Minggu, 07 Desember 2014

SEKOLAH ITU PENTING ALEXANDER KWEE

                Satu bulan sudah terlewat semenjak ulang tahun anak aku yang ke-6 kini dia harus masuk sekolah yang ada di Prancis dan kandungan aku sudah membesar menjadi 2 bulan. "maaa, tambah besar kandungan mama" "iyalah lex, sewaktu mama masih mengandung kamu juga besar seperti ini" "maaa, jangan lupa untuk mengantar Alex ke sekolah" "iya pa, kemarin apa nama sekolahnya mama lupa" "André Marsault" "Bukan papa ya ma yang mengantar Alex?" "bukan lex, papa sibuk nak di kantor jadi mama saja ya lex" "hmmm iya deh pa" "mama (mmmuuaaaccchh)" "sudah sarapan dulu pa" "jadwal pelajaran sudah di bawa lex?" "sudah papa" "lengkap semua?" "iya pa." 
               Kemudian Michael dan Alex sarapan. "Alex cepet makannya sekalian nanti papa saja yang antar" "loh bukannya mama pa?" "enggak usah ma, biar papa saja yang antar" "ya sudah terserah papa saja." Tak lama kemudian anak aku sudah selesai makan dan Michael juga sudah selesai makan. "dah cepetlah pergi" "sebentar ma" "periksa dulu lex kalo-kalo ada yang ketinggalan." Kemudian anak aku memeriksa lagi tasnya. "hhhmmm sudah pa enggak ada kok" "ya sudah ayo kita pergi." 
                Kemudian mereka pergi. "dah mama" "dah sayang belajar yang pintar." Mereka telah pergi dan aku kini di rumah sendirian. "Aduh sekarang aku dirumah sendirian tanpa koko tapi aku masih ada yang menemani aku, anak di dalam perut tinggal beberapa bulan lagi untuk menunggu anak yang di dalam perut aku keluar." Aku kembali lagi dengan tugas rumah, pertama aku menyedot debu. Ruangan tengah, kamar aku dan Michael dan terkahir kamar Alex. "Sikat kamar mandi lagi." Kamar mandi aku kelihatan kotor sekali jadi aku putuskan untuk menyikatnya agar kelihatan mengkilat sedikit.
                  Setibanya Alex di sekolah. "Belajar yang rajin ya nak" "iya pa" "(mmmmmuuuuuaaacccchhh) papa pergi kantor dulu nak, jam pulang kamu nanti mama akan menjemputmu" "baik pa." Anak aku pergi ke kelas dan Michael pergi. "hello" "hay" "nama kamu siapa?" "kamu bisa bahasa inggris?" "iya...sebenarnya enggak terlalu lancar tapi aku akan mencobanya agar lebih baik lagi" "apakah sekolah ini menggenukan bahasa inggris atau bahasa Prancis?" "biasanya kami menggunakan bahasa inggris kalo dalam pembelajaran karena ini sekolahnya sudah internasional" "ooohh, oh ya kamu nanya nama saya?" "iya, nama aku Franko" "nama saya Alex" "kamu chinese ya?" "iya Frank" "ooohh ayo kita masuk ke kelas" "baiklah Frank." 
                  Kemudian pertemenan mereka menjadi akrab, anak aku di kelas duduk bersama Frank. "Alex kalo aku enggak tau apa-apa tolong beri tahu aku ya" "iya Frank, Alex akan memberi tahu kamu kalo ada pelajaran yang kamu enggak mengerti" "bahasa kamu sopan sekali lex" "papa dan mama Alex kalo dirumah Alex harus bertutur kata sopan kalo enggak mereka marah Frank" "hebat kamu lex" "enggak kok biasa aja Frank, pelajaran kita pertama apa Frank?" "sejarah Prancis" "sejarah?" "iya lex" "seru kok." Kemudian guru masuk ke dalam kelas dan anak aku memulai pelajaran pertama di kelas barunya.
                   Sedangkan aku dirumah mengerjakan pekerjaan rumah yang enggak ada habis-habisnya. "hari ini masak apa ya." Aku memikirkan tentang masakan nanti siang. "aahhh masak yang lebih mudah ajalah." Aku memutuskan untuk masak ikan salmon karena di pasar sudah tersedia ikan yang seperti itu. Kemudian aku mandi. "Apakah Alex berlajar dengan baik ya di sekolah?." Aku memikirkan tentang anak aku yang sedang belajar di sekolah. "mudah-mudahan dia bisa belajar dengan baik di sekolah."
                  Tak lama aku sudah selesai mandi, saatnya aku pergi ke pasar. "huuuffftt saatnya pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan." Aku bersiap-siap untuk pergi ke pasar. Aku menuju ke bawah dan mencari taxi. "taxi." Taxi datang. "go to market." Taxi mengantarkan aku ke pasar. Setelah tiba di pasar aku menyiapkan beberapa sayuran seperti wortel, kentang, brocoli, dan lainnya. "dimana lagi ni aahh disana ada." Segera diriku membeli sayur-sayuran. "permisi" "iya, dimana ada penjualan ikan salmon?" "ohh hari ini tidak ada, soalnya ombak lagi naik jadi nelayan tidak mau ke laut" "aaaddduuhhh gimana ya saya mau membuat makan siang menggunakan ikan salmon" "kamu bisa menggunakan bahan cumi-cumi saja" "oohh baiklah." Kemudian aku mencari cumi-cumi. "aaahh disini rupanya." Segera aku membeli cumi-cumi lalu pulang ke rumah.
                   Di sekolah Alex sangat senang dengan pelajaran sejarah. "Alex senang banget Frank belajarnya" "menurut aku lex enggak bagus" "loh kenapa Frank" "terlalu membosankan lex" "kamu ini Frank, kalo kamu mau kita bisa belajar sama-sama di apaterment Alex, mau Frank?" "kapan ada PR aja ya lex" "terserah kamu saja ya Frank" "iya deh lex, habis pulang sekolah bisa lex kita belajar bareng?" "memang orang tua Frank tidak mencari Frank?" "nanti aku ngomong sama mama aku untuk bermain ke apaterment kamu lex" "baiklah Frank."
               Aku sudah sampai di apaterment dan saatnya aku membuat masak makan siang. "semangat demi anak dan suami." Mula-mula aku membersihkan cumi-cuminya. "paling benci kalo aku membersihkan yang amis-amis macam ini tapi ya ini untuk keluarga harus di lakukan semangat...semangat..." Setelah aku membersihkan semuanya kini aku merebus sayur-sayurannya. "membuat saus lagi, sebaiknya aku membuat saus pedas manis aja ahh." Sekarang aku saatnya membuat saus pedas manis. 
          Di kantor Michael sedang mengadakan rapat. Rapat tersebut client dari Jepang. "kami memiliki saham yang banyak dan sudah berada di beberapa wilayah dan di luar negeri kalo tuan-tuan ingin menanamkan sahamnya kami yakin kita akan sukses untuk ke depannya" "kalo enggak berhasil gimana pak?" "kalo enggak berhasil kami akan mengembalikan saham yang sudah anda tanam tadi." Kemudian mereka berembuk untuk mengomongkan masalah saham di perusahaan Michael. "baiklah pak kami sudah memutuskan untuk menanamkan saham di perusahaan anda" "baiklah dengan ini meeting kita tutup terimakasih atas kerja sama tuan-tuan" "kami juga tuan."
          Aku memesak dengan cepat karena jam 1 anak aku sudah pulang dan Michael pasti juga akan pulang. "sudah hampir jam 1." Untungnya aku tinggal mencuci piring saja. "papa pulang" "selamat datang pa" "Alex lah pulang ma?" "belum pa, dia pulang jam 1" "ooh ya  tapi ma sebentar lagi sudah jam 1" "papa saja yang menjemputnya" "sama-sama pa" "ya sudah selesaikan dulu mencucinya ma" "baik suami aku." Karena Michael tidak tega melihat aku yang sedang hamil mencuci piringnya, dia membantu aku.
