah Alex membukakan pintunya. "hy Alex" "uncle kok lama banget?" "maaf sayang, kamu sudah makan belum lex?" "sudah uncle, Alex sekarang mau tidur soalnya sudah mengantuk Alex" "ya sudah kamu tidur dulu sana, oh ya mama kamu berpesan sama uncle, bahwa besok uncle yang mengantarkan kamu pergi ke sekolah, jadi kamu harus tidur sekarang" "okay uncle, uncle enggak tidur apa?" "uncle mau dîner" "memang uncle belum dinner apa?" "belum sayang" "okay" "Alex sudah sikat gigi?" "sudah uncle, dah lah Alex mau tidur dulu." Kemudian anak aku pun tidur. 
             Freddy pun dîner. "apakah Gagar masak ya?." Freddy pun melihat apa masakan aku. "hmm nampaknya lezat ni." Kemudian dia pun mengambil makan malamnya. "nyam...nyam..." Setelah itu dia pun makan. "hmm ternyata suaminya tidak salah memilih istri, aku harap memiliki istri seperti dia." Setelah Freddy dîner, dia memutuskan untuk menonton TV. "acara apa yang bagus malam ini ya?." Karena tidak ada acara yang bagus dia pun mengelus-ngelus kontolnya. Dia mengecek apakah anak aku sudah tidur apa belum. "sudah aman, saatnya mengocok kontol." Freddy pun mengocok kontolnya yang sudah menegang. "aaaaarrgghhh...sss.hhhhh...aaaaahhh...." Dia memperkecil desahannya agar anak aku enggak mendengar desahan dari mulutnya.
             Aku tertidur dan jam menunjukan sudah jam 1.30 dini hari, papanya Michael menelepon aku. 'hallo gar' 'bonjour papa' 'haia Gagar enggak usah pakai bahasa Prancis' 'maaf pa, ada apa pa?' 'papa sudah sampai di Prancis apa nama apaterment kamu?' 'tunggu sebentar biar aku ingat-ingat dulu pa' 'haia kamu ini apaterment sendiri kok enggak ingat' 'oh ya di centre pompidou, lantai 15 nomor 2543 pa' 'baiklah, papa segera berangkat.' Kemudian papanya Michael segera berangkat ke apaterment kami. "aaddduuuh Mike kenapa kamu enggak sadar-sadar juga." Aku berdoa semoga Michael cepat sadar, aku terus berdoa di sampingnya hingga ke ajaiban muncul pada jam 2 pagi, Michael pun sadar. "maa...aaa" "iya sayang" "m...aaaaff" "ssssttt sduah jangan ngomong lagi." Segera aku memanggil dokter. Tak berapa lama dokter pun muncul. "iya ada apa?" "suami saya sudah sadar dok" "baiklah biar saya periksa dia." Dokter itu pun memeriksa suami aku. "bagaimana keadaannya dok?" "sudah stabil, kemungkinan besok sudah boleh pulang" "baiklah dok terimakasih banyak" "tapi ingat di rumah dia harus banyak istirahat soalnya keadaannya belum begitu stabil" "baikla dok." Dokter itu pun pergi. "maaa..." "iya sayang" "paa...paa.. mmm...aaa...uu.. mm...ii....nnn....uu...mmm... aaaa..iirrr ma." Aku mengambilkan dia air. "mama suapin ya pa" "en..gg...aa..k.. usaa.hh ma."
              Michael pun minum sendiri. "paa, jangan tidur lagi, kepala papa masih pusing sayang?" "enggak lagi kok ma, kamsia sudah merawat papaaa maaa" "besok ulangi lagi perbuatan bodoh kamu." Dia pun diam saja. Di apaterment papanya Michael sudah datang dan dia mengetok pintunya. "siapa ya?." Freddy membukakan pintu apaterment. "anda siapa?" "saya pegawai apaterment ini, saya di tugaskan sama Gagar untuk mengawasi Alex" "saya papanya Gagar kakeknya Alex" "oohh maaf" "kamu boleh pergi" "tapi..." "biar saya yang mengawasi Alex" "baiklah" "oh ya terimakasih." Kemudian Freddy pun pergi. "Gagar ini seenaknya saja menyuruh pegawai disini, kalo pulang aku marahi dia."
           papanya Michael melihat cucunya sudah tidur apa belum. "hhmm ternyata sudah tidur pasti Alex besok terkejut bahwa akongnya datang (mmmuuuuaaacccchhh)." Kemudian papanya Michael tidur di kamar kami. "hhmm, besok apa yang akan di katakan sama nak itu pasti dia terkejut." Kemudian papanya Michael pun tidur. Di rumah sakit Michael pun masih terjaga dan aku sudah merasa mengantuk. "paa, mama sudah merasa mengantuk papa enggak ngantuk apa pa?" "mama tidurlah sayang, mama kan lagi hamil." Aku memeriksa suhu badan Michael. "berapa suhu badan papa ma?" "36 derajat sudah mulai mereda demam papa" "tadinya berapa?" "turun naik sayang, sudahlah istirahat lagi Mike" "iya deh." Kemudian kami pun istirahat. 
           Keesokan harinya Michael sudah di nyatakan boleh pulang. "Mr. Michael Kwee anda sudah boleh pulang hari ini, karena kondisi tubuh anda sudah normal tapi ingat jangan banyak kerja dulu dan anda perlu istirahat total ya" "Baik dok." Dokter itu pun pergi. "merci dok." Dia tersenyum padaku. "pa, dokternya beau" "AHEM!!!!" "hehehee, gitunya" "enggak pa, oh ya papa kamu sudah ada di Prancis" "ngapain papa di Prancis" "kamu kan lagi sakit aku takut kamu belum sadar jadi aku panggil papalah" "iiisss jangan merepotkan papalah gar, dia itu sudah tua" "enggaklah Mike" "kamu ini" "kamu juga jangan terlalu capek Mike" "iya aku tau" "sudah aku mau membayar rsgistrasinya dan mengambil obat kamu" "hati-hati sayang" "hhmm, aku juga sekalian mau telepon papa supaya dia yang menjemput kita dan kamu jangan banyak berkomentar lagi."
             Sesudah itu aku pergi ke tempat registrasi pembayaran. "adduh Alec nanti kalo sudah lahir jangan nyusahin mama ya nak." Aku mengelus perut aku. Di apaterment Alex bangun dan melihat akongnya telah menyiapkan makanan. "zao an Alex" "hhhmmm (baru setengah sadar)" "kok hmm jawabnya" "AKOONG!!!!." Dia langsung memeluk akongnya. "Alex belum mandi" "iiiiissss akong ni kok enggak kabari Alex mau datang" "maaf sayang, oh ya mama kamu  yang meminta akong datang ke Prancis kan papa kamu sedang sakit" "iya akong, tadi malam uncle Freddy yang menemani Alex disini" "sudah akong usir orang itu" "kenapa emangnya kong?" "sudahlah enggak apa-apa kok, kamu mandi dulu sana Alexander masih bau, kamu kan mau ke sekolah kan?" "iya kong" "bergegaslah, sarapan sudah akong siapkan buat kamu" "merci kong" "xie xie ngomongnya bukan merci" "itu bahasa Prancis kong" "akong enggak ngertilah lex" "makanya akong belajarlah" "aaah sudah...sudah mandi sana." Kemudian anak aku mandi.
              Di rumah sakit setelah aku membayar regstrasi aku menelepon papanya Michael. 'hallo' 'hallo' 'papa nanti bisa enggak setelah mengantar Alex ke rumah sakit?' 'bisa, dimana rumah sakitnya?' 'hopitox de paris' 'baiklah nanti papa akan kesana.' Aku menutup teleponku dan berjalan menuju ke ruangan dimana Michael di rawat. "gar sudah belum?" "sudah sayang, ini obatnya banyak banget belum lagi vitamin kamu" "berapa harganya mahal enggak?" "mahal si" "ya sudahlah" "papa sehabis mengantar Alex dia mau ke rumah sakit ini Mike" "haia" "sudahlah Mike enggak apa kok, aku mau beres-beres dulu" "sepulang nanti buatkan papa bubur ya ma" "iya pa." Aku pun segera beres-beres." Di apaterment Alex sudah siap untuk pergi ke sekolah tinggal sarapan saja. "Alex nama sekolah kamu apa?" "Andre asaaallut, kalo enggak salah kong" "ya sudah nanti kita cari di dena saja, sarapalah dulu habis tu kita segera pergi ke sekolah" "okay."
             Di rumah sakit aku sudah beres-beres. "ma, jangan terlalu capek" "mama tau pa" "papa sekarang saatnya untuk cuci muka nanti kalo papa datang kita sudah siap" "baiklah sayang." Kemudian Michael mencuci mukanya. Di apaterment papanya Michael sudah siap mengantar anak aku. "Alex masuk jam berapa?" "Jam 8 kong" "ini baru jam 7 sudah lebih baik kita bergegas saja." Kemudian papanya Michael meminta anak aku untuk menunjukan dimana lokasi mobil papanya di parkirkan. "Alex dimana mobil papa kamu?" "kan di mobil papa Alex ada alarmnya kong, pijit saja" "iya, akong tau tapi dmn tempat pegawai apaterment tadi malam memakirkan mobil papa kamu lex?" "disinilah kong." Kemudian papanya Michael mencari dimana letak mobil Michael. "aaaah disana kong." Mereka pun segera masuk ke dalam mobil. 
             "hari ini papa kamu pulang lex" "kapan akong mau jemput papa?" "mungkin habis mengantar kamu dari sekolah lex" "tunggu pulang dari sekolah sajalah kong" "enggak bisa lex, mama kamu sudah siap-siap" "Alex mohon sama akong boleh ya?" "enggak bisa sayang." Alex pun terus memaksa akongnya agar pergi menjemput papanya bersama dia. "ya sudah" "yeeeeyyy janji ya kong" "iya, nama sekolah kamu apa?" "andre marsault kong." Segeralah mereka langsung menuju andre marsault. "di sekolah jangan nakal-nakal lex" "iya kong" "jangan lupa sebelum belajar berdoa dulu lex" "Alex taulah kong don't tell me again becuase i knew from papa and mama" "okay, god bless you (mmmuuaaaccchhh)." Kemudian anak aku segera masuk ke kelas dan ayahnya Michael pergi ke rumah sakit untuk menjemputku dan Michael.
              "papamu lama banget Mike" "sabar dong sayang jangan terburu-buru" "bukannya terburu-buru Michael kamar ini sudah mau masuk pasien lagi sayang" "kita tunggu saja, istriku ini kok enggak sabaran ya." Tak lama kemudian papanya Michael pun sudah datang. "sudah siap?" "sudah pa" "papa, Gagar enggak sabaran" "isss kau ni Mike" "gar, papa mau bicara sama kamu" "apa itu pa?" "kamu memperbolehkan ya pegawai di apaterment itu untuk menginap di apaterment kamu?" "iya pa" "kok kamu memperbolehkannya?" "maaf pa, soalnya kalo papa belum datangkan bisa dia mengawasi anak aku" "untung papa memakai pesawat express jadi bisa datang denga cepat" "haaahh gaar" "maafin aku Mike" "sudahlah, Michael kamu lebih baik pulang lagi ke LA" "tapi paa.." "kan sudah papa bilang dari awal kamu kerja di kantor papa saja, kamu enggak mau" "aku enggak mau pa, aku harus bekerja dengan usaha aku sendiri" "ya sudahlah kamu dari dulu bilangin headstrong papa malas." Aku pun diam saja.
              "denger ya gar, kalo kamu melakukan hal ini lagi papa enggak segan-segan untuk mengusir kamu" "maaf pa, habisnya aku bingung pa, kan bisa tunggu sampai papa datang ke Prancis" "tapi hari ni Alex sekolah pa" "sudah papa antar" "makasih pa." Papanya Michael terus menasehati aku hingga di mobil. "Mike papa kamu" "iya aku tau, makanya jangan melakukan hal bodoh lagi sayang" "iya enggak lagi" "papa enggak mau kalo cucu kesayangan papa itu kenapa-kenapa" "papa akan memiliki satu cucu lagi" "APA???!!!!" "iya pa, aku lagi hamil mau masuk 4 bulan" "beneran ini?" "bener pa." Papanya Michael sangat bahagia sekali. "bagaimana kok bisa" "awalnya si susah, setelah di mobil nanti kami ceritakan" "baiklah." Kemudian kami pun segera ke mobil.
