Rabu, 31 Desember 2014

MASALAH DI SEKOLAH

             Alex pun meninjunya dan dia membalas meninju Alex. "heeeyy sudah...sudah jangan berkelahi." Dengan sigap security sekolah melepaskan mereka berdua. "Tn. Kwee dan Tn. Velope, ikut saya ke ruang kepala sekolah." Mereka di giring ke kantor kepala sekolah. "apa yang sebenarnya terjadi tolong beri tahu saya" "begini bu, dia duluan yang menyiram Alex dengan makan siangnya bu" "bener yang di katakan Alex" "Alex duluan bu yang memulai" "dia duluan yang memulai" "jangan mengembalikan fakta Leonardo" "sudah-sudah kalian akan di antar pulang dan ini surat tuguran pertama kalian, tolong beri tahu orang tua kalian" "TAPI BUU (dengan serempak)" "sudah-sudah ibu enggak mau mendengarkan penjelasan kalian."
           Anak aku pun pulang di antar oleh sopir sekolah. "Alex pulang" "cepat banget lex pulang sekolahnya." Aku mencium seperti bau kuah kaldu ayam. "Alex kok bau kaldu ayam nak?" "Ni ma ada surat dari sekolah" "Alex kok menunduk kepalanya" "lihat mama nak." Dia tetap menundukan kepalanya. "Alexander." Masih menundukan kepalanya terpaksa aku mengangkat kepalanya. "Alexander kamu berkelahi di sekolah ya?." Tak mau menjawab. "Alex..." "iya ma, Alex berkelahi." Aku terdiam. "ada anak nakal di sekolah ma, dia mungkin iri sama Alex. Alex di siramnya pakai makan siangnya ma" "kenapa kamu enggak lapor ke guru naaakk!!!!!!!, yaaaa aaammmmmppppuuuunnnn, mama enggak mau tau mokoknya habis ni, kamu harus menjelaskan ke papa kamu" "taapppiii maa, nanti papa bisa marah sama Alex" "SUDAHLAH GANTI BAJU DAN KESINI LAGI, MAMA MAU MEMBERSIHKAN LUKA KAMU" "baik ma." 
             Kemudian anak aku mengganti bajunya. "letakan baju kamu tadi di cucian baju" "baik ma" "segera ke sini." Dia melatakan baju dan datang tempat aku duduk yang sudah siap untuk membersihkan lukanya. "Alex cepat." Aku membersihkan lukanya. "aaadddduuuhh saaakkiiitt maaaaa, ppeeellaaann...ppeelllaaaann" "kamu kenapa bisa bekelahi dengan temanmu lex" "dia duluan ma yang mulai" "Alex kan bisa memberi tahu guru" "Alex ke buru emosi ma" "mokoknya mama enggak mau taauu ya sayang papa harus tahu juga dan mama enggak mau ke sekolah kamu besok biar papa saja dan papa akan memerahi kamu nak" "aaaaauuuu mamaaaa tooollloooonngg" "bukannya membanggakan orang tua di sekolah malah membuat yang gak bener pula" "saaakkkiitt maaaa pelaan-pelan maaa."
            Aku mencaramahinya sambil membersihkan lukanya. "mamaaa toolooongglaaahh Alex maaa" "enggak mau mama lex, capek mama menolong kamu, kamu enggak tau di beri kasih sayang" "mama nii, aaau tolong ma, kali ini ssaaajjaa maaa" "ya sudahlah mama tolong kali ini saja yaa" "makasih mama." Kemudian Michael pun pulang. "papa pulang" "selamat datang pa" "kenapa dengan muka Alex ma?" "kena tiang tadi dia lari-lari di sekolah pa" "makanya Alex jangan lari-lari di sekolah" "hehehe." Kemudian Michael melihat surat di dekat meja. "surat apa ni." Dengan cepat aku mengambilnya. "surat apa itu ma" "surat mama tadi check up pa, kandungan mama enggak apa-apa ternyata" "loh bukannya mama check up minggu depan ma?" "enggak pa" "papa ingat ma satu minggu lagi mama untuk pergi check up ke dokter" "pasti ada apa-apanya ni" "sini papa mau lihat."
             Michael mengambil surat itu. "haaahh surat peringatan dari sekolah." Michael membacanya dan anak aku akan dapat masalah besar dari papanya. "ALEXANDER KWEE JELASKAN SAMA PAPA SURAT APA INI?" "eeee...surat Alex berkelahi sama teman Alex paaa (dengan muka di tundukan)" "YAAAA AAAMMMPPPUUUNN HUKUMANNYA KAMU ENGGAK BOLEH MAIN GAMES 1 BULAN" "haaa papa jangan pa." Kemudian Michael dengan marahnya mengambil mainan gamesnya anak aku. "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* papa jangan paaaa *sigh* *sigh*" "mokoknya papa tak akan beri kamu untuk main games" "papa jangan paaaaaa *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*." Michael kalau sudah marah lain semua yang mengahalanginya bisa di singkirkannya. 
               "mmaaaa tolong Alex maaaaa." Aku hanya diam. "maaaaaaa." Terpaksa aku ngomong baik-baik sama Michael. "Mike, kasihan kan dia Mike masa kamu tega sama anak sendiri" "MAMA ENGGAK USAH IKUT CAMPUR YA INI SEMUA KESALAHAN DIA KENAPA MELAKUKAN HAL TAK BENAR" "Mike ini cuma surat teguran pertama saja Mike, janganlah kejam banget sama anak Mike" "SUDAHLAH GAR JANGAN IKUT CAMPUR" "AKU INI ORANG TUANYA JADI AKU TAU MIKE" "AKU JUGAAA GARRR SUDAH JANGAN MENGHALANGI AKU, INI HUKUMAN BAGINYA." Michael tetap menyita semua mainannya. "*sigh* *Sigh* *sigh* papa jahat."
                Anak aku berlari menuju kamar. "besok Alex enggak mau ke sekolah lagi." Aku pun masuk ke dalam kamarnya. "Alex, mama sudah bilang lebih baik Alex jujur sama papa, soalnya kita enggak bisa menyembunyikan apapun dari papa, cepat atau lambat papa pasti tau juga" "tapi kan ma, papa enggak sepatutnya menyita semua barang mainan Alex maa" "Alex itu kan cuma mainan saja sayang" "tapi kan Alex kalo bosan gimana ma *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "kamu kan bisa menonton televisi sayang" "tapii maa...." "sudah enggak apa kok lex, sudah ayo kita makan sayang" "enggak mau Alex makan di sana ma, takut Alex sama papa" "kok takut sama papa sendiri sayang."
             Aku membujuk anak aku untuk makan di meja makan bersama-sama. "sudah enggak apa ada mama kok sayang, dan juga adek Alex" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* iya deh maaa.." Mau tak mau dia pergi ke meja makan. "kan ma ada papa ma, Alex takut ma" "sudah enggak apa-apa lex." Michael memasang muka marah sama anak aku. "papa sudah makan pa" "sudah maaa.." Dan Michael menjawab dengan jawaban dingin yang keluar dari mulutnya. "besok kamu saja gar yang ke sekolahnya aku enggak mau  pergi" "ya sudahlah" "besok juga, kamu yang mengantarnya" "iya pa." Aku melihat muka anak aku dengan sedih. "Alex sudah kenyang pa....maa." Dia berjalan menuju kamarnya.
           "Alexander kan belum makan sayang." Dia tidak mendengarkan dan hanya berjalan menuju kamarnya. "iisss kau ni Mike" "sudah biarinlah, malas juga aku melihatnya berada disini" "APA MAKSUD KAMU MIKE DIA ITU ANAK KAMU, SUDAHLAH KALO KAMU ENGGAK MAU MEMAAFKANNYA BIAR AKU SENDIRI YANG MERAWATNYA, AKU BISA TANPA KAMU" "OKAY YA SUDAH KALO ITU MAU KAMU RAWAT SAJA ANAK TAK BERGUNA ITU, YANG ADA NANTI KAMU DI SUSAHKANNYA SAJA." 
          Aku masuk ke kamarnya. "Alexander makan ya sayang" "Alex sudah kenyang ma, Alex mau tidur dulu ma" "Alexander kan enggak nurut sama mama" "mama bawakan makan siang kamu ya nak" "enggak usah ma" "kok enggak usah pula nak" "Alex kenyang ma, mama saja yang makan, nanti adek Alex kenapa-kenapa ma" "mama enggak makan sebelum kamu makan juga nak" "mama" "adek Alex juga enggak makan sebelum kokonya makan bersama dengan dia" "Alex enggak mau melihat wajah papa lagi ma" "kok ngomong seperti itu nak" "papa tu jahat banget sama Alex" "papa cuma kesal saja nak" "mama juga lagi bertengkar sama papa tadi Alex denger mama sama papa ribut-ribut" "sudah aahh ayo kita makan nak" "enggak mau Alex ma." Anak aku tetap enggak mau makan.
            Aku berjalan keluar tiba-tiba perut aku sakit. "AAAAAWWWWW.....AAAARRRRRRGGGGHHHHHH.... MMMIIIIKKKEEEEE." Michael yang mendangar aku berteriak langsung menuju ke arah aku. "kenapa maaaa??" "peeeerrruuttt mamaaa saaakkkiitttt ppaaaaa AAAAARRRRGGGHHH" "sudah ayo kita ke dokter sayang." Michael segera membawa aku ke dokter. Kami segera ke parkiran. "AAAAARRRGGGGHH SAKIT MIKEEE" "*sigh* *sigh* *sigh* sabar sayang." Aku melihat suami aku meneteskan air matanya. "sakit paaaa" "iya maaa." Setibanya di parkiran Michael segera memasukan aku ke dalam mobil dan dia mulai menancapkan gasnya. 
            "PAAAAA." Aku mencoba mengatur pernapasan aku. "MICHAEL KWEE, SAKIT BANGEEETT *HUUFFFTT* *HUFT* *HUFT*" "SEBENTAR LAGI KITA SAMPAI SAYANG." Tak lama kemudian kami pun sudah sampai di rumah sakit kemarin waktu aku di rawat. "*huufftt* Michael." Dia menopang aku ketika aku jalan bersamanya. "papa jangan nangislah sayang" "enggak kok maaa." Setelah bertemu dengan dokter dia pun memeriksa aku. "pak, istri bapak kan sudah saya bilang tolong....tolong jangan terlalu capek, kandungannya lemah" "tapi istri saya engga kerja yang berat kok" "istri bapak mungkin dia tadi pagi kerja berat" "mama kerja berat ya ma?" "cuma menyedot debu aja kok dok" "naaah itu permasalahannya, kan kemarin 5 hari lalu anda di rawat di sini, jarak antara istirahat itu sekitar 2 minggu sampai kandungan anda itu bener-bener pulih kembali, vitamin yang sayang beri masih ada?" "masih dok" "saya akan memberikan vitamin untuk memperkuat kandungan anda."
              Dokter itu memberikan aku sebuah resep vitamin untuk memperkuat kandungan dan aku melihat muka Michael dia sangat kecewa dengan aku. "kan papa sudah mengatakannya ma, janganlah buat hal bodoh, besok papa enggak akan masuk kerja di rumah aja" "tapi sayang" "gggrrr sudah jangan ada kata tapi yang keluar dari mulut kamu itu" "baik pa" "banyak banget masalah sekarang, anak kita, kamu lagi." Aku hanya bisa diam saja dan tak mau berkata apa-apa lagi, dan tak lama dokter memberikan resep vitamin tersebut. "Ini vitaminnya, tolong sudah pulang vitamin ini langsung anda makan" "baik dok." Kemudian kami pun pulang, dan dalam hati aku pun siap-siap kena marah Michael. "Maaaa" "iyaaa pa?" "Papa bener-bener kecewa sama mama, papa sudah memberikan kepercayaan penuh tapi apa hasilnya, mama sia-siakan. Sedih aku gar kamu enggak nurut apa yang aku katakan padamu" "maaf Mike" "sudah enggak ada lagi maaf bagimu gar" "maaf sayang." Aku pun menangis.
               "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* maafin aku Mike" "sudahlah gar, mokoknya besok aku enggak akan pergi kerja, biarpun aku di pecat, itu urusan aku, kita bisa kembali lagi ke LA kalo aku di pecat" "maaf Mike" "ssssttttt sudahlah, aku akan merasa bersalah jika anak kita yang ini kenapa-kenapa sayang" "Mike aku ingin bicara sama kamu tentang anak kita Alex" "aduh kenapa di bahas si gar?" "Mike aku mohon, janganlah kamu memarahinya, ini kan baru surat dia yang pertama kita kan belum memberitahu dia kalo di sekolah ada yang menggangunya sebaiknya bicara sama guru di sekolah Mike" "aku kesal saja sama dia gar" "maafkanlah dia Mike, masa kamu tega sama anak sendiri sayang" "baiklah gar aku akan memaafkan dia" "tolong Mike."
             Tak lama pun kami sudah sampai di apaterment kami. "Papa dan mama pulang." Tak ada jawaban dan ternyata anak aku tidur siang. "Dimana dia gar?" "Lagi tidur Mikey. Mike tolong berikan hadiah untuk menghiburnya Mike" "aku akan memasang kembali permainannya" "baiklah, pura-pura papa enggak tau bahwa dia hanya bermimpi" "baiklah gar." Kami membuat sebuah suprise untuknya, bahwa ketika anak aku bangun semua yang terjadi tadi hanya mimpi saja. "Mama minumlah vitamin tadi" "baik pa." Aku pun meminum vitamin yang di berikan  dokter tadi.
                Aku pun pergi ke dapur untuk meminum vitamin yang di berikan dokter.  "Ma, kalo sudah minumnya papa tunggu di kamar ya?" "Baiklah pa." Setelah aku meminum vitaminnya aku langsung pergi ke kamar kami, setelah di kamar aku melihat bahwa Michael sedang bertelanjang dada, memperlihatkan otot bidangnya. "Iiiissss papa ni." Aku lupa bahwa aku harus meletakan surat itu dekat tempat tidur anak aku. "Sebentar pa." Aku pergi ke kamar anak aku dan meletakan surat itu dekat tempat tidurnya, setelah meletakannya kemudian aku pun kembali ke kamar aku. "maaa" "apa pa?" "disini tidur di dada papa ma" "papa kenapa?" "gar aku enggak mau anak kita yang ini kenapa-kenapa" "aku tahu Mike tolong tenanglah" "kalo dia kenapa-kenapa lihat saja kamu" "hhmmm, sudahlah Mike, aku mau tidur saja." 