            "sudah Mike enggak usah bantu aku" "enggak apa ma" "Mike" "jangan terlalu capek aaaahhh" "aaaiiii." Mencuci sudah selesai. "sudah ayo kita jemput Alex ma" "ya pa." Kemudian kami sama-sama turun ke bawah. "rasanya tak tahan lagi pa" "kenapa ma?" "mau muntah pa" "aduh mama ni" "mama di apaterment saja ya pa" "kata mama tadi mau ikut sama papa ma?" "aduh gimana ya pa" "ayolah ma, sudah hampir sampai ni" 'jalan papa pelan-pelan ya pa" "iya-iya." Kemudian Michael memperlambat jalannya. "aaddduuuhh bau apa ini." Di saat sedang mau turun ke lantai dasar aku mencium bau yang tidak enak. "bau sampah ma, tutup hidung mama." Aku menahan nafas aku, dan kami sudah sampai di parkiran mobil, Michael membukakan pintunya. "merzi" "iisss jangan pake bahasa Prancis ma" "thank you artinya Mike" "ya deh." Michael masuk ke mobilnya. 
             "Mike nyetirnya pelan-pelan ya Mike" "iya sayang, enggak mungkin juga aku ngebut" "makasih Mike." Michael menjalankan mobilnya menuju sekolah anak kami. "paa" "apa ma?" "nanti belikan mama ice cream ya pa" "iya ma tenang saja" "Mikey kamu juga harus makan ice cream ya" "aku enggak gar" "Mikey" "iya sayang aku juga akan makan kok." Tak lama kemudian kamisampai di sekolah Alex. "Alex..." "MAMAAAAA" "gimana sekolahnya say...." Aku pingsan. "GAAAAARRRR...." Michael segera membawa aku ke rumah sakit langganan kami. "*sight* *sight* *sight* mama...." 
               Tanpa di sadari aku sudah berada di rumah sakit langganan kami. "bagaimana keadaan istri saya dok?" "istri tuan terlalu capek bekerja itu berakibatkan kandungannya juga lemah jadi tolong jaga istri anda tuan" "baik dok." Dokter yang memeriksa aku seorang cowo homoseksual jadi dia biasa saja memeriksa aku yang sedang mengandung anak kedua Michael. "paaaa, mama enggak apa paaa??" "enggak apa lex" "Alex takut mama kenapa-kenapa." 
            Mereka pergi ke ruangan aku di rawat. "Alex..." "mama enggak apa ma?" "enggak lex cuma kecapean doang" "gar, aku mau ngomong sama kamu?" "apa pa?" pasti kamu kerja berat lagi ya 'kan" "enggak kok" "itu kok bisa sampai lemah kandungan kamu?" "mungkin aku lupa minum susu tadi pagi Mike" "mustahil, aku sendiri tadi pagi memastikan kamu minum susu, pasti kamu kerja berat ya 'kan gar!!!" "iya Mike, aku membersihkan kamar mandi dan bathup nya" "YAAAAA AAAMMMMPPUUNN, KAN SUDAH AKU BILANG JANGAN KERJA YANG BERAT-BERAT KAMU INI GIMANA SII" "*SIGH* *SIGH* *SIGH* papa jangan marahi mama lagi paaaa *sigh* *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "sudah enggak apa lex" "maaaaa...papa jangan memarahi mama lagi paa." 
               Michael menaham emosinya karena ada anak aku. "hhhhuuuufffffttt  ya sudah mulai besok aku di rumah saja, aku kerja di rumah bila ada rapat nanti aku pergi ke kantor sebentar" "enggak boleh Mike" "sudahlah daripada kesabaran aku nanti habis, kamu enggak mau nurut apa yang aku katakan sama kamu" "maaff" "sudah tak berguna lagi kata maaf dari kamu gar, enggak menurut apa kata aku" "Mike aku berjanji enggak akan lagi" "sudah istirahatlah." Kemudian dia enggak ngomong apa-apa lagi dan menyuruh aku istirahat. "Alex papa antar kamu pulang sebentar ya" "enggak mau paaaa, Alex mau disini juga" "kamu tu belum makan sayang, ganti baju juga" "paaa" "enggak nurut banget sama papa" "ya deh pa." Kemudian Michael mengantar anak aku pulang. "mama enggak apa sendirian" "enggak nak."
              Michael menelepon asistennya untuk menggantikan dia kerja hari ini. "tolong gantikan aku untuk hari ini bekerja ya" "kenapa pak?" "soalnya istri saya sedang sakit" "oo baiklah." Tak lama kemudian anak aku dan suami aku sudah sampai di apaterment. "Alex makanlah, papa mau lihat mama lagi lex" "ikut pa" "kamu di rumah saja" "enggak mau pa" "Alex denger enggak apa kata papa, kamu ada PR enggak?" "ada pa," "kerjain, nanti sore juga mama sudah pulang" "beneran pa?" "iya lex." Kemudian Michael meninggalkan anak aku sendirian di rumah. 
             "Istri aku kalo di bilangin selalu saja bantah." Setelah itu Michael segera pergi ke rumah sakit lagi. "aaddduhh rasanya...." Michael enggak memikirkan dirinya lagi dia hanya memikirkan tantang diriku. "rasanya mau nangis tapi aku laki-laki enggak boleh menangis, harus sabar Michael Kwee." Setelah sampai dia langsung berlari ke kamar aku. "untung kamu sudah istirahat sayang." Aku mengigau tentang Michael. "aaauuu Mike maafff, saakkiitt Mike *sigh* *sigh* *sigh* *sigh*" "gar..garr bangun sayang." Aku terbangun. "MMMMIIIIKKEEE" "kenapa sayang aku disini sayang" "aku mimpi kau menyiksa aku Mike" "enggak kok gar, aku enggak akan seperti itu sama kamu" "aku takut Mike *sigh* *sigh*" "sudah enggak apa kok sayang." Dia mengelap air mataku. "aku takut Mike" "enggak apa kok sayang." 
            "Mike kapan aku bisa pulang Mike" "nanti malam kamu sudah bisa pulang gar" "benerkah Mike?" "iya, kata dokter cuma perlu istirahat rutin saja, aku sudah putuskan untuk bekerja dirumah untuk memperhatikan kamu juga gar" "untuk apa aku di perhatikan Mike" "denger ya mama, papa memperhatikan mama supaya kejadian yang sama tak terulang lagi, dari pagi hingga sore kerja terus kapan selesainya" "itu sudah kewajiban seorang istri pa" "aku enggak mengizinkan kamu untuk bekerja terus kamu sedang mengandung aku takut anak kita ini gar yang kedua kenapa-kenapa" "aku akan mejaganya Mike" "aku juga akan menjaganya gar" "tapi cukup aku saja Mike" "aku enggak yakin dengan omongan kamu itu, sudah aku bilang jaga kondisi jaga kondisi masih juga berbuat yang berlebihan" "itu kan..." "ssssttt sudahlah."
               Dokter Ferdinand masuk. "saya akan memeriksa istri anda tuan" "baiklah dok." Kemudian dokter itu memeriksa aku. "hhmm keadaan istri anda sudah membaik kandungannya sudah normal kembali, saya harap istri anda jangan terlalu stress dan banyak bekerja ya tuan" "baik dok" "banyak-banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi dan jangan lupa minum vitamin" "baik dok." Dokter itu melepaskan infus. "sudah boleh pulang dok" "sudah, jaga kondisi badan anda dan kandungan anda." kepala aku masih sakit. "mama enggak apa kan ma?" "kepala mama sakit pa" "papa antar dulu ya mama ke mobil" "boleh deh." Michael mengantar aku ke mobil.