               "sini pa,  biar Michael aja yang nyupir" "enggak bisa kamu baru saja sembuh" "katanya papa mau mendengarkan cerita" "nanti saja di apaterment" "ya sudah terserah papa saja." Papanya Michael segera menjalankan mobilnya. "gar, kamu bisa menceritakannya kenapa bisa?" "baiklah pa." Aku menceritakan kejadiannya hingga mendetail. "gawat sekali anak itu" "iya pa" "sampai-sampai... mokoknya sulit untuk di ceritakanlah, tapi dia sekarang bisa menerimanya kok" "syukurlah" "kalo merajuk agak sulit di bujuk Alex itu, makanya pa, jangan membuat dia sering kecewa" "baiklah gar." Tak lama kemudian kami sampai di apaterment. 
                 "Mike" "iya pa?" "kamu sendiri kenapa bisa sakit?" "karena dia waktu kami berenang pulangnya kan hujan pa, langsung dia enggak mau mekakai...." "gar sudah diam" "gak mau memakai apa gar?" "memakai baju pa, kalo di bilangin stubborn banget Michael ini orangnya" "iya papa tau dia memang stubborn. Mike denger jangan seperti itu lagi sekali-sekali dengerin apa istri kamu katakan jangan jadi headstrong" "iya pa" "kamu harus memikirkan kesehatan kamu juga." Sekarang giliran Michael yang kena. "papa disini cuma seminggu papa mau melihat Prancis" "oh ya pa, minggu depan juga Michael sudah masuk ke kantor" "aku mengambil cuti pa sebulan karena Gagar lagi hamil" "papa akan ke Prancis lagi tunggu 8 bulan istrimu" "baiklah pa." 
                 Tak lama kami sampai di rumah dan aku pun ingin beres-beres baju Michael. "biar papa saja gar, kamu pasti capek istirahatlah" "tapi pa..." "sudah jangan membantah papa" "baiklah pa." Sebenarnya memang aku sudah capek. "sayang aku istirahat dulu ya" "aku juga ni gar." Kami pergi istirahat di dalam kamar. "papa kami istirahat dulu. "ya sudah biar papa saja yang memasak untuk makan siang. "xie xie pa" "pu ke chi." Setelah itu pun kami tidur kembali. "ooy gar kamu sudah minum susu belum" "belum Mike" "minumlah." Aku pun kembali berdiri. "enggak usah biar aku saja yang akan membuatkan kamu susu" "sudah tak apa Mike" "aaaii kamu ini" "bener sayang enggak apa kok." Aku pun pergi ke dapur dan Michael tetap di tempat tidur. 
                 "mau apa kamu gar?" "mau membuat susu pa, soalnya belum buat minum susu" "untuk bayi di kandungan kamu ya gar?" "enggak" "maaa, jangan bercanda aahh" "iya sayang aku mau buat susu, kan sudah aku bilang tadi, aku mau buat susu" "ya sudah  jangan lupa untuk minum susu" "iya aku tau, Mikey" Kemudian segera aku membuat susu. "papa jangan lupa jam 1 jemput Alex" "baiklah gar" "maaf merepotkan papa" "enggak apa kok." Setelah susunya jadi aku pun meminumnya. "beruntunglah Michael mendapatkan istri yang baik seperti dirinya." Setelah itu papanya Michael memutuskan untuk memasak. "masak apa ya?, oh ya memasak kesukaan cucu aku yang satu itu." Kemudian papanya Michael memasak masakan kesukaan cucunya.

        
      EPISODE SELANJTNYA "JALAN-JALAN BERSAMA AKONG" 

Rabu, 08 April 2015

MICHAEL SAKIT

                  "mama" "apa sayang?" "papa masih lama ma ya buat tugasnya" "nampaknya masih lex, memang kenapa?" "Alex mau keluar jalan-jalan ma" "jalan-jalan apa di luar hujan sayang" "yaaa mama, bosan ma setiap hari di apaterment terus" "memang Alex mau pergi kemana lex?" "ke permainan yang ada di mall tu nah ma" "mama males mau pergi ke sana nak" "kan dekat juga ma dari apaterment kita, mama ni sama anak sendiri kok enggak mau si ma" "iya sudah ayo kita pergi" "yyeeeeyyy." Aku bersama anak aku pergi ke mall yang dekat dengan apaterment kami. "Alex ngomong sama papa dulu" "haruskah ma?" "iya."
               Kemudian anak aku ngomong sama papanya. "papa Alex pergi dulu ya pa" "mau kemana lex?" "tempat permainan di mall yang berada tak jauh dari apaterment kita pa" "haia kamu ini di luar masih hujan nak" "mama mau pa nemenin Alex" "hujan sayang" "paaaaa bolehlah paaaa, Alex kan bosan di apaterment terus pa, boleh ya pa" "huuu kamu ini kalo di bilangin sama papa pasti maksa-maksa terus malas papa jadi lihat kamu seperti ini lex" "papa ni, boleh ya pa" "ya sudahlah" "yyeeeeyy papa baik sama Alex (mmmuuuaaaaccchhh)." Kemudian dia keluar dari kamar. "apa kata papa lex?" "boleh ma" "sebentar kamu tunggu di sini dulu ya nak." Aku masuk ke kamar untuk bicara sesuatu dengan Michael. "enggak apa ni Mike?" "ya sudah mau gimana lagi anak itu ingin pergi ke tempat bermain yang tak jauh dari apaterment kita. Kamu punya uang enggak gar?" "tinggal dikit Mike, untuk uang belanja besok" "ya sudah ambil ini uang aku" "tapi Mike" "sudah enggak apa kok sayang." 
                 Aku mengambil uang Michael dan segera pergi ke luar. "makasih ya Mike" "ya sayang, hati-hati di jalan ya sayang" "iya sayang." Kami bersiap-siap untuk keluar. "lex sudah pakai raincoat belum?" "sudah ma, mama saja yang belum" "mama gunakan payung saja lex" "Alex juga ma" "Alex pakai raincoat aja" "ya deh ma." Kemudian kami pun segera keluar dari kamar. "mau kemana?" "saya bersama anak saya mau ke mall" "boleh saya temenin?" "enggak apa kok saya sama anak saya saja" "beneran ini?" "beneran" "ya sudah hati-hati di jalan, hati-hati ya little boy." Kami pun berpamitan bersama karyawan. "ma masa uncle itu memanggil Alex dengan 'little boy' ma" "kamu kan masih kecil pantaslah uncle itu memanggil kamu dengan sebutan little boy Alex sayang" "kalo kamu sudah besar pasti uncle itu memanggil kamu dengan nama kamu saja mengerti lex?" "tapi Alex enggak mau di panggil dengan nama kata itu ma" "jadi apa sayang?" "yaaa nama Alex sajalah ma" "hmm ya sudah, uncle tu kan enggak tau lex" "ya deh, ma sudah ayo cepat" "sabar Alex sayang."
            Anak aku sangat terburu-buru. "Maaa cepet" "sabar nak." Ketika kami sudah dekat di pintu keluar, kami di teriaki oleh penjaga pintu aparterment. "anda mau kemana?" "mau keluar, kami mau pergi mall yang tak jauh dari apaterment ini" "sebaiknya jangan" "kenapa?" "soalnya sedang badai di luar sana, apakah anda tadi enggak mendengar berita di tv?" "Enggak" "ya sudah sebaiknya jangan" "yaaa mamaaaa." Kami pun pulang kembali ke apaterment kami. Di tengah kembali anak aku sangat kecewa. 
              "Alexander jangan cemberut ahh." Dia terus saja pergi dan menghiraukan perkataanku. "Alexander dengar enggak apa yang mama omongin ni." Dia pergi begitu saja. "Alex!!!!." Tak lama kami sudah sampai di apatermen kami dia pun masuk ke kamarnya dengan membanting pintunya. "ALEXANDER KWEE!!!!!!!!!!!" "kenapa dia ma?" "biasalah anak kamu Mike, tadi kan dilarang untuk pergi keluar karena mau ada badai dia malah cemberut. Omongin deh Mike sama dia" "baiklah ma, papa akan bicara dengannya." Kemudian Michael mendatangi anaknya. "Alex boleh papa masuk nak?." Enggak ada jawaban dari anak aku dan Michael pun masuk saja ke kamarnya. 
            "Alex kenapa sayang?" "*sigh* *sigh* *sigh* mama tu naa... paaa *sigh* *sigh*" "kenapa mama sayang?" "Mama malah menuruti omongan pelayan apaterment ini untuk tidak keluar" "oooo betul lah apa yang di omongin sama pegawai di apatement ini lex, kan Alex sudah tau kalo badai akan datang enggak mungkin orang apaterment membiarkan Alex sama mama pergi" "tapi kan pa..... *sigh* *sigh* *sigh*" "sudahlah lex jangan di omongin lagi minggu depan kita akan pergi ke taman bermain papa janji sama Alex" "bener pa?" "Iya sayang (sambil melap air mata anak aku)" "beneran kan pa" "iya Alexander Kwee" "yeeeyyy" "jangan nangis lagi lex" "enggak pa." 
            Di saat itu pula badai pun datang hujan besar pun tiba. "kelihatannya sudah mau hujan ni Mike" "iya gar." Hujan pun sudah turun. "untung kita enggak jadi pergi kan lex" "iya ma, kita akan pergi minggu depan ma soalnya papa sudah janji sama Alex" "papa mau melanjutkan tugas papa dulu" "belum selesai juga Mike" "masih banyak ni gar, mungkin nanti malam selesainya" "ya sudah selesaikanlah." Michael pun pergi ke kamar lagi untuk menyelesaikan tugasnya dan aku mendengarkan anak aku lagu. "mama mau ngapain ma?" "mama mau mendengarkan adek kamu lagu lex, kamu dulu sering mama dengarkan lagu juga lex" "really?" "yaa lex."
             Aku meletakan headseat di perut aku dan lagu slow pun aku putar. "ma lagunya apa ma?" "lagu slow saja lex, enggak ada nyanyiannya" "untuk apa ma di dengarkan ke adek Alex kalo enggak ada nyanyiannya" "kan lagu slow jadi enggak perlu pakai nyanyian Alexander Kwee" "iya deh ma" "lebih baik kamu belajar besok ada PR enggak?" "enggak ada ma" "beneran ni lex?" "bener" "habis mama dengarkan lagu ini mama mau periksa nilai-nilai Alex di sekolah bagus apa enggak" "bagus-bagus ma." Karena aku enggak yakin dengan omongannya dia pun melihatkan nilainya. "nah lihat ma A+ semua kan ma" "iya nak, ya sudah sebaiknya kamu belajar gi" "ntar malam" "baca-baca buku aja lex" "maksud mama?" "kalo enggak mau belajar baca-baca buku saja nak" "iya deh Alex baca-baca buku saja" "bagus deh."
                Anak aku pun baca-baca bukunya. "mama mau melihat papa kamu dulu ya nak" "iya ma." Aku pun pergi melihat Michael sudah selesai belum. "masih banyak ya Mike" "masih gar" "kamu tu juga salah lagi leave malah enggak memeriksa e-mail" "aaahh sudahlah gar jangan mengoceh kamu ini, aku lagi pusing kamu ngoceh pula" "ya sudahlah aku mau menonton tv saja" "jangan besar-besar bunyikan TVnya" "enggak kok Mike kamu takut banget." Aku pun menonton TV dan Michael mengerjakan tugasnya tanpa di sadari aku membesarkan acara TV sehingga Michael marah. "GAAAARRR BESARKAN LAGI" "ooopppssss maaf Mike" "SUDAHLAH NONTON SAJA DI LUAR KEPALA AKU LAGI PUSING NI BUAT TUGAS BANYAK SEKALI KAMU MALAH MEMBUAT AKU TAMBAH MUMET." Aku pun langsung keluar. "mama, papa sedang apa ma?" "papa sedang buat tugas lex, memang kenapa?" "Alex minta papa ajarin math Alex agak susah ma" "papa enggak bisa di ganggu lex" "kenapa ma?" "enggak bisa mokoknya" "enggak percaya Alex ma" "yaa terserah kamulah, kamu entar kena marah papa nanti." Karena enggak percaya dengan omongan aku anak aku pergi masuk ke dalam. 