                Kemudian aku pun tidur di dadanya Michael. "(mmmmuuuaaaccccchhh), tidur yang nyenyak sayang." Aku tertidur di dada Michael yang sangat menggoda untuk di tidurkan, Akhirnya Michael pun tertidur juga sambil memeluk aku. Dan aku pun bermimpi bahwa Alex enggak mau bicara lagi sama Michael, karena Michael sering memarahinya. Ketika aku terbangun dan ternyata hari sudah sore dan Michael enggak berada di sampingku lagi, aku melihat Michael menyelimuti aku. "Mikeeee." Aku menjerit namanya tapi dia tidak menjawab jeritan aku. "mama" "Alex, papa mana lex?" "papa pergi gym ma, mama Alex mau ngomong sama mama" "apa itu lex?" "Alex tadi siang mimpi buruk bahwa papa tahu soal surat Alex dan mainan Alex semuanya di ambil sama papa ma" "benerkah?" "iya ma, mama besok mama datang kan ke sekolah Alex ma?" "iya sayang, tenang sajalah Alex." 
                Untungnya anak aku enggak tahu bahwa Michael memang mengetahui apa yang sudah terjadi sebenarnya. "maaa..." "apa lex?" "jalan-jalan keluar yuk ma, beli ice cream ma" "ayolah." Kemudian aku dan anak aku bersiap-siap untuk pergi ke luar. "Alex sudah siap sayang?" "sudah ma." Kami pergi ke bawah apartement lalu keluar untuk membeli ice cream. "mama" "apa nak?" "nanti Alex ingin ice cream yang banyak ya ma" "iya nak, jangan cerewet lex" "Alex kan cuma ngomong aja maa" "hehehee" "iiiisss mama ni" "kamu tadi ada PR enggak sayang?" "enggak tau Alex ma, tadi kan Alex pulang ketika makan siang ma" "hhhmmm" "kan mama marah ya sama Alex ma?" "enggak kok, Alex misalnya temen kamu menjahili kamu lagi tolong katakan sama guru kamu, dan jangan di hiraukan kalo mereka mengatakan kamu anak pengadu ya Alexander" "iya mama Gagar" "bagus, mama tak mau datang lagi jika kamu ada masalah di sekolah, dan kamu tahu sendiri kalo papa tahu tentang masalah ini" "Alexander janji enggak akan berbuat hal yang seperti ini lagi mama Gagar Kwee" "bagus."
                   Aku enggak mengatakan yang sebenarnya jika Michael sudah tahu tentang masalah anak aku dan kami pun sampai di penjualan ice yang ada di Prancis. "Alex mau ice apa sayang?" "Alex mau ice rasa strawberry di campur berry dan di tambah plus coklat di atasnya." Aku pun memesan apa yang di katakan sama anak aku dan aku hanya memesan ice cream rasa coklat saja. "Alexander" "apa ma?" "mama mau Alexander belajar yang baik ya sayang di sekolah" "baik ma, Alex janji akan membahagiakan papa dan mama" "biasanya ya lex, kalo seseorang sudah mengatakan janji, janji itu harus di tepati loh sayang" "tahu Alex ma, mama kan dulu pernah mengatakannya dan sekarang kata-kata mama yang ke seribu kalinya dan kini Alex sudah mengerti mama Gagar" "memang Alex menghitungnya lex?" "hehehe mama ni."
                  Setelah dari toko ice cream kami pun segera pergi ke taman. "mama..mama" "apa nak?" "Alex tadi siang bermimimpi kalo papa tahu dan marah soal surat Alex ma" "iya apa nak?" "iya ma, padahalkan ma, papa enggak tau ma soal surat Alex ma" "iya nak" "Alex takut sekali ma" "sudahlah besok  mama yang akan datang ke sekolah Alex" "merzi mama" "Alex ngomong Prancis ya nak" "hahahaha kan ikut-ikut mama" "kamu ini ada-ada aja anak mama ni" "mama Alex main dulu ya" "sudah makan dulu ice cream kamu tu nak" "sudah habis ma" "cepet banget Alex makannya" "cepet dong mama" "ya sudahlah main sana." Kemudian anak aku bermain di taman terserbut, aku seneng banget kalo anak aku senang.
                 Michael pun pergi gym sehingga aku enggak tau dia pergi sewaktu aku bangun. "dimana Mike ni?." Aku meneleponnya tapi enggak di angkatnya. Anak aku pun datang lagi. "kenapa sayang?" "perut Alex sakit ma" "HAA KAN KAMU NI BANYAK LARI-LARI SIH." Aku langsung bawa dia ke apaterment. "mama gendong ma" "mana bisalah lex mama gendong kamu, mama kan sedang hamil" "sssaaaakkkkkiiitttt maaa" "ya sudah mama gendong kamu." Aku yang sedang hamil terpaksa menggendong anak aku. "addduuuh lex mama enggak bisa sayang, sakit perut mama nak" "ya sudah deh." Kemudian aku dan anak aku pun pergi jalan pulang, tiba-tiba Michael menelepon aku. 'ada apa ma?' 'pa perut anak kamu sakit' 'papa lagi gym ma, mama bawa ke dokter aja ya ma' 'ya sudah nanti mama cari taxi dulu' 'maaf sayang' 'enggak apa.' Kemudian aku mencari taxi.
                   Tak lama taxi pun datang. "pergi ke rumah sakit Altec." Sopir taxi membawa kami ke rumah sakit Altec. "saaakkkittt maaa" "sabar sayang, pasti kamu belum makan tadi ya kan." Anak aku hanya diam saja merasakan sakitnya, beberapa menit kemudian kami pun sudah sampai di rumah sakit Altec. "mamaaaaa" "sabar lex." Aku pun mendaftar dan mendapatkan nomor urut 7. "maa masih lama ya?" "enggak nak sebentar lagi." Dan tiba pula nama kami yang di panggil. "Alexander Kwee." Setelah itu kami masuk ke dalam ruangan dokter tersebut. "ce que votre enfant est malade?" "can you speak english" "oohh anak anda sakit apa?" "dia sakit perut dok" "mari saya periksa." Kemudian anak aku pun di periksa oleh dokter tersebut. 
                   "siapa namanya?" "Alexander dok, tapi dokter panggil nama saya Alex saja dok" "Alex sudah makan tadi siang lex" "eeeee...." "pasti belum kan?, malah makan ice cream pula" "maaf dok." Setelah dokter memeriksa anak aku ternyata dia hanya gejala sakit perut ringan, karena sewaktu perutnya enggak di isi makanan dia malah makan ice cream, hal itu yang membuat perutnya sakit. "Alex minum ini dulu ya nak." Dokter itu memberi anak aku sebuah minuman obat untuk meringankan gejala sakit perutnya. "makasih dok."
                    Aku tinggal membayar uang untuk obat anak aku lagi. "huuffftt ada-ada aja anak aku ni." Semuanya sudah di bayar kini kami mencari taxi. "bagaimana lex?" "sudah lebih baik ma" "kamu ni..., mama lupa pula beri kamu makan lex" "salah Alex ma, maaf" "sudahlah yang penting kamu sudah baikan nak, sekarang kita cari taxi lagi." Kemudian kami mencari taxi lagi. "dimana ma?" "enggak tau mama nak." Michael pun menelepon. 'dimana ma?' 'mau pulang pa, tapi enggak ada taxi ni' 'ya sudah papa jemput ya ma?' 'apa enggak apa?' 'enggak, rumah sakit mana?' 'rumah sakit Altec' 'baiklah, papa jemput.' Kemudian Michael mematikan Teleponnya. "mama bagaimana?" "kita tunggu disini lex" "ok deh ma."
                   Kemudian kami menunggu Michael datang. "sudah datang papa ma?" "belum sayang, sabar dong anak mama." Tak lama Michael datang. "itu papa ma" "ayo naik." Aku dan anak aku pun naik ke mobilnya Michael. "maa Alex duduk di depan ma" "ENGGAK BOLEH LEX, MAMA LAGI HAMIL" "tapi paaa.." "haaa, kan ginilah yang papa enggak suka dari Alex" "maaa.." "maaf lex, memang begitu kok keadaannya mama enggak bisa ngomong apa-apa lagi" "iya deh" "oh Mike kamu darimana tadi?" "aku dari gym sayang" "pantesan bau" "hahaha kamu ini sayang, Alex" "APA PA?" "kok jawabnya seperti itu nak" "apa pa?" "haa, kan kedengaran enak sayang, Alexander nanti mau enggak mandi sama papa?" "mau pa" "habis ini mama mau menyiapkan airnya untuk Alex sama papa."
                 Setelah sampai di apaterment, ketika aku hendak menyiapkan air hangat Michael melarang aku. "mama sudah biar papa saja yang menyiapkannya mama duduklah menonton tv" "tapi Mikey nanti kamu marah enggak?" "kamu ini ada-ada aja sayang, mana mungkinlah aku sendiri yang menyuruhmu untuk istirahat dan aku pula yang marah, kan aneh jadinya sayang" "hahaha, jadi mama nonton aja ya pa?" "ya sudah nonton aja sana."
Kemudian aku pun menonton tv tapi ketika aku hendak mau menonton tv anak aku pun datang. "mama, Alex mau menonton tv juga ma, soalnya kartun kesukaan Alex sudah mulai ma" "mama aja baru mau nonton lex" "mamaa..." "ya sudah nontonlah, mama nonton di kamar saja lex."
              Kemudian aku pun menonton di kamar. "mama mana lex?" "mama di kamar pa." Michael langsung masuk ke kamar kami. "mama kok enggak nonton di luar?" "anak kamu menonton duluan, jadi aku nonton di kamar saja Mike" "anak itu memang enggak bisa mengalah sedikit pun" "aku takut dia juga enggak bisa mengalah sama adiknya Mike" "ya kita bilang dia pelan-pelan juga, aku yakin gar kita bisa" "iya sayang, besok aku yang menemui gurunya atau kamu saja Mike?" "sebaiknya kamu saja sayang" "ya sudah aku akan menemui gurunya besok." Michael pun menyuruh anak aku mandi. "aku mau menyuruhnya untuk mandi dulu ya gar" "iya Mike." Kemudian Michael pergi keluar. "Alex mandi sayang" "ya papa, baru mulai pa" "Alex kok gak nurut sama papa" "iya Alex mandi." Dengan wajah yang di tekuk dia pun pergi mandi.
              "mandi yang bersih" "Alex tau pa" "papa cuma memberitahu kamu saja Alexander" "Alex sudah tau dari mama pa, janganlah memberi tahu Alex berulang-ulang" "tak apa kan lex, kalo papa memberi tahu kamu berulang -ulang agar kamu tidak lupa sampai kapan pun" "heheheh. Alex mau mandi dulu ya pa" "iya nak." Kemudian anak aku pun mandi dan Michael masuk lagi ke kamar. "Dia sudah mandi pa?" "Sudah ma, kenapa sayang?" "kata papa mau mandi bersamanya?" "hehehe enggak jadi ma. Papa mau ngomong sama anak yang di perut mama boleh enggak ma?" "Enggak boleh pa" "iiiiiisss mama ni kok enggak boleh ma" "papa nii, sudah tau kamu papanya dia, masih juga izin sama mama untuk ngomong sama dia" "kan kalo-kalo kamu ingin istirahat kan gar" "hehehe" "pa, kapan memeriksa kandungan mama pa?" "1 minggu lagi sayang" "iya deh" "kenapa?" "Mama ingin tahu bagaimana keadaan anak kita pa" "biar papa saja yang bicara sama dia."
              Kemudian Michael dengan berlaga bodoh bicara sama anak aku. "Alen apa kabar sayang?."  Michael meletakan kupingnya di perut aku. "oooohhh iya len, terus apa lagi sayang?, aaahhhaa" "apa katanya Mike?" "kata Alen papa dan mama enggak boleh berantem dan mama harus banyak-banyak istirahat" "baiklah pa." Kemudian anak aku pun sudah selesai mandi. "Mama sekarang mandilah ma" "baik Mikey" "mama mau mandi dulunya lex" "iya ma." Aku pun pergi mandi. "Alex mau pakai baju dulu pa" "papa pakaikan boleh enggak lex?" "Enggak bolehlah pa kan Alex sudah besar" "papa ikut ke kamar Alex boleh enggak lex?" "Enggak boleh pa" "papa ingin baring di kamar Alex lex" "iiiisss papa ni," "hahahaha becanda aja papa lex, Alex ada pr enggak?" "Enggak ada pa. Papa, Alex ingin bicara sama papa boleh enggak pa?" "boleh dong, kamu kan anak kesayangan papa nak" "nanti aja pa, Alex mau pakai baju dulu."
            kemudian anak aku pergi ke kamarnya untuk memakai baju. "papa tau lex apa yang akan kamu katakan kepada papa." Michael sudah tau apa yang akan di katakan sama anaknya. "papa" "apa sayang?" "papa, Alex mau jujur sama papa" "jujur soal apa lex?" "jujur kalo Alex mendapatkan surat teguran pa dari sekolah" "surat teguran apa?" "Aleeexx.....eeeee....eeee" "surat apa lex?" "teguran tadi siang Alex berantem pa sama temen Alex. MAAAF PAA" "isss kamu ni enggak boleh lagi berantem lex" "papa enggak marah?" "kali ini papa maafin Alex tapi awas kalo selanjutnya kamu mendapatkan surat teguran lagi yang seperti ini, papa enggak akan maafin kamu lagi" "iya pa" "besok papa mau kan ke sekolahan Alex pa?" "hhmmm" "papa" "iya papa mau lex."
              Karena Michael sudah mengetahui jadi anak aku enggak kenapa-kenapa dan juga tadi siang anak aku sudah kena marah, dan untungnya anak aku lupa tentang kejadian tadi siang. "Papa...papa" "apa sayang?" "papa bener-bener enggak marah kan sama Alex pa?" "enggak sayang." Aku sudah selesai mandi. "mama sudah selesai mandi ya ma?" "sudah nak, mandi lagi Mike" "mau mandi lah ni." Michael pun pergi mandi. "Mama, Alex sudah memberi tahu papa tentang kejadian Alex di sekolah" "papa marah enggak lex, sama Alex?" "Untungnya enggak ma."aku pun bersyukur kepada tuhan. "Mama mau menyiapkan makan malam. "Mama mau menyiapkan makan malam dulu ya lex" "iya ma, mama Alex mau main games dulu ya ma" "ya sudah." Anak aku bermain games dan aku mau menyiapkan makan malam untuk anak aku dan suami aku. "Alex jangan lama-lama mainnya" "kenapa ma?" "Soalnya kita mau makan malam Alexander" "iya mama Alex yang paling cerewet" "huuu kamu ni, sudahlah mama mau ke dapur dulu." Aku pun pergi ke dapur dan anak aku bermain video games. "SSEEEEGGGGAAAARRRRNNNYYYAAAA" "kenapa Mike?" "segerlah mama sayang sudah mandi" "hehehehe, cepet pakai baju pa, habis itu kita makan malam" "baiklah sayangku jangan terburu-buru."