               "gar tunggu dulu aku mau beli resepnya" "cepet Mike" "iya sayang." Kemudian Michael pergi ke apotek untuk membeli obat dan aku hanya bisa mendengarkan radio saja. "Alen maafin mama ya enggak bisa jaga kamu sayang, papa memang benar mama enggak bisa menjaga Alen dengan baik." Michael pun sudah selesai dengan membeli obatnya. "maaf menunggu" "tak apa Mike" "ayo pulang ma, Alex sudah menunggu di apartement" "baiklah pa." Kemudian Michael menjalankan mobilnya dan kami segera pulang ke apaterment kami. "apakah boleh Mike kamu libur padahal kan baru saja masuk kerja Mike, masa libur lagi" "habisnya gimana lagi ma, mama tu kan sudah papa bilang jangan terlalu capek" "maaf Mike, beri aku kesempatan aku enggak lagi buat yang sama" "janji ya gar" "janji Mike" "ya sudah, aku tetap berkerja besok. Kali ini aku beri kamu kesempatan gar, kalo enggak hati-hati lagi, sudah lihat aja nanti." Kalo omongan Michael sudah seperti itu tandanya dia sudah serius. 
              "iya pa" "jangan iya-iya aja ma, nanti sekalinya seperti tadi lagi" "tak akan pa." Tak lama kemudian kami pun sampai di apatement kami. "masih telap jalan ma" "masihlah Mike" "papa bantu ya ma" "enggak usah Mike, aku bisa kok" "jangan membantah lah, aku bantu" "iya deh." Michael pun menutup pintu dan sekalian membawa baju. "masih pusing ma" "masih pa" "ya sudah nanti kamu tidur saja, biar papa yang membuatkan mama bubur" "memang bisa Mike" "janganlah kamu meremehkan aku gar pastilah aku bisa" "becanda kok Mike."
           Kami pun sudah sampai di apaterment kami. "papa dan mama pulang." Anak aku pun keluar dari kamarnya. "mama baik-baik saja?" "baik lex" "ada PR enggak sayang?" "ada ma, sudah Alex kerjain" "bagus anak pintar" "Alex sudah jangan ganggu mama" "mama coba periksa PR Alex" "nanti mama periksa, kepala mama lagi pusing lex" "ya mama sebentar aja ma" "Alex mama tu mau istirahat, biar papa saja yang periksa mana PR kamu?" "beneran ya papa bisa?" "bisa, PR apa memang?" "PR sejarah, sama bahasa Prancis pa Alex enggak ngerti tentang bahasa Prancis pa" "ya sudah papa ajarkan lihat dulu ya nak" "iya pa."
            Michael pun memeriksa di internet. "bisa engak pa?" "sedang papa periksa lex." Michael memeriksa PR anak aku. "PR kamu salah 5 ulangin" "nomor berapa saja pa?" "nomor 3, 6, 7, 10, dan 16." Karena PRnya ada 20 soal. "baik pa" "Alex tadi pakai apa ngerjainnya?" "pake kamus minjam sama teman Alex pa" "Besok papa belikan kamus untuk kamu" "yeeeyy makasih pa" "jangan lupa kamus itu kamu balikan sama temen kamu lex" "iya pa" "mana PR sejarah Prancismu lex" "ini pa." Michael memeriksa PR sejarah anak aku. "hhmm, salah 2 sayang nomor 7 dan 14" "baik pa, sebentar Alex ngerjain bahasa Prancis dulu pa." Anak aku mengerjakan PR bahasa Prancis. "kamu mengerjakan yang salah, papa mau buat bubur untuk mama ya lex" "iya pa." Lalu Michael membuat bubur untukku.
            "saatnya membuat bubur untuk istri." Michael membuat untuk aku. "hmm nampaknya sudah matang." Bubur buatan Michael sudah jadi. "papa Alex juga pengen pa" "ini kan ada banyak lex, papa mau memberi ke mama kamu dulu lex" "iya pa" "PR kamu sudah di perbaiki lex?" "lagi Alex perbaiki pa" "kok ke sini pula kamu" "Alex pengen makan dulu pa" "mama mau mengantar bubur ini ke mama kamu dulu" "Alex saja pa" "enggak usah lex biar papa saja lex" "enggak mau pa" "Alex...Alex..." "hehehe." Michael mengantarkan buburnya kepada aku. "maaaa, makan dulu ma" "letakan saja di dekat meja" "papa suapin ya ma" "enggak usah pa" "papa suapin ma" "ya sudah deh." Kemudian Michael menyuapi aku. "enak enggak ma?" "enak pa" "makasih ya Mike sudah merawat aku" "tak masalah sayang." Michael memeluk aku. "sudah makan lagi."
             Michael menyuapi aku hingga habis. "pa hidupkan TV" "sebentar." Michael pun menghidupkan TV. "Mike" "apa gar?" "coba pengang perut aku" "kenapa dengan perut kamu gar" "pegang saja Mike." Kemudian Michael memegang perut aku. "hmmm, enggak kenapa-kenapa kok, Alen jadi anak yang baik ya nak" "rasa-rasanya tubuh aku lemah Mike" "mama tu ke capean" "besok enggak usah kerjalah ma, istirahat dulu, biar nanti mama pesan kepada pegawai apatermentnya agar membersihkan semuanya. "tapi pa" "sudah enggak apa kok gar" "nanti kamu marah enggak?" "aku enggak marah sama kamu, aku marah kalo kamu kerja berat gar" "iya deh Mike." Anak mengetuk pintu. "(tok..tok...tok), paaaaa" "masuk lex." Alex masuk ke dalam kamar kami. 
            "mama enggak apa kan ma" "enggak lex, kenapa sayang?" "Alex takut mama kenapa-kenapa ma" "mama...mama Alex di hari pertama sekolah sudah mendapatkan teman ma" "bagus deh lex, berapa banyak temen Alex?" "banyak lah ma, ada Franko, Jemy, Jeremy, banyaklah ma, tapi yang paling deket sama Alex cuma Franko ma" "ooo bagus deh, belajar yang bagus ya nak" "iya ma, mama adek Alex enggak kenapa-kenapa kan ma?" "enggak lex" "sudah lex mama mau istirahat lagi" "Alex mau menemani mama pa" "sudah makan belum kamu?" "sudah" "PR yang salah sudah di perbaiki" "oh iya belum" "perbaiki lagi, bawain ke sini paa" "ambil sendirilah lex" "paaa, enggak tu Alex enggak mau memperbaikinya" "iiiissss anak ini" "lex ambil biar mama bantu" "beneran ma?" "bener sayang" "yeeeeyyy, kemudian anak aku pergi mengambil PR yang salah. "weeekk papa jelek" "berani kamu ya, awas kamu" "lari papa jelek sedang mengejar Alex" "iiisss anak ini." Aku hanya bisa tertawa kecil melihat mereka berdua. 
              Entah mengapa aku hari ini badan aku rasanya lemas banget dan Michael pergi ke dapur dan anak aku datang langsung terjun ke ranjang. "Aleex jaaaaanngg..." Dia keburu terjun ke ranjang. "OOOOOUUUUUCCCCHHH." Tiba-tiba aku ingin muntah. "maaaa" "sebentar ya nak." Aku segera berlari ke kamar mandi. "UWWWWEEEEKK......UUWWWEEEEKKK." Aku muntah banyak sekali. "mama mana lex?" "mama ke kamar mandi pa." Michael pun datang ke kamar mandi. "UWWEEEKKK....UWWEEKK" "MAMA ENGGAK APA-APA?" "WWEEEKK." Langsung Michael membantu aku. "UWWEEKK...UWWEEKK.." 