                 "paaa" "apa lex?, jangan ganggu papa dulu ya sayang" "Alex enggak tau math yang ini pa, papa mau ya tolong Alex ajarkan sebentar pa" "enggak bisa nak sore ini papa sudah harus selesai entar malam papa langsung mengirimkan tugas ini ke atasan papa sayang" "sebentar saja pa" "Alex tolong ngertiin papa, kalo papa sudah selasai papa akan ajarkan kamu" "sseeeebbbeeennnnntttttaaaarrrr aaaajjjjjaaaa paaa" "GAGARRR." Aku mendengarkan Michael memanggil aku. "apa Mike" "anak kamu nah, aku lagi mau mengerjakan tugas ini dia malah..." "Alex sudah lex jangan menganggu papa kamu" "hhmm iya deh pa." Anak aku pun keluar. "kan sudah mama bilang sama kamu jangan mengganggu papa kamu, bagaimana kalo Alex bantu mama masak mau enggak?" "mau ma" "good, Alex mau masak apa?" "steak aja ma" "masa makan daging terus hari ini kita akan menjadi vegetarian" "tapi jangan ada brocoli ya ma" "lah kenapa lex?" "Alex enggak suka ma" "nanti mama akan membuatkan kamu jadi menyukainya" "mama aja yang masak sendiri Alex enggak mau" "bener ni?" "IYYYAAAA" "haaa kan mama enggak senang kalo kamu ngomong besar-besar seperti itu" "Alex mau main PS saja lah." Dia pun pergi bermain PS. "Alex gitu ya enggak mau bantu mama" "yaa deeh Alex bantu ma" "tapi mama lihat wajah Alex terpaksa."
             Dia langsung menuju ke dapur. "Alex!!!!" "Mama cepat Alex mau membantu mama ni" "sabarlah sayang." Kemudian kami pun memasak. "Alex aja ma yang memotong wortelnya" "tapi hati-hati ya sayang" "iya ma." Anak aku memotong wortelnya dan aku melihatnya. "Alex ujung sama ujung di potongnya lex" "seperti ini ya ma" "kebesaran agak di kurangi sedikit sayang" "seperti ini" "iya" "baiklah." Dia pun mulai memotong wortelnya. "mama mau rebus yang lainnya dulu ya nak, ada 5 wortelnya kamu harus memotongnya seperti yang sudah mama ajarkan sama kamu lex" "baiklah ma" "good." kemudian aku menyiapkan bahan lainnya lagi. "maaa, wortel yang ini agak keras ma" "mana...mana..." "yang ini maaa." Kemudian aku memotongnya. "Alex yaaaa ampun kamu ini ketebelan sayang" "hehehehe biar lebih cepat aja ma" "iiisss kamu ini sini mama ajarkan kamu, masak itu enggak perlu terburu-buru sayang."
             Kemudian aku memotong wortelnya sekalian aku memegang tangannya juga. "nah seperti ini" "ooooohhhh iya ma baiklah" "kalo yang tebal-tebal Alex potong ulang" "siap!!!!!!!." Kemudian anak aku memulai motong wortel yang ketebalan. "jangan salah lex" "baiklah mama cerewet." Aku pun mulai membuat sausnya lagi. "mama sudah semua" "sebentar mama lihat dulu." Aku melihat potongannya. "seperti ini kan ma" "iya nak" "sekarang apa lagi yang harus Alex lakukan ma" "hhhmmm apa yaaa" "nanti mama panggil lagi nak" "ya sudah Alex mau nonton tv dulu ma" "tapi jangan ganggu papa kamu" "tak akan ma." Anak aku pun pergi meninggalkan dapur dan dia menuju kamar kami. "papa sudah belum pa lama banget pa" "Alex bantu aja mama sana" "sudah tadi pa. Papa Alex ingin nonton tv" "buka saja sendiri" "bukakan pa" "Alex enggak lihat papa lagi apa, sudah kamu nonton di luar saja sana papa lagi enggak ingin di ganggu ni nak, sebentar lagi sudah selesai." Aku pun mengecek dimana anak aku berada. "AAAALLLLLEEEEXXXX!!!!!!" "mama manggil lex" "APAAA MAAAAA???" "kesana aja kamu nak" "iiiiisssss mama ni, padahal mau mengganggu papa." Ketika anak aku sudah keluar Michael segera mengunci pintu kamar.
              "iiisss anak ini mengganggu saja, semangat Michael." Alex pun menemui aku. "apa ma?" "bantu mamalah sayang, masa kamu enggak mau membantu mama nak" "mau Alex ma" "kamu tadi pasti menganggu papa lagi?" "cuma lihat papa sudah selesai apa belum kalo sudah Alex ingin papa ajarkan Alex tentang Matematika tadi ma" "kan kamu lihat tadi papa lagi ngapain?" "buat tugas kantor" "tu kenapa pula kamu???, hmm mama tau pasti kamu menganggu papa ya kan nak?" "enggak ma sumpah Alex tadi cuma lihat papa aja ma" "Alex sebaiknya jangan bersumpah, enggak boleh kalo Alex salah gimana?" "maksudnya ma?" "nanti mama jelaskan mama mau masak dulu ya nak" "ya deh ma." Kemudian aku melanjutakan masakan aku. "nanti Alex bantu mama ya nak letakan makanannya di meja makan" "okay mama Alex yang paling cerewet" "heeehh Alex" "memang mama cerewet kok orangnya."
              Masakan yang sudah jadi aku suruh anak aku meletakannya di meja makan. "sudah Alex letakan ma" "bagus deh kalo begitu sayang" "berapa lama lagi ma mama selesai memasaknya?" "sebentar lagi juga selesai, kenapa kamu lapar ya nak?" "belum si" "bohong kamu nak" "enggak bohong kok ma" "bohong kamu sayang" "ENGGGGAAAAKKKKK!!!!!" "ya sudah jangan teriaklah, malulah kamu sama adik kamu yang di kandungan mama, katanya di melihat masa kokonya teriak-teriak" "mama ni mengolok-ngolok Alex" "hahahaha, maaf sayang." Tak berapa lama masakan aku sudah selesai. "panggil papa nak untuk segera makan" "baik." Anak aku memanggil papanya. "paaaa.....paaaaaaaappppaaaa." Michael enggak memperdulikan perkataan anak aku. "maa, papa enggak ada jawaban ma." Aku memanggil Michael. "Mike.....Mike... makan siang sayang" "kan ma, apa jangan-jangan" "jangan berpikiran yang enggak-enggak Alexander Kwee." Tak lama kemudian Michael membukakan pintunya. "apa si?" "makan sayang, rilex aja" "huufftt gar untungnya sudah selesai" "syukur deh kalo sudah selesai sayang" "iya, jadi sore ini papa tinggal mengirim ke atasan papa ma" "ya sudah makan dulu sana." 
              Kami pergi makan. "papa... nanti ajarin Alex math ya pa" "beres" "yyyeeeeyyy." Aku mengambilkan Michael makan siang. "hhmmm nampaknya enak ni" "Alex bantu mama loh pa, Alex mengiris wortel dan menyiapkan semuanya ke meja makan" "wwwaaahhh anak papa sudah besar ya" "iya dong, namanya juga Alexander Kwee" "ya sudah mari makan." Kami pun makan bersama-sama. "mama papa" "apa lex?" "mama papa Alex ingin papa dan mama Alex bergantian menyuapkan Alex" "aaahh Alex ini ada-ada aja" "Alex kan sudah besar makan sendiri" "tapi ma, enggak tu papa saja yang menyuapkan Alex" "ya sudah sini papa suapkan Alex" "pa" "mama, papa kan juga jarang menyuapkan anak kita" "yeeeyyy." Kemudian Michael menyuapkan makan siang ke anak aku. "Mike kenapa kamu enggak langsung saja mengirim e-mail ke atasan kamu?" "enggak apa kok gar, entar sore aja."
              Michael menyuapkan Alex hingga habis semua makanannya. "kenyang Alex pa" "ya sudah papa dan mama mau makan dulu ya sayang" "iya pa" "sini biar Alex  cuci" "anak mama mau nyuci piring?" "iya ma, apa salahnya kan Alex belajar dari sekarang" "bagus deh kalo Alex ingin belajar melakukan segalanya mulai dari sekarang" "waaahh nampaknya papa bisa mempercayakan semuanya kepada Alex" "kenapa emangnya pa?" "Alex maukan kalo ada apa-apa kamu jaga mama?" "siap paa." Kemudian anak aku membawa piring bekas makan dia untuk di cuci. "gar, nampaknya anak kita ini sudah mulai besar ya, enggak terasa saja" "iya dong Mike harus itu ya sudah mari kita makan." Kami pun makan siang. Tak lama kemudian anak kami sudah selesai menyuci piring. "sudah lex?" "sudah pa" "bagus." Dia pun pergi ke depan. Aku enggak tau lagi apa yang dia lakukan. "coba Alex lihat di kamar papa dan mama, apakah sudah selesai papa membuat tugasnya."
                Kemudian anak aku melihat pekerjaan anaknya. "waaah di laptop papa ada banyak mainan." Anak aku pun melihatnya. "Alex mainin aja." Anak aku memainkan laptop papanya tanpa sepengetahuan Michael. "kenyang banget aku gar" "belum habis lagi Mike" "kenyang sayang" "tapi perasaan aku, aku mengambilkan sedikit buat kamu Mike tapi kok kamu kenyang" "entahlah, oh ya sayang aku mau mengirim e-mail ke atasan aku dulu" "iya sayang." Kemudian Michael berjalan ke kamarnya. "Alexx" "pa, Alex cuma main aja pa" "haia Alex ni kalo mau minjam itu bilang dulu sama papa" "maaf pa" "ada yang hilang enggak ni?" "enggak ada pa, Alex enggak ngeluarin kok." Michael memeriksa pekerjaannya. "huufftt untung aja pekerjaan papa enggak ada yang hilang dan sekarang papa mau mengirim ke atasan papa ni" "iya pa." Kemudian Michael pun mengirim ke atasan dia. 
              "pa" "apa lex?" "papa marah ya?" "enggak marah Alex, cuma papa ingin memberitahu Alex saja kalo mau minjam punya papa ni harus bilang dulu sama papa ya nak" "iya pa, Alex minta maaf pa" "(mmmuuuaccchhh) sudah ayo sekarang kita akan belajar Math" "baiklah pa." Michael mengajarkan kepada anak aku pelajaran Math. "begini sayang caranya." Anak aku enggak mengerti dan dia meminta kepada Michael untuk mengulanginya lagi. "paaa ulangi lagi" "ya sudah papa ulangi lagi, harus pehatikan dengan benar ya" "iya pa." Michael mengulangi lagi apa yang dia ajarkan kepada anaknya. "mengerti lex?" "sudah pa, ya sudah sekarang saatnya latihan" "tapi pa, latihan Alex sudah Alex kerjakan dengan benar" "coba papa lihat." Alex pun memperlihatkan latihan dia. 
                "jawaban Alex betulkan pa?" "betul sayang, kamu semakin pintar Alex. Tapi ingat sayang kalo kamu tambah pintar jangan sombong ya nak" "kalo Alex sombong?" "gini maksud papa misalnya kamu tahu tentang pelajaran yang kamu bisa jangan sombong contohnya kamu bisa di math ada teman kamu yang enggak ngerti sebaiknya kamu beri tahu dia agar mengerti jangan sombong enggak mau ajarkan, kecuali ketika ujian kamu jangan memberi tahu temanmu biarkan mereka berpikir sendiri" "kalo teman Alex ingin ke apaterment boleh enggak pa?" "bolehlah asalkan tujuannya untuk belajar" "kalo main aja pa?" "enggak boleh lex" "yaaa papa kenapa paaa?" "entar kamu enggak mau belajar" "pastilah Alex belajar, boleh ya pa" "ya sudah cuma hari sabtu sama minggu saja" "hoorree, thanks papa lovely" "ciumnya mana sayang?" "(mmmuuuaaacccchhh)." 