              Michael pun pergi ke kamar untuk memakai baju dan aku bersiap-siap untuk memanggil anak aku. "lex sudah mainnya saatnya kita untuk makan malam sayang" "ya mama, sebentar lagi ma" "papa sudah selesai mandi saatnya makan sayang" "iya deh." Dia cuma menekan pause saja. "matikan dong lex" "nanti ma, gamesnya belum di save ma" "haia kamu ini, save dulu deh" "iya tunggu sebentar mama" "ya sudah cepat." Kemudian aku menunggu anak aku untuk save gamesnya. "sudah belum lex?" "sebentar lagi ma" "lama banget" "sudah selesai apa belum lex?" "belum ma." Aku melihat anak aku malah bermain lagi bukannya di save mainannya. "isss kamu ni main lagi, beraninya Alex menipu mama." Aku langsung mematikan permainannya. "yaaa mamaaaa" "SUDAH KE MEJA MAKAN LAGI" "baiklah mama cerewet." Kemudian anak aku pun ke meja makan. "mama mana lex?" "ada di kamar Alex pa." Aku pun keluar dari kamar anak aku. "ayo sayang kita makan" "sabar Mike." Aku menyiapkan makanan semuanya. "nampaknya enak ni." Setelah itu kami makan.
                 "mama masakan mama emang terbaik deh" "iya sayang makasih ya nak. Mike nampaknya besok kita harus ke rumah sakit deh" "kenapa sayang?" "aku ingin besok kita check up kandungan aku Mike" "baiklah sayang." Kami pun melanjutkan makan malam kami. "Alex sudah kenyang ma" "sayurannya di makan sayang" "mama Alex sudah kenyang ma" "iiiissss kamu ni" "Alex makan sayurannya sayang" "kenyang pa" "makan sayurannya lex" "iya pa." Mau tak mau anak aku memakan sayurannya karena dia melihat muka Michael yang sedikit marah kepada anaknya. "sudah pa" "bagus, Alex mau menonton tv dulu pa ma" "habis tu mama mau menonton tv juga lex" "mama enggak usahlah ma menonton tv" "ada acara kesayangan mama lex, enggak tu mama nanti nonton di kamar saja" "Alex ikut ma" "enggak kamu nonton di depan saja" "ya mama masa Alex enggak boleh" "nanti kamu mengganggu mama saja" "enggak kok ma" "sudahlah lex kamu mau nonton apa enggak?" "iya pa."
              Anak aku pergi menonton tv aku dan Michael pun melanjutkan makan malam. "Mike" "Akulah kenyang Mike" "jangan lupa ma minum susu sebelum tidur" "nanti saja Mike" "aaaiii kamu ini nanti kamu lupa pula" "enggak kok sayang" "ya sudah." Michael dan aku sudah selesai makan malam. "mama mau mencuci piring" "biar papa saja ma yang mencuci piring ma" "mama saja pa" "ya sudah terserah papa saja deh." Kemudian Michael yang mencuci piring sedangkan aku berada di ruang tengah sedang menonton tv bersama anak aku. "Alex mama boleh gabung sama Alex" "enggak boleh, mama nonton saja deh di kamar nanti mama mengganggu Alex saja" "kok Alex ngomong gitu sama mama" "Alex mau nonton di kamar masa mama enggak boleh ma" "maafin mama ya lex, boleh kok sayang" "tu kata mama tadi mengganggu mama saja menonton di kamar" "mama minta maaf sayang" "iya deh Alex maafin mama" "Alex enggak marah kan sama mama nak?" "enggak kok ma."
              Aku mencium keningnya. "(mmmmuuuaaccchh)" "Alex sudah mengatakan kepada papa tentang di sekolah ma" "papa marah enggak nak" "sedikit si ma" "sedikit apanya?" "enggak tau deh ma, apakah papa marah, apa enggak sama Alex" "ya sudahlah, tapi Alex jangan mengulangi lagi perbuatan yang sama untuk kedua kalinya seperti ini mengerti lex?" "mengerti mama kesayangan Alex" "bagus." Dan Michael pun datang. "hayo lagi bicarain papa ya" "enggak pa" "papa besok mau enggak datang ke sekolah Alex pa?" "iya papa akan datang, tapi papa enggak mau lagi kalo di panggil lagi seperti ini ya nak" "enggak lagi pa" "janji ya sama papa" "janji pa" "gitu dong." Kemudian Alex pun duduk di pangkuan papanya. "papa kapan adik Alex lahir pa" "masih lama nak sekitar 7 bulan lagi" "semoga mama dan adik Alex enggak apa-apa ya ma pa" "amin sayang" "amin lex."
            "mama mau istirahat di kamar nak" "ya mama, papa di sini saja ya pa temeni Alex nonton pa" "kamu ni penakut sekali" "bukannya penakut pa tapi pengen lama saja bersama papa, kan papa sering kerja terus jadi Alex pengen di manjain sama papa" "iya deh sayang, Alex mau enggak kita jalan-jalan" "mau pa, kemana kita?" "menikmati malam di Perancis lah lex" "ayo pa" "gantilah baju kamu" "mama di ajak juga ya pa?" "iyalah." Kemudian dia pun pergi ke kamar aku untuk meberitahu bahwa dia dan papanya akan segera pergi jalan-jalan. "mama cepet tukar baju ma, papa mau mengajak kita pergi jalan-jalan ma" "kemana nak?" "enggak tau papa ma." Michael pun datang. "Ayolah ma" "papa sajalah sama dia" "aaaaiiii kamu juga sayang" "malas aku Mike" "lex bujuk mama" "mama ayolah ma, untuk apa di rumah terus besok pun mama dirumah saja, maaa ayo" "hhuuu kamu ini, ayolah" "yeeeyyy." Anak kau sangat pandai dalam rayuan dan bujukan. 
            "Alex gantilah baju papa dan mama mau ganti baju juga sayang" "iya ma." Kemudian anak aku pergi ke kamarnya untuk mengganti baju, aku dan Michael pun juga mengganti baju. "memangnya mau kemana Mike?" "ke Eiffel" "ke Eiffel?" "iya sayang, aku kan juga pernah janji kepada anak itu bahwa aku akan mengajaknya untuk pergi ke Eiffel gara-gara kamu" "oohh ayolah." Dan tak lama pun kami sudah selesai mengganti baju. "papa dan mama sudah mengganti baju?" "mama sudah papa lama banget lex" "papa cepetlah ganti bajunya pa" "iya sayang sabar." Michael pun sudah selesai mengganti baju dan kini kami segera pergi ke bawah untuk naik mobil. "papa gendong pa" "haia Alex ni kamu kan sudah sekolah jangan minta gendonglah sayang" "paaa mamaaa" "ya sudah sini papa gendong kamu nak" "yyeeeyyy." Michael pun menggendong anak aku. "aduh nak kamu tambah berat sayang, pasti kamu makan banyak ya di sekolahan kamu?" "eeee..." "kan enggak bisa jawab tandanya iya" "hehehehe" "ya sudah ma besok bawakan bekal untuk anakmu" "iya pa" "dan lex hari sabtu minggu kita akan lari pagi dan sore" "tapi pa" "enggak ada tapi-taian lex" "maaa" "mama enggak tau apa-apa ya lex itu tergantung papa kamu sayang, mama enggak memiliki hak untuk mengomentari sayang" "yaaa mamaaaa" "maaf lex." 
                 Kami pun sudah sudah sampai di parkiran mobil. "Alex duduk di belakang dan mama duduk di depan" "iya pa." Michael segera menancapkan gasnya. "mama Alex pengen duduk di depan bersama mama pa" "enggak boleh sayang, kamu duduk di belakang saja" "maaa" "mama lagi mengandung adik kamu nak jadi maaf ya sayang" "kan belum besar juga ma kandungan mama" "Alex bisa diam enggak" "engga bisa pa, kita mau kemana ma?" "ke Eiffel ni sayang" "bener ma?" "bener nak" "yeeeeyy." Tak lama berbincang-bincang di mobil kami pun akhirnya sampai di menara yang terkenal di paris yaitu menara Eiffel. "ayo pa kita segera naik pa" "sabar sayang." Kemudian Michael segera memakirkan mobilnya dan kami segera turun dari mobil. "ayo pa" "sabar sayang, jangan terburu-buru nak" "Mike gendong saja deh anak kamu tu" "anak kita sayang" "Alex papa mau menggendong kamu." Michael pun menggendong anaknya. "ayo pa lama banget papa ni" "sabar sayang, Alex kalo di Perancis ini kita harus bersabar nak" "kenapa pa?" "kalo kita terburu-buru nanti ada yang memperhatikan kita dari kejauhan dan kalo kamu lari kesana kemari bisa-bisa kamu di culik sama orang jahat lex" "iiiiissss amit-amit lah Mike" "mmaaaf ma" "iya ya ma" "enggak tau juga mama lex." 
              Kami pun segera memesan tiket untuk masuk ke menara Eiffel. "pesan 3." Setelah memesan kami segera masuk ke menara Eiffel. "ini pertama kalinya mama masuk ke Eiffel pa" "papa juga ma, oh ya ma katanya kalo hari angin ribut menara di tutup soalnya bisa membahayakan" "mama pernah baca juga di sebuah buku" "ada resotaran juga ya pa" "iya sayang, tapi mau makan apa kita, kita juga sudah kenyang ma" "tapi Alex mau makan gula kapas pa" "haia Alex itu enggak baik buat kamu nak" "mama belikan ma" "pa, mama juga mau pa" "ya sudahlah." Michael pun membelikan 2 buah gula kapas untuk aku dan anak aku. "hhmmm enaknya, enak ya ma" "iya sayang." Aku memberikan kepada Michael. "enggak ma" "kan papa kok gitu makanlah sedikit pa" "iya deh ma" "kata papa tadi enggak sehat" "mama kamu yang meberikannya buat mama sayang" "tapi papa kamu mau juga kan lex memakannya" "iya ma, papa enggak jelas" "iiisss awas ya kalian berdua."
              Kemudian kami pun melihat-lihat apa yang ada di menara Eiffel tersebut. "yaa ampun pa mahal banget" "mama enggak lihat ini kan terbuat dari emas makanya mahal (sambil membisikan ke kuping aku)" "hehehehe iya" "ayo kita ke atas lagi." kemudian kami pun pergi ke atas. "disini menjual pernak pernik Eiffel" "paaa Alex mau yang ini paaa." Anak aku melihat sebuah lampu tidur. "drop dead you are Mike, memangnya kamu membawa uang yang banyak Mike" "enggak si gar." Michael melihat harganya. "eeeeee.. Alex besok saja papa belikan untuk kamu ya nak (sambil membisikan ke kupingnya)" "kenapa pa (membalas bisikan ke papanya)" "mahal nak (menjawab bisikan anak aku)" "hhhhmmm iya deh pa" "maaf ya lex" "iya pa enggak apa kok pa" "papa janji sama Alex lain kali papa akan membelikannya untuk Alex" "janji ya pa" "iya nak." Kami pun melihat-lihat hingga waktu menunjukan pukul 11 malam. "sudah malam Mike" "ya sudah ayo kita pulang." Aku melihat anak aku sudah tertidur di gendongan papanya. "anak itu sudah tidur di gendonganmu" "pasti slobber ni" "hahaha" "bagus kamu ya gar menertawakan aku" "lucu Mike, kamu mau menyuruh aku untuk menggendongnya kamu lihat saja aku" "iya aku juga tau sayang."
              Kami segera ke parkiran, Michael meletakan anak aku di belakang yang sedang tertidur nyenyak. "ai kan ma dia slobber di baju papa" "anak sendiri enggak apa kan Mike" "tapi ini baju kesayangan aku gar" "haia sudahlah ayo kita pulang saja" "hhhmm iya deh gar." Michael menacapkan gasnya. "Mike enggak apa kan, besok aku yang mencucinya" "kan mama ni aaaiii, besok papa enggak kerja, papa kerja di rumah saja" "hmm" "kok hmmm pula jawabnya seharusnya kalo suami bekerja di rumah senang malah HHMMM aja jawabnya" "seneng kok aku Mike" "aaahh kamu terkadang bohong gar" "bohong apanya Mike?, senenglah aku suami bekerja di rumah." Michael pun akhirnya hanya diam saja dan aku pun diam juga hingga sampai di apaterment. 
                Setelah sampai segera aku gendong anak aku yang sedang tertidur di belakang. "gar jangan bertingkah yang aneh-aneh, dia itu berat kamu enggak akan kuat menggendongnya." Aku hanya diam saja. "gaaarrr, aaaaiiiii." Aku terus berjalan hingga sampai di lift yang akan membawa aku ke apatermentku, ketika pintu lift akan tertutup kaki Michael mengganjalnya dia pun masuk ke dalam. "mama, maafin papa kalo membuat mama sakit hati papa bener-bener minta maaf ma." Aku hanya diam saja. "gar tolong maafin aku sayang" "Mike ini anak aku kamu kenapa kalo dia slobber di bajumu selalu di permasalahkan ini kan anak kamu juga, apa kamu mau kita pisah saja, biar aku saja yang mengurus anak-anak" "kok ngomong seperti itu sayang" "aku sudah muak kalo kamu terus mempersalahkan slobbernya Alex" "aku minta maaf sayang" "sudahlah kali ini aku maafin tapi ingat jangan mempersalahkan lagi kalo Alex slobber di bajumu."