            Tak lama setelah aku muntah Michael pun memberi aku minyak angin. "ma...mmaa maaauu tidur dulu ya pa." Aku pun tidur dan suami aku menanyakan sama anak aku. "kok bisa mama muntah lex?" "eee...nnnggaaakk taaauu Alex paaaaa" "pasti ada yang kamu sembunyikan dari papa ya nak?" "enggak pa" "ya sudah kerjakan lagi PR kamu yang salah" "bantuin pa" "okay." Michael membantu anak aku untuk mengerjakan PR yang salah. "sudah lex?" "sudah pa" "coba papa lihat." Michael mengecek PR anaknya. "betulkan pa?" "betul lex" "sudah boleh main kan Alex paaa" "belum, belajar yang tadi di sekolah di ulang-ulang lex" "yaaa papaaaa" "Alex..Alex..." Alex pun mengulang pelajaran yang telah di pelajari di sekolah.
             "belajarlah lex, papa mau mengerjakan tugas kantor papa." Michael mengerjakan tugas kantornya di samping anak aku sedangkan aku tertidur. "pa....paaa.." "apa sayang?" "papa bisa enggak menjelaskan matematika ini untuk besok belajarnya pa" "hhmm bagus deh kalo kamu belajar untuk besok sayang." Michael menjelaskan matematika anak aku. "sudah mengerti belum lex?" "belum pa, coba papa lebih pelan lagi menjelaskannya pa" "baiklah." Michael mengulang penjelesannya." "bagaimana Alex sudah mengerti?" "hmm sudah pa" "ya sudah di kerjakan ya anak papa" "okay pa." Kemudian anak aku mengerjakan soal-soalnya. 
           Michael melanjutkan membuat tugasnya. "huufftt capeknya, Alex papa ambil jus dulu ya nak" "sekalian Alex ya pa" "enggak tu kamu aja yang ambilnya nak" "baiklah pa." Kemudian anak aku mengambil jus. "(hhhoooaaamm) Michael mana ni?." Aku pun keluar dan memanggil Michael. "MMMMIIIIIKKKEEEE (menjerit)." Aku melihat anak aku sedang mengambil jus. "lex papa mana?" "papa di kamar Alex ma, isss mama cuci muka dulu maaa" "hehehe." Kemudian aku pergi mencuci muka. "ini pa" "lex mama sudah bangun ya nak?" "sudah pa" "mana mama?" "lagi cuci muka pa." Kemudian aku datang ke kamar anak aku. "Mikeeee" "apa aaahh gar?" "kangen aku Mike" "iiiisss kamu ni, kamu kan sedang bersama aku" "lex ambilkan gelas buat mama" "maa, ambil sendirilah ma" "ya sudah nanti mama ambil sendiri" "ALEEXX" "iya pa." Kemudian anak aku mengambil gelas buat aku. "Mike aku kangen" "cium papa ma" "(mmmuuaaaccchh)" "besok papa sudah putuskan untuk masuk setengah hari aja ma" "kalo ada meeting baru papa enggak pulang" "iya deh pa, mama pengen makan pizza pa" "nanti papa belikan" "sekarang paaa" "papa lagi buat tugas ma" "Mike anak kamu pengen makan pizza, kamu enggak mau kan anak kamu nanti keluar air liur terus" "iya deh, aku belikan." Kemudian Michael menyimpan file yang baru setengah jadi. "Alex papa beli pizza dulu ya buat mama" "iya pa." 
               Michael pergi membeli pizza. "mama mau tidur dulu ya lex" "mama kok enggak minum juicenya ma" "iya mama minum." Aku meminum jusnya dan kemudian aku tidur lagi di ranjangnya anak aku. "mama enggak boleh iler ya ma" "mana mungkin, mama enggak seperti kayak kamu nak." Aku pun tertidur di ranjang anak aku. Tanpa di sadari Michael sudah memulai mengetik lagi buat tugasnya. "papa sudah selesai membeli pizzanya?" "sudah mama, mama tu tidur nyenyak banget" "makanlah pa" "kok papa pula yang makan bukannya mama yang ingin makan" "mama cuma lihat papa yang makan pizzanya" "iiss mama ni" "papa enggak mau nan...." "iya papa makan." Michael memakan pizzanya. "hmm enak enggak pa" "coba sendiri ma" "mama kan nanya pa" "hehehe enak kok ma" "mama besok papa mau gym" "kapan?" "malam aja" "okay jangan pulang malam-malam pa" "mana mungkinlah sayang" "papa sudah selesai" "coba papa lihat nak." Michael melihat kerjaan anak aku. "hhmm betul, tapi kok ada yang kosong sayang?" "Alex enggak ngerti pa" "besok kamu tanyakan sama guru kamu ya nak" "siap kapten Michael."
            Kemudian anak aku meminta izin dengan papanya untuk bermain games. "papa Alex main games ya pa" "iya sudah" "yeeeyy." Anak aku main games. "Alex main games apa?" "main games petualang ma, seru permainanannya" "hmm iya deh." Aku pun memakan sepotong pizza yang di belikan Michael. "paa makan." Aku menyuapi ke Michael. "Mama ni selalu papa yang di suapin" "permintaan anak kamu Mike, Mike nampaknya aku sudah mulai masuk masa ngidam de, kamu siap enggak kalo malam aku ngidam" "kapan pun aku siap gar" "aku enggak percaya Mike" "pegang janji aku gar, aku akan siap untuk menjadi suami siaga buat kamu, kamu lihat saja kan Alex sewaktu kamu melahirkan dia, aku terus berada di samping kamu masa dengan yang ini kamu enggak percaya sama aku gar" "hehehe, becanda pa, aku percaya kok Mike jangan marahlah" "bukannya marah cuma aku kesal saja" "sama ajaaaa" "hahaha." Aku cubit pinggang Michael, dan aku bersender di pundaknya.
                "sudah selesai apa belum Mike?" "sebentar lagi gar" "cepet dong Mike" "kenapa memangnya gar?" "pengen peluk papa" "hahahaha manja amat kamu ni gar." Tuba-tiba aku ingin saja memeluk Michael, biasanya enggak terlalu suka aku memeluknya tapi kini keinginan untuk memeluknya sangat besar. "pa mungkin bawaan anak kita" "huu...huuu...hhuuu." Mulai lah Michael berbicara sama anak aku yang di dalam perut. "Alen ingin memeluk papa ya nak" "hehehe Michael ni" "enggak apa kan aku ngomong sama anak aku sendiri sayang" "enggak apa kok" "Alen papa kerja dulu ya nak, nanti baru kita main-main sama papa, mama, dan koko. Ma buatkan papa kopi" "papa kok ngopi terus" "jarang mama sayang" "enggak usah aahh papa cukup jus saja pa" "iya deh." Kemudian aku pergi untuk mengambilkan Michael jus. "papa Alex mau mandi pa" "mandilah, mandi yang bersih ya nak" "iya paaa." Kemudian anak aku pun pergi mandi. 