                  Aku pun datang ke kamar Michael. "sudah kamu kirim Mike?" "sudah sayang" "gar sudah nyuci piring belum?" "AAAALLLLEEEXXXX" "hehehehe mama sudah nyuci piring ma?" "sudah lex" "Alex sekali lagi ngomong nama mama aja papa hukum nanti kamu ya" "maaf pa enggak lagi" "ma, kalo dia ngomong nama kamu aja beri tahu aku ya" "baik pa" "papa juga sering ngomong nama mama juga dan mama pun juga sama" "papa dan mama bedalah sayang" "makanya Alex ngikutin terkadang papa ngomong sama mama dan sebaliknya" "yaa jangan di ikutin dong lex" "Alex kan enggak tau pa" "haaaii kamu ini, mokoknya jangan kamu ikuti omongan papa dan mama yang jelek-jelek ya lex" "iya pa enggak lagi" "kalo kamu masih ngomong yang sama papa akan menghukum kamu nanti" "pa sudah belum di kirim sama atasan papa?" "sudah ma" "syukur deh" "mama.....mamaa... bukannya papa ni sudah jabatan tertinggi ya ma?" "enggak tau papa lex tanya sendiri sama papa" "pa" "bukan lex, masih ada jabatan tertinggi selain papa. Papa cuma wakil saja tapi papa yang di percaya untuk mengurus semuanya" "jadi kalo papa libur begini siapa yang mengurus semuanya pa?" "yaaa masih papa jugalah lex" "oooohhh."
                 Anak aku menghidupkan tv di kamar. "Alex enggak ngerti ya Alex nonton tv ajalah" "suatu saat kamu pasti mengerti kok sayang, kamu kan masih kecil jadi enggak begitu mengerti" "papa...mama... hari sabtu besok Alex mau mengajak Frank ke apaterment boleh enggak papa dan mama?" "hmm bolehlah, tapi papa enggak tau bagaimana dengan mama" "mama boleh saja lex" "yeeey buat makanan yang enak ya ma" "mau apa?" "kue aja ma" "ya sudah mama akan membuat kue." Dan dia kembali nonton tv karena acara favoritnya sudah mulai. "Mike, kapan kita memeriksa kandungan ini?" "besok kita akan menemui dokternya lagi sayang" "jam berapa Mike?" "jam 8 pagi aja ma" "iya deh pa" "papa pengen mengelus perut mama." Kemudian Michael mengelus perut aku. "ooowwwhhh anak papa cepat keluar ya sayang" "sudah hampir 3 bulan ni pa" "papa tau mama sayang, kan nampak besar" "papa....papa Alex mau ngelus juga." Kemudian anak aku mengelus perut aku. "adek Alex" "Alex besok mama dan papa ingin kamu akur sama adek kamu ya lex" "iya paaa" "jangan sering berantem kalo berantem ingat ada hukumannya, harus saling berbagi" "kecuali mainan Alex, Alex enggak mau kalo mainan Alex di pinjem sama adek Alex."
              "loh Kenapa pula lex enggak boleh kamu pinjamkan mainan kamu" "enggak bolehlah pa, itukan mainan Alex ya milik Alexlah.Papa belikan sendiri untuknya" "kamu ini egois tinggi banget sama adek sendiri" "mokoknya kamu harus berbagi sama adek kamu" "enggak pa" "papa juga kok yang belikan mainan itu" "AAALLLEEEEXXXXX EEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNGGGGGAAAAAAAAAAKKKKKKK MMMMMMAAAAAAAAAUUU" "harus maulah lex." Dengan jawaban kesal dia hampir memukul perut aku. "AAAAALLLLLEEEEXXXXXX" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* papa jahat" "Alex janganlah begitu sifat kamu ini juga kan adek kamu ya kamu harus berbagi" "TAPI ALEX ENGGAK BERHARAP DIA LAHIR" "AAAALLLLLEEEXXXAAANDER KWWEEE" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" Dia pun berlari ke kamarnya. "Aallleexxxx..." "sudah ma biarkan dia sendiri dulu" "kamu inilah Mike buat dia marahkan" "sudahlah enggak apa, aku ngomong begitu juga agar dia bisa mengerti  tentang artinya berbagi" "tapi ya jangan di singgung sekarang dululah Mike dia kan masih kecil Mike" "maafin aku sayang."
                   Kemudian aku pergi ke kamar anak aku. "Alex" "MAAAAAMMAAA PEEERRRGGGIIII" "Alex mama kan mau ngomong sama Alex, mama mau ngomong baik kok sama Alex tapi kok Alex ngomong seperti itu, ya sudahlah mungkin mama memang jahat sama Alex, maafin mama ya lex." Ketika aku ingin pergi anak aku pun memanggil aku. "maa...." "apa?." Dia pun datang dan langsung memeluk aku dari belakang. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* maafin Alex ma" "mama juga minta maaf sama Alex ya lex (mmmmuuuaaaccchhh)." Alexander sifatnya sama seperti Michael mereka berdua gampang untuk tersentuh hati mereka. "Alexander sayang banget sama mama" "mama juga sayang banget sama Alex tapi jangan terlalu egois ya lex" "Alex kan anak mama dan papa jadi mau bagaimana pun harus berbagi sayang" "pasti kalo adek kamu lahir dia akan ganteng juga sama seperti kokonya" "tapi Alex kan lebih ganteng daripada dia" "iya mama tau kok, enggak ada yang bisa mengalahkan kegantengan Alex di dunia ini" "iiisss mama ni." 
                    Dia pun tersenyum. "naaah gitu dong jangan cemberut terus anak mama yang paling ganteng di dunia. "mama hari sabtu ini kita berenang yuk ma" "ajak papa kamu" "mama aja yang bilang sama papa ma" "Alex kenapa enggak mau bilang sama papa kan papa itu papanya Alex" "entar papa marah enggak ma?" "mana mungkinlah papa marah sama Alex" "Alex takut ma" "aaaiii kamu ini sama papa sendiri kok takut lex" "takut Alex ma" "ya sudah mama panggil papa saja suruh ke kamar Alex?" "jangan" "lah kok jangan pula, jadi Alex yang ingin ngomong sama papa sendiri ya lex" "mama aja maaaa" "ya sudah mama akan panggil papa saja." Kemudian aku segera pergi ke kamar aku. "bagaimana gar?" "anak kamu ingin ngomong sama kamu Mike" "anak kita Gagar, mau ngomong apa dia?" "sabtu ini dia ingin berenang, kamu boleh apa enggak?" "yaaa bolelah, aku juga sudah lama enggak berenang ni gar" "ngomong sama dia sendiri Mike" "suruh dia sendiri kesini" "mana mau dia takut" "HAHAHAHAAHAAAA TAKUT KENAPA PULA, SAMA PAPA SENDIRI KOK TAKUT" "entahlah Mikey kamu sudah menakutinya kali" "aaaaiiiissss gar jangan panggil aku Mikeylah" "senang aja Mike aku dengan sebutan itu" "aku yang enggak senang Gagar Kwee" "ya sudah aku akan memanggilnya." 
                   Ketika aku hendak turun dari tempat tidur Michael melarangku. "biar aku saja ke kamarnya. Michael pun pergi ke kamar Alex. "Alexander Kwee." Michael melihat anak aku dia seperti ketakutan. "haia Alex kenapa takut sama papa sendiri" "entar papa marahin Alex enggak?" "enggaklah sayang mana mungkin papa memarahi Alex" "Alexander minta maaf sama papa ya pa" "ya sudah enggak apa kok papa maafin kamu, papa kan sayang banget sama Alex mana mungkin papa enggak maafin Alexander Kwee" "(mmmuuuuuaaaaacccchhhh) papa memang papa yang paling baik di dunia ini pa" "siapa dulu dong papa Michael papanya Alexander Kwee. Jadi kita akan ke kolam renang ya pa sabtu ini?" "kalo Alex mau ayolah" "iya paa Alexander mau" "okay" "minggunya Alex ajak Frank main ke apaterment kita ya pa" "beres boosss" "Alex mau menyuruh mama untuk buat kue yang enak buat Frank sahabat Alex" "memang kalian sudah bersahabat?" "sudah dong pa" "ya sudah nanti papa akan bilang sama mama kamu." Karena dua hari lagi hari sabtu Alexander tidak sabar untuk menantikannya. 
                  Singkatnya hari pun sudah memasuki hari sabtu. "papa jam berapa kita akan berenang pa?" "jam 2 siang aja ya lex" "pa kan di apaterment ini ada fasilitas kolam renang untuk apa lagi kita keluar" "tapi Alex mau yang di luar pa" "yang disini saja" "paaa" "mama melarang mana mungkin kan papa menyangkalnya" "papa kan kepala keluarga seharusnya bolehlah, masa papa mau saja di atur oleh mama pa" "iiihhh anak ini pintar saja kalo bercakap" "boleh ya pa" "iya sudah ayoo" "yeeeyy, sayang papa Michael Kwee" "tapi dua hari yang lalu kamu kenapa takut sama papa, hayooo" "papa masih saja memabahas masa lalu Alex kan sayang sama papa yang penting pa. ya sudahlah pa Alex mau nonton TV." Anak aku pun menonton TV. "darimana pula anak ini dapat kata-kata seperti itu" "entah aku juga bingung darimana dia mendapatkan kata-kata seperti itu" "sudah besar anak kita pa" "iya ma."
                Aku pun meminta anak aku untuk membantu memasak di dapur. "Alex mama boleh minta tolong enggak?" "apa ma?" "tolong lex bantu mama di dapur" "aaaaiii Alex males ma" "Alex tolong bantu mama, katanya mau jadi penolong mama kok enggak mau?" "iya deh tunggu habis film kartunnya ma lagi seru" "ya sudahlah bilang aja kamu enggak mau bantu mama ya kan lex" "iya ma Alex bantu" "tapi muka kamu kok kelihatan terpaksa sekali lex?" "iya Alex bantu ma." Dengan keadaan terpaksa anak aku membantu diriku. "mama taulah Alex terpaksa ya kan" "enggak ma, senang aja kok Alex bisa melakukan ini dengan sekejap mata" "aaahhh lex jangan seperti itulah kalo ngomong dimana-mana kalo masak pasti agak lama, bukan cepat" "ya sudah cepat ma, lebih cepat lebih baik, jam 2 kita langsung ke kolam renang yeeeyyy" "memangnya Alex bisa renang lex?" "belum bisa ma, papa mau enggak mengajarkan kepada Alex?" "maulah papa kalo buat anaknya bisa itu pasti mau" "nanti Alex minta ajarkan kepada papa aja ma. ma...maa hari ini kita mau masak apa ma?" "Alex mau masak apa sayang?" "jamur aja ma, Alex suka jamur buatan mama" "ya sudah ayo kita buat jamur rebus" "bukannya di goreng ya ma" "enak juga kalo di rebus lex, kandungan proteinnya juga tinggi sayang" "awas kalo enggak enak ya ma" "eeee, mengancam pula kamu, mama pukul ntar kamu." 
                      Sambil memukul pantatnya tidak terlalu kuat. "sakit ma, kamu ini begitu saja sakit." Sambil memasak aku menanyakan cita-cita anak aku. "Alex cita-cita Alex apa sayang?" "cita-cita itu apa ma?" "hmm cita-cita itu kelak kalo Alex sudah besar tujan hidup Alex itu apa?" "ooouuuhh Alex ingin seperti papa saja ma" "kenapa memilih jadi seperti papa?" "ya papa kan orangnya pekerja keras ma" "Alex enggak mau jadi pilot lex?" "enggak mau Alex ma" "kenapa kamu enggak mau sayang?" "ya Alex ingin menjadi seperti papa saja maaaa" "ya sudah, mama juga enggak harus memaksa Alex untuk menjadi apa kedepannya." Aku pun menyuruh anak aku untuk memotong jamurnya. "Alex, tolong potong jamurnya ya" "gimana ma?" "lihat cara potongan mama." Aku memperaktekan bagaimana cara memotong jamurnya. "ooohh Alex mengerti" "hati-hati memegang pisaunya lex." Anak aku pun memotong jamurnya. 
                       "maa...seperti ini ya?" "hhaaaaa iya betul teruskan." Anak aku meneruskan potongan jamurnya. "wwwaaahhh Alex hati-hati memegang pisaunya sayang" "tau Alex pa" "papa bantu boleh?" "enggak boleh Alex harus belajar dengan usaha Alex sendiri pa" "hahaha ya sudah hati-hati ya sayang" "baik boss Michael" "aaaahh kamu ini ada-ada aja." Kemudian Michael menyampiri aku. "pa, tadi kan mama bilang sama dia, Alex ingin cita-citanya mau jadi apa?, tau enggak dia menjawab apa?" "dokter?" "bukan" "pilot?" "bukan" "astronout?" "bukan juga, give up?" "give up" "he wanna be with you honey" "hhaaa, iya gar?" "iya Mike, aku tanyalah.." "mama... jangan ngomong aku" "mama tanya dia kenapa ingin menjadi seperti papa Lex?" "katanya papa orangnya pekerja keras ma" "hahahaha anak kita ini ada-ada aja." Michael memeluk aku dari belakang. "semoga anak kita yang kedua pintar juga" "Amin. Ya sudah mama mau masak cepat, papa tolong siapkan baju renang untuk dia sama papa" "baiklah gar."