                 Michael hanya diam saja enggak berkata apa-apa lagi. "AAAAWWWW MIKEEEE" "KENAPA SAAAAAYYAAANNGG?" "MIKE TOLONG GENDONG ALEX." Michael segera menggendong Alex. "kenapa sayang?" "agak sakit tadi perut aku Mike" "kan sudah aku bilang Alex sekarang sudah berat kamu masih juga menggendongnya." Kami masuk ke dalam apaterment kami. "papa buatkan susu ya ma" "iya pa." Kemudian Michael membuatkan aku susu. "Alex.. bangun sikat gigi dulu lex" "aaaahh sebentar lagi maaa" "sekarang sayang" "maaaa.. Alex ngantuk ma, iya habis sikat gigi sudah tidur lagi." Dengan rasa yang masih mengantuk dia pun menyikat giginya. "mamaaa... niii... hooaaam."
              Dan Michael pun datang ke kamar. "ni sayang minumlah" "Mike besok kita ke dokter kan Mike" "iya sayang," "aku takut kenapa-kenapa dengan kandungan aku Mike" "enggak akan terjadi apa-apa kok sayang, jangan takut percaya sama aku" "baiklah Mike." Aku meminum susu dan meletakannya di pinggir meja. "sudah lex?" "sssuudaaahh maaa." Alex pun tidur di tempat tidur kami. "Alex tidurlah di kamar Alex" "nampaknya dia ngantuk sekali Mike, sudah biarkan saja" "tidur dengan dia lagi, gar dia itu sudah besar jangan biasakan di manjain." Aku pun diam saja, sebenarnya malas mau melawannya. "sudah biar aku saja yang gendong." Michael pun menggendong anaknya yang bertambah berat. "aaauu tulang papa patah ee naaaakk." 
              Michael pun meletakan dia di tempat tidurnya. "papa harap kamu baik-baik saja ya nak, jadi anak yang membanggakan orang tua dan jangan berulah lagi di sekolah (mmmmuuuuaaaaacccchhhhhh)." Michael mencium anaknya dan kembali ke kamar kami. "sudah tidur dia Mike?" "sudah gar" "gantilah baju kamu" "iya sayang." Karena aku sudah mengganti baju aku, aku pun tidur duluan. "tunggu papalah ma, kok tidur duluan mama ni" "jadi kenapa sayang?" "tunggu papa." Michael sudah selesai mengganti bajunya. "peluk papa ma." Aku memeluk suami aku dan tidur di pelukannya.
                Malam ke pagi, aku pergi membangunkan anak aku. "Alex bangun sayang, sekolah enggak" "hhooooaaaammm, maaaa..." "iya sayang, ada apa nak?" "hari ini Alex merasa sakit maa, Alex enggak pergi ke sekolah ya maa." Aku memeriksa kondisi anak aku. "enggak apa kok lex, Alex baik-baik saja" "badan Alex sakit-sakit maaaa" "aaahh kamu beralasan saja, sudah cepat mandi mama sudah memasang air panasnya lex" "sakit Alex ma." Dia menutup lagi badannya menggunakan selimut. "Alexander Kwee mandi." Enggak ada jawaban dari dirinya. "mau mama yang membangunkan Alex atau papa yang membangunkan Alex?" "mama saja, Alex sudah enggak apa kok ma" "sudah mandi sana." Kalo Michael tau dia berpura-pura bisa di hukum.
              "Alex mana sayang?" "lagi mandi pa, papa kok enggak mandi papa kan sebentar lagi waktunya ke kantor pa" "mama sudah lupa ya, papa kan kerja di rumah ma" "boleh apa pa, kerja di rumah saja?" "boleh dong sayang, kata siapa enggak boleh kerja di rumah" "bukannya nanti papa malu enggak, masa baru beberapa hari masuk sudah enggak kerja lagi" "halah sudahalah kamu enggak perlu khawatir sayangku" "terserah papa saja deh, mama mau menyiapkan makanan buat bekal Alex" "papa bantu ma" "jangan terlalu sedikit Mike membuatkan makanan anak kamu" "haia dia itu sudah terlalu gendut, enggak boleh makan yang banyak-banyak" "berarti aku enggak boleh ya Mike?" "bolehlah kamu kan lain sayangku" "hehehehe."
           Kemudian aku dan suami aku membuat bekal buat anak kami di sekolah. "Papa jangan nakal" "cuma peluk saja mama sayang" "hehehehehe" "mama, papa Alex sudah selesai mandi ma, pa" "pakai baju dulu sana" "papa lagi apa sama mama?." Alex melihat aku sedang di peluk oleh Michael untuk membuat bekal sekolahnya. "ntah lex, tanya sama papa sedang apa papa memeluk mama segala" "papa sedang apa memeluk mama?" "Alex ingin papa peluk juga sayang?, papa kan sedang membuatkan bekal buat Alex ke sekolah" "peluk Alex juga pa." Kemudian Michael memeluk Alex. "Anak papa sudah wangi, belajar yang pinter lex di sekolah jangan berbuat ulah lagi, kalo kamu berbuat ulah lagi, kamu akan mendapatkan hukuman" "hukumannya apa pa?" "Ya kita lihat saja nanti sayang, apakah mainan kamu akan papa sita" "yaaaa papa janganlah pa" "kan bisa saja. Maka dari itu jangan berbuat ulah lagi ya nak" "iya papa Michael Kwee." 
              Kemudian Michael mengajak Alex untuk sarapan. "ya sudah lex, sebaiknya kamu sarapan nak" "baik pa" "papa dan mama nanti antar kamu nak" "papa sajalah pa" "sama-sama dong pa" "ya deh, tapi papa saja yang menemui gurunya ya pa" "tenang sajalah ma. Sudah lex, cepat makan dan nanti papa dan mama mengantar kamu ke sekolah." Alex pun sarapan roti sandwich buatan aku dan Michael isinya terdiri dari ikan, beef, cheese, selada, tomato, and acar. "enak enggak lex?" "enak ma" "sudah makanlah sayang" "papa mandi dulu ya ma" "iya pa." Kemudian Michael pun mandi. "mama maafin Alex ya ma." Aku pun duduk di sebalahnya untuk menjelaskan kejadian yang sudah terjadi. "Alex, mama sudah maafkan Alex biarlah kejadian kemarin sebagai pembalajaran Alex agar tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya" "iya ma, Alex mengerti" "bagus kalo kamu sudah mengerti nak" "mama ada yang lupa ya ma?" "apa itu sayang?" "susu Alex mana?" "oh ya mama lupa." Kemudian Aku membuatkan anak aku susu.           
             "ini susunya" "papa lama banget ma, sebentar lagi mau masuk kelas ni ma." Michael sudah selesai mandi. "lama banget Mike" "maaf..maaf" "cepet pa" "iya lex sabar" "papa lama banget si ma" "enggak tau papa nak, kamu juga lama bangunnya."  Dia diam saja. "makanya lex, kalo mama bangunkan tu segera bangun." Aku memulai ocehan aku untuknya. "aaahhh mama ni, mulai lagi santapan pagi buat Alex" "kok kamu bilang santapan pagi pula, ini kan demi kebaikan kamu agar kamu mengerti lex untuk ke depannya jangan lama-lama kalo bangun pagi, apa lagi kalo harinya untuk sekolah kalo hari minggu bolehlah Alex bangun siang" "tapi kan ma hari sabtu juga Alex libur ma" "minggu malam waktunya untuk belajar sayang" "iya ma" "jangan sampai enggak belajar dan untuk hari-hari berikutnya Alex harus belajar juga" "Alex mengerti ma, janganlah di omongin lagi ma" "mama omongin supaya Alex mengerti, Alex ni juga mama omongin malah di jawab pula, namanya enggak sopan lex" "maaf ma" "kalo mama omongin itu harus di dengar dan di ingat jangan di jawab nampaknya kalo seperti itu Alex membantah ucapan mama" "maaf ma, Alex kan enggak tau" "kalo sudah mama beri tahu, Alex haru pahami ya nak" "baiklah ma."
               Michael pun datang. "sudah ayo nak, 10 menit lagi kamu masuk" "gara-gara papalah mandi lama banget" "maaf sayang, jangan cemberutlah" "enggak kok, cuma sebel aja" "iiisss kamu" "sudah-sudah ayo segera berangkat." Kemudian kami pun segera berangkat ke sekolahan anak aku. "suratnya sudah di bawa belum Mike?" "sudah sayang jangan khawatir" "cuma untuk mengingatkan." Anak sama papa sama aja bila aku mengingatkan mereka tentang hal yang penting mereka hanya menganggap remeh. "huuff" "kenapa mama narik nafas" "enggak ada pa." Kami sudah sampai di lantai dasar Michael membuka pintu mobilnya aku dan Alex naik duluan. "papa cepet" "sabar anakku sayang." Kemudian Michael menancapkan gasnya menuju sekolah Alex. "tinggal 5 menit lagi Mike" "papa tau maaaaa." Tak lama kemudian kami sampai di sekolahan anak aku. 
               "papa saja yang menemui gurunya pa" "mama?" "mama di mobil saja, buka jendelanya sedikit Mike" "enggak apa ma?" "sudah enggak apa" "papa takut mama kenapa-kenapa ma" "PAPAAA CEEEPPPEEETT PA" "sudah enggak apa Mike" "cepat kamu menemui gurunya." Michael pun di tarik sama Alex. "wwooowww sabar sayang, papa hampir saja jatuh kamu tarik-tarik seperti itu" "papa tu lama banget pa" "sabar anak papa." Mereka pun menemui guru yang akan memberikan arahan. "selamat pagi Mr. Kwee dan Mr. Velope, kami sengaja memanggil Mister untuk membahas tentang tingkah anak anda, Leornado yang enggak suka sama Alex sengaja menumpahkan makan siang ke atas kepala Alex. Dan Alex yang gak terima langsung meninju Leonardo." Guru itu memberi tahu hal yang terjadi kemarin. "jadi kami sengaja memanggil orang tua mereka berdua ini surat pertama Mr. Kwee dan Mr. Velope jadi tolong kepada orang tua memberikan arahan yang baik kepada anak-anak anda sekalian agar hal yang sama tidak akan terjadi lagi, kami di sekolah ini ingin kedisiplinan dan ketekunan dalam pembelajaran" "bagaimana anak saya?" "anak anda kalo di lihat oleh guru yang mengajar sangat malas dan sering berbuat ulah, ya seperti sekarang ini. Anda iri kepada Mr. Kwee jadi ketika makan siang kemarin sengaja menyiram Mr. Kwee."
               Kemudian orang tua si anak nakal sangat malu ketika di ceritakan oleh gurunya. "kami mohon anak anda berdamai sama Mr. Kwee" "baiklah bu." Kemudian anak aku dan anak yang jahat kepada anak aku berbaikan. "saya benar-benar minta maaf sama anak anda" "enggak apa ini adalah tingkah laku anak-anak sudah sepatutnya kita memberihkan arahan yang benar kepada anak kita." Kemudian suami aku berpamitan dan anak aku berdamai bersama anak nakal tersebut. "Alex papa pulang dulu kamu belajar yang pinter ya nak" "iya pa" "(mmmuuaaaccchhhh)." Kemudian Michael berpamitan kepada anaknya. "lama banget Mike ni." Aku melihat dia sudah selesai dengan urusan anak aku. "sudah selesai Mikey?" "sudah gar" "apa kata gurunya?" "di nasehati supaya anak kita enggak berbuat yang seperti itu lagi" "bagaimana dengan anak nakal tersebut?" "sudah berdamai sayangku" "sudah ayo kita pulang sekarang" "check up pa?" "kamu aja belum mandi gimana mau check up?" "oh ya mama lupa." Kemudian kami pun pulang ke apaterment.

          EPISODE SELANJUTNYA CHECK UP 

Minggu, 07 Desember 2014

SEKOLAH ITU PENTING ALEXANDER KWEE

                Satu bulan sudah terlewat semenjak ulang tahun anak aku yang ke-6 kini dia harus masuk sekolah yang ada di Prancis dan kandungan aku sudah membesar menjadi 2 bulan. "maaa, tambah besar kandungan mama" "iyalah lex, sewaktu mama masih mengandung kamu juga besar seperti ini" "maaa, jangan lupa untuk mengantar Alex ke sekolah" "iya pa, kemarin apa nama sekolahnya mama lupa" "André Marsault" "Bukan papa ya ma yang mengantar Alex?" "bukan lex, papa sibuk nak di kantor jadi mama saja ya lex" "hmmm iya deh pa" "mama (mmmuuaaaccchh)" "sudah sarapan dulu pa" "jadwal pelajaran sudah di bawa lex?" "sudah papa" "lengkap semua?" "iya pa." 
               Kemudian Michael dan Alex sarapan. "Alex cepet makannya sekalian nanti papa saja yang antar" "loh bukannya mama pa?" "enggak usah ma, biar papa saja yang antar" "ya sudah terserah papa saja." Tak lama kemudian anak aku sudah selesai makan dan Michael juga sudah selesai makan. "dah cepetlah pergi" "sebentar ma" "periksa dulu lex kalo-kalo ada yang ketinggalan." Kemudian anak aku memeriksa lagi tasnya. "hhhmmm sudah pa enggak ada kok" "ya sudah ayo kita pergi." 
                Kemudian mereka pergi. "dah mama" "dah sayang belajar yang pintar." Mereka telah pergi dan aku kini di rumah sendirian. "Aduh sekarang aku dirumah sendirian tanpa koko tapi aku masih ada yang menemani aku, anak di dalam perut tinggal beberapa bulan lagi untuk menunggu anak yang di dalam perut aku keluar." Aku kembali lagi dengan tugas rumah, pertama aku menyedot debu. Ruangan tengah, kamar aku dan Michael dan terkahir kamar Alex. "Sikat kamar mandi lagi." Kamar mandi aku kelihatan kotor sekali jadi aku putuskan untuk menyikatnya agar kelihatan mengkilat sedikit.
                  Setibanya Alex di sekolah. "Belajar yang rajin ya nak" "iya pa" "(mmmmmuuuuuaaacccchhh) papa pergi kantor dulu nak, jam pulang kamu nanti mama akan menjemputmu" "baik pa." Anak aku pergi ke kelas dan Michael pergi. "hello" "hay" "nama kamu siapa?" "kamu bisa bahasa inggris?" "iya...sebenarnya enggak terlalu lancar tapi aku akan mencobanya agar lebih baik lagi" "apakah sekolah ini menggenukan bahasa inggris atau bahasa Prancis?" "biasanya kami menggunakan bahasa inggris kalo dalam pembelajaran karena ini sekolahnya sudah internasional" "ooohh, oh ya kamu nanya nama saya?" "iya, nama aku Franko" "nama saya Alex" "kamu chinese ya?" "iya Frank" "ooohh ayo kita masuk ke kelas" "baiklah Frank." 