                "maaa, Alex mandi ma" "mandilah" "mandiin" "iiisss Alex kan sudah besar mandi sendiri" "mandiin maaa, sekali iniii sajaaa..." "enggak" "maa sekali inniiiiii saja maaa, Alex mooohhooonnn" "enggak lex" "iiss mama ni." Anak aku merebut jus yang mau aku berikan kepada papanya. "iiisss Alex buat papa tu nak" "mmaaa, mandiin Alex" "enggak Alex haia kamu kan sudah janji sama mama umur kamu 6 tahun harus mandiri" "iya deh maaa." Kemudian dia mandi sendiri dan aku terpaksa mengambil jus dan gelas yang baru. "lama sekali istri aku ni." Aku pun datang ke kamar anak aku. "lama banget maa" "tuu anak kamu minta di mandiin lagi" "iisss anak itu, jadi gimana dia" "mandi sendiri akhirnya, Mike tolonglah beri pengertian untuknya bahwa dia harus bisa mandi sendiri Mike" "nanti aku beri pengertian" "jangan main tangan, aku hantam kamu kalo main tangan" "enggak gar, takut banget kamu" "aku tau kamu kan sedikit gila Mike" "kok ngomong gitu kamu sama aku gar" "entahlah Mike sulit untuk di jelaskan" "ya sudah, aku tinggal mengirim e-mail lagi ke atasan aku" "ya sudah kirimlah" "lagi mengirim dia."
               Tak lama Alex sudah selesai mandi. "mama Alex sudah selesai mandi ma, oh ya ma coba mama lihat Alex mandi bersih enggak?." Aku melihat mandi anak aku ternyata bersih juga. "bersih lex" "yeeeeyyy" "mama lagi yang mandi" "sebentar pa" "maa, mandi" "ya sudah mama mau mandi ni." Kemudian aku pun pergi mandi. "paa..paa" "apa lex?" "pakaikan baju Alex pa" "sudah mana baju kamu cepat" "kenapa cepat-cepat pa?" "nanti kalo mama kamu tau dia bisa marah sama papa lex" "kok begitu pa" "kan papa dan mama sudah janji mau enggak mau bantu kamu kalo berpakaian, mandi dan sebagainya karena kamu sudah besar sayang" "iiisss kok begitu pa" "kan Alex sudah besar enggak mungkin lagilah untuk di bantu, sudah jangan banyak tanya ambil saja baju kamu nak" "baik kapten." Anak aku mengambil bajunya. "yang ini sudah sobek sayang, coba kamu ambil baju yang lain nak." Anak aku mengambil baju yang lain. "yang ini pa" "iya." Michael pun memakaikan baju kepada anaknya tanpa sepengetahuan aku.
                Dan kalo aku tau Michael pasti bisa celaka. "mana baju kamu yang sobek tadi lex" "kenapa emangnya pa?" "nanti papa suruh mama untuk menjahitkannya." Anak aku mengambil bajunya yang sobek tadi. "ini pa" "letakan saja di kursi" "papa sudah selesai buat tugas kantor papa?" "sudah nak, kamu mau face to face enggak sama akong kamu nak?" "mau pa" "ayolah." Kemudian Michael menghidupkan skypenya. "mana pa?" "sebentar sayang." Skype Michael pun masuk. "mana pa?" "sabar sayang." Nama papa Michael pun muncul. "ini pa nama akong ya pa" "iya nak sebentar." Lalu Michael langsung menelepon papanya. "lama sekali pa" "sabar Alex kamu ini." Papanya Michael pun mengangkatnya. ('hai akong ini Alex') ('hai Alex, apa kabar cucu kesayangan Akong?') ('baik kok, akong apa kabar?') ('baik juga sayang, oh ya kamu sudah besar ya sayang') ('sudah dong, Alex sudah kelas satu kong, di Prancis') ('jadi cucu kesayangan akong bisa dong bahasa Prancis') ('enggak kok susah ngomongnya') ('hahahaha akong tau kok, mana papa kamu akong mau bicara') ('ada kok kong.') Kemudian aku pun datang dan sudah berpakaian.
                "mama, papa menelepon akong" "oh ya." Kemudian aku melihat papanya Michael. ('haaii papa') ('hai Michael, Michael apakah kamu menjaga keluarga kamu dengan baik?') ('iya dong pa, aku akan menjaga mereka dengan baik.') Papa  Michael melihat aku. ('gar') ('apa pa?, apa kabar papa disana') ('kami disini semuanya baik-baik saja gar') ('sama kami juga pa, Alex sudah masuk sekolah di Prancis') ('papa sudah tau dari dia sendiri gar, oh ya gar tolong jagain cucu papa ya, jangan kenapa-kenapa dia') ('tau pa.') Aku menyuruh Michael untuk mandi. "pa mandilah" "sebentar ma, papa lagi mau membicara soal perusahaan dengan papa" "oh baiklah." Michael membicarakan dengan papanya soal perusahaannya. "Alex bantu mama lex" "isss ma, Alex pengen ngomong sama akon. Papa, Alex pengen ngomonglah pa sama akong gantian" "sabar sayang sebentar lagi." Kemudian anak aku mematikan obrolannya. "Alex kenapa??" "papa tu enggak mau memberikan Alex ngomong" "sudah aaahhh Mike mandi dulu nanti kan bisa di sambung lagi" "hhmm iya deh." Papanya Michael menelepon lagi.
                Aku pun mengangkatnya. ('iya pa') ('kok di matikan?') ('biasa Alex kalo enggak mood memang seperti itu, oh ya pa, kami mau punya satu anak lagi, aku sedang mengandung yang kedua') ('ooohhh bagus dong, senang banget papa dengernya, tapi katanya cukup Alex saja') ('awalnya si begitu tapi Michael memaksa, ya sudah kami tambah lagi') ('apakah Alex enggak marah?') ('memang awalnya tapi ada suatu kejadian yang waktu kami memberi tahunya bahwa aku hamil pa') ('gimana kejadiannya?.') Alex anak aku ingin sekali ngomong sama akongnya. "mama Alex lagilah maaa" "sabar sayang mama lagi ngomong sama akong kamu ni jadi tolong bersabar ya sayang" "yaaa mama cepet ya ma." ('Alex...Alex harus bersabar dong akong kan lagi ngomong sama mama kamu') ('iya akong Alex tau') ('gitu dong.') Aku menceritakan awal kejadiannya. 
               ('isss anak itu') ('Michael pun hingga menamparnya paaa (aku pun membicarakannya hingga meneteskan air mata).') ('kok bisa?') ('gara-gara dia menjulak aku pa, mokoknya tolong papa beri pengertian buat anak aku dan Michael pa, Gagar mohon sama papa') ('baik sayang.') Aku pun memberikan kepada anak aku yang sudah enggak sabar untuk ngomong sama akongnya. "ini kamu mau ngomong kan sama akong" "iya ma" "mama mau menyiapkan makan malam dulu sayang" "baik ma." Aku pun keluar untuk menyiapkan makan malam buat anak aku dan aku melihat Michael sudah selesai mandi. "maaaa" "apa pa?" "pakaikan baju sayang" "isss papa ni" "ayolah ma" "ya sudah." Kemudian aku dan Michael masuk ke kamar kami berdua. "lap badan papa ma." Aku pun membersihkan badan Michael hingga enggak ada lagi air yang menempel. "iiihhh geli ma." Saat aku memegang kontol Michael kontol dia mulai menegang. "paaa...paaaa haaa jangan aaahh, aku lagi mengandung" "enggak kok, cuman di kocok aja sayang" "enggak aahh baunya tu pa pengen muntah mama" "ayolah sayang." 
               Segera aku langsung keluar. "Alen papa kamu gila ya masa mama disuruhnya..." Sambil menangis aku memikirkan omongan Michael dan lagi menyiapkan makan malam. "kok gitu banget kamu Mike sama aku." Michael pun datang langsung aku pergi ke kamar Alex. "lex makan dulu yuk" "sebentar lagi ma" ('Alex sudah ayo makan dulu sana') ('ntar lagi kong.') Kemudian papanya Michael mematikan skypenya. "hhmm ya deh ma." Aku dan anak aku segera pergi ke meja makan. "gaaarr" "Alex mau makan apa sayang?" "biasanya papa dulu yang mama siapkan" "papa kamu bisa ambil sendiri" "gaarr kok gitu pula sayang, ambilin dong" "dah mau makan apa sayang?." Kemudian aku mengambilkan makan buat anak aku dan Michael dengan sedih mengambil sendiri. "ini sayang" "mama enggak makan ma?" "sebentar lagi sayang." 