                       Kemudian Michael menyiapkan baju renang dan yang lainnya. "ma" "mama kok ngomong 'aku' pula sama papa itu kan enggak sopan ma" "iya lex mama tau maaf ya nak" "iya ma" "Alex sudah selesai belum?" "sudah ma" "ya sudah sekarang kita goreng dulu jamurnya" "masak yang enak ya ma" "iya sayang." Aku pun menggoreng jamur tersebut. "ajarin Alex cara menggorengnya ma" "tapi hati-hati terkena minyaknya" "iya ma." Kemudian aku ajarkan anak aku untuk menggoreng jamur. "mama seperti ini ya gorengnya?" "iya nak." Aku terus memperhatikan anak aku bagaimana cara dia menggorengnya, sebab juga anak aku ini masih kecil kalo melakukan hal yang sekiranya berbahaya untuk seusianya. "sudah aku bereskan semuanya gar" "bagus Mike" "kamu lagi apa?" "ini Alex ingin meminta mama untuk memasak jamur" "hati-hati ya nak" "iya pa, mama sudah matang belum ma?" "sebentar lagi lex" "nampaknya sudah" "kalo kamu merasa sudah ya angkatlah." Anak aku mengangkat jamurnya tadi. "sudah kan ni ma." Aku melihat jamurnya sudah matang. "sudah lex" "sekarang mama sajalah Alex capek" "loh kok sudah selesai menggoreng jamurnya nak" "capek Alex pa" "kenapa kamu kok capek, katanya mau jadi seperti papa nak" "tapi pa..." "papa saja kalo ada tugas kantor yang banyak enggak pernah papa bilang capek papa nak, papa selalu mengerjakannya" "itukan papa bukan Alex ya bedahlah pa" "kan Alex anak papa jadi pasti bisa juga melakukan apa yang papa bisa" "Alex ingin menonton kartun kesukaan Alex pa."
                     Kemudian anak aku pun pergi untuk menonton kartunnya. "Aku bantu ya gar" "enggak usah Mike aku hampir selesai juga" "sudahlah jangan memaksakan kehendak kamu untuk masak sendiri." Michael membantu aku dalam memasak. "Mike, kamu cuci piring saja" "baiklah." Aku pun memanggil anak aku. "ALEX." Tak lama pun anak aku datang" "apa ma?" "bantu mama untuk letakan makanannya ke meja makan" "baik ma." Anak aku pun meletakan makanan tersebut ke meja makan. "papa sudah selesai mencuci piringnya" "ya sudah kita bersiap untuk makan siang ni" "Alex juga sudah laper ma" "ayolah kita makan." Kemudian segera kami makan siang. Seperti biasanya aku pun mengambilkan Michael untuk makan siangnya. "mama biar Alex ambil sendiri saja" "ya sudah" "enggak boleh lex, biar mama saja yang ambilkan untuk kamu" "kenapa pa?" "entar kamu makannya banyak-banyak" "enggak kok pa" "Alex dengar enggak yang papa omongin ni" "iya pa."

                      Aku pun mengambilkan makan buat anak aku. "Mike su...." "ssssstttt maa, aku tau apa yang aku lakukan" "lihat tubuhmu Mike, kamu juga enggak kencang lagi" "iya aku tau, aku harus gym lagi" "aku enggak suka punya suami yang gendut" "kamu juga gendut sayang, aku kan lagi hamil Mike" "kalau sudah anak kita yang kedua ini lahir kamu harus kurusin badan kamu ya gar" "iya pa." Kemudian kami pun makan siang. "pa, jam berapa kita pergi berenang pa?" "15 menit sesudah makan" "hmm iya deh pa" "tadi pagi mama dengar di ramalan cuaca bahwa ntar sore akan turun hujan pa" "enggak kok gar, kita kan berenang di dalam ruangan kok" "di apatement aja ya pa?" "Alex enggak mau ma" "disini aja lex semuanya lengkap kok" "ALEX ENGGAK MAU MAAA" "ya sudahlah jangan teriak-teriak saat di meja makan" "mama ni pa yang membuat Alex teriak-teriak" "Alex sendiri kok..." "gar sudah jangan di terusin" "maaf Mike."
                     Kami pun melanjutkan makan siang kami hingga selesai. "ma, biar papa saja yang mencuci piringnya" "enggak usah Mike" "kenapa kok enggak usah gar" "kalo kotor aku enggak suka Mike" "percaya sama aku, aku mencuci bersih kok" "hmm ya sudah deh." Kemudian Michael mencuci piring, aku membuat susu, dan anak aku segera pergi ke ruang TV. "aku lupa minum susu Mike" "tadi pagi ya???" "iya Mike" "aaaahhh kan sudah aku bilang jangan lupa untuk minum susu, kamu masih saja enggak memperdulikan apa yang aku omongin" "aku lupa ya mau gimana lagi" "besok-besok jangan lupa lagi gar" "maafin aku Mike." Susu pun sudah jadi dan aku segera meminumnya. "(mmmuuaaaccchhh) jangan pernah lupa untuk minum susu kamu gar" "iya Mike." Aku meletakan saja cangkirnya. "papa cuci ya ma" "biar mama saja nanti sore pa" "sudahlah gar, enggak apa kok." Michael mencuci cangkir aku lagi dan aku pergi duluan ke ruang tv. "Alex sudah siap untuk berenang lex?" "sudah mama sayang, kata papa mau ajarin Alex cara berenang ma" "benerkah?" "iya mama." Michael pun datang. "papa mau ajarin Alex renang kan pa?" "iya lex" "yeeeeyyy, jaga anak kita ya Mike" "iya tentu sayang." 
                     Kami bercerita banyak sekali enggak terasa hari sudah menunjukan pukul 2 siang. "papa ayo pergi pa" "sabar nak." Kami bersiap-siap. "mama dan papa cepatan maaaa paaa" "nampaknya Alex sudah enggak sabaran lagi" "iya ma." Kami berjalan hingga ke lift. "papa nanti ajarin Alex sampai bisa ya pa" "beres lex" "duhh liftnya lama banget" "sabar lex." Setelah liftnya turun segera anak aku mencari mobil papanya. "paaaa" "iya nak" "anak ini." Michael membuka pintu mobilnya. "sudah ayo naik." Ketika aku sudah mau naik di depan anak aku sudah naik duluan. "maaf ya ma, mama duduk di belakang saja" "ALEX!!!!" "sudah Mike enggak apa kok." Aku naik di pintu belakang" "pelan-pelan ya Mike" "iya sayang. Alex ni" "Mike sudah..." Michael pun segera menjalankan mobilnya. "Alex bener-bener enggak sabar pa." Michael pun diam saja. "paaa jawablah" "papa juga nak enggak sabar" "cepet dong pa" "sabar anak papa Alexander Kwee" "jangan panggil nama panjang Alex seperti itulah pa" "ya sudah sabar Alex."
                   Anak aku pergi ke belakang tempat aku duduk. "iiisss anak ini seperti ulet saja" "maa, Alex ingin duduk bersama mama" "ya sudah sini duduk" "eeeehh enggak jadi deh ma, Alex tidur di paha mama saja ya" "boleh lex." Anak aku berbaring di paha aku. "ma....maa...." "apa lex?" "papa seperti sopir kita ya ma" "enggak boleh ngomong seperti itu aaahhh, anak mama kan pintar enggak boleh ngomong seperti itu, denger lex, meski Alex pintar kalo enggak bisa di barengi sama attitude Alex semuanya nihil lex, jadi mama minta tolong sama Alex untuk berkata sopan ya" "aaahhh mama kan Alex cuma bercanda saja" "sudahlah gar enggak apa kok" "tapi Mike" "sudah...sudah... nampaknya hari mau hujan ni" "jadi gimana Mike?" "kan kita berenangnya di dalam ruangan bukan di luar gar" "tadi di suruh di apaterment saja enggak mau" "bawa payung enggak?" "enggak, lupa aku Mike" "ya sudah nanti pakai handuk saja" "enggak apa ni Mike?" "enggak lah gar." Tak lama kami pun sudah sampai di tempat renang tersebut.
                   "yyeeeyyy berenang, papa ajarin Alex hingga Alex bisa ya pa" "iya nak tenang saja." Aku membayar karcisnya dan segera kami pun masuk. "mama enggak berenang ma?" "enggak lex" "kenapa ma?" "mama bisa berenang di apaterment kita saja" "ya sudah terserah mama saja deh, yang penting Alex senang bisa berenang." Mereka pun mengganti pakaian dan aku diam-diam membawa PSP Alex untuk bermain sebentar. "maaf ya lex mama minjam." Anak aku sudah selesai mengganti baju dan dia melihat aku memainkan PSP nya. "mama ni kok memainkan PSP Alex ma" "mama minjem lex, habisnya mama bosen sayang" "ya sudahlah ma, enggak apa kok" "makasih ya lex" "iya mama." Aku pun melanjutkan memainkan PSPnya. "gar, aku berenang dulu ya" "iya Mike." Kemudian Michael pun berenang. "ayo pemanasan dulu lex." Michael mengajarkan anaknya untuk pemanasan.
                     "sudah belum pa?" "sebentar lagi Alex ikutin saja papa." Setelah selesai pemanasan mereka pun segera berenang. "Alex tunggu dulu disini papa mau berenang sebentar ya lex" "iya pa." Anak aku menuggu papanya untuk berenang. "maaa" "apa lex?" "Alex enggak berenang kah?" "enggak ma, papa lagi berenang sebentar, Alex main sebentar ma" "nah." Dia memainkan PSPnya, ketika dia hendak bermain Michael memanggilnya."Alex" "aaaaiii papa ni baru saja mau main." Anak aku terpaksa memberikan PSPnya lagi. "ni ma" "lanjutin permainan Alex ya ma" "iya nak" "Alex cepet" "sabar pa." Michael mulai mengajarkan anaknya untuk berenang. Michael memberikan contohnya. "tegapkan badan Alex lalu seperti ini." Michael memberikan contoh kepada anaknya. "enggak bisa pa" "kamu pasti bisa sayang, coba saja dulu." Alex pun mencoba untuk melalukan renangnya. 
                    "Alex ayo kamu pasti bisa, ntar kalo kamu sudah bisa mama akan memfotonya" "baik ma." Alex pun mencoba untuk berenang berkali-kali, terkadang anak aku itu terminum airnya. "papa terminum pa" "hahaha, namanya juga baru pertama kali Alex berlajar ya wajarlah sayang" "iya pa." Dia mencoba lagi dan lagi. Terakhir kali anak aku mencoba dan dia ternyata bisa, segeralah aku memfotonya. "yyyeeeeyyyy pa Alex bisa" "ya sudah coba terus lex" "baik pa." Alex pun mencobanya lagi dan lagi. "akhirnya dia bisa juga berenang ya sayang" "iya gar, berkat siapa dulu yang mengajarkannya" "hahaha, perfect deh kamu Michael Kwee" "kamu juga sayang perfect sangat," "tapi bagi aku kamu yang paling Perfect Mike" "aku kan suami kamu jadi harus perfect dong" "iyalah" "gar, ambilin air minum" "mamalah" "aaahh Alex ngomong nama mama aja papa pukul nanti kamu" "mama bisa tolong ambilkan Alex minum?" "bisa sayang."
                   Aku pun pergi mengambilkan air minum buat anak aku. "kan ngomong seperti itu bagus daripada kamu ngomong yang tak baik seperti tadi" "maaf papa" "papa enggak suka punya anak ngomong sama orang tuanya dengan sebutan nama saja" "iya pa Alex kan sudah minta maaf sama mama tadi, jangan marah lagi kenapa pa." Aku datang membawakan air buat anak aku. "thanks mama" "sama-sama Alex" "ma, kalo anak kamu cuma manggil nama kamu saja ngomong sama papa" "janganlah ngomong seperti itu pa, kan kamu juga sering memanggilku dengan nama aku saja, jadi ini semua salah kamu juga Michael Kwee" "sudahlah mokoknya Alex enggak boleh memanggil mama dengan sebutan nama saja, kalo kamu memanggil dengan nama mama saja, papa segera akan memukul kamu" "aku turun tangan Mike" "tulah mama sering memanjakannya, katanya papa pula yang sering memanjakannya" "Alex mau berenang lagi pa" "iya lex" "oohh jadi kamu salahin  aku yang sering memanjakannya ya Mike, ooh baik kita lihat siapa yang sering memanjakannya kamu atau aku" "sudahlah gar aku enggak mau bertengkar dengan kamu, aku mau berenang dulu" "kalo kamu enggak mau mendengarkan ocehan aku pasti kamu alasannya mau berenang."

                Michael pun langsung berenang tanpa mendengarkan ocehan aku lagi. Aku hanya duduk saja sambil memainkan PSP anak aku. "lec kalo kamu sudah lahir jangan sering berantem ya sama koko." Karena aku sudah bosan aku putuskan untuk berkeliling. Dan tak lama kemudian aku mendangar suara gurumuh diluar sana tampak seperti mau hujan. "aduh lec hari sudah mau hujan terpaksa deh ntar kita kena basah." Aku putuskan segera memanggil Michael. "paaa" "apa ma?" "hari sudah mau hujan ayo kita segera pulang" "sebentar lagilah ma, kan ini ruangannya juga tertutup jadi mama jangan terlalu khawatir okay, kita nikmati dulu lagian juga anak kita baru bisa belajar berenang" "kan bisa di apaterment Mike untuk melanjutkan berenangnya."
               Michael memanggil anaknya. "lex, sudah yuk mama sudah ingin cepat pulang lex, lagian juga sudah sejam" "tapi pa Alex belum puas untuk berenang" "kita bisa melanjutkannya di apaterment kita sayang" "huuu iya deh pa." mereka segera bergegas untuk keluar dari kolam renang. "mama ni cepat amat berenangnya padahalkan Alex belum puas ma" "Alex di luar sudah mau turun hujan nanti kita bisa kehujanan Alex mau?" "aaaahhhhh mamaaaaa" "lex, tolong jangan merengek seperti itu mama enggak suka" "papa, bantulah Alex bujuk mama" "sudahlah sayang enggak apa kok kita bisa melanjutkannya di apaterment kita kok sayang" "baik deh pa." Mereka pun segera pergi mandi dan aku menunggu di luar. "aduh lec nampaknya hujan sudah turun di luar sana." Beberapa menit kemudian aku sudah melihat mereka berganti pakaian tapi aku melihat Michael hanya menggunakan celana saja tanpa memakai baju. "sudah ayo ma" "kenapa papa cuma menggunakan baju aja?" "sudah enggak apa kok sayang."

             BERLANJUT DI MICHAEL SAKIT BAGIAN KEDUA

Senin, 02 Februari 2015

MENCARI MOBIL

                    Ketika Michael sudah tidur aku segera mencari kunci di celana Michael. "mana ni kuncinya." Tak lama pun aku sudah menemukan kuncinya berada. "naaah ini dia." Waktu menunjukan setengah delapan malam dan masih bisa untuk pergi ke discotik. "mama mau kemana ma?" "mama mau pergi sebentar nak, jangan ikut" "ya mama" "jaga papa lex, papa tidur di kamar" "ya ma." Aku segera ke bawah. "Anda mau kemana?" "saya mau keluar" "sebaiknya jangan" "loh kenapa?" "angin kencang akan segera datang" "saya mau mencari mobil suami saya" "saya akan menemani anda" "enggak usah" "tidak apa-apa."
                Dengan terpaksa aku mengiyakan apa yang di katakan oleh pegawai apaterment tersebut. "taxi." Kemudian kami segera manaiki taxi tersebut. "ke discotik." Kami pun sudah sampai di discotik. "siapa nama anda?" "nama saya?" "iya" "Fredrick" "merzi Fredrick" "soyez le bienvenu, mari kita mencari mobil anda." Kami mencari dimana mobil tersebut. Aku membunyikan mobil tersebut. "nahh, disana." Segera kami menaiki mobil suami aku. Fredrick yang menyetir dan aku duduk di sebalahnya. "Fredrick" "aku benar-benar berterimakasih atas pertolongan kamu" "sudah enggak apa kok, aku tahu kamu kan lagi hamil" "darimana kamu tahu?" "hhmmm ya sudah jangan kamu pikirkan dari mana aku tahu."
              Kami segera pulang ke apaterment. Di apaterment Michael sudah bangun. "Alex..." "apa pa?" "mama kemana lex?" "papa sedang mengambil mobil pa" "dimana?" "entah, enggak tahu Alex pa" "huu kamu ini, Alex tolong papa buatkan teh hangat" "baiklah pa." Kemudian anak aku pergi untuk membuatkan Michael teh hangat. "kita sudah sampai" "sekali lagi aku mengucapkan terimakasih Fredrick" "kamu jangan mengucapkan hal tersebut, cukup menciumku itu saja sudah cukup buat membayar semuanya." Aku hanya mencium di pipinya. "(mmuuaacchh), merci beaucoup." Aku mengambil kunci mobil dan segera pergi. "cuma di cium di pipi saja *oouuccchh.*" Aku enggak tahu lagi apa yang dia katakan. 
              "ini pa" "makasih ya nak" "iya pa." Karena teh buatan anak aku berbeda dengan apa yang aku buat untuknya Michael pun memarahi anak aku. "ALEX ENGGAK ENAK TEH BUATAN KAMU, TERLALU MANIS. KAMU INI BISA BUAT ENGGAK SI" "mmmaaafff pa Alex enggak tau semana gulanya." Michael memarahi anak aku dan ketika aku masuk ke apaterment aku melihat Michael memarahi anak aku. "MIKE!!!!!!!!!!, KENAPA KAMU MEMARAHI ANAK AKU???" "DIA INI SAMA SAJA SEPERTI KAMU BODOH!!!!!!" "HHEEEYY HATI-HATI UCAPAN KAMU" "*sigh* *sigh* *sigh* mama" "sudah lex kita ke kamar kamu aja, NI AMBIL KUNCI MOBILMU." Aku melemparkan ke kunci mobil itu ke Michael. "OOO SUDAH BAGUS KAMU YA  MELEMPAR KUNCI INI KE SUAMI KAMU SENDIRI." Aku menghiraukan perkataan Michael dan segera ke kamar anak aku. "mama Alex takut" "ada mama lex" "mama nanti malam tidur di kamar Alex aja ya ma" "iya anak mama." 
             Aku sedih melihat Michael. "maa, papa kenapa sekarang berubah" "hhhmm ini masalah papa dan mama saja lex" "Alex takut dengan papa yang sekarang ma" "enggak perlu takut lex" "kalo papa besok masih seperti itu juga gimana ma?" "enggak akan lex, mungkin papa masih agak mabuk lex" "Alex berdo'a semoga papa besok berubah seperti papa yang dulu" "amin, sekarang buat jagoan mama untuk menyikat giginya" "tapi Alex takut ada papa pula nanti ma" "iiihh jagoan mama seharusnya berani dong" "temenin ma, kali ini aja" "ya sudah kali ini aja ya" "iya ma." Kemudian aku menemani anak aku buat menyikat giginya karena aku juga belum menyikat gigi aku.
            Sesudahnya menyikat gigi aku Michael mengejutkan aku dekat pintu kamar mandi. "ya tuhan, apa Mike?" "gar, aku minta maaf sayang" "aku sudah memaafkan kamu ayo lex" "gaarr, maafin aku gar" "sudah aku maafkan Mike, awaslah aku mau tidur bersama anak aku di kamarnya" "kamar kita aja ma" "enggak mau aaahhh" "aku bener-bener minta maaf sayang." Michael terus saja memaksa aku untuk tidur bersamanya. "Michael aku sudah capek mau tidur janganlah kau mengahalangi aku untuk tidak tidur di kamar anak aku" "Alex maafin papa ya nak" "papa Alex takut sama papa" "papa minta maaf nak" "ayo lex kita tidur saja" "sayang (dengan nada kasihan)."
           Aku melihat Michael meneteskan air matanya. Dalam hati aku sangat kasihan pada dia. "papa nangis ma" "hmm ya sudahlah kita tidur di kamar papa saja ya nak" "tapi papa enggak marahin Alex lagi kan ma" "enggak sayang." Aku pun ke kamar dia dia berada. "mama, maafin papa ya ma" "papa maafin cuman kali ini aja ya Mike, aku gerah dengan sikap kamu" "iya sayang aku enggak akan melakukan hal seperti itu lagi" "baguslah" "jadi?" "jadi apa?" "maukah kamu memaafkan aku ?" "hhhmm gimana ya?" "aaahh mama ma" "iya sayang" "yyeeeyyy, gimana dengan Alex?" "Alex maafin papa asal jangan seperti itu lagi" "makasih sayang." Kemudian Michael memeluk diriku dan anak aku. "Makasih sayang kalian adalah hal yang sangat penting buat papa" "ya papa tapi mandi dulu sana" "iya papa bau" "siapkan air panas ma" "jangan manja" "maa" "sebentar." Kemudian aku menyiapkan air panas buat suami aku. 
             "papa besok papa kerja atau dirumah pa?" "dirumah lex, kamu enggak ingat besokan hari minggu sayang" "ooh iya Alex lupa, maksud Alex pa, hari seninnya papa dirumah atau pergi kerja?" "papa ambil cuti lex" "jadi papa dirumah saja ya pa?" "iya nak" "jadi senin besok papa di rumah sajalah" "papa akan berkerja lex" "kata papa dirumah saja ma" "aku kan dirumah gar" "aku enggak mau Mike kamu hanya dirumah, aku enggak ingin suami aku nantinya makan gaji buta aja, aku ingin kamu pergi ke kantor" "tapi aku sudah buat cuti 1 bulan sayang, sambil kondisi kamu sembuh betul" "well, kamu lihat sendirikan bahwa aku sudah sehat sayang" "tapi gar aku sudah membuat cuti 1 bulan, tolong aku ingjn menjaga kamu sayang."
                       Aku pun menangis saat dia mengatakan  bisa menjaga diriku. "Mama kenapa menangis ma?" "*sigh* *sigh* apa bisa Mike kamu menjaga diriku?, sedangkan kamu tadi pergi entah kemana." Michael terdiam di saat aku berkata seperti itu. "maafkan aku gar" "sudahlah Mike, mandi cepat, kamu sudah bau tau enggak" "tapi kamu maafkan aku kan gar?" "iya sayang" "thank you gar" "ya sudah mandilah." Kemudian Michael pun mandi.  "ma" "apa lex?" "kenapa mama nangis ma?" "mama sedih aja lex." Aku memeluk anak aku. "Alex maafin mama ya nak" "maaf kenapa ma?, mama kan enggak membuat kesalahan sama Alex." Aku ingin memeluk anak aku. "merci Alex sudah membuat mama terhibur, Alexlah yang paling penting buat mama (mmuuaacchhh)." Aku menciumnya. "Alex juga akan mengatakan bahwa mama sudah menjadi mama Alex yang paling baik ma (mmmuuuaaaccchhh)" "soyez le bienvenu Alex" "aaahhh mama apa artinya ma" "sama-sama Alex, haaa Alex enggak belajar bahasa Perancis ya?" "hehehe, Alex enggak ngerti ma, jadi Alex jarang mempelajarinya" "Alex harus belajarlah sayang itu kan pelajaran di sekolahan kamu juga" "siap." 
                     Michael pun sudah selesai mandi. "maa" "hmm apa Mike" "pakaikan baju ma" "kan kebiasaan" "maa" "iya mama pakaikan." Kemudian aku memakaikan pakaian suami aku. "papa ni kebiasaan banget" "kalo kamu sudah besar lex, pasti mengerti" "entahlah pa" "Alex" "hehehe maaf ma." Aku sudah selesai memakaikan bajunya Michael dan kini kami harus tidur. "mama sudah mengantuk" "Sudah ayo kita tidur saja." Kami semua pun tidur. Pada malam harinya sekitar pukul 2 pagi Michael memangunkan aku. "maa" "haaa" "mama..maaa" "apa pa?" "papa laper ma" "sudah buat mie instan saja" "buatin ma" "mama ngantuk ma" "aaaiiii mama ni" "ya sudah mama buatin." Aku bangun dan membuatkan suami aku mie instan.
                 Michael ikut aku juga ke dapur. "Mike....Mike ada-ada aja *hhoooaaammm* ngantuknya" "papa kan laper ma."  Tak lama aku pun sudah selesai memasakan Mie instan buatnya. "sudah ni pa makanlah, mama akan kemabli tidur." Ketika aku hendak ke kamar dia memegang tangan aku. "ada apa lagi?" "suapin papa ma" "hhuuu kamu ni Mike" "maaa, tolonglah" "ya sudahlah." Aku menyuapkan suami aku makan. "maa" "apa?" "maafin papa ya untuk hari ini" "sudahlah Mike jangan kamu pikirkan biarlah hari yang sudah berlalu dengan sendirinya, dan jangan kamu ulangin lagi Mike, enggak baik di contoh sama Alex Mike" "iya deh gar, terimakasih banyak gar sudah menjadi istri yang baik buat aku." Aku hanya bisa tersenyum sama."jadi bulan depan kamu baru masuk kerja?" "iya gar" "ya sudahlah" "aku mohon kamu jangan kerja yang terlalu berat dulu ya" "iya sayang. Papa Alec" "lho bukankan namanya Alen ma" "mama enggak mau pa, nama yang itu jelek, mama mau namai anak kita ini dengan nama Alec" "entar Alex marah loh ma" "biarin ajalah pa" "hahaha mama ini" "ssstt pelankan sedikit suara papa" "oooppsss, hehehehe, mama ni memanglah. Nama panjangnya siapa ma?" "enggak tau papa saja yang pikirkan" "hhmm bagaimana kalo Alecandro Kwee" "hhmm that's good" "okaylah kita beri namanya itu saja ya gar" "iya Mike."
                 Michael sudah selasai makannya. "mama ingin tidur pa" "yaaaa mama nonton tv dululah ma" "mama sudah ngantuk banget pa" "temeni papa ma" "ya sudah mama temenin papa nonton." Kemudian aku menemeni suami aku menonton televisi. "ooohh ya hari ini ada pertandingan bola ma" "pertandingan siapa melawan siapa pa?" "MU VS Swan City, mama pilih siapa?" "taruhan lagi tu?" "enggak ma" "ala papa bohong" "sumpah" "hmm iya deh, mama pilih MU" "ya sudah berarti papa Swan City, kalo papa menang minta cium 2 jam ya ma" "kan....kan... males banget dengan papa ni seperti inilah minta yang aneh-aneh" "hahaha, mama minta apa kalo mama menang?" "mama mau kebahagian aja dari papa" "cuma itu?" "hhhmmm" "masa cuma itu gar yang lainlah" "sudah aahh Mike aku ngantuk ni" "tidur aja yuk" "papa mau melihat pertandingan bola ma" "ya sudahlah, mama masuk ya ngantuk banget soalnya mama" "ya sudahlah."
             Aku pun masuk ke dalam kamar dan meninggalkan suami aku sendiri dengan tontonan bolanya. Ketika aku mau menarik selimut anak aku talk in sleep. "maaaa.. papa jangan pukuli mama lagi pa *sigh* *sigh* *sigh* papaaaaa..... mamaaaaaa." Aku segera memanggil Michael. "Mike" "apa gar?" "sini bentar" "anak kamu talk in sleep" "iya kah?." Kemudian Michael melihat anaknya talk in sleep. "haaa denger sendiri kan Mike entah apa yang di mimpiin dia sekarang kamu tau sendiri dia memimpiin kamu memukuli aku" "maafin papa lex." Michael membangunin Alex. "lex...lex... bangun nak." 
           anak aku pun setengah terbangun. "haa, apa pa?" "are talk in sleep Alex?" "entahlah pa, Alex ngantuk ni." Entah apa yang dia dengar kemudian dia pun tidur lagi. "anak ini" "Mike, kamu mau tidur atau nonton bola lagi?" "nonton bola lagi lah ma, jantan papa ni ma" "ya sudahlah, mama mau tidur ngantuk." Aku pun tidur kembali dan Michael kembali menonton tv. "terserah kamu lah Mike aku si ngantuk ingin tidur." Aku sudah tidur kembali. Waktu pun sudah menunjukan pukul 6 pagi. "Alex...Alex bangun ke sekolah enggak nak?" "aahhh, ngantuk Alex ma sebentar lagi." Aku melihat Michael sudah tidur kembali. Aku pun turun dari tempat tidurku dan menyiapkan sarapan buat suami aku dan anak aku. 
               Hari ini buat sandwich aja sama yang berisikan sosis dan saus mayones. Karena aku lupa bahwa hari ini hari minggu. "tadi kenapa aku membangunkan anak aku ya kan hari ini hari minggu hahahaha, untungnya dia tidur lagi. Aku melihat anak aku jalan untuk V dan dia kembali lagi ke kamarnya. "iiisss anak ini kirain mama sudah mau bangun malah tidur lagi." Aku memulai bersih-bersih, pertama aku menyedot debu, untungnya Michael sedang tidur jadi dia enggak tau bahwa aku berkerja lagi. "untung Michael sedang tidur." Aku berharap anak aku di dalam perut aku enggak kenapa-kenapa soalnya ini bukanlah kerja yang terlalu berat. Tak lama kemudian Michael sudah bangun dan aku tak melihat bahwa dia telah bangun. "MAMAAAA" "OOOPPSSSYY" "KAN SUDAH PAPA BILANG JANGAN KERJA YANG BERAT" "Mike ini kan enggak terlalu berat banget Mike" "GAR, BIARPUN ITU ENGGAK BERAT TAPI KAMU KAN MEMBAWA PENYEDOTNYA" "AAAIIII MIKE SUDAHLAH AKU KAN SUDAH BAIKAN, AKU BOSAN DENGAN PENYURUHAN KAMU BAHWA AKU TIDUR TERUS DAN TAK MELAKUKAN APAPUN." Aku membiarkan saja ocehan dia. 
                 "baiklah jika itu mau kamu, kita akan melakukan membuat kue siapa yang enak dia akan menuruti yang menang" "baiklah, setelah aku menyelesaikan perkerjaan aku" "biar aku saja" "please Mike" "enggak ada gar sudah sinilah." Michael memaksa aku menyerahkan penyedot debunya. "Michael sudahlah, biar aku aja tak baik kalo kita kerja setengah-setengah" "ya sudah kali ini aku akan mengalah." Kemudian aku menyedot debu semua ruangan. Aku menyedot dari sudut ke sudut. "aku enggak tanggung jawab ya gar kalo kamu terjadi apa-apa sama kamu." Tak lama aku pun sudah selesai menyedot debu dan aku pikir untuk mengepel lantai lagi. "mama mau buat apa?" "mama mau mengepel lantai" "tak boleh" "kenapa Mikey?" "aku bilang letakan kembali apa yang kamu pegang itu gar" "Mikey" "GAR, nurutlah sama aku" "iya deh." Mau tak mau aku meletakan kembali barang-barang tersebut. 
              "mau bekerja aja tak boleh padahal kandungan masih 2 bulan" "hey mana ada 2 bulan sudah mau masuk 3 bulan lagi" "mama yang mengandung taulah mama daripada papa" "papa tau juga ma" "hmm yalah, Mikey aku tak mau lah bertandingan itu" "kenapa kamu takut ya kalah ya?" "bukan itu Mikey" "begini saja, setiap 2 hari sekali kamu menyedot debu dan aku memasak di dapur sekalian mengepel di lantai ya" "hhmm  i think about it again gar" "yaaa Mike, quick to decided" "haa." Michael harus segera memutuskan. "sudah belum Mikey, cepat" "tapi kamu hanya memasak saja kan" "iya sayang" "ya sudahlah boleh juga" "merci Mike" "hmm kok nampaknya kamu enggak senang dengan ide aku ini Mike" "senang kok sayang" "ya sudahlah." Kemudian kami tidak jadi bertanding membuat kue, kalo itu terjadi pun tinggal aku buat saja kue kesukaan anak aku yaitu brownies yang di dalamnya diisi buah-buahan berries and peanut. 
               "maa" "haa" "peluk papa ma." Aku pun memeluk dirinya. "setidaknya beban papa berkurang ma" "eeehh pa kenapa ngomong seperti itu?" "coba pikirkan gar" "kita pacaran sudah lama dan sekarang kita mau mempunyai anak dua orang" "itu kan apa yang kamu mau selama ini" "iya si" "terus kok kata kamu beban pula, semangat Mike" "aku terus mendorong kamu agar kamu dapat semangat ini kan yang kita berdua ingin selama ini" "thanks ya sayang" "sudah kewajiban kita untuk merawat anak kita" "aku tahu gar, tapi aku terkadang keluar kontrol" "maksud kamu Mike" "aku terkadang kelewat kontrol emosi aku gar dan kamu selalu sabar menghadapi semuanya" "kita haruslah ada memiliki kesabaran yang ekstra apa lagi Alex sudah mau beranjak dewasa mulai dari sekarang kita harus membimbing dia mana yang baik dan mana yang buruk pula untuk ke depan dia lebih baik lagi Mike" "mulai dari sekarang aku akan semangat gar" "bagus deh kalo kamu sudah semangat lagi Mike dan aku pun senang mendengarnya."
           Michael pun membisikan kata-kata nakalnya lagi. "ma" "apa?" "mama kan belum mandi dan papa pun juga belum mandi ayo mandi sama-sama" "jangan minta yang aneh" "enggak sayang" "palingan cuma kocokin aja" "iisss kau ni Mike" "hahahaha mau ya gar" "kocikin aja ya" "iya sayang, mau ya" "ya sudahlah" "yyeeeyyy." Waktu yang bagus ketika anak kami masih tidur. "ma, inikan waktu yang bagus kalo Alex masih tidur" "ya deh" "tunggu sebentar gar, aku mau mengambil sesuatu" "apa si yang mau kamu ambilkan Mike" "tunggu sebentar." Aku menunggu Michael mengambil sesuatu dari kamar. "apa pula yang dia akan ambilkan." Aku melihat Michael membawa sebuah kamera. "iss papa ni untuk apa pula" "sudahlah ayo kita mandi" "mau merekam kita mandi ya pa?" "sudah jangan banyak cakaplah ma." Kemudian kami pun masuk ke kamar mandi. "paa" "aah, sekarang kita buka baju, dan jangan tanggalkan underwear kita ma" "memang untuk apa pa?" "sudah ikuti aja omongan papa ni ma."
           Kami tidak menanggalkan underwear kami. "bersiap-siap ya ma" "iya pa." Michael menyetel timer. "sudah bersiap belum sayang?" "sudah pa." Kemudian dia segera pergi ke tempat aku yang bersiap untuk di foto. "1....2....3." Ketika hendak mendekat untuk di foto Michael langsung memegang susu aku dengan kedua tangannya. "iisss papa ni nakal banget" "hahhaha (mmmuuaaaccchhh) sekali lagi ya ma, papa mau meluk mama sambil megang Alec" "yaaa." Michael menyetel lagi timernya. "sudah belum Mike" "belum gar." Michael sudah selesai menyetel timernya. "sudah gar, ayo kita segera berfoto." Kami pun segera berfoto. "Mike." Dia memeluk aku dari belakang sambil memegang anak kedua kami. "Sudah ma, sekarang saatnya mama kocokin kontol papa ma" "iya deh." Kemudian kami pun menanggalkan underwear. 
        "ma kocokin kontol papa." Aku pun mengocok kontol Michael. "aarrrggghh yeeeaaahhh,,,, like that babe....aaarrggghhh...." Aku mengocok kontol Michael hingga tangan aku pegal. "pa, tangan mama  pegal ni" "sabar sayang sebentar lagi juga keluar." Aku terus mengocok kontol Michael. "aaarrrgghhh yeeeeaaahhh." Tak lama kontol Michael pun sudah keluar semennya. "AAARRRGGGHHHH" "papa jangan besar banget nanti Alex bangun" "hehehehe maaf sayang." Semen Michael banyak keluar hingga tumpah ke lantai. "iiiiiisss, paaaa kan bau paaa" "kita juga kan mau mandi sayang, sayang kamu mau anak berapa?" "2 aja cukup Alex dan Alec pa" "papa mau 3 ma" "haia banyak banget pa" "nanti kalo anak kita sudah besar-besar kita buat satu lagi ya" "iya, tapi tunggu sudah besar semua ya" "iya sayang" "yang satu ini saja masih di dalam perut mama  belum keluar, papa lah minta satu lagi" "gimana pula" "hahahaha ketagihan soalnya papa ma" "entahlah ahhh Mike" "sudah ayo kita mandi." Kemudian kami mandi bersama.
                 Alexander sudah bangun dari tidurnya. "MAMAAAAAA.....PAAPAAAA." Aku mendengar bahwa Alex sudah memanggil kami. "paa lihat Alex manggil kita" "biarin aja gar" "hahahaha kasihanlah dia Mike" "sudahlah diam aja" "tak baiklah" "kali ini aja sayang." Aku pun menuruti perkataan Michael dan kami melanjutkan mandi kami. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh mama papa... dimana maaa? *sigh* *sigh* *sigh* *sigh.*" Anak aku ternyata nangis untuk mencari kami. "papa sudah selesai mandi ma, cepat sedikit ma" "sabar sayang" "coba papa intip dia." Michael mengintip kalau-kalau anak kami menunggi dekat kamar mandi. "ada dia Mike?" "enggak ada kemana dia?." Aku sudah selesai mandi. "sudah selesai ma?" "sudah pa." Kami segera berjalan keluar. "*sigh* *sigh* *sigh*." Kami melihat anak kami sedang menangis. "iisss Alex kok nangis pula" "mama dan papa kemana pula Alex tadi manggil papa dan mama *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "mama dan papa mandi sayang" "biasanyakan papa dan mama enggak mandi bareng *sigh* *sigh*" "sudah aahh lex jangan nangis lagi kata kamu anak yang kuat."
                Aku melap air matanya. "mama nanti mandiin Alex" "iiiss kamu kan sudah besar sayang mau jadi koko lagi, masa mama pula yang mandiin kamu" "mamaaaa ni, ini kan hukuman mama karena enggak menjawab omongan Alex tadi" "hukuman untuk papa saja lex, soalnya papa yang menyuruh mama untuk diam saja" "iiiisss mama ni" "Alex maunya sama mamaaaa" "ya sudah mama papa pakai baju dulu ya nak" "iya ma cepat ma" "Alex sebaiknya sikat gigi dulu soalnya gigi Alex bau" "iiisss mama ni enggak kok" "cepatlah, mama enggak mau kalo mulut Alex masih bau" "iya dehh, mama ni bawel banget." Michael pun pergi ke kamar untuk memakai baju. "mama ayo pakai baju" "iya sayang tunggu sebentar." Aku dan Michael segera memakai baju dan anak aku menyikat giginya. "anak kamu ni Mike" "kenapa ma?" "kalo enggak kamu bilang untuk diamkan dia kan enggak jadi seperti ini" "kenapa mama mau pula untuk menuruti papa?" "papa bilang kali ini aja, untung ngambeknya enggak berkepanjangan, biasanya sulit di bujuk kalo dia sudah mengambek anak kamu itu Mike" "ya sudah papa minta maaf." Aku sudah selesai memakai baju. "sudah dulu pa, mama mau mandiin anak manja kamu dulu."
              Aku pun keluar untuk memandikan Alex. "Alexander sudah belum?" "sudah ma." Segera aku memandikan anak aku. "yeeeyy." Aku pun membukakan baju anak aku. "maaa bathupnya aja kosong gimana Alex mau mandi ni?" "mama isi dulu sayang." Aku mengisi bathupnya. "sudah selesai belum ma?" "sabarlah kan baru mama isi nak" "lama banget ma" "sabar nak." Anak aku mengolok-ngolok diriku. "mama cepat ma" "SEKALI LAGI LAH LEX NGOMONG SEPERTI ITU" "mama cepat ma" "SUDAH MANDI SENDIRI YA" "aaahh mama Alex kan cuma bercanda mama" "kamu itu membuat mama emosi saja lex" "maafin Alex" "ya sudah mama maafin kamu" "enggak marah kan ma?" "enggak lex, cuma kesal saja" "yaa mama masa kesal sama anak sendiri" "kamu tu masih kecil cerewet banget" "kan garisnya dari mama" "sudah aaahh diamlah bising kamu tu ribut terus mulut kamu." Airnya pun sudah terisi penuh. 

              "dah mandi lagi masuklah." Anak aku masuk ke bathup. "maa" "haa" "nanti pergi ke taman bermian yuk ma" "bujuk papa kamu" "nanti Alex ngomong sama papa ma" "haa ngomonglah kalo papa mau, nampaknya papa sedang capek lex" "pastilah papa mau" "mama enggak taulah" "kalo papa enggak mau kita aja ya ma" "kalo papa enggak mau berarti mama jugalah lex" "masa mama juga ma" "ya karena papa Alex enggak mau mama juga enggak maulah lex" "mama aja disuruh sama dokter jangan banyak bergerak dulu lex" "yaa mamaaaa" "yaaa mama masa mama enggak mau" "makanya Alex bujuklah papa Alex tu" "iya ma tenang aja mama." Tak lama setelah anak aku mandi, dia pun segera pergi ke kamar papanya. "ALEX PAKAI BAJU DULU." Dia tak menghiraukan perkataan aku. 
                 "PAPAAAA" "apa nak?" "papa jalan-jalan yuk pa" "papa capek lex, hari juga mau hujan sayang, papa lihat di ramalan cuaca akan hujan hari ini" "enggak pa" "kamu lihat di luar jendela mendung" "enggak pa" "lihat dulu darimana kamu tau tidak tapi kamu belum melihatnya." Kemudian anak aku pun melihat di luar jendela. "mendungkan nak" "iya pa, tapi Alex bosan" "bosan darimana kamu kan ada games kamu mainlah PS kamu sayang" "Alex bosan pa, kan hari ini week end pa" "hari mau hujan lex" "enggak hujan kok pa" "ya sudahlah bersiaplah kamu" "yeeeyy." Michael pun takluk pada permohonan anaknya. "mama, papa mau mengajak kita pergi jalan ma" "ooh baguslah sayang."
                Kemudian anak aku pun bersiap-siap untuk segera pergi. "kamu yakin Mikey?" "haia kau ni gar jangan panggil aku dengan nama itulah" "aku suka sayang memanggil kamu dengan nama itu" "tapi aku enggak suka sayang" "biasa saja lah Mike" "kamu ni kalo aku enggak suka pastilah di omongin biasa saja lah Mike" "hehehehe" "ketawa kamu gar" "so, kita jalan ni Mike?, padahal sebentar lagi hari mau hujan loh" "kamu omonginlah sama anakmu" "anak kita sayang" "hehehe" "kamu ni Mike." Aku pun pergi untuk menasehati anak aku agar tak jadi pergi. "lex" "iya ma" "Alex hari mau hujan sebaiknya jangan pergi ya nak" "yaaa mama, hari mau hujan sayang" "tapi Alex bosan ma di apaterment terus" "jadi harus bagaimana lagi hari mau hujan nak" "maaa" "ALEX LIHAT DILUAR HARI MENDUNG BANGET KITA ENGGAK MUNGKIN UNTUK PERGI SUDAH DI RUMAH AJA PAPA JUGA TAK MAU PERGI" "tttaaaaapppppiiiiii maaaaaa, papaaaa laaaah janji sama Alex" "lain kali aja sayang kan masih ada minggu depan, pastilah papa akan mengajak Alex untuk pergi jalan" "ya mama" "sekarang bagaimana kalo kita masak saja lex, Alex mau?" "masak apa ma?" "Alex maunya apa?" "Alex maunya.." "Alex sudah sarapan belum?" "belum ma" "sarapan dulu" "mama juga" "kamu dulu susu kamu sudah mama buatkan" "mama sudah minum susu belum." Michael tiba-tiba muncul. "sudah pa" "yang bener sayang?" "iya Mike sudah" "sudah sarapan?" "belum" "ayolah kita sarapan dulu."
                Kemudian kami pun sarapan bersama. "cuma ini aja ma?" "iya nak kenapa memang?" "enggak ada ma, Alex enggak kee.." "ke... apa lex? (sambil melihatnya dengan sinis)" "enggak ada deh pa" "kamu pasti mau bilang enggak kenyang?" "kenyang kok pa" "itu?" "kenyanglah paaa" "ya sudah cepat sarapan." Kemudian kami pun sarapan sandwich yang aku buatkan tadi. "paa" "iya ma" "mama lupa sudah minum susu apa belum pa" "HAAA KAN KATA MAMA TADI SUDAH" "hehehe belum" "TUUU APANYA YANG SUDAH" "maaaf papa mama lupa, bawaan janin yang ada di perut mama" "papa akan membuatkan susunya" "merci Mike" "hhmmm" "papa ni kok jawab seperti itu pula sama mama" "sama-sama" "terkadang Alex enggak mengerti sama papa ni ma, kalo Alex bilang 'hmm' pasti papa langsung marah dan ketika papa ngomong 'hmm' enggak merhatiin pula yang di perintahkan kepada anaknya sendiri" "sudahlah lex, kamu ni cerewet amat seperti mama" "hehehee, sudah lex diam, entar papa kamu tambah marah sama kamu." Anak aku sangat cerewet dia masih tetap mengoceh.
              "padahal ma, papa tu tau jawaban dari kata Merci, cuma papa gengsi untuk mengucapkannya" "Alex sudah jangan ngomong lagi, makan lagi nak" "Alex ngomong seperti ini kan agar papa responsible dengan omongan papa bahwa kita jangan menjawab dengan kata 'hmm' ma" "iya papa tau sayang, sudah jangan mengoceh lagi, kamu masih kecil sudah cerewet amat, ngomong lagi kamu papa cium nanti" "Mike kamu kenapa enggak pakai baju?" "males papa ma" "awas aja kalo masuk angin ya" "kan ada perewat yang selalu merawat papa" "heee" "siapa pa?" "di depan kita ni lex, perawat yang selalu merawat kita" "hihihihi mama ya pa?" "iyalah sayang siapa lagi kalo bukan mama Gagar Kwee" "kau ni Mike."
               "Alex sangat berterimakasih ma, atas perawatan mama selama ini dan sudah membesarkan Alex dengan baik" "sudah ma minum susunya" "sama-sama sayang" "mama minum susunya" "aku minumlah Mike takut amat kalo aku enggak minum susunya." Aku pun minum susu yang di buatkan oleh Michael. Tak lama setelah itu hujan pun turun. "maaa hujan turun ma" "wwwwaaahhh iya lex" "haaa kan lex untung kita enggak pergi jalan-jalan." Hujan turun sangat lebat. "mama hujannya seperti badai" "mama sudah kenyang, papa pakai bajulah" "malas papa ma, papa mau pamer badan sexy papa" "iiissss kau ni Mike" "maaaaa" "nak" "Alex tadi bilang hujannya seperti badai ma" "iya mama tau" "mama enggak memperhatiin omongan ALex" "maaf sayang" "mama ni" "maaf sayang" "untung kita enggak jadi pergi ya ma" "iya nak."
              Segera aku membersihkan bekas makan mereka. "papa sudah belum makannya?" "belum ma" "iiiiihhhh seriuslah" "sudah sayang" "jangan marahlah ma" "bukannya mama marah" "cuma beri tahu papa saja" "tapi muka mama nampak marah papa lihat" "aaaahhh papa ni ada-ada aja" "sudahlah ma, papa mau lihat e-mail papa dulu." Michael pergi ke kamar dan melihat e-mailnya. "papa lagi ngapain pa?" "papa lagi mengecek e-mail papa nak." Ternyata di e-mail Michael sudah banyak e-mail yang masuk. "wadduuhh gila banget" "kenapa pa?" "Alex main games saja sana jangan mengganggu papa." Aku pun masuk ke kamar. "ada apa pa?" "ini ma, ada pekerjaan yang penting ni ma" "kerjainlah" "dikirim sudah 2 minggu yang lalu hari ini hari terakhirnya" "sudah buatlah sana" "papa akan usahakan" "usahakan Mike kalo tidak kamu enggak dapat gaji lo" "aku tau sayang." Kemudian Michael membuat kerjaanya. 
              "maaaaa" "jangan mengganggu papa kamu lex" "papa memangnya sedang buat pekerjaannya ya ma" "iya nak" "lebih baik kamu belajar saja dulu sana" "malas Alex ma, ini kan hari libur ma" "tapi besok sekolah nak" "nanti malam aja belajarnya ma" "beneran ya" "iya" "awas kalo kamu enggak belajar nanti papa bilang sama papa kamu" "takut banget mama ni" "mama takut kamu jadi anak yang bodoh lex, mama enggak mau kalo hal itu terjadi" "baiklah ma, Alex akan menjadi anak yang dapat di banggakan oleh papa dan mama" "mama akan memegang janji kamu ya lex, awas kalo kamu bohong sama mama dan papa" "siap mama Alex yang cerewet" "mama pukul nanti kamu lex" "hahahahahaa."


           Episode selanjutnya "Michael Sakit"