                  Kemudian pertemenan mereka menjadi akrab, anak aku di kelas duduk bersama Frank. "Alex kalo aku enggak tau apa-apa tolong beri tahu aku ya" "iya Frank, Alex akan memberi tahu kamu kalo ada pelajaran yang kamu enggak mengerti" "bahasa kamu sopan sekali lex" "papa dan mama Alex kalo dirumah Alex harus bertutur kata sopan kalo enggak mereka marah Frank" "hebat kamu lex" "enggak kok biasa aja Frank, pelajaran kita pertama apa Frank?" "sejarah Prancis" "sejarah?" "iya lex" "seru kok." Kemudian guru masuk ke dalam kelas dan anak aku memulai pelajaran pertama di kelas barunya.
                   Sedangkan aku dirumah mengerjakan pekerjaan rumah yang enggak ada habis-habisnya. "hari ini masak apa ya." Aku memikirkan tentang masakan nanti siang. "aahhh masak yang lebih mudah ajalah." Aku memutuskan untuk masak ikan salmon karena di pasar sudah tersedia ikan yang seperti itu. Kemudian aku mandi. "Apakah Alex berlajar dengan baik ya di sekolah?." Aku memikirkan tentang anak aku yang sedang belajar di sekolah. "mudah-mudahan dia bisa belajar dengan baik di sekolah."
                  Tak lama aku sudah selesai mandi, saatnya aku pergi ke pasar. "huuuffftt saatnya pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan." Aku bersiap-siap untuk pergi ke pasar. Aku menuju ke bawah dan mencari taxi. "taxi." Taxi datang. "go to market." Taxi mengantarkan aku ke pasar. Setelah tiba di pasar aku menyiapkan beberapa sayuran seperti wortel, kentang, brocoli, dan lainnya. "dimana lagi ni aahh disana ada." Segera diriku membeli sayur-sayuran. "permisi" "iya, dimana ada penjualan ikan salmon?" "ohh hari ini tidak ada, soalnya ombak lagi naik jadi nelayan tidak mau ke laut" "aaaddduuhhh gimana ya saya mau membuat makan siang menggunakan ikan salmon" "kamu bisa menggunakan bahan cumi-cumi saja" "oohh baiklah." Kemudian aku mencari cumi-cumi. "aaahh disini rupanya." Segera aku membeli cumi-cumi lalu pulang ke rumah.
                   Di sekolah Alex sangat senang dengan pelajaran sejarah. "Alex senang banget Frank belajarnya" "menurut aku lex enggak bagus" "loh kenapa Frank" "terlalu membosankan lex" "kamu ini Frank, kalo kamu mau kita bisa belajar sama-sama di apaterment Alex, mau Frank?" "kapan ada PR aja ya lex" "terserah kamu saja ya Frank" "iya deh lex, habis pulang sekolah bisa lex kita belajar bareng?" "memang orang tua Frank tidak mencari Frank?" "nanti aku ngomong sama mama aku untuk bermain ke apaterment kamu lex" "baiklah Frank."
               Aku sudah sampai di apaterment dan saatnya aku membuat masak makan siang. "semangat demi anak dan suami." Mula-mula aku membersihkan cumi-cuminya. "paling benci kalo aku membersihkan yang amis-amis macam ini tapi ya ini untuk keluarga harus di lakukan semangat...semangat..." Setelah aku membersihkan semuanya kini aku merebus sayur-sayurannya. "membuat saus lagi, sebaiknya aku membuat saus pedas manis aja ahh." Sekarang aku saatnya membuat saus pedas manis. 
          Di kantor Michael sedang mengadakan rapat. Rapat tersebut client dari Jepang. "kami memiliki saham yang banyak dan sudah berada di beberapa wilayah dan di luar negeri kalo tuan-tuan ingin menanamkan sahamnya kami yakin kita akan sukses untuk ke depannya" "kalo enggak berhasil gimana pak?" "kalo enggak berhasil kami akan mengembalikan saham yang sudah anda tanam tadi." Kemudian mereka berembuk untuk mengomongkan masalah saham di perusahaan Michael. "baiklah pak kami sudah memutuskan untuk menanamkan saham di perusahaan anda" "baiklah dengan ini meeting kita tutup terimakasih atas kerja sama tuan-tuan" "kami juga tuan."
          Aku memesak dengan cepat karena jam 1 anak aku sudah pulang dan Michael pasti juga akan pulang. "sudah hampir jam 1." Untungnya aku tinggal mencuci piring saja. "papa pulang" "selamat datang pa" "Alex lah pulang ma?" "belum pa, dia pulang jam 1" "ooh ya  tapi ma sebentar lagi sudah jam 1" "papa saja yang menjemputnya" "sama-sama pa" "ya sudah selesaikan dulu mencucinya ma" "baik suami aku." Karena Michael tidak tega melihat aku yang sedang hamil mencuci piringnya, dia membantu aku.
            "sudah Mike enggak usah bantu aku" "enggak apa ma" "Mike" "jangan terlalu capek aaaahhh" "aaaiiii." Mencuci sudah selesai. "sudah ayo kita jemput Alex ma" "ya pa." Kemudian kami sama-sama turun ke bawah. "rasanya tak tahan lagi pa" "kenapa ma?" "mau muntah pa" "aduh mama ni" "mama di apaterment saja ya pa" "kata mama tadi mau ikut sama papa ma?" "aduh gimana ya pa" "ayolah ma, sudah hampir sampai ni" 'jalan papa pelan-pelan ya pa" "iya-iya." Kemudian Michael memperlambat jalannya. "aaddduuuhh bau apa ini." Di saat sedang mau turun ke lantai dasar aku mencium bau yang tidak enak. "bau sampah ma, tutup hidung mama." Aku menahan nafas aku, dan kami sudah sampai di parkiran mobil, Michael membukakan pintunya. "merzi" "iisss jangan pake bahasa Prancis ma" "thank you artinya Mike" "ya deh." Michael masuk ke mobilnya. 
             "Mike nyetirnya pelan-pelan ya Mike" "iya sayang, enggak mungkin juga aku ngebut" "makasih Mike." Michael menjalankan mobilnya menuju sekolah anak kami. "paa" "apa ma?" "nanti belikan mama ice cream ya pa" "iya ma tenang saja" "Mikey kamu juga harus makan ice cream ya" "aku enggak gar" "Mikey" "iya sayang aku juga akan makan kok." Tak lama kemudian kamisampai di sekolah Alex. "Alex..." "MAMAAAAA" "gimana sekolahnya say...." Aku pingsan. "GAAAAARRRR...." Michael segera membawa aku ke rumah sakit langganan kami. "*sight* *sight* *sight* mama...." 
               Tanpa di sadari aku sudah berada di rumah sakit langganan kami. "bagaimana keadaan istri saya dok?" "istri tuan terlalu capek bekerja itu berakibatkan kandungannya juga lemah jadi tolong jaga istri anda tuan" "baik dok." Dokter yang memeriksa aku seorang cowo homoseksual jadi dia biasa saja memeriksa aku yang sedang mengandung anak kedua Michael. "paaaa, mama enggak apa paaa??" "enggak apa lex" "Alex takut mama kenapa-kenapa." 
            Mereka pergi ke ruangan aku di rawat. "Alex..." "mama enggak apa ma?" "enggak lex cuma kecapean doang" "gar, aku mau ngomong sama kamu?" "apa pa?" pasti kamu kerja berat lagi ya 'kan" "enggak kok" "itu kok bisa sampai lemah kandungan kamu?" "mungkin aku lupa minum susu tadi pagi Mike" "mustahil, aku sendiri tadi pagi memastikan kamu minum susu, pasti kamu kerja berat ya 'kan gar!!!" "iya Mike, aku membersihkan kamar mandi dan bathup nya" "YAAAAA AAAMMMMPPUUNN, KAN SUDAH AKU BILANG JANGAN KERJA YANG BERAT-BERAT KAMU INI GIMANA SII" "*SIGH* *SIGH* *SIGH* papa jangan marahi mama lagi paaaa *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "sudah enggak apa lex" "maaaaa...papa jangan memarahi mama lagi paa." 
               Michael menaham emosinya karena ada anak aku. "hhhhuuuufffffttt  ya sudah mulai besok aku di rumah saja, aku kerja di rumah bila ada rapat nanti aku pergi ke kantor sebentar" "enggak boleh Mike" "sudahlah daripada kesabaran aku nanti habis, kamu enggak mau nurut apa yang aku katakan sama kamu" "maaff" "sudah tak berguna lagi kata maaf dari kamu gar, enggak menurut apa kata aku" "Mike aku berjanji enggak akan lagi" "sudah istirahatlah." Kemudian dia enggak ngomong apa-apa lagi dan menyuruh aku istirahat. "Alex papa antar kamu pulang sebentar ya" "enggak mau paaaa, Alex mau disini juga" "kamu tu belum makan sayang, ganti baju juga" "paaa" "enggak nurut banget sama papa" "ya deh pa." Kemudian Michael mengantar anak aku pulang. "mama enggak apa sendirian" "enggak nak."
              Michael menelepon asistennya untuk menggantikan dia kerja hari ini. "tolong gantikan aku untuk hari ini bekerja ya" "kenapa pak?" "soalnya istri saya sedang sakit" "oo baiklah." Tak lama kemudian anak aku dan suami aku sudah sampai di apaterment. "Alex makanlah, papa mau lihat mama lagi lex" "ikut pa" "kamu di rumah saja" "enggak mau pa" "Alex denger enggak apa kata papa, kamu ada PR enggak?" "ada pa," "kerjain, nanti sore juga mama sudah pulang" "beneran pa?" "iya lex." Kemudian Michael meninggalkan anak aku sendirian di rumah. 
             "Istri aku kalo di bilangin selalu saja bantah." Setelah itu Michael segera pergi ke rumah sakit lagi. "aaddduhh rasanya...." Michael enggak memikirkan dirinya lagi dia hanya memikirkan tantang diriku. "rasanya mau nangis tapi aku laki-laki enggak boleh menangis, harus sabar Michael Kwee." Setelah sampai dia langsung berlari ke kamar aku. "untung kamu sudah istirahat sayang." Aku mengigau tentang Michael. "aaauuu Mike maafff, saakkiitt Mike *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "gar..garr bangun sayang." Aku terbangun. "MMMMIIIIKKEEE" "kenapa sayang aku disini sayang" "aku mimpi kau menyiksa aku Mike" "enggak kok gar, aku enggak akan seperti itu sama kamu" "aku takut Mike *sigh* *sigh*" "sudah enggak apa kok sayang." Dia mengelap air mataku. "aku takut Mike" "enggak apa kok sayang." 
            "Mike kapan aku bisa pulang Mike" "nanti malam kamu sudah bisa pulang gar" "benerkah Mike?" "iya, kata dokter cuma perlu istirahat rutin saja, aku sudah putuskan untuk bekerja dirumah untuk memperhatikan kamu juga gar" "untuk apa aku di perhatikan Mike" "denger ya mama, papa memperhatikan mama supaya kejadian yang sama tak terulang lagi, dari pagi hingga sore kerja terus kapan selesainya" "itu sudah kewajiban seorang istri pa" "aku enggak mengizinkan kamu untuk bekerja terus kamu sedang mengandung aku takut anak kita ini gar yang kedua kenapa-kenapa" "aku akan mejaganya Mike" "aku juga akan menjaganya gar" "tapi cukup aku saja Mike" "aku enggak yakin dengan omongan kamu itu, sudah aku bilang jaga kondisi jaga kondisi masih juga berbuat yang berlebihan" "itu kan..." "ssssttt sudahlah."
               Dokter Ferdinand masuk. "saya akan memeriksa istri anda tuan" "baiklah dok." Kemudian dokter itu memeriksa aku. "hhmm keadaan istri anda sudah membaik kandungannya sudah normal kembali, saya harap istri anda jangan terlalu stress dan banyak bekerja ya tuan" "baik dok" "banyak-banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi dan jangan lupa minum vitamin" "baik dok." Dokter itu melepaskan infus. "sudah boleh pulang dok" "sudah, jaga kondisi badan anda dan kandungan anda." kepala aku masih sakit. "mama enggak apa kan ma?" "kepala mama sakit pa" "papa antar dulu ya mama ke mobil" "boleh deh." Michael mengantar aku ke mobil.
               "gar tunggu dulu aku mau beli resepnya" "cepet Mike" "iya sayang." Kemudian Michael pergi ke apotek untuk membeli obat dan aku hanya bisa mendengarkan radio saja. "Alen maafin mama ya enggak bisa jaga kamu sayang, papa memang benar mama enggak bisa menjaga Alen dengan baik." Michael pun sudah selesai dengan membeli obatnya. "maaf menunggu" "tak apa Mike" "ayo pulang ma, Alex sudah menunggu di apartement" "baiklah pa." Kemudian Michael menjalankan mobilnya dan kami segera pulang ke apaterment kami. "apakah boleh Mike kamu libur padahal kan baru saja masuk kerja Mike, masa libur lagi" "habisnya gimana lagi ma, mama tu kan sudah papa bilang jangan terlalu capek" "maaf Mike, beri aku kesempatan aku enggak lagi buat yang sama" "janji ya gar" "janji Mike" "ya sudah, aku tetap berkerja besok. Kali ini aku beri kamu kesempatan gar, kalo enggak hati-hati lagi, sudah lihat aja nanti." Kalo omongan Michael sudah seperti itu tandanya dia sudah serius. 
              "iya pa" "jangan iya-iya aja ma, nanti sekalinya seperti tadi lagi" "tak akan pa." Tak lama kemudian kami pun sampai di apatement kami. "masih telap jalan ma" "masihlah Mike" "papa bantu ya ma" "enggak usah Mike, aku bisa kok" "jangan membantah lah, aku bantu" "iya deh." Michael pun menutup pintu dan sekalian membawa baju. "masih pusing ma" "masih pa" "ya sudah nanti kamu tidur saja, biar papa yang membuatkan mama bubur" "memang bisa Mike" "janganlah kamu meremehkan aku gar pastilah aku bisa" "becanda kok Mike."
           Kami pun sudah sampai di apaterment kami. "papa dan mama pulang." Anak aku pun keluar dari kamarnya. "mama baik-baik saja?" "baik lex" "ada PR enggak sayang?" "ada ma, sudah Alex kerjain" "bagus anak pintar" "Alex sudah jangan ganggu mama" "mama coba periksa PR Alex" "nanti mama periksa, kepala mama lagi pusing lex" "ya mama sebentar aja ma" "Alex mama tu mau istirahat, biar papa saja yang periksa mana PR kamu?" "beneran ya papa bisa?" "bisa, PR apa memang?" "PR sejarah, sama bahasa Prancis pa Alex enggak ngerti tentang bahasa Prancis pa" "ya sudah papa ajarkan lihat dulu ya nak" "iya pa."