              Apapun yang Michael bicarakan sama aku aku hanya diam saja. "gar makanlah sayang nanti anak kita kasihan" "iya ma makanlah ma" "habis Alex makan mama makan sayang" "sekarang dong ma" "Alex mau mama suapin enggak?" "enggak usah ma" "beneran sayang?" "iya ma." Aku menuju ke ruang keluarga. "pa, mama kenapa pa?" "hhhmmm masalah orang dewasa lex" "papa bertengkar ya sama mama?" "enggak kok nak" "itu kok mama enggak mau ngomong sama papa?" "sudah aaahh jangan banyak tanya." Michael langsung mengambilkan makan buat aku dan membuatkan aku susu. 
              Michael datang ke ruang keluarga dan aku enggak memperhatikannya. "maa makan ya kasian kan Alen enggak makan masa mamanya tega enggak memberikannya gizi (dengan kata-kata lembutnya)." Aku tetap saja enggak memperhatikan dia. "mama Alex nonton film kesukaan Alex, Alex tuker ya maaa" "iya lex, mama juga mau ke kamar." Aku pergi ke kamar dan Michael pun mengikuti aku. "maaaa, maafin papa ma." Hingga aku duduk di atas tempat tidur. "mama masa gitu" "len ngomong sama mama sayang." 
             Sambil memegang perut aku Michael memainkan tingkah konyolnya. *Iyaa pa, mama makan ya ma, Alen lapar maaa.* Dengan suara seperti anak-anak Michael memujuk aku makan. "kan ma Alen lapar kan ma, coba papa bicara lagi ya, Alen lapar banget ya nak?" *iya pa Alen lapar banget, mama kok enggak makan si pa, mama marahan ya sama papa?, Alen sedih pa.* Aku langsung memeluk suami aku. "Pa, maafin mama ya pa sudah jahat sama papa" "enggak apa kok ma, justru papa yang minta maaf sama mama sudah memaksakan kehendak papa" "iya deh, mama maafin" "sekarang mama makan ya ma" "iya pa mama makan." Aku pun makan malam di kamar dan Michael pun ngomong di dalam hatinya. (Mudah sekali untuk membujuknya makan, maafin aku gar sudah memaksakan nafsu aku untuk mengocok kontol aku.)
              "Papa minum mama mana ?" "Sebentar ya ma, papa akan ambilkan minum untuk mama." Dia pun keluar. "mama mana pa?" "ada di kamar lex" "Alex mau nonton di kamar papa dan mama aja" "disini aja nontonnya kan lebih enak." Michael ke kamar lagi sambil membawa air minumnya. "ini ma" "Alex boleh masuk enggak maaa?" "boleh sayang." Alex pun masuk. "mama ni" "kenapa pa?" "mama Alex pengen nonton maa" "nonton apa sayang?, tv di depan sudah di matikan belum?" "ooohh iya lupa, belum ma" "matikan dulu lex." Anak aku mematikan TV depannya. "mama kok menyuruh anak kita nonton di sini ma" "memangnya kenapa pa?" "enggak bolehlah ma" "lebih seru pa, kalo ada anak juga yang nonton di sini" "ya terserah mama aja deh."
            "Anak aku masuk lagi dan menghidupkan TV di kamar kami. "Alex kok nonton kartun terus lex" "Alex suka pa" "tapi papa enggak suka lex" "kalo papa enggak suka nonton di depan aja" "Alex.." "hehehe becanda maaa" "mama enggak suka kalo Alex ngomong seperti itu lagi ya sayang" "iya ma, maaf pa" "papa maafin" "Mike sudah aja aku lah kenyang sayang" "habis ni sudah ma" "kenyang sayang" "ya sudah minum susu aja lagi sayang." Kemudian aku minum susu. "mama...mama..." "apa nak?" "nama adek Alex nanti apa ma?" "namanya Alenando Kwee" "kok hampir sama dengan nama Alex ma" "gantilah ma" "enggak apa kan lex" "Alex enggak suka ma, punya nama yang sama dengan dia" "tanya papa sajalah lex, papa yang beri nama itu kepada adek kamu." Michael pun masuk kembali ke kamar. "papa" "apa cerewet" "Alex ni bukan cerewetlah pa, papa nama adek Alex, Alenando ya pa?" "iya kenapa nak?" "Alex enggak sukalah pa punya nama, nama yang sama dengan Alex" "enggak apalah sayang" "enggak suka aja Alex pa, ganti aja ya pa" "papa sudah putuskan kok nama adik kamu itu."
               Alex pun menatap kepada aku. "maaaa" "mama enggak bisa ngomong apa-apa lagi lah lex itu tergantung sama papa kamu lagi sayang" "iya deh ma, pa." Anak aku menatap layar kaca. "Mike" "apa sayang?" "rasanya mau muntah sayang" "papa beri mama minyak angin aja ya sayang" "iya pa." Kemudian Michael memberikan aku minyak angin. "makasih pa" "sama-sama sayang." Entah mengapa akhir-akhir ini aku ingin sekali di manjain sama suami aku. "papa besok pergi ke kantor ya pa" "iya ma, kenapa sayang?" "enggak ada" "kalo ada apa-apa teleponlah papa pakai handphone yang baru ma" "iya boss tenang saja" "tenang-tenang tapi papa yang merasa enggak tenang" "hahahaha maaf Mike" "malah ketawa pula" "maaf sayang."
            Aku dan Michael ngobrol hingga waktu menunjukan pukul 10. "Alex sudah tidur sayang" "sebentar lagi papa" "mama dan papa sudah mau tidur nak, tidurlah" "tidur disini" "sudah susun buku belum?" "yaaa ampun belum paa" "sikat gigi habis tu susun buku mama dan papa juga mau sikat gigi lex" "tidur disini saja ya pa" "enggak mau papa nak" "yaaa kenapa pa?, mama boleh ya ma?" "enggak tau tanya papa sayang" "papa enggak boleh ma" "ya sudah itu berarti kata papa" "mama enggak ada untuk bicara lagi" "iiiissss mama ni, belainlah Alex ma" "Alex" "iya papa Alex akan melakukannya." 
            Anak aku pun segera menyikit gigi begitu pula dengan kami. "anak itu jangan di manjain teruslah ma" "siapa juga yang di manjain papa." Anak aku sudah selesai menyikat gigi dan kini dia harus menyusun buku pelajaran yang akan di pelajari besok pagi. "mama sudah selesai pa, mama mau lihat anak kita dulu" "baik ma." Aku pergi melihat apa yang di lakukan sama anak aku. "Alex sudah sikat gigi?" "sudah ma" "sudah susun buku pelajaran untuk besok?" "sudah ma, sudah semua" "bagus." Michael pun masuk ke kamar anak aku. "sudah tidur lagi yuk ma" "ayo pa, mama juga sudah mengantuk pa." Kemudian kami mencium his forhead. "sweet dream Alex" "sweet dream mama dan papa." Kemudian kami meninggalkannya sendiri di kamarnya. 
            "akhirnya kita bisa tidur berdua saja ya ma" "iya pa" "(mmmmuuuuaaaacccchhh) sudah lama papa enggak mencium bibir mama" "iiissss papa ni kan tadi sore sudah" "belum sayang" "terserah papa saja deh" "mama, papa mau buka baju aja ma, telanjang dada" "mama enggak tau ya kalo papa sakit" "enggak kok" "tapi jangan minta yang aneh-aneh" "cuman kocokin aja ma" "aaaahhh kan" "becanda-becanda jangan nagmbek aaaahh." Kemudian aku pun langsung tidur. "mama ngantuk pa, mama langsung tidur ya pa" "ya sudah tidurlah."
             Aku lihat Michael enggak jadi telanjang dada dan aku enggak mau untuk mempertanyakannya. "sudah tidur ma, papa mau bicara dulu sama anak ini." Mulai Michael bicara sama anak aku. "jangan minta yang macam-macam ya len, papa mau tidur soalnya, besok papa kerja, kalo kamu sudah lahir besok kamu mau apa papa akan berikan seperti koko" "sudah?" "sudah ma." Kemudian kami pun tidur. "
           Aku dan Michael pun tertidur enggak tau jam berapa anak kami pindah ke kamar kami. Dan keesokan harinya aku melihat anak aku sudah tertidur di samping aku dan Michael, dan waktu pun menunjukan jam 5.30. "Menyiapkan sarapan lagi." Aku terkejut ketika Alex pindah ke kamar kami. "hhuuuffffttt anak ini selalulah pindah ke kamar ini, nampak banget anak ini manjanya." Aku pun segera turun dari tempat tidur dan membuat sarapan. "hari ini buat sandwich aja." 
            Aku membuatkan snadwich buat anak aku dan suami aku sarapan. "maaaa" "papa sudah bangun ya?" "mandilah dulu pa" "mama sudah baikan ma?" "sudah pa" "syukurlah jangan kerja terlalu capek gar" "iya Mike" "aku enggak mau kalo kamu terlalu capek gar" "iya suami bawel" "hehehehe, papa mandi dulu ya ma" "iya pa." Kemudian Michael pun mandi. "untung ya len papa kamu sangat perhatian sama kamu kalo enggak perhatian kamu pasti sudah terlantar, untungnya mama enggak salah memilih papa." Anak aku pun sudah bangun. "Alex sudah bangun sayang." Dia hanya duduk di kursi saja. "helllo anak mama sudah bangun" "sudah maaaaa, ma hari ini Alex enggak sekolah ya" "loh kenapa sayang?" "capek ma, malas Alex mau ke sekolah" "kok ngomong gitu nak, kata kamu seneng dapat temen banyak" "capek ma, Alex sekolah di rumah aja boleh enggak ma" "enggak taulah lex, tanya papa kamu" "papa pasti bolehlah ma" "tanya dulu sama papa." Michael sudah selesai mandi. "pa kata anak kamu dia enggak mau pergi ke sekolah" "kenapa lex?" "Alex capek pa" "kok ngomong seperti itu?, Alex enggak kasihan apa sama papa sudah cari uang buat Alex sekolah, katanya Alex seneng ke sekolah dapat temen banyak lex" "Alex enggak kasihan sama papa kan itu sudah tugas papa untuk mencari uang yang banyak" "iiissss Alex ni, ngomong kamu lex, papa tak mau tau mokoknya kamu sudah harus mandi pukul 6."
              Entah apa yang terjadi sama anak aku dia enggak mau pergi ke sekolah. "ALEX ENGGAK MAU PERGI KE SEKOLAH PAAAAA!!!" "SUDAH BERANI ALEX TERIAK-TERIAKIN PAPA SEPERTI ITU, KALO KAMU ENGGAK KE SEKOLAH SEMUA MAINAN KAMU PAPA SIMPAN" "aaaahhhh jangan pa" "PERGI SEKOLAH ENGGAK..." "IYAAAA PAAAAA." mau tak mau dia pun mandi. "Mike ada apa dengan anak kamu ni Mike" "entahlah gar, pagi-pagi sudah buat papanya emosi." Dengan membawa handuk ke kamar mandi dan meledek papanya. "MICHAEL KWEE JELEEKK" "ALEX!!!!!." Dia pun langsung masuk ke kamar mandi. "(ckckckck) anak ini memang" "Mike gimana ni?" "gimana apanya sayangku" "dia mau kan pergi ke sekolah nanti?" "pasti mau, jangan terlalu di manjain" "sudah cepetlah pakai baju" "baik." 
             Michael pergi untuk memakai baju dan aku sudah selesai membuatkan mereka sandwich. "aduh nak...nak... jangan berbuat ulahlah sayang, tuhan lindungi anakku dan suami aku." Michael dan aku hanya bersabar saja dalam menghadapi anak aku. Dan tak lama Michael sudah selesai memakai baju. "ma dia sudah selesai mandi belum?" "enggak tau Mike coba kamu lihat." Michael melihat anaknya sedang apa di kamar mandi. "YA AMPUN ANAK INI BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR LAGI." Dengan geram Michael menyemprotkan air ke mukanya. "AAAHHHH..." "BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR KAMU YA, MANDI ENGGAK LEX, NANTI PAPA PUKUL KAMU KALO ENGGAK MANDI." Aku mendengar teriakan Michael di kamar mandi. "ada apa pa?, pagi-pagi sudah teriak-teriakan" "LIHAT ANAK KAMU BUKANNYA MANDI MALAH TIDUR PULA" "Alex!!!!" "iya ma, Alex mandi" "sudah aahh, paa, sarapan dulu" "baiklah sayang, untung kamu ya lex, ada mama yang datang, kalo enggak tu sudah habis kamu" "sudah aahh Mike." Aku dan Michael pergi ke dapur untuk sarapan. 
             Di dapur aku menasehati Michael. "Mike apa yang di katakan papa kamu?" "jangan terlalu kejam sama anak" "itu kenapa kamu kejam sama anak kamu" "dia itu enggak nurut sama aku" "jangan menggunakan dengan kekerasan cobalah lembut dengan dia, dia juga pasti lembut dengan kita" "akan aku coba gar" "bagus kalo kamu sudah mengerti Michael Kwee, nanti akan aku tanyakan apa alasannya enggak mau pergi ke sekolah." Tak lama kemudian anak aku sudah selesai mandi dan aku segera masuk ke kamarnya dan menanyakan alasan anak aku enggak mau pergi ke sekolah. "Alex boleh mama masuk sayang?" "boleh ma." Aku masuk ke kemarnya. "Alex mau mama pakaikan baju kamu sayang?" "mau ma."
            AKu pun memakaikan baju kepada anak aku. "Alexander Kwee boleh mama nanya?" "boleh ma" "Alexander kenapa enggak mau pergi ke sekolah sayang?" "Alex males ma" "males kamu kenapa sayang?" "enggak enak aja" "loh bukannya Alex seneng di sekolah sayang, kata Alex kemarin punya banyak teman dan pelajarannya menarik" "iya si ma" "itu kenapa enggak mau pergi sayang?" "malas aja Alex ma" "gini ya sayang biar mama perjelas sama kamu, kalo kamu rajin dan pintar di sekolah tentu papa dan mama sangat senang dengan kamu apa lagi kamu dapat juara di kelas mama dan papa akan bangga sama kamu nak" "betulkah ma?" "betul sayang, papa dan mama enggak mau apa-apa kecuali anaknya bisa membahagiakan orang tuanya di sekolah cuma itu saja sayang, dan tentunya juga kalo kamu sudah pinter pun harus mengajarkan kepinteran kamu kepada semua orang yang belum bisa membaca, menulis, dan menghitung termasuk adek kamu" "hehehe, iya ma ya" "iya, dan juga apa pun yang kamu mau pasti papa dan mama akan berikan" "iya deh, Alex mau ke sekolah" "nah gitu dong, sudah ayo kita ke meja makan, papa sudah menunggu kamu untuk makan, dan jangan lupa minta maaf sama papa" "baik ma."