            Michael pun memeriksa di internet. "bisa engak pa?" "sedang papa periksa lex." Michael memeriksa PR anak aku. "PR kamu salah 5 ulangin" "nomor berapa saja pa?" "nomor 3, 6, 7, 10, dan 16." Karena PRnya ada 20 soal. "baik pa" "Alex tadi pakai apa ngerjainnya?" "pake kamus minjam sama teman Alex pa" "Besok papa belikan kamus untuk kamu" "yeeeyy makasih pa" "jangan lupa kamus itu kamu balikan sama temen kamu lex" "iya pa" "mana PR sejarah Prancismu lex" "ini pa." Michael memeriksa PR sejarah anak aku. "hhmm, salah 2 sayang nomor 7 dan 14" "baik pa, sebentar Alex ngerjain bahasa Prancis dulu pa." Anak aku mengerjakan PR bahasa Prancis. "kamu mengerjakan yang salah, papa mau buat bubur untuk mama ya lex" "iya pa." Lalu Michael membuat bubur untukku.
            "saatnya membuat bubur untuk istri." Michael membuat untuk aku. "hmm nampaknya sudah matang." Bubur buatan Michael sudah jadi. "papa Alex juga pengen pa" "ini kan ada banyak lex, papa mau memberi ke mama kamu dulu lex" "iya pa" "PR kamu sudah di perbaiki lex?" "lagi Alex perbaiki pa" "kok ke sini pula kamu" "Alex pengen makan dulu pa" "mama mau mengantar bubur ini ke mama kamu dulu" "Alex saja pa" "enggak usah lex biar papa saja lex" "enggak mau pa" "Alex...Alex..." "hehehe." Michael mengantarkan buburnya kepada aku. "maaaa, makan dulu ma" "letakan saja di dekat meja" "papa suapin ya ma" "enggak usah pa" "papa suapin ma" "ya sudah deh." Kemudian Michael menyuapi aku. "enak enggak ma?" "enak pa" "makasih ya Mike sudah merawat aku" "tak masalah sayang." Michael memeluk aku. "sudah makan lagi."
             Michael menyuapi aku hingga habis. "pa hidupkan TV" "sebentar." Michael pun menghidupkan TV. "Mike" "apa gar?" "coba pengang perut aku" "kenapa dengan perut kamu gar" "pegang saja Mike." Kemudian Michael memegang perut aku. "hmmm, enggak kenapa-kenapa kok, Alen jadi anak yang baik ya nak" "rasa-rasanya tubuh aku lemah Mike" "mama tu ke capean" "besok enggak usah kerjalah ma, istirahat dulu, biar nanti mama pesan kepada pegawai apatermentnya agar membersihkan semuanya. "tapi pa" "sudah enggak apa kok gar" "nanti kamu marah enggak?" "aku enggak marah sama kamu, aku marah kalo kamu kerja berat gar" "iya deh Mike." Anak mengetuk pintu. "(tok..tok...tok), paaaaa" "masuk lex." Alex masuk ke dalam kamar kami. 
            "mama enggak apa kan ma" "enggak lex, kenapa sayang?" "Alex takut mama kenapa-kenapa ma" "mama...mama Alex di hari pertama sekolah sudah mendapatkan teman ma" "bagus deh lex, berapa banyak temen Alex?" "banyak lah ma, ada Franko, Jemy, Jeremy, banyaklah ma, tapi yang paling deket sama Alex cuma Franko ma" "ooo bagus deh, belajar yang bagus ya nak" "iya ma, mama adek Alex enggak kenapa-kenapa kan ma?" "enggak lex" "sudah lex mama mau istirahat lagi" "Alex mau menemani mama pa" "sudah makan belum kamu?" "sudah" "PR yang salah sudah di perbaiki" "oh iya belum" "perbaiki lagi, bawain ke sini paa" "ambil sendirilah lex" "paaa, enggak tu Alex enggak mau memperbaikinya" "iiiissss anak ini" "lex ambil biar mama bantu" "beneran ma?" "bener sayang" "yeeeeyyy, kemudian anak aku pergi mengambil PR yang salah. "weeekk papa jelek" "berani kamu ya, awas kamu" "lari papa jelek sedang mengejar Alex" "iiisss anak ini." Aku hanya bisa tertawa kecil melihat mereka berdua. 
              Entah mengapa aku hari ini badan aku rasanya lemas banget dan Michael pergi ke dapur dan anak aku datang langsung terjun ke ranjang. "Aleex jaaaaanngg..." Dia keburu terjun ke ranjang. "OOOOOUUUUUCCCCHHH." Tiba-tiba aku ingin muntah. "maaaa" "sebentar ya nak." Aku segera berlari ke kamar mandi. "UWWWWEEEEKK......UUWWWEEEEKKK." Aku muntah banyak sekali. "mama mana lex?" "mama ke kamar mandi pa." Michael pun datang ke kamar mandi. "UWWEEEKKK....UWWEEKK" "MAMA ENGGAK APA-APA?" "WWEEEKK." Langsung Michael membantu aku. "UWWEEKK...UWWEEKK.." 
            Tak lama setelah aku muntah Michael pun memberi aku minyak angin. "ma...mmaa maaauu tidur dulu ya pa." Aku pun tidur dan suami aku menanyakan sama anak aku. "kok bisa mama muntah lex?" "eee...nnnggaaakk taaauu Alex paaaaa" "pasti ada yang kamu sembunyikan dari papa ya nak?" "enggak pa" "ya sudah kerjakan lagi PR kamu yang salah" "bantuin pa" "okay." Michael membantu anak aku untuk mengerjakan PR yang salah. "sudah lex?" "sudah pa" "coba papa lihat." Michael mengecek PR anaknya. "betulkan pa?" "betul lex" "sudah boleh main kan Alex paaa" "belum, belajar yang tadi di sekolah di ulang-ulang lex" "yaaa papaaaa" "Alex..Alex..." Alex pun mengulang pelajaran yang telah di pelajari di sekolah.
             "belajarlah lex, papa mau mengerjakan tugas kantor papa." Michael mengerjakan tugas kantornya di samping anak aku sedangkan aku tertidur. "pa....paaa.." "apa sayang?" "papa bisa enggak menjelaskan matematika ini untuk besok belajarnya pa" "hhmm bagus deh kalo kamu belajar untuk besok sayang." Michael menjelaskan matematika anak aku. "sudah mengerti belum lex?" "belum pa, coba papa lebih pelan lagi menjelaskannya pa" "baiklah." Michael mengulang penjelesannya." "bagaimana Alex sudah mengerti?" "hmm sudah pa" "ya sudah di kerjakan ya anak papa" "okay pa." Kemudian anak aku mengerjakan soal-soalnya. 
           Michael melanjutkan membuat tugasnya. "huufftt capeknya, Alex papa ambil jus dulu ya nak" "sekalian Alex ya pa" "enggak tu kamu aja yang ambilnya nak" "baiklah pa." Kemudian anak aku mengambil jus. "(hhhoooaaamm) Michael mana ni?." Aku pun keluar dan memanggil Michael. "MMMMIIIIIKKKEEEE (menjerit)." Aku melihat anak aku sedang mengambil jus. "lex papa mana?" "papa di kamar Alex ma, isss mama cuci muka dulu maaa" "hehehe." Kemudian aku pergi mencuci muka. "ini pa" "lex mama sudah bangun ya nak?" "sudah pa" "mana mama?" "lagi cuci muka pa." Kemudian aku datang ke kamar anak aku. "Mikeeee" "apa aaahh gar?" "kangen aku Mike" "iiiisss kamu ni, kamu kan sedang bersama aku" "lex ambilkan gelas buat mama" "maa, ambil sendirilah ma" "ya sudah nanti mama ambil sendiri" "ALEEXX" "iya pa." Kemudian anak aku mengambil gelas buat aku. "Mike aku kangen" "cium papa ma" "(mmmuuaaaccchh)" "besok papa sudah putuskan untuk masuk setengah hari aja ma" "kalo ada meeting baru papa enggak pulang" "iya deh pa, mama pengen makan pizza pa" "nanti papa belikan" "sekarang paaa" "papa lagi buat tugas ma" "Mike anak kamu pengen makan pizza, kamu enggak mau kan anak kamu nanti keluar air liur terus" "iya deh, aku belikan." Kemudian Michael menyimpan file yang baru setengah jadi. "Alex papa beli pizza dulu ya buat mama" "iya pa." 
               Michael pergi membeli pizza. "mama mau tidur dulu ya lex" "mama kok enggak minum juicenya ma" "iya mama minum." Aku meminum jusnya dan kemudian aku tidur lagi di ranjangnya anak aku. "mama enggak boleh iler ya ma" "mana mungkin, mama enggak seperti kayak kamu nak." Aku pun tertidur di ranjang anak aku. Tanpa di sadari Michael sudah memulai mengetik lagi buat tugasnya. "papa sudah selesai membeli pizzanya?" "sudah mama, mama tu tidur nyenyak banget" "makanlah pa" "kok papa pula yang makan bukannya mama yang ingin makan" "mama cuma lihat papa yang makan pizzanya" "iiss mama ni" "papa enggak mau nan...." "iya papa makan." Michael memakan pizzanya. "hmm enak enggak pa" "coba sendiri ma" "mama kan nanya pa" "hehehe enak kok ma" "mama besok papa mau gym" "kapan?" "malam aja" "okay jangan pulang malam-malam pa" "mana mungkinlah sayang" "papa sudah selesai" "coba papa lihat nak." Michael melihat kerjaan anak aku. "hhmm betul, tapi kok ada yang kosong sayang?" "Alex enggak ngerti pa" "besok kamu tanyakan sama guru kamu ya nak" "siap kapten Michael."
            Kemudian anak aku meminta izin dengan papanya untuk bermain games. "papa Alex main games ya pa" "iya sudah" "yeeeyy." Anak aku main games. "Alex main games apa?" "main games petualang ma, seru permainanannya" "hmm iya deh." Aku pun memakan sepotong pizza yang di belikan Michael. "paa makan." Aku menyuapi ke Michael. "Mama ni selalu papa yang di suapin" "permintaan anak kamu Mike, Mike nampaknya aku sudah mulai masuk masa ngidam de, kamu siap enggak kalo malam aku ngidam" "kapan pun aku siap gar" "aku enggak percaya Mike" "pegang janji aku gar, aku akan siap untuk menjadi suami siaga buat kamu, kamu lihat saja kan Alex sewaktu kamu melahirkan dia, aku terus berada di samping kamu masa dengan yang ini kamu enggak percaya sama aku gar" "hehehe, becanda pa, aku percaya kok Mike jangan marahlah" "bukannya marah cuma aku kesal saja" "sama ajaaaa" "hahaha." Aku cubit pinggang Michael, dan aku bersender di pundaknya.
                "sudah selesai apa belum Mike?" "sebentar lagi gar" "cepet dong Mike" "kenapa memangnya gar?" "pengen peluk papa" "hahahaha manja amat kamu ni gar." Tuba-tiba aku ingin saja memeluk Michael, biasanya enggak terlalu suka aku memeluknya tapi kini keinginan untuk memeluknya sangat besar. "pa mungkin bawaan anak kita" "huu...huuu...hhuuu." Mulai lah Michael berbicara sama anak aku yang di dalam perut. "Alen ingin memeluk papa ya nak" "hehehe Michael ni" "enggak apa kan aku ngomong sama anak aku sendiri sayang" "enggak apa kok" "Alen papa kerja dulu ya nak, nanti baru kita main-main sama papa, mama, dan koko. Ma buatkan papa kopi" "papa kok ngopi terus" "jarang mama sayang" "enggak usah aahh papa cukup jus saja pa" "iya deh." Kemudian aku pergi untuk mengambilkan Michael jus. "papa Alex mau mandi pa" "mandilah, mandi yang bersih ya nak" "iya paaa." Kemudian anak aku pun pergi mandi. 
                "maaa, Alex mandi ma" "mandilah" "mandiin" "iiisss Alex kan sudah besar mandi sendiri" "mandiin maaa, sekali iniii sajaaa..." "enggak" "maa sekali inniiiiii saja maaa, Alex mooohhooonnn" "enggak lex" "iiss mama ni." Anak aku merebut jus yang mau aku berikan kepada papanya. "iiisss Alex buat papa tu nak" "mmaaa, mandiin Alex" "enggak Alex haia kamu kan sudah janji sama mama umur kamu 6 tahun harus mandiri" "iya deh maaa." Kemudian dia mandi sendiri dan aku terpaksa mengambil jus dan gelas yang baru. "lama sekali istri aku ni." Aku pun datang ke kamar anak aku. "lama banget maa" "tuu anak kamu minta di mandiin lagi" "iisss anak itu, jadi gimana dia" "mandi sendiri akhirnya, Mike tolonglah beri pengertian untuknya bahwa dia harus bisa mandi sendiri Mike" "nanti aku beri pengertian" "jangan main tangan, aku hantam kamu kalo main tangan" "enggak gar, takut banget kamu" "aku tau kamu kan sedikit gila Mike" "kok ngomong gitu kamu sama aku gar" "entahlah Mike sulit untuk di jelaskan" "ya sudah, aku tinggal mengirim e-mail lagi ke atasan aku" "ya sudah kirimlah" "lagi mengirim dia."
               Tak lama Alex sudah selesai mandi. "mama Alex sudah selesai mandi ma, oh ya ma coba mama lihat Alex mandi bersih enggak?." Aku melihat mandi anak aku ternyata bersih juga. "bersih lex" "yeeeeyyy" "mama lagi yang mandi" "sebentar pa" "maa, mandi" "ya sudah mama mau mandi ni." Kemudian aku pun pergi mandi. "paa..paa" "apa lex?" "pakaikan baju Alex pa" "sudah mana baju kamu cepat" "kenapa cepat-cepat pa?" "nanti kalo mama kamu tau dia bisa marah sama papa lex" "kok begitu pa" "kan papa dan mama sudah janji mau enggak mau bantu kamu kalo berpakaian, mandi dan sebagainya karena kamu sudah besar sayang" "iiisss kok begitu pa" "kan Alex sudah besar enggak mungkin lagilah untuk di bantu, sudah jangan banyak tanya ambil saja baju kamu nak" "baik kapten." Anak aku mengambil bajunya. "yang ini sudah sobek sayang, coba kamu ambil baju yang lain nak." Anak aku mengambil baju yang lain. "yang ini pa" "iya." Michael pun memakaikan baju kepada anaknya tanpa sepengetahuan aku.
                Dan kalo aku tau Michael pasti bisa celaka. "mana baju kamu yang sobek tadi lex" "kenapa emangnya pa?" "nanti papa suruh mama untuk menjahitkannya." Anak aku mengambil bajunya yang sobek tadi. "ini pa" "letakan saja di kursi" "papa sudah selesai buat tugas kantor papa?" "sudah nak, kamu mau face to face enggak sama akong kamu nak?" "mau pa" "ayolah." Kemudian Michael menghidupkan skypenya. "mana pa?" "sebentar sayang." Skype Michael pun masuk. "mana pa?" "sabar sayang." Nama papa Michael pun muncul. "ini pa nama akong ya pa" "iya nak sebentar." Lalu Michael langsung menelepon papanya. "lama sekali pa" "sabar Alex kamu ini." Papanya Michael pun mengangkatnya. ('hai akong ini Alex') ('hai Alex, apa kabar cucu kesayangan Akong?') ('baik kok, akong apa kabar?') ('baik juga sayang, oh ya kamu sudah besar ya sayang') ('sudah dong, Alex sudah kelas satu kong, di Prancis') ('jadi cucu kesayangan akong bisa dong bahasa Prancis') ('enggak kok susah ngomongnya') ('hahahaha akong tau kok, mana papa kamu akong mau bicara') ('ada kok kong.') Kemudian aku pun datang dan sudah berpakaian.
                "mama, papa menelepon akong" "oh ya." Kemudian aku melihat papanya Michael. ('haaii papa') ('hai Michael, Michael apakah kamu menjaga keluarga kamu dengan baik?') ('iya dong pa, aku akan menjaga mereka dengan baik.') Papa  Michael melihat aku. ('gar') ('apa pa?, apa kabar papa disana') ('kami disini semuanya baik-baik saja gar') ('sama kami juga pa, Alex sudah masuk sekolah di Prancis') ('papa sudah tau dari dia sendiri gar, oh ya gar tolong jagain cucu papa ya, jangan kenapa-kenapa dia') ('tau pa.') Aku menyuruh Michael untuk mandi. "pa mandilah" "sebentar ma, papa lagi mau membicara soal perusahaan dengan papa" "oh baiklah." Michael membicarakan dengan papanya soal perusahaannya. "Alex bantu mama lex" "isss ma, Alex pengen ngomong sama akon. Papa, Alex pengen ngomonglah pa sama akong gantian" "sabar sayang sebentar lagi." Kemudian anak aku mematikan obrolannya. "Alex kenapa??" "papa tu enggak mau memberikan Alex ngomong" "sudah aaahhh Mike mandi dulu nanti kan bisa di sambung lagi" "hhmm iya deh." Papanya Michael menelepon lagi.
                Aku pun mengangkatnya. ('iya pa') ('kok di matikan?') ('biasa Alex kalo enggak mood memang seperti itu, oh ya pa, kami mau punya satu anak lagi, aku sedang mengandung yang kedua') ('ooohhh bagus dong, senang banget papa dengernya, tapi katanya cukup Alex saja') ('awalnya si begitu tapi Michael memaksa, ya sudah kami tambah lagi') ('apakah Alex enggak marah?') ('memang awalnya tapi ada suatu kejadian yang waktu kami memberi tahunya bahwa aku hamil pa') ('gimana kejadiannya?.') Alex anak aku ingin sekali ngomong sama akongnya. "mama Alex lagilah maaa" "sabar sayang mama lagi ngomong sama akong kamu ni jadi tolong bersabar ya sayang" "yaaa mama cepet ya ma." ('Alex...Alex harus bersabar dong akong kan lagi ngomong sama mama kamu') ('iya akong Alex tau') ('gitu dong.') Aku menceritakan awal kejadiannya. 
               ('isss anak itu') ('Michael pun hingga menamparnya paaa (aku pun membicarakannya hingga meneteskan air mata).') ('kok bisa?') ('gara-gara dia menjulak aku pa, mokoknya tolong papa beri pengertian buat anak aku dan Michael pa, Gagar mohon sama papa') ('baik sayang.') Aku pun memberikan kepada anak aku yang sudah enggak sabar untuk ngomong sama akongnya. "ini kamu mau ngomong kan sama akong" "iya ma" "mama mau menyiapkan makan malam dulu sayang" "baik ma." Aku pun keluar untuk menyiapkan makan malam buat anak aku dan aku melihat Michael sudah selesai mandi. "maaaa" "apa pa?" "pakaikan baju sayang" "isss papa ni" "ayolah ma" "ya sudah." Kemudian aku dan Michael masuk ke kamar kami berdua. "lap badan papa ma." Aku pun membersihkan badan Michael hingga enggak ada lagi air yang menempel. "iiihhh geli ma." Saat aku memegang kontol Michael kontol dia mulai menegang. "paaa...paaaa haaa jangan aaahh, aku lagi mengandung" "enggak kok, cuman di kocok aja sayang" "enggak aahh baunya tu pa pengen muntah mama" "ayolah sayang." 
               Segera aku langsung keluar. "Alen papa kamu gila ya masa mama disuruhnya..." Sambil menangis aku memikirkan omongan Michael dan lagi menyiapkan makan malam. "kok gitu banget kamu Mike sama aku." Michael pun datang langsung aku pergi ke kamar Alex. "lex makan dulu yuk" "sebentar lagi ma" ('Alex sudah ayo makan dulu sana') ('ntar lagi kong.') Kemudian papanya Michael mematikan skypenya. "hhmm ya deh ma." Aku dan anak aku segera pergi ke meja makan. "gaaarr" "Alex mau makan apa sayang?" "biasanya papa dulu yang mama siapkan" "papa kamu bisa ambil sendiri" "gaarr kok gitu pula sayang, ambilin dong" "dah mau makan apa sayang?." Kemudian aku mengambilkan makan buat anak aku dan Michael dengan sedih mengambil sendiri. "ini sayang" "mama enggak makan ma?" "sebentar lagi sayang." 
              Apapun yang Michael bicarakan sama aku aku hanya diam saja. "gar makanlah sayang nanti anak kita kasihan" "iya ma makanlah ma" "habis Alex makan mama makan sayang" "sekarang dong ma" "Alex mau mama suapin enggak?" "enggak usah ma" "beneran sayang?" "iya ma." Aku menuju ke ruang keluarga. "pa, mama kenapa pa?" "hhhmmm masalah orang dewasa lex" "papa bertengkar ya sama mama?" "enggak kok nak" "itu kok mama enggak mau ngomong sama papa?" "sudah aaahh jangan banyak tanya." Michael langsung mengambilkan makan buat aku dan membuatkan aku susu. 
              Michael datang ke ruang keluarga dan aku enggak memperhatikannya. "maa makan ya kasian kan Alen enggak makan masa mamanya tega enggak memberikannya gizi (dengan kata-kata lembutnya)." Aku tetap saja enggak memperhatikan dia. "mama Alex nonton film kesukaan Alex, Alex tuker ya maaa" "iya lex, mama juga mau ke kamar." Aku pergi ke kamar dan Michael pun mengikuti aku. "maaaa, maafin papa ma." Hingga aku duduk di atas tempat tidur. "mama masa gitu" "len ngomong sama mama sayang." 
             Sambil memegang perut aku Michael memainkan tingkah konyolnya. *Iyaa pa, mama makan ya ma, Alen lapar maaa.* Dengan suara seperti anak-anak Michael memujuk aku makan. "kan ma Alen lapar kan ma, coba papa bicara lagi ya, Alen lapar banget ya nak?" *iya pa Alen lapar banget, mama kok enggak makan si pa, mama marahan ya sama papa?, Alen sedih pa.* Aku langsung memeluk suami aku. "Pa, maafin mama ya pa sudah jahat sama papa" "enggak apa kok ma, justru papa yang minta maaf sama mama sudah memaksakan kehendak papa" "iya deh, mama maafin" "sekarang mama makan ya ma" "iya pa mama makan." Aku pun makan malam di kamar dan Michael pun ngomong di dalam hatinya. (Mudah sekali untuk membujuknya makan, maafin aku gar sudah memaksakan nafsu aku untuk mengocok kontol aku.)
              "Papa minum mama mana ?" "Sebentar ya ma, papa akan ambilkan minum untuk mama." Dia pun keluar. "mama mana pa?" "ada di kamar lex" "Alex mau nonton di kamar papa dan mama aja" "disini aja nontonnya kan lebih enak." Michael ke kamar lagi sambil membawa air minumnya. "ini ma" "Alex boleh masuk enggak maaa?" "boleh sayang." Alex pun masuk. "mama ni" "kenapa pa?" "mama Alex pengen nonton maa" "nonton apa sayang?, tv di depan sudah di matikan belum?" "ooohh iya lupa, belum ma" "matikan dulu lex." Anak aku mematikan TV depannya. "mama kok menyuruh anak kita nonton di sini ma" "memangnya kenapa pa?" "enggak bolehlah ma" "lebih seru pa, kalo ada anak juga yang nonton di sini" "ya terserah mama aja deh."
            "Anak aku masuk lagi dan menghidupkan TV di kamar kami. "Alex kok nonton kartun terus lex" "Alex suka pa" "tapi papa enggak suka lex" "kalo papa enggak suka nonton di depan aja" "Alex.." "hehehe becanda maaa" "mama enggak suka kalo Alex ngomong seperti itu lagi ya sayang" "iya ma, maaf pa" "papa maafin" "Mike sudah aja aku lah kenyang sayang" "habis ni sudah ma" "kenyang sayang" "ya sudah minum susu aja lagi sayang." Kemudian aku minum susu. "mama...mama..." "apa nak?" "nama adek Alex nanti apa ma?" "namanya Alenando Kwee" "kok hampir sama dengan nama Alex ma" "gantilah ma" "enggak apa kan lex" "Alex enggak suka ma, punya nama yang sama dengan dia" "tanya papa sajalah lex, papa yang beri nama itu kepada adek kamu." Michael pun masuk kembali ke kamar. "papa" "apa cerewet" "Alex ni bukan cerewetlah pa, papa nama adek Alex, Alenando ya pa?" "iya kenapa nak?" "Alex enggak sukalah pa punya nama, nama yang sama dengan Alex" "enggak apalah sayang" "enggak suka aja Alex pa, ganti aja ya pa" "papa sudah putuskan kok nama adik kamu itu."
               Alex pun menatap kepada aku. "maaaa" "mama enggak bisa ngomong apa-apa lagi lah lex itu tergantung sama papa kamu lagi sayang" "iya deh ma, pa." Anak aku menatap layar kaca. "Mike" "apa sayang?" "rasanya mau muntah sayang" "papa beri mama minyak angin aja ya sayang" "iya pa." Kemudian Michael memberikan aku minyak angin. "makasih pa" "sama-sama sayang." Entah mengapa akhir-akhir ini aku ingin sekali di manjain sama suami aku. "papa besok pergi ke kantor ya pa" "iya ma, kenapa sayang?" "enggak ada" "kalo ada apa-apa teleponlah papa pakai handphone yang baru ma" "iya boss tenang saja" "tenang-tenang tapi papa yang merasa enggak tenang" "hahahaha maaf Mike" "malah ketawa pula" "maaf sayang."
            Aku dan Michael ngobrol hingga waktu menunjukan pukul 10. "Alex sudah tidur sayang" "sebentar lagi papa" "mama dan papa sudah mau tidur nak, tidurlah" "tidur disini" "sudah susun buku belum?" "yaaa ampun belum paa" "sikat gigi habis tu susun buku mama dan papa juga mau sikat gigi lex" "tidur disini saja ya pa" "enggak mau papa nak" "yaaa kenapa pa?, mama boleh ya ma?" "enggak tau tanya papa sayang" "papa enggak boleh ma" "ya sudah itu berarti kata papa" "mama enggak ada untuk bicara lagi" "iiiissss mama ni, belainlah Alex ma" "Alex" "iya papa Alex akan melakukannya." 
            Anak aku pun segera menyikit gigi begitu pula dengan kami. "anak itu jangan di manjain teruslah ma" "siapa juga yang di manjain papa." Anak aku sudah selesai menyikat gigi dan kini dia harus menyusun buku pelajaran yang akan di pelajari besok pagi. "mama sudah selesai pa, mama mau lihat anak kita dulu" "baik ma." Aku pergi melihat apa yang di lakukan sama anak aku. "Alex sudah sikat gigi?" "sudah ma" "sudah susun buku pelajaran untuk besok?" "sudah ma, sudah semua" "bagus." Michael pun masuk ke kamar anak aku. "sudah tidur lagi yuk ma" "ayo pa, mama juga sudah mengantuk pa." Kemudian kami mencium his forhead. "sweet dream Alex" "sweet dream mama dan papa." Kemudian kami meninggalkannya sendiri di kamarnya. 
            "akhirnya kita bisa tidur berdua saja ya ma" "iya pa" "(mmmmuuuuaaaacccchhh) sudah lama papa enggak mencium bibir mama" "iiissss papa ni kan tadi sore sudah" "belum sayang" "terserah papa saja deh" "mama, papa mau buka baju aja ma, telanjang dada" "mama enggak tau ya kalo papa sakit" "enggak kok" "tapi jangan minta yang aneh-aneh" "cuman kocokin aja ma" "aaaahhh kan" "becanda-becanda jangan nagmbek aaaahh." Kemudian aku pun langsung tidur. "mama ngantuk pa, mama langsung tidur ya pa" "ya sudah tidurlah."
             Aku lihat Michael enggak jadi telanjang dada dan aku enggak mau untuk mempertanyakannya. "sudah tidur ma, papa mau bicara dulu sama anak ini." Mulai Michael bicara sama anak aku. "jangan minta yang macam-macam ya len, papa mau tidur soalnya, besok papa kerja, kalo kamu sudah lahir besok kamu mau apa papa akan berikan seperti koko" "sudah?" "sudah ma." Kemudian kami pun tidur. "
           Aku dan Michael pun tertidur enggak tau jam berapa anak kami pindah ke kamar kami. Dan keesokan harinya aku melihat anak aku sudah tertidur di samping aku dan Michael, dan waktu pun menunjukan jam 5.30. "Menyiapkan sarapan lagi." Aku terkejut ketika Alex pindah ke kamar kami. "hhuuuffffttt anak ini selalulah pindah ke kamar ini, nampak banget anak ini manjanya." Aku pun segera turun dari tempat tidur dan membuat sarapan. "hari ini buat sandwich aja." 
            Aku membuatkan snadwich buat anak aku dan suami aku sarapan. "maaaa" "papa sudah bangun ya?" "mandilah dulu pa" "mama sudah baikan ma?" "sudah pa" "syukurlah jangan kerja terlalu capek gar" "iya Mike" "aku enggak mau kalo kamu terlalu capek gar" "iya suami bawel" "hehehehe, papa mandi dulu ya ma" "iya pa." Kemudian Michael pun mandi. "untung ya len papa kamu sangat perhatian sama kamu kalo enggak perhatian kamu pasti sudah terlantar, untungnya mama enggak salah memilih papa." Anak aku pun sudah bangun. "Alex sudah bangun sayang." Dia hanya duduk di kursi saja. "helllo anak mama sudah bangun" "sudah maaaaa, ma hari ini Alex enggak sekolah ya" "loh kenapa sayang?" "capek ma, malas Alex mau ke sekolah" "kok ngomong gitu nak, kata kamu seneng dapat temen banyak" "capek ma, Alex sekolah di rumah aja boleh enggak ma" "enggak taulah lex, tanya papa kamu" "papa pasti bolehlah ma" "tanya dulu sama papa." Michael sudah selesai mandi. "pa kata anak kamu dia enggak mau pergi ke sekolah" "kenapa lex?" "Alex capek pa" "kok ngomong seperti itu?, Alex enggak kasihan apa sama papa sudah cari uang buat Alex sekolah, katanya Alex seneng ke sekolah dapat temen banyak lex" "Alex enggak kasihan sama papa kan itu sudah tugas papa untuk mencari uang yang banyak" "iiissss Alex ni, ngomong kamu lex, papa tak mau tau mokoknya kamu sudah harus mandi pukul 6."
              Entah apa yang terjadi sama anak aku dia enggak mau pergi ke sekolah. "ALEX ENGGAK MAU PERGI KE SEKOLAH PAAAAA!!!" "SUDAH BERANI ALEX TERIAK-TERIAKIN PAPA SEPERTI ITU, KALO KAMU ENGGAK KE SEKOLAH SEMUA MAINAN KAMU PAPA SIMPAN" "aaaahhhh jangan pa" "PERGI SEKOLAH ENGGAK..." "IYAAAA PAAAAA." mau tak mau dia pun mandi. "Mike ada apa dengan anak kamu ni Mike" "entahlah gar, pagi-pagi sudah buat papanya emosi." Dengan membawa handuk ke kamar mandi dan meledek papanya. "MICHAEL KWEE JELEEKK" "ALEX!!!!!." Dia pun langsung masuk ke kamar mandi. "(ckckckck) anak ini memang" "Mike gimana ni?" "gimana apanya sayangku" "dia mau kan pergi ke sekolah nanti?" "pasti mau, jangan terlalu di manjain" "sudah cepetlah pakai baju" "baik." 
             Michael pergi untuk memakai baju dan aku sudah selesai membuatkan mereka sandwich. "aduh nak...nak... jangan berbuat ulahlah sayang, tuhan lindungi anakku dan suami aku." Michael dan aku hanya bersabar saja dalam menghadapi anak aku. Dan tak lama Michael sudah selesai memakai baju. "ma dia sudah selesai mandi belum?" "enggak tau Mike coba kamu lihat." Michael melihat anaknya sedang apa di kamar mandi. "YA AMPUN ANAK INI BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR LAGI." Dengan geram Michael menyemprotkan air ke mukanya. "AAAHHHH..." "BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR KAMU YA, MANDI ENGGAK LEX, NANTI PAPA PUKUL KAMU KALO ENGGAK MANDI." Aku mendengar teriakan Michael di kamar mandi. "ada apa pa?, pagi-pagi sudah teriak-teriakan" "LIHAT ANAK KAMU BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR PULA" "Alex!!!!" "iya ma, Alex mandi" "sudah aahh, paa, sarapan dulu" "baiklah sayang, untung kamu ya lex, ada mama yang datang, kalo enggak tu sudah habis kamu" "sudah aahh Mike." Aku dan Michael pergi ke dapur untuk sarapan. 
             Di dapur aku menasehati Michael. "Mike apa yang di katakan papa kamu?" "jangan terlalu kejam sama anak" "itu kenapa kamu kejam sama anak kamu" "dia itu enggak nurut sama aku" "jangan menggunakan dengan kekerasan cobalah lembut dengan dia, dia juga pasti lembut dengan kita" "akan aku coba gar" "bagus kalo kamu sudah mengerti Michael Kwee, nanti akan aku tanyakan apa alasannya enggak mau pergi ke sekolah." Tak lama kemudian anak aku sudah selesai mandi dan aku segera masuk ke kamarnya dan menanyakan alasan anak aku enggak mau pergi ke sekolah. "Alex boleh mama masuk sayang?" "boleh ma." Aku masuk ke kemarnya. "Alex mau mama pakaikan baju kamu sayang?" "mau ma."
            AKu pun memakaikan baju kepada anak aku. "Alexander Kwee boleh mama nanya?" "boleh ma" "Alexander kenapa enggak mau pergi ke sekolah sayang?" "Alex males ma" "males kamu kenapa sayang?" "enggak enak aja" "loh bukannya Alex seneng di sekolah sayang, kata Alex kemarin punya banyak teman dan pelajarannya menarik" "iya si ma" "itu kenapa enggak mau pergi sayang?" "malas aja Alex ma" "gini ya sayang biar mama perjelas sama kamu, kalo kamu rajin dan pintar di sekolah tentu papa dan mama sangat senang dengan kamu apa lagi kamu dapat juara di kelas mama dan papa akan bangga sama kamu nak" "betulkah ma?" "betul sayang, papa dan mama enggak mau apa-apa kecuali anaknya bisa membahagiakan orang tuanya di sekolah cuma itu saja sayang, dan tentunya juga kalo kamu sudah pinter pun harus mengajarkan kepinteran kamu kepada semua orang yang belum bisa membaca, menulis, dan menghitung termasuk adek kamu" "hehehe, iya ma ya" "iya, dan juga apa pun yang kamu mau pasti papa dan mama akan berikan" "iya deh, Alex mau ke sekolah" "nah gitu dong, sudah ayo kita ke meja makan, papa sudah menunggu kamu untuk makan, dan jangan lupa minta maaf sama papa" "baik ma."
             Kemudian kami pun pergi ke meja makan. "papa, Alex minta maaf" "ya sudah duduk sini dekat papa" "maafin Alex ya pa" "iya, cepat makan sebentar lagi kita pergi" "tapi muka papa masih kelihatan marah sama Alex" "Michael Kwee" "hehehe, iya sayang papa maafin" "papa pake muka marah maa" "Michael" "enggak lagi gar" "sudahlah cepat makan lex." Mereka pun sarapan dan aku segera merapikan tempat tidur. "mama mau kemana ma?" "mama mau merapikan tempat tidur" "papa sudah rapikan ma" "benerkah?" "iya mama" "aah enggak percaya mama sama papa" "lihat sendirilah gar." Aku melihat dan ternyata sudah di rapikan oleh Michael dan aku keluar lagi. "sudah kan ma?" "sudah Mike." Aku enggak melihat tempat anak aku lagi karena dia sudah merapikan tempat tidurnya sewaktu aku memakaikan bajunya tadi.
           "Alex sudah kenyang pa" "papa juga lex" "letakan saja di cucian piring." Mereka pun meletakan gelas mereka di cucian piring. "papa dan Alex berangkat ma" "(mmmuuuaacccchhh) makasih ya sayang sudah menjadi istri aku yang paling baik" "kamu juga Mike, cari uang yang banyak" "uang saja di otak kamu ni gar" "enggak juga Mike, aku harap pekerjaan kamu nanti lancar" "Amin" "ayo pa pergi" "Alex enggak cium mama sayang" "enggak ah ma" "ya sudah belajar yang pinter ya sayang" "iya ma, siap" "good." Mereka pun pergi ke bawah apaterment. "cuci piring lagi, aduh enggak boleh kerja yang berat-berat ya...???, cuek aja kerja lagi nyedot debu" "Alen yang kuat ya sayang." Aku pun menyedot debu lagi. 
               "ayo naik lex." Alex pun naik ke mobil papanya. "papa cepet pa, 15 menit lagi Alex masuk" "iya sayang sabar nak." Michael menancapkan gasnya. Dan sampah pun sudah penuh terpaksa aku akan membuangnya. "untung di apaterment ini buang sampah tinggal di letakan saja pada dinding pembuangannya. "saatnya makan sandwich tadi yang masih ada sisah." Aku pun makan sandwich yang masih ada sisanya dan membuat susu sehabis sarapan aku pun minum vitamin. Di tempat lain Michael sudah mengantarkan anaknya ke sekolah. "belajar yang rajin ya nak" "iya pa" "jangan nakal tak" "iya papa" "(mmuuaaccchh), papa pergi dulu ya sayang" "iya pa, cari uang yang banyak ya pa" "kamu ini ngikut-ngikut omongan mama kamu ya" "hehehehe, maaf pa, sudah dulu ya pa, Alex sudah telat ni pa" "papa juga nak." Anak aku masuk ke kelas dan Michael pun pergi. "hai Alex kamu sudah PR kemarin lex?" "sudah Frank" "lihat lex nomor 3, 4, 8, 9" "iihh masa kamu belum memang orang tua kamu enggak mengajarkan kamu apa" "orang tua aku sibuk lex" "orang tua Alex juga sibuk kok Frank tapi mereka mau mengajarkan Alex Frank masa orang tua kamu enggak mau Frank, Alex ajarin aja ya" "lihat aja lex" "iiisss kamu ni" "sekali ini aja lex" "ya sudah Alex bolehin besok-besok enggak boleh lagi ya Frank, Frank kalo mau ke apaterment Alex aja, kita belajar bersama mau enggak Frank" "mau lex."
              Alex pun terpaksa memberikan jawabannya. "maaf ya lex" "sudah enggak apa kok Frank." Sesudah selesainya Franko menyalin jawaban anak aku, pelajaran pun di mulai. "keluarkan buku PR kalian, siapa enggak mengerjakan PR harap keluar dari kelas ini." Guru itu memeriksa satu per satu murid yang ada di kelas tersebut. "Alex sudah selesai PRnya?" "sudah bu" "bagus, Frank?" "sudah juga bu" "bagus." Ternyata ada anak nakal yang belum selesai mengerjakan PRnya. "kamu lagi Leonardo, keluar kamu" "ya bu." Leonardo si anak nakal pun keluar. "rasakan kamu" "lihat saja pembalasanku Frank dan Alex" "kenapa dia Frank kok menatap kita seperti itu?" "dia tidak suka sama kita lex, kemarin aja dia memasukan kodok di dalam tas aku, aku kan jijik" "aaahhh kamu ini Frank." Guru itu melanjutkan pelajarannya.
             Aku di rumah sudah selesai dengan semuanya. "saatnya mandi dan masak sayur brocoli dan ikan, kalo ada nanti mama masak salmon ya len." Aku pun segera mandi. "Alex gimana ya di sekolah, semoga baik-baik saja." Aku berdo'a terus buat anak aku semoga dia baik-baik saja di sekolahnya. "Alex semuanya benar, kamu belajar dengan giat lagi ya lex" "iya bu, makasih." Ibu guru itu sangat bangga kepada anak aku, karena jawabannya betul semua. "hari ini saatnya kita belajar matematika, keluarkan buku panduan kalian, dan buka halam 10." Mereka semua mengeluarkan buku panduan, dan anak aku sudah mengerjakan semua soal di halaman 10. "siapa yang bisa nomor 4" "saya bu." Anak aku menunjuk tangan dan mengerjakan soalnya di depan, anak yang nakal tadi melihat anak aku sedang mengerjakan soalnya. "lihat saja nanti kamu ya tukang pamer, aku akan memberikan kamu pelajaran, agar tidak mamer lagi."

            Tenyata Leonardo dendam terhadap anak aku. "bagus Alex betul sekali" "ibu saya mau nanya" "apa itu Alexander?" "yang nomor ini bu" "ya sudah ibu akan menjelaskannya, silahkan duduk Alexander. Anak-anak sekalian, ibu harap kalian bisa seperti Alexander mengerjakan dulu soalnya kalo enggak mengerti tanyakan sama ibu atau bapak guru di sekolah" "BAIK BU (serempak)." Alex pun duduk di kursinya dan guru mulai menjelaskan apa yang di tanyakan anak aku tadi. "hebat kamu ya lex" "diam, dulu Alex mau kosentrasi nanti Alex bantu kalo Alex sudah mengerti Frank" "baiklah." Anak aku memperhatikan penjelasan guru itu dengan serius." Guru itu menyuruh yang lainnya untuk mengerjakan soal-soal. "Leonardo kamu boleh masuk sekarang."
           Anak nakal itu pun masuk ke dalam kelas. "Leonardo contohlah Alex dia bisa mengerjakan semuanya dengan baik, jangan terlalu malas ibu harap" "baik bu." Dia lalu mengacancam Alex. "awas kamu ya lex" "heeh kamu ngomong apa?" "enggak ada bu, ya sudah kamu boleh duduk." Bell keluar main pun berbunyi. "yeeeeeyyyy." Semuanya pada pergi keluar main. "ini saatnya untuk balas dendam pada anak itu." Di saat sedang makan siang

anak aku di jahili oleh anak nakal yang dihukum tadi. "HEY ALEX JANGAN SOMBONG YA MENTANG-MENTANG KAMU PINTAR DI KELAS" "Alex enggak sombong kok Leonardo, kalo kamu mau kita bisa belajar bareng sama Frank dan juga kamu, kalo kamu mau" "AKU ENGGAK MAU MENERIMA TAWARAN HINAMU ITU, NI RASAIN." Dia menuangkan makanan berkuah ke atas kepala anak aku. "MAKSUD KAMU APA LEONARDO." Anak aku yang tidak terima dia langsung meninju anak nakal itu. Perkelahian pun di mulai hingga guru pun datang.

       EPISODE BERIKUTNYA "MASALAH DI SEKOLAH"