             Kemudian kami pun pergi ke meja makan. "papa, Alex minta maaf" "ya sudah duduk sini dekat papa" "maafin Alex ya pa" "iya, cepat makan sebentar lagi kita pergi" "tapi muka papa masih kelihatan marah sama Alex" "Michael Kwee" "hehehe, iya sayang papa maafin" "papa pake muka marah maa" "Michael" "enggak lagi gar" "sudahlah cepat makan lex." Mereka pun sarapan dan aku segera merapikan tempat tidur. "mama mau kemana ma?" "mama mau merapikan tempat tidur" "papa sudah rapikan ma" "benerkah?" "iya mama" "aah enggak percaya mama sama papa" "lihat sendirilah gar." Aku melihat dan ternyata sudah di rapikan oleh Michael dan aku keluar lagi. "sudah kan ma?" "sudah Mike." Aku enggak melihat tempat anak aku lagi karena dia sudah merapikan tempat tidurnya sewaktu aku memakaikan bajunya tadi.
           "Alex sudah kenyang pa" "papa juga lex" "letakan saja di cucian piring." Mereka pun meletakan gelas mereka di cucian piring. "papa dan Alex berangkat ma" "(mmmuuuaacccchhh) makasih ya sayang sudah menjadi istri aku yang paling baik" "kamu juga Mike, cari uang yang banyak" "uang saja di otak kamu ni gar" "enggak juga Mike, aku harap pekerjaan kamu nanti lancar" "Amin" "ayo pa pergi" "Alex enggak cium mama sayang" "enggak ah ma" "ya sudah belajar yang pinter ya sayang" "iya ma, siap" "good." Mereka pun pergi ke bawah apaterment. "cuci piring lagi, aduh enggak boleh kerja yang berat-berat ya...???, cuek aja kerja lagi nyedot debu" "Alen yang kuat ya sayang." Aku pun menyedot debu lagi. 
               "ayo naik lex." Alex pun naik ke mobil papanya. "papa cepet pa, 15 menit lagi Alex masuk" "iya sayang sabar nak." Michael menancapkan gasnya. Dan sampah pun sudah penuh terpaksa aku akan membuangnya. "untung di apaterment ini buang sampah tinggal di letakan saja pada dinding pembuangannya. "saatnya makan sandwich tadi yang masih ada sisah." Aku pun makan sandwich yang masih ada sisanya dan membuat susu sehabis sarapan aku pun minum vitamin. Di tempat lain Michael sudah mengantarkan anaknya ke sekolah. "belajar yang rajin ya nak" "iya pa" "jangan nakal tak" "iya papa" "(mmuuaaccchh), papa pergi dulu ya sayang" "iya pa, cari uang yang banyak ya pa" "kamu ini ngikut-ngikut omongan mama kamu ya" "hehehehe, maaf pa, sudah dulu ya pa, Alex sudah telat ni pa" "papa juga nak." Anak aku masuk ke kelas dan Michael pun pergi. "hai Alex kamu sudah PR kemarin lex?" "sudah Frank" "lihat lex nomor 3, 4, 8, 9" "iihh masa kamu belum memang orang tua kamu enggak mengajarkan kamu apa" "orang tua aku sibuk lex" "orang tua Alex juga sibuk kok Frank tapi mereka mau mengajarkan Alex Frank masa orang tua kamu enggak mau Frank, Alex ajarin aja ya" "lihat aja lex" "iiisss kamu ni" "sekali ini aja lex" "ya sudah Alex bolehin besok-besok enggak boleh lagi ya Frank, Frank kalo mau ke apaterment Alex aja, kita belajar bersama mau enggak Frank" "mau lex."
              Alex pun terpaksa memberikan jawabannya. "maaf ya lex" "sudah enggak apa kok Frank." Sesudah selesainya Franko menyalin jawaban anak aku, pelajaran pun di mulai. "keluarkan buku PR kalian, siapa enggak mengerjakan PR harap keluar dari kelas ini." Guru itu memeriksa satu per satu murid yang ada di kelas tersebut. "Alex sudah selesai PRnya?" "sudah bu" "bagus, Frank?" "sudah juga bu" "bagus." Ternyata ada anak nakal yang belum selesai mengerjakan PRnya. "kamu lagi Leonardo, keluar kamu" "ya bu." Leonardo si anak nakal pun keluar. "rasakan kamu" "lihat saja pembalasanku Frank dan Alex" "kenapa dia Frank kok menatap kita seperti itu?" "dia tidak suka sama kita lex, kemarin aja dia memasukan kodok di dalam tas aku, aku kan jijik" "aaahhh kamu ini Frank." Guru itu melanjutkan pelajarannya.
             Aku di rumah sudah selesai dengan semuanya. "saatnya mandi dan masak sayur brocoli dan ikan, kalo ada nanti mama masak salmon ya len." Aku pun segera mandi. "Alex gimana ya di sekolah, semoga baik-baik saja." Aku berdo'a terus buat anak aku semoga dia baik-baik saja di sekolahnya. "Alex semuanya benar, kamu belajar dengan giat lagi ya lex" "iya bu, makasih." Ibu guru itu sangat bangga kepada anak aku, karena jawabannya betul semua. "hari ini saatnya kita belajar matematika, keluarkan buku panduan kalian, dan buka halam 10." Mereka semua mengeluarkan buku panduan, dan anak aku sudah mengerjakan semua soal di halaman 10. "siapa yang bisa nomor 4" "saya bu." Anak aku menunjuk tangan dan mengerjakan soalnya di depan, anak yang nakal tadi melihat anak aku sedang mengerjakan soalnya. "lihat saja nanti kamu ya tukang pamer, aku akan memberikan kamu pelajaran, agar tidak mamer lagi."

            Tenyata Leonardo dendam terhadap anak aku. "bagus Alex betul sekali" "ibu saya mau nanya" "apa itu Alexander?" "yang nomor ini bu" "ya sudah ibu akan menjelaskannya, silahkan duduk Alexander. Anak-anak sekalian, ibu harap kalian bisa seperti Alexander mengerjakan dulu soalnya kalo enggak mengerti tanyakan sama ibu atau bapak guru di sekolah" "BAIK BU (serempak)." Alex pun duduk di kursinya dan guru mulai menjelaskan apa yang di tanyakan anak aku tadi. "hebat kamu ya lex" "diam, dulu Alex mau kosentrasi nanti Alex bantu kalo Alex sudah mengerti Frank" "baiklah." Anak aku memperhatikan penjelasan guru itu dengan serius." Guru itu menyuruh yang lainnya untuk mengerjakan soal-soal. "Leonardo kamu boleh masuk sekarang."
           Anak nakal itu pun masuk ke dalam kelas. "Leonardo contohlah Alex dia bisa mengerjakan semuanya dengan baik, jangan terlalu malas ibu harap" "baik bu." Dia lalu mengacancam Alex. "awas kamu ya lex" "heeh kamu ngomong apa?" "enggak ada bu, ya sudah kamu boleh duduk." Bell keluar main pun berbunyi. "yeeeeeyyyy." Semuanya pada pergi keluar main. "ini saatnya untuk balas dendam pada anak itu." Di saat sedang makan siang

anak aku di jahili oleh anak nakal yang dihukum tadi. "HEY ALEX JANGAN SOMBONG YA MENTANG-MENTANG KAMU PINTAR DI KELAS" "Alex enggak sombong kok Leonardo, kalo kamu mau kita bisa belajar bareng sama Frank dan juga kamu, kalo kamu mau" "AKU ENGGAK MAU MENERIMA TAWARAN HINAMU ITU, NI RASAIN." Dia menuangkan makanan berkuah ke atas kepala anak aku. "MAKSUD KAMU APA LEONARDO." Anak aku yang tidak terima dia langsung meninju anak nakal itu. Perkelahian pun di mulai hingga guru pun datang.

       EPISODE BERIKUTNYA "MASALAH DI SEKOLAH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar