Senin, 10 November 2014

HAPPY BIRTHDAY ALEX SAYANG

                        Pagi datang dan aku sudah menyiapkan sarapan untuk Michael. "papa sudah bangun cepat makanlah, hari ini ulang tahun anak kita pa" "iya ma, sebaiknya hadiah apa yang cocok untuknya?" "sebaiknya kamu membelikan dia tas saja soalnya bulan depan dia sudah masuk ke sekolah Mike" "baiklah gar." Michael mandi dan anak aku sudah bangun. "pagi mama" "pagi sayang, kaki kamu masih sakit enggak lex?" "masih ma, kalo untuk berjalan." Aku mendatanginya. "selamat ulang tahun anak mama yang ke-6 semoga Alex menjadi anak yang baik dan bisa membanggakan papa dan mama" "thanks mama" "(mmmmuuuuuuaaaaaccccchhhhhh)" "papa mana ma?" "papa lagi mandi sayang memang kenapa?" "papa belum mengucapkan selamat ulang tahun sama Alex" "papa pasti mengucapkan selamat ulang tahun untuk Alex" "papa belum berangkat kerja ma?" "belum Alex." 
                       Michael sudah selesai mandi. "Alex sudah bangun sayang?" "sudah pa" "kaki Alex masih sakit enggak?" "sedikit pa" "papa pakai baju dulu ya sayang." Aku melirik ke anak aku. "oh iya, HAPPY BIRTHDAY ALEX ANAK KESAYANGAN PAPA, SEMOGA ALEX MENJADI ANAK YANG RAJIN DAN TIDAK MALAS-MALASAN DALAM BELAJAR" "AMIN" "(mmmmuuuuaaaccccchhh), Alex bau belum mandi" "Alex baru bangun pa, papa pergi kerja ya pa?" "iya sayang, jaga mama ya nak, jangan nakal-nakal sama mama" "Alex mengerti papa sayang, papa jangan lupa beli hadiah untuk Alex" "siap" "thank you papa" "sudah pakai baju Mike."
                      Kemudian Michael memakai baju. "mama nanti mandiin Alex ma?" "mandi sendirilah Alex sekarang sudah berumur 6 tahun" "tapi maaa.. kaki Alex ni gimana?" "nanti mama lihat kaki kamu ya" "iya ma, sikat gigi dulu sana sekalian cuci muka lex" "baiklah ma." Anak aku pergi mencuci muka. Michael datang ke meja makan. "gar pakaikan aku dasi" "Mike" "gar" "ya sudahlah sini, kalo jelek jangan marah ya Mike" "enggak palingan cuma aku cium" "hahahahaha." Alex datang ke kamar. "sudah ma" "sudah makanlah mama sudah masakan nasi goreng" "ya ma, mama lagi apa?" "lagi memakaikan dasi papa" "memang papa enggak bisa apa ma?" "tanya papa" "bisa nak, cuma papa lagi enggak mood aja nak" "iya lah pa, mama Alex sarapan dulu ya ma" "serempak papa lex" "baik pa." Aku telah selesai memakaikan dasi Michael. "sudah Mike" "lumayan, thanks ya gar" "sudah makanlah, ntar telat, di hari pertama enggak boleh telat lo pa" "papa tau ma." Michael dan Alex makan bersama.
                       "enak enggak masakan mama lex?" "enak ma" "papa nanti belikan Alex mainan ya pa" "iya sayang" "kue ulang tahun Alex cuma pa jangan lupa" "iya Alexander Kwee." Mereka sedang makan dan aku membersihkan ruang tengah. "aduh capeknya, mama harap kamu enggak seperti koko mu ya sayang, semoga kamu bisa membantu mama ya nak." Michael berpamitan sama aku. "mama, papa berangkat dulu ya ma" "iya pa" "(mmmmuuaaaacccchhhh) jangan terlalu capek banget" "iya sayang, aku enggak akan terlalu capek kok" "jaga kandungan, kalo ada apa-apa segera telepon papa pakai handphone yang baru kemarin papa belikan untuk mama" "mengerti Michael Kwee" "bagus deh." 
                       Michael pergi ke kantor. "huuuufffftt cuci piring lagi." Setiba aku di dapur ternyata anak aku mencuci piring. "Alex makasih ya sayang" "iya ma, enggak apa kok, Alex bantu mama" "mama tertolong banget ada kamu" "Alex sudah besar jadi harus bantu mama untuk meringankan pekerjaan mama" "mama enggak nyangka Alex bisa membantu mama juga" "hehehehe" "mama mau melanjutkan pekerjaan mama lagi lex" "iya ma, tapi mama jangan terlalu capek ya ma" "iya lex, mama tau, kamu ini seperti papa aja" "Alex pengganti papa untuk melindungi mama dan menjaga adek Alex."
                      Segera aku melanjutkan kembali pekerjaan aku yang tertunda. "aku enggak menyangka ternyata anak aku sudah besar sekarang." Anak aku datang. "apa yang harus Alex kerjakan lagi ma?" "sudah enggak ada lex, makasih ya sayang" "iya ma, Alex mau menonton televisi" "iya lex, Alex hari ini kita makan apa nak?" "terserah mama aja" "ya sudah mama akan memasak makanan kesukaan kamu ya" "bener ma?" "iya nak tenang aja" "yyeeeeyyy." Setelah aku membersihkan ruang keluarga kini aku akan membersihkan kamar aku dan terakhir kamar Alex. "oh ya Alex bisa enggak buang sampah nak?" "ya mama Alex baru nonton kartun kesukaan Alex" "tolong dong lex" "iya deh ma" "makasih ya Alexander Kwee" "sama-sama mama." Kemudian anak aku membuang sampah.
                   "mama dimana buang sampahnya ma?" "mama juga enggak tau lex, nanti mama akan mengkabarkan petugas apatermentnya dulu ya" "iya deh ma" "tolong kamu ikat plastiknya lex." Anak aku mengikat kantong plastiknya. "sudah ma" "sebentar lagi petugasnya datang lex" "jadi Alex enggak harus berjalan keluarkan ma?" "enggak makasih ya sayang" "mama Alex mau melanjutkan tontonan Alex lagi" "nanti kalo ada petugasnya memanggil Alex tolong bukakan ya" "ok mama." Tak lama kemudian petugasnya datang. tetttt....ttttteeeetttttt.....tttttteeettttt. "mamaaaaa petugasnya sudah datang (memanggil aku)." Aku segera datang. "mana sampahnya?" "ini tolong ya" "iya" "ini" "ooohh enggak usah." Ternyata petugasnya enggak mau di beri uang. 
Add caption
                  "mama tadi beri apa sama petugas itu?" "uang lex, ternyata mereka enggak mau di beri uang sayang" "kenapa enggak mau ma?" "mana mama tau lex untunglah lex" "kenapa untung ma?" "biasanya petugas itu sendiri yang meminta uang kepada kita" "ooohhhhh, jadi petugas tadi itu enggak meminta imbalan ya ma" "iya sayang, sudah mama mau melanjutkan tugas mama dulu" "inget ma jangan capek ya ma" "iya anak mama" "mama boleh Alex bantu enggak?" "bukannya kamu lagi menonton lex?" "enggak apa kok ma Alex pengen bantu mama" "waaahh terimakasih banget mama lex" "hehehe."
                 Kemudian anak aku membantu aku bersih-bersih rumah. "kamar mama dan papa sudah selesai kini kita beralih ke kamar Alex lagi" "yeeeeyyy." Aku pergi ke kamar anak aku. "lex tolong sayang rapikan mainan kamu nak" "baik ma." Anak aku merapikan mainannya. "sudah ma, apa lagi ma?" "sudah tunggu sebentar ya mama mau menyedot debunya dulu." Kemudian aku menyedot debu di ruangan anak aku. "ma...ma..." "apa lex?" "kira-kira papa gimana ya kerjanya?" "pastinya bagus dong lex" "iya apa ma?" "iya sayang enggak mungkin papa kerjanya asal-asalan dan juga kalo kerja papa di kantor asal-asalan enggak mungkin kita pindah ke Prancis nak" "tapi Alex suka rumah lama kita ma" "haia Alex ni bersyukur saja lex jangan suka mengeluh kita di Prancis berkat papa yang susah payah membanting tulang untuk mencari nafkah buat kita nak" "iya deh Alex bersyukur ma" "Gitu dong sayang."

                  Tak lama aku sudah selesai bersih-bersih di kamar anak aku. "dah lex saatnya buat Alex mandi" "yaaa mama, tapi gimana dengan kaki Alex ini ma?" "mama lapiskan dengan plastik sayang pastinya enggak kena air kok" "tapi kalo kena gimana ma?" "enggak sayang" "percaya sama mama, lagian juga beberapa hari ke depan pasti sudah sembuh nak" "kalo belum juga" "sembuh Alex" "kalo enggak?" "entahlah lex" "hehehe, Alex mengolok mama aja" "itulah kelakuan kamu sama seperti papa suka memperolok mama terus" "papa gitu ya ma orangnya?" "iya nak, makanya ambil positif aja lex dari papa yang jelek di buang" "baiklah mama." Aku pikir lagi lebih baik di buka saja perbannya. "Alex mama buka saja ya perbannya" "sakit enggak ma?" "enggak kok pelan-pelan lex" "kalo sakit gimana ma?" "enggak, iiisss kamu ini cerewet banget tahan sedikit lex" "Alex cuma nanya saja ma, kok mama marah pula" "habisnya kamu nanyanya itu-itu terus lex" "maaf ma" "sudah ni mama siap untuk mama buka lex" "okay ma." Aku membukakan perbannya. "aaahhh sudah enggak apa kok lex, cuma nanti mama beri obat merah aja" "ya deh ma" "coba Alex jalan" "masih agak nyeri ma" "tapi beberapa hari lagi sudah hampir sembuh lex" "jadi enggak perlu di perban lagi ma?" "enggak nak, sudah mandilah" "okay ma."
                      Kemudian anak aku mandi. "nonton apa ya sebaiknya?, oh ya buka itu saja." Kemudian aku membuka rekaman sewaktu masih di Los Angles. "hahahahahaaaa." Aku melihat kejadian lucu sewaktu anak aku di gendong oleh papanya. "Alex....Alex, pegang napple papa terus." Aku memutar-mutar video itu terus hingga anak aku datang. "mama, sedang buka video apa ma?" "kamu sudah selesai mandi nak?" "sudah mamaaaaa" "coba mama lihat mandi kamu bersih apa enggak." Aku melihat tubuh anak aku dan ternyata bersih juga dia mandinya. "gimana ma?" "Alex mandinya bersih juga nak" "mama lihat video apa ma?" "mama lihat video sewaktu kita di LA nak" "Alex pengen lihat juga ma, boleh enggak ma?" "ya sudah ayo kita nonton." Aku dan anak aku menonton videonya.

                   "hahaha lucu juga ya lex?" "iiisss mama ni dari mana pula lucu biasa aja mama" "luculah, kamu masa kalo di gendong sama papa pasti megang napple papa" "enggak lagi ma" "masih mama yakin lex" "kalo enggak lagi gimana?" "hmm mama beri hadiah" "bener ya ma?" "iya nak" "yeeeyyy" "sudah sana pake baju" "pakaikan ma" "pakai sendirilah lex, kamu sudah berumur 6 tahun sayang" "aaahhh papa juga meskipun sudah besar masih di pakaikan sama mama" "kalo papa itu lain lah nak" "mokoknya Alex mau mama pakaikan baju Alex ma" "hhhuuuu ya sudah mentang-mentang sering lihat papanya di pakaikan Alex minta juga di pakaikan" "mama baik sama kami" "kami siapa?" "papa dan Alex."
                          Kemudian aku memakaikan baju anak aku. "sudah" "makasih ya mama Alex tersayang" "sama-sama nak" "mama katanya hari ini masak makanan kesukaan Alex" "tapi lex makanan di kulkas masih ada" "Alex enggak mau ma, kata mama sudah janji" "sayang kalo mau di buang nak, tambah masakan kesukaan Alex aja ma" "ya sudah mama akan memasakannya untuk anak mama" "yeeeyy, mama  sekarang mandilah, Alex main games ya ma" "iya anak manja" "mama Alex ini bukan anak manja lah ma" "kamu memang anak manja lex, dari dulu pengennya di manjaaaaiiiinn terus" "enggak maaa" "hahaha sudah dulu mama mau mandi, mama juga bercanda kok lex" "mama ni buat Alex kesal saja" "maaf sayang." Lalu aku pergi mandi dan anak aku ke kamarnya untuk bermain games.
                       "mama  ni dari dulu memanggil Alex dengan sebutan anak manja terus kesel rasanya kalo mama menyebut Alex dengan sebutan anak manja." Biarpun aku menyebutnya dengan anak manja tapi aku sangat menyayanginya. "yaaaa kalah pula." Aku sudah selesai mandi dan pakai pakaian. "Alex sudah mainnya kita mau ke pasar nak" "iya ma, mama nanti belikan Alex ice cream ya?" "iya sayang, mama juga pengen ice cream nak" "baiklah mama, Alex akan melindungi mama dan adek Alex" "hahaha kamu ini apakah kamu  kuat lex?" "kuat dong Alex seperti papa Michael." Aku dan anak aku turun ke bawah sambil memanggil taxi. 
                     "taxi." Taxi datang segeralah aku dan anak aku naik. "où voulez-vous aller?" "can you speak english?" "saya kira anda bisa bahasa Prancis" "saya enggak bisa" "mau pergi kemana?" "saya mau pergi ke supermarket" "baiklah." Kemudian sopir taxi itu mengantarkan aku ke supermarket. "sudah sampai." Aku membayar uangnya dan segera masuk ke supermarket. "mama....mama...." "apa nak?" "bahasa Prancis itu lucu ya ma" "sssssttttt enggak boleh Alex bicara seperti itu lex, biarpun lucu kita harus menghargainya, mama enggak mau punya anak yang suka meledek orang lain" "iya ma, maaf Alex enggak ngerti tadi" "kalo mama sudah memberi tahu berarti Alex sudah mengerti lex" "iya ma, makasih ya ma sudah memberi tahu Alex" "sama-sama Alex sayang."
                      Segera membeli bahan makanan lasagna. "makanan kesukaan Alex lasagna kan lex?" "mama masa lupa" "setahu mama kamu suka lasagna" "bukan ma" "jadi apa lex?" "rendang ma" "ohhh ya lupa mama lex, ya sudah mama mau menyiapkan bahannya dulu ya sayang" "okay," "kamu mau main dulu sana di lantai atas" "main di lantai atas ma" "iya mau enggak?" "mau ma" "tapi ingat kalo sudah selesai main tunggu mama disini lagi ya" "siap mama" "sehabis mama belanja kita beli ice cream" "hhoooorrraaaayyy." Aku memberi anak aku beberapa uang untuk ia bermain di lantai atas dan aku menyiapkan bahan makanan kesukaan dia dan beberapa bahan makanan lainnya. 
               Pertama aku menyiapkan bahan makanan rendang, setelah semua bahan makanan terkumpul saatnya menyiapkan bahan makanan selanjutnya, aku akan membuat dim sum, sushi dan terakhir neapolitan. "harus menyiapkan semuanya ni." Aku mencari-cari dimana saja bahan-bahan tersebut. "huuufftttt akhirnya terkumpul semua." kemudian aku membayar semuanya. Untung Michael memberi aku lebih uang jadi masih ada sisa untuk makan ice cream. "dddduuuuhhh dimana anak ini padahal mamanya sudah selesai, beginilah kalo main lupa dengan waktu untuk pulang." Aku pergi ke lantai atas untuk melihat anak aku sedang apa disana. "ALEXX..." Aku memanggilnya tapi aku melihat anak aku masih main saja. "sudah lex ayo kita pulang nak" "yaaa mama sebentar lagi ma" "ayo sudahlah nanti kamu bisa main dirumah lagi" "sebentaaarrr lagi ma" "sudah lex" "sebentaaaarrr lagi ma" "sudahlah lexx" "sssssseeebbbbbeeeennnntttaaaarrrr llllaaaaaaggggiiiii maaaa" "ALEXANDER KWEE" "iya maaaa, isss padahal sebentar lagi Alex menang malah mama suruh Alex pulang pula." 
                Aku dan anak aku segera pulang. "kata mama mau membelikan Alex ice cream" "oh ya." Aku membelikan Alex ice cream. "qu'est-ce que vous voulez?" "mama Alex enggak ngerti" "bisa bahasa inggris?" "apa yang anda ingkinkan?" "saya ingin rasa coklat strawberry, kalo Alex?" "coklat melon ma" "coklat melon" "okay harganya 15 euro." Aku segera membayarnya. "nah lex" "yeeyy, maaaa...." "apa lex?" "kelihatannya punya mama  lebih enak daripada punya Alex ma" "jadi?" "tuker dengan punya mama" "aduh Alex, ini keingin adek kamu lex" "suruhlah dia mengalah demi Alex ma" "enggak bisalah lex" "ini keinginan adek kamu, kamu yang seharusnya mengalah demi dia, sudahlah besok kita bisa membeli lagi lex" "iya deh ma." Aku memanggil taxi. "taxi." 
              "où voulez-vous aller?" "bisa bicara bahasa inggris?" "okay, mau kemana?" "saya mau ke centre pompidou." Kemudian sopir taxi itu mengantarkan aku ke apatermentku. "merzi." Aku dan anakku segera ke apaterment kami. "Alex main games dululah mama mau membuat masakan dulu ya sayang" "iya ma, apa perlu Alex bantu ma?" "kalo kamu mau ayo kita buat sama-sama" "yeeeyyy." Alex membantu aku. "pertama kita buat apa dulu ma?" "buat Rendang dulu mau lex?" "iya ma." Aku membuat rendang. 
                   Rendang adalah masakan kesukaan anak aku, ntah kenapa dia dari dulu suka banget dengan rendang. "sekarang biar mama saja yang melanjutkan untuk memasukan lamb ke kuali" "biar Alex saja ma" "mama saja, nanti kamu yang mengaduknya lex" "iya ma, kita mau buat makanan apa ma?" "dim sum, lasagna, sushi Alex mau?" "makanan jepang tu ya ma?" "iya sayang mau enggak?" "enggaklah ma, cuma dua tu aja ya ma?" "Alex mau neapolitan?" "apa itu ma?" "seperti pizza kecil" "mau ma, Alex mau" "ya sudah ayo kita buat dimsum dulu" "dimsum tu isinya udang kan ma" "kita bisa mengganti bahan tersebut dengan daging domba lex" "iya deh ma."
                    Aku menyiapkan  bahan makanan untuk dimsum. Pertama lamb yang sudah di cuci kemudian di kukus terlebih dahulu. "kenapa di kukus ma?" "ya supaya lebih fresh saja, Alex rendangnya tolong di aduk" "iya ma." Tak lama kemudian Lamb sudah di kukus dan saatnya untuk memotongnya kecil-kecil. "di apain lagi ma?" "di potong-potong kecil-kecil lex" "Alex mau mencoba memotongnya ma" "enggak bisalah kamu lex, kalo enggak hati-hati nanti tangan kamu kena" "Alex mau test ma" "ya sudah, tapi hati-hati ya sayang" "iya ma" "mama mau mengaduk sebentar rendangnya." Ketika aku mengaduk rendang jari ada aku terkena pisau. "AAAARRRRRGGGGGHHHHHH" "AAAALLLLLEEEEXXX." Segera aku melihat anak aku, ternyata jarinya terbeset pisau. "*sigh* *sigh* *sigh* saaakkkiiitttt mmaaaa." Segera aku memberinya obat merah.
                    "mama sudah bilang sama kamu biar mama saja" "*sigh* *sigh* tapi Alex mau membantu mama" "untuk jari kamu cuma luka ringan aja" "*sigh* *sigh* *sigh* *sigh* maaf maa" "ya sudahlah tidur siang aja dulu." Aku sudah selesai membersihkan lukanya dan aku menyuruhnya untuk tidur siang saja. "papa pulang" "papa sudah pulang?" "sudah ma, mana anak kita?" "lagi tidur siang, jarinya tadi terkena pisau" "haia kok bisa, kamu ni gar enggak bisa apa menjaganya?" "aaaiiisssss kau ni Mike, tadi aku sudah bilang biar aku saja yang memotong daging dombanya, dia tetap saja memaksakan dia ingin yang memotongnya dan sekejap aku mengaduk rendangnya jarinya sudah terkena pisau" "tapi enggak apa kan?" "enggak cuma luka ringan aja, jagalah anak kita dengan baik gar, kamu ni, sering banget enggak berhati-hati jaga anak" "iya Mikey, aku tau. Ngomong-ngomong kenapa pulang cepat Mike?" "makan siang sayangku, mau aku bantu enggak?" "enggak usah pa" "jangan terlalu..." "capek" "lihat juga kandungan kamu sayang (sambil memegang perut aku), sudah aku bantu ya" "iya Mike" "rendangnya sudah ya gar?" "sudah Mike, aduk sekali lagi dan matikan apinya."
                    Michael mematikan Apinya. "sudah selesai ma, tolong potong-potong dagingnya sayang" "mau buat berapa makanan ma?" "rencananya si tadi 4 tapi dikurang satu jadi 3" "aaaahhh banyak amat siapa yang mau makan itu semua sudah buat aja 2 macam saja, kamu ini banyak banget yang mau di makan" "iya pa" "gar denger ya kamu harus menjaga anak-anak kita" "capek aku denger omongan kamu seperti itu terus Mike" "aku cuma mengingatkan, aku enggak mau anak kita terluka." Aku diam saja. "denger gar apa yang aku omongin ke kamu" "denger Mikey." Tiba-tiba perut aku sakit. "paaaa" "apa sayang" "aduuh perut aku sakit Mike" "sudah istirahat saja sana, sudah aku bilang ke kamu hati-hati jangan terlalu capek kamu masih jugaaaaa kerja kerasss" "maaf Mike." Aku beristirahat. "gendong Mike, bisa enggak" "bisa sayang." Kemudian Michael menggendong aku. "yaaaaaaaaakkk... agak berat mama" "agak berat atau berat sangat" "agak berat Gagar." Dia membawa aku sampai ke tempat tidur. "hhuuufffttt, sudah ya biar aku saja yang membuatnya."  Ketika Michael mau keluar aku memanggilnya dengan lembut. "Miiikkee" "apa maa???" "anak kamu ingin kamu menjadi kuda Mike" "haia" "Michael enggak boleh ngeluh aaahh" "iya sayang." Kemudian Michael menjadi kuda. "*hhhhiiiiiihhaaaaa* *hhhhiiiihhaaaa*" "jalan Mike." Michael pun jalan.                        
                 Setidaknya dia berjalan 3 putaran. "sudah ya ma" "yaa paa." Michael segera bangkit. "terasa mau patah tulang papa ma" "ini permintaan anak kamu Mike" "ya deh gar, sudah istirahatlah" "enggak mau aku Mike, Aku mau melanjutkan pekerjaan tadi" "kamu ini gar, aku mau kamu istirahat gar" "enggak  bisa aku Mike." Michael mulai mengeluarkan suara malaikatnya. "maa istirahat ya." Dengan lembut dia menyuruhku untuk istirahat. "aku enggak bisa Mike" "sayang." Kemudian aku berjalan keluar, tapi ketika aku hendak keluar Michael segera berlari dan mengunci pintunya. "MMIIIKKKEEEE BBUUUKKKAAAA" "AKU ENGGAK MAU KAMU KENAPA-KENAPA GAR, MAAFKAN AKU." Aku hanya biasa berdiam diri di kamar. "awas kamu ya Mike." Aku putuskan untuk tidur saja. Aku enggak tau apa yang di buat oleh Michael diluar sana. 
                    "saatnya membuat Lasagna." Michael membuat sendiri Lasagna. Di kamar aku sudah tidur lelap. Aku bermimpi bahwa anak aku yang kedua enggak mau namanya Antoni Kwee. "maaa" "apa sayang" "adek enggak mau di beri nama Antony ma" "kenapa sayang?" "enggak suka ma, adek maunya mama beri nama Alen Kwee ya maa" "iya de" "biar sama seperti koko, koko namanya Alexander Kwee. Kalo adek Alenando Kwee ya ma" "okay sayang, nanti mama ngomong sama papa ya nak" "baik maaa." Tiba-tiba aku terbangun dan hari sudah menunjukan jam 4 sore. "gawat hari sudah jam 4 belum menyiapkan untuk party Alex. 
                    Segera aku mencuci muka aku. "apakah sudah di hias untuk anak aku?." Aku pergi keluar, ternyata pintu sudah di bukakan oleh Michael dan semuanya sudah di siapkan sama Michael. "Mike?" "kamu sudah bangun sayang?." Aku enggak menjawab pertanyaannya. "kamu sendiri yang menyiapkan semuanya?" "iya sayang, kenapa?" "anak kita mana?" "aku tadi menyuruhnya untuk bermain di taman deket apaterment ini" "haia kamu ini Mike kalo dia kenapa-kenapa gimana." Aku pergi menyusulnya. "mau kemana ma?" "menyusul anak aku" "anak kita maaa, papa juga ikut." Aku segera mengambil mantel aku. "tunggu sayang." Aku berjalan cepat. "maaaaa tunggu ingat kandungan kamu." Di saat hendak menuju lift kaki aku seperti tersandung oleh sesuatu sehingga aku hampir saja terjatuh dan untungnya Michael segera menangkap aku.
                 "Mama hati-hati sayang, mama masih marah sama papa ya ma" "entahlah Mike aku benci sama kamu lepaskan aku." Dia malah memeluk aku. "maafin aku gar, aku enggak bermaksud untuk mengurungmu, itu juga demi kebaikan kamu dan anak kita sayang." Aku hanya diam dan segera melepas pelukannya, tapi dia memeluk aku sangat erat sehingga sulit untuk di lepas. "sayang jangan benci papa ya" "ya sudah Mike, aku maafin kamu, tapi jangan seperti itu lagi aku enggak suka dengan sifat kamu pake mengurung aku pula" "tidak akan lagi seperti itu aku janji sama kamu sayangku" "ya sudah lebih baik kita cari anak kita."
                Kami pergi ke taman yang tak jauh dari apaterment kami. "papa awas kalo sampe Alex hilang ya" "enggak kok ma, papa janji" "mokoknya awas saja kalo Alex menghilang" "enggak papa yakin dia enggak menghilang kok ma." Kemudian kami sampai di taman. "mana ni anak?" "papa cari dia mama tunggu disini" "cepet Mikey, mokoknya anak aku harus ketemu" "iya cerewet." Kemudian Michael mencari dimana Alex sedangkan aku menunggu di dekat bangku. "adduuuhh awas saja kalo Michael enggak menemukan anaknya."
              Aku bergumam dengan kesal ketika anak aku enggak di temukan nantinya. "ALEX.....ALEX DIMANA LEX???." Michael mencari hingga sore. "duhhh anak ini kemana ya??." Michael melihat sebuah rumah-rumahan di taman itu. "apa mungkin dia disina?." Michael memeriksa rumah itu. "ooohh Alex kamu kok tidur disini pula sayang." Rupanya anak aku ketiduran disebuah rumah kecil di taman tersebut. "Alex bangun lex" "haa..." Anak aku masih setengah sadar. "bangun sayang sudah sore nak" "aahhh papa gendong pa." Kemudian Michael menggendong anak aku. "jangan slobber di baju papa lex." Michael menggendong anaknya. 
                Aku melihat Michael menggendong anaknya. "dimana main dia pa?" "dia ketiduran di sebuah rumah-rumahan" "huu untung saja enggak hilang" "yang penting sudah ketemu dia" "bagaimana dengan ulang tahunnya pa?" "papa sudah beli kue tart ma" "ya sudahlah" "mungkin kuenya akan diantar jam 6 sore ini" "kita bisa menyiapkan pestanya 'kan pa?" "iya ma." Michael merasakan basahan di bajunya. "duh anak ini slobber in my T-shirt" "tak apa pa, mama bisa mencucinya" "aaaiii Alex ni gini lah kalo tidur sambil di gendong pasti slobber" "slobber anak sendiri enggak apa pa" "iya si, tapi papa kasihan mama mencuci baju papa yang terkena slobber Alex" "papa tak perlu mengasihani mama pa" "mama ingat..." "jangan terlalu capek" "tu ingat pesan papa ya ma" "iya pa".
                Tak lama kemudian kami sampai di apaterment kami. "tidurin aja dia di sofa pa." Apaterment kami memiliki sofa yang besar sehingga anak kami di tidurkan di sofa saja. "ya sudah sekarang kita menghias ruangannya ma" "memang papa sudah membeli perlengkapan ulang tahunnya" "sudah sayang, ketika papa pulang dari kantor sore ini" "memang jam berapa papa pulang?" "jam 3 ma" "cepet banget pa?" "karena rapatnya di tunda besok" "ya deh."
                Kami menghias ruangannya untuk anak kami. "mama yang manjat ya pa" "enggak usah sayang" "tapi anak kamu ingin sekali dia yang menyiapkan untuk kokonya pa" "haia kamu ni gar" "Mike" "ya sudah, aku jaga di bawah kamu saja." Aku berasalan anaknya yang meminta, padahal cuma aku aja yang ingin memasang dekorasinya. "sudah ma, papa lagi yang memasangnya" "enggak mau aaah pa sebentar lagi" "Gagar ni seperti inilah, aku saja sudah gar" "anak kamu Mike yang ingin, kamu enggak mau kan kalo anak kamu besarnya slobber until his adult" "no way gar." Ketika aku berbohong seperti itu Michael percaya saja. "maaf ya pa." Aku merasakan sakit di perut aku. "AAAAAAUUUU...." "MAMAAAAA, SUDAH TURUNLAH." Aku turun. "AAAUUU PAAAAA SAKIT PERUT MAMA PAAA" "KE DOKTER YA SAYANG." Aku memeluk Michael dan mengatakan sebenarnya, mungkin karena aku berbohong jadi anak yang di dalam kandungan aku marah.
                  "Mike aku mau ngomong sejujurnya, DDDUUUHH SAYANG" "APA GAR CEPETLAH AKU TAKUT KAMU KENAPA-KENAPA" "SEBERNARNYA AKU BERBOHONG MIKE, AAADDDDUUUHHH!!!!" "SAYANG SUDAH JANGAN NGOMONG LAGI" "ANAK INI ENGGAK MEMINTA UNTUK MEMASANG DEKORASINYAAAAAA,, AAAAGGGHHH" "JADI???" "AKU BERBOHONG MIKE, MAAAFF." Tiba-tiba perut aku enggak sakit lagi. "APA MAKSUD KAMU GAR?" "ANAK INI ENGGAK MEMINTA UNTUK MEMASANG DEKORASINYA MIKE, AKU BERBOHONG ATAS NAMA ANAK INI, AKU MINTA MAAF SUDAH MEMBOHONGI KAMU" "Aduh kamu ini gar" "maafin aku Mike" "jangan bohong lagi ya sayang" "enggak akan" "tapi perut kamu enggak apa 'kan?" "enggak Mike" "sudah biar aku saja yang memasang semuanya kamu duduk saja" "oh ya Mike anak ini enggak mau di beri nama dengan Antonio Kwee" "jadi apa yang dia inginkan namanya?" "Alenando Kwee Mike" "kenapa anak kita tidak mau di berinama Antonio?" "enggak tau aku Mike, tadi siang aku bermimpi dia ingin di beri nama Alenando Kwee Mike" "ya sudahlah, nanti kalo enggak di turuti malah kenapa-kenapa pula dengan anak kita yang kedua ini."
                  Bunyi bell pintu apaterment. "mama tolong ambilkan ya kuenya sudah datang" "sudah di bayar Mike kuenya?" "sudah tinggal kamu ambil saja." Aku  membuka pintu. "est-il vrai appartement mr. Michael Kwee?" "bisa bahasa inggris?" "apa bener ini apartment tuan Michael Kwee?" "benar" "saya membawakan kue ulangtahun" "ohh ya merzi" "soyez le bienvenu." Kemudian orang itu pergi dan aku mebawa masuk kue ulang tahunnya." "papa besar banget pesan kue ulang tahunnya?" "enggak apa dong ma" "mahal ni?" "enggak takut banget mama ni kalo mahal kuenya" "uang papa juga."

                     Aku merasa tersinggung ketika Michael mengatakan uangnya. "oooooHHHHHH MENTANG-MENTANG PAPA YANG MENCARI UANG JADI MAMA PAPA REMEHIN YA, YA SUDAH URUS SENDIRI SEMUANYA" "MAAA... BUKAN....MAAKKSUUDDNNYYAAA...." Aku segera masuk ke dalam kamar dan Michael masuk juga. "maaa, bukan itu maksud papa ma." Aku diam saja. "gaarrr." Aku masih juga diam. "saayaang maafin papa ya nak, papa tak maksud ngomong gitu sama mama, Alen tolong bilang dong sama mama jangan ngambek sama papa." Michael melakukan tingkah konyolnya sehingga aku tertawa. "hahahaha isss papa ni" "gitu dong jangan ngambek aaahh ma, papa enggak suka kalo mama suka ngambek" "iya pa, maafin mama pa" "ya sudalah enggak apa kok ma, Mama istirahatlah biar papa saja yang dekornya" "makasih pa" "ssssttt sudah enggak apa kok sayang."
                   Kemudian Michael keluar untuk melanjutkan dekorasinya. "Alen papa sangat ulet dalam mengerjakan sesuatu ya len, mama bangga sama papa len, apa lagi kamu punya papa seperti papa Michael, mama harap kamu seperti papa besarnya ulet, bertanggung jawab, kuat, selalu mengalah, mokoknya sifat baik papa Michael mama harap turun sama kamu sayang." Aku membuka TV dan menonton televisi saja di dalam kamar. 

                     Tak lama Michael masuk lagi. "mama sudah papa dekor coba mama lihat bagus enggak?." Aku turun dari tempat tidur untuk melihat dekorasinya Michael. "bagus enggak ma?" "bagus pa, mama akan membangunkan dia." Aku membangunkan anak aku yang masih tidur lelap di sofa. "Alex....Alex...." "aaahhh apa ma?" "bangun sayang tidur terus kamu ini" "Alex ngantuk ma, coba lihat kamu lagi ulang tahun" "hhhoooaaammm" "tutup mulut Alex" "oohh yaaa." Dia membuka matanya dan melihat semuanya sudah di dekorasi. "yyeeeeeeeyyy, bagus paaaa" "sudah waktunya mandi."
                    Aku menyuruh anak aku mandi sendiri. "mandi sendiri ya lex, Alex sudah besar untuk apa lagi mama mandikan Alex" "iya ma." Kemudian anak aku mandi. "oh ya lex mandi yang bersih ya sayang, harus di gosok badan kamu" "iya ma, Alex tau." Kemudian anak aku pergi mandi. "sesudah dia mandi kita lagi yuk ma" "tapi jangan minta apa-apa ya pa" "enggak mungkinlah, istri lagi hamil papa minta yang gituan" "kamu biasanya insane Mikey" "hhhuuuu kamu ini ngomongin aku gila pula" "hahahaha, aku siapkan dulu baju anak itu" "sekalian ma, baju kita juga" "iya sayang." Aku menyiapkan baju anak aku dan suami aku. 
                  "sepertinya baju ini cocok untuk di pakai." Aku sudah selesai menyiapkan bajunya, dan anak aku sudah selesai mandi. "maaa, sudah Alex mandinya. "coba mama lihat kamu bersih enggak mandinya lex" "bersih dong ma, masa enggak bersih." Aku memeriksa mandinya anak aku. "bersihkan ma" "iya nak, mama sudah menyiapkan baju Alex, Alex tinggal pakai saja" "yang ini ya ma?" "iya memang kenapa?" "enggak enak ma" "enggak enak kenapa lex?, kamu sendiri yang meminta papa untuk membelikan baju ini" "biar Alex sendirilah ma yang mencarinya" "ya sudah terserah kamulah lex, mama mau mandi dulu ya nak" "iiiihhh mama ni..." "kenapa?" "jangan panggil Alex anaklah ma Alex enggak suka" "jadi mama panggil kamu apa?, Alex anak mama jadi berhak dong mama panggil kamu anak" "iya deh ma." 
                     Sekarang aku akan menyiapkan baju untuk aku dan suamiku. "cocoknya yang ini." Michael masuk ke kamar. "sudah belum sayang?" "sudah pa" "ayolah kita sekarang mandi tunggu apa lagi ma." Kemudian aku dan Michael segera mandi berdua. "papa jangan minta apa-apa ya dari mama" "enggak kok ma" "awas kalo minta apa-apa." Aku dan suami aku mandi bersama. "mama dan papa ni kemana ya?, PAAAAAAAPAAAAAA MAAAAMMMMAAAAA." Aku mendengar anak aku sedang mencari kami berdua. "papa cepetlah, anak tu sedang mencari kita" "baiklah ma." Michael selesai mandi duluan dan aku  masih mandi. "maaa" "apa pa?" "perut mama seperti waktu mengandung Alex ya ma" "iyalah pa" "papa mau menemui anak itu dia sedang apa." 
                        Michael segera menemui anak aku. "Ada apa lex?, loh kok Alex pakai piyama sayang, kita mau merayakan ulang tahun kamu" "Alex maunya pakai piyama pa" "ganti lex, nanti mama kamu marah masa ulang tahun kamu pakai piyama" "enggak mau aaahhh paaa" "papa enggak tau ya kalo mama marah nanti, sama kamu pakai piyama" "cariin bajunya pa" "iiisss kamu ini, tadi mama sudah menyiapkannya buat Alex," "enggak enak pa" "jadi maunya apa?" "enggak mau apa-apa si, Alex pengennya cuma baju piyama pa" "ya sudahlah terserah kamu, padahal kita mau ke menara Eiffel lex" "benerkah pa?" "bener nak" "yaa sudah Alex ganti lagi bajunya." Michael terpaksa berbohong kepada anaknya. 
                        Aku sudah selesai mandi. "papa kok belum apa-apa" "papa tadi menyuruh anak itu ganti baju" "memang dia tadi pakai baju apa pa?" "pakai baju piyama ma?" "kita juga enggak kemana-mana pa" "tapi papa berbohong ma" "berbohong soal apa pa?" "bahwa kita mau kemenara Eiffel" "aaiii haia aku enggak tanggung jawab ya Mike kalo dia marah sama kamu, soalnya anak itu kalo sudah jadi harus jadi enggak boleh enggak aku tau anak itu sifatnya gimana" "jadi gimana ni gar" "bilang aja enggak jadi, cepetlah." Ketika langkah kaki Michael mau masuk ke kamarnya dia sudah keluar. "papa kok belum pakai baju pa?, mama...mama...kita jadi ke menara Eiffel?" "enggak tau lex tanya papa" "papa jadi kan pa?" "maaf ya lex" "kenapa pa?" "kita enggak jadi ke menara Eiffel" "kata papa tadi jadi mau ke menara Eiffel gimana papa ni, kecewa Alex sama papa" "aaaahhhh gimana hari minggu besok kita perginya Alex mau?" "janji ya pa" "iya sayang, papa selalu menepati janji" "okay pa hari minggu ini kita akan pergi."
                         Untungnya anak aku enggak marah soal papanya berbohong. "sudah Mike?" "sudah gar." Kami segera merayakan ulang tahun anak kami. "kuenya ma mana?" "sebentar." Aku menyiapkan kue buat anak aku dan aku pasang lilin untuknya. "sudah maaa???" "lama banget ma?" "sudah sayang." Aku menyanyikan ulang tahun buat anak aku dan Michael juga. "hhhaaapppyy biiirrtthhdaaayy Alexander Kwee" "semoga jadi anak yang baik tambah pintar belajarnya " "makasih papa dan mama" "dan jangan manja ya lex" "iya maaa" "happy birthday Alex, semoga apa yang Alex inginkan di ulang tahun ke-6 ini bisa tercapai dan ingat jangan manja" "makasih papa" "foto mana Mike?" "sudah gar." Kemudian dia membuat permohonan untuk ulangtahunnya di tahun ini. "sudah ma" "sekarang saatnya potong kue." 

                    Aku memegang tangan anak aku untuk memotong kuenya dan Michael memegang tangan aku juga. "satu dua tiga.." "makan kuenya lex." Aku menyuapkan ke mulut anak aku. "enak enggak lex?" "enak ma" "Alex lagi menyuapkan ke mama  dan papa" "dia menyuapkan ke Aku dan ke Michael. "thanks Alex (mmmuuuaaccchh), tunggu ya papa mau menyiapkan timer untuk kita berdua mencium Alex berdua" "baik pa." Kemudian Michael menyiapkan Timer untuk memfoto kami. "sudah pa" "sudah ma." Ketika hendak mau sudah di potret segera kami mencium anak kami. "(MMMUUUAAACCCHHH)." Dia mencolek muka aku dan Michael memakai Krim. "hahahaha,"  "nakal kamu ya lex." Aku mencolek lagi mukanya memakai Kream. "hehehe" "saatnya makan kue buatan papa Michael" "papa yang buat ya pa?" "iya lex" "enak enggak ma?" "enggak tau ya lex, mama harap si enak."
                     Segera kami ke meja makan untuk mencoba masakan Michael. "enak enggak ma.. Alex?" "lumayan pa" "iya lumayan kok pa." Michael membisikan kata-kata nakalnya. "berarti aku bisa memasak 'kan gar" "iya (dengan muka jutek)" "hahaha jangan seperti itulah sayang" "Michael Kwee kamu bisa masak kok" "papa hebat ya ma" "iya sayang" "oh ya ma, memang mama tadi kemana ma?" "mama tadi capek jadi istirahat mama suruh papa aja yang buatnya, enggak apa kan lex?" "enggak kok ma, cuma Alex heran aja biasanya mama capek enggak capek tetap kerja." Mati aku pasti Michael marah ni, dia sudah ngelirik aku dengan sinis. "memang mama mengerjakan semuanya ya lex" "iya pa, sebagai contoh kain tempat tidur Alex mama sendiri yang nyuci" "memang mama enggak loundry lex?" "enggak pa, kata mama mahal kalo loundry jadi mama sendiri yang menyuci" "MAAA, nanti mama jelaskan ya" "iya pa." Aku akan kena marah sama Michael ni.

                     "saatnya makan lex" "iya pa." Kemudian kami makan malam. "hhmm enak sekali buatan papa" "thanks Alex, Alex inget bulan depan sudah masuk sekolah" "yaaa papa" "kok YAAAA PAPAAA" "Alex masih ingin dirumah pa" "ENGGAK BOLEH, Alex sudah harus bersekolah" "maa" "maaf lex memang kamu sudah harus bersekolah kok" "belajar sama mama dan papa aja bisa" "enggak bisa sayang, mokoknya kamu harus" "papa Michael memang harus ya papa?" "harus lex, papa enggak bisa memberikan kamu banyak ilmu kamu harus mencari di sekolah lex" "mama Gagar" "maaf lex, mama enggak bisa bantu kamu sayang" "Alex coba dulu bersekolah ya" "iya deh pa" Gitu dong." 
                    Kami sudah selesai makan. "mama mau mencuci piring" "biar papa saja ma" "sudah ke ruang TV lah" "enggak mau pa" "sudah sana ma, biar papa saja" "pa" "jangan.." "iya deh." Michael mencuci piringnya dan aku pergi ke ruang TV. "Alex" "iya ma" "Alex kenapa ngomong sama papa soal mama sendiri yang mencuci kain tempat tidur Alex?" "nggak boleh ya ma?" "enggak bolehlah lex, mama lagi mengandung adek kamu lex, kamu lihat sendiri papa enggak boleh mengerjakan yang berat-berat" "maafin Alex ma, Alex enggak tau ma" "ya sudahlah enggak apa."  
                         Michael datang. "sudah papa cuci semua?" "sudah ma" "bersih enggak?" "100% bersih ma" "awas saja kalo enggak bersih ya Mike" "tenang aja, ma ke kamar sebentar yuk" "ngapain pa?" "papa mau bicara penting sama mama" "aku mau menemani anak aku nonton tv Mike" "Alex disini dulu ya jangan masuk ke kamar kamu nontonlah tv" "iya pa, memangnya papa mau bicara apa sama mama?" "hal yang penting lex, Alex tunggu disini ya sayang" "siap pa." Kemudian Michael mengajak aku ke kamar. 
                         Setibanya di kamar. "ada apa pa?" "apa yang di katakan anak kita itu benar?" "betul, kenapa Mike?" "aku sudah bilang jaga kandungan kamu, kamu kalo di bilangin kok keras kepala si gar" "maaf Mike, tapi Mike kandungan aku kan kecil jadi enggak apa kerja berat dikit" "denger kata aku enggak boleh kerja yang berat-berat" "ya sudah." Kemudian Michael memanggil Alex. "Alex masuk sebentar." Anak aku masuk ke kamar kami. "Alex mulai dari sekarang kalo mama kerja yang berat-berat ngomong sama papa ya nak" "iya pa, memang mama enggak boleh kerja yang berat-berat ya pa?" "Iya nak."
                          Kemudian Michael keluar dan anak aku menyalakan TV di kamar kami. "Alex nonton kelanjutan film tadi" "mama mau, sikat gigi dulu lex, habis tu baru mama tidur capek banget mama soalnya" "iya ma." Aku pergi ke kamar mandi. "hahahahahaaaa lucu banget." Aku mendengar suara anak aku tertawa. "Alex...Alex..." Tak lama sesudah aku menyikat gigi dan berbaring di tempat tidur Michael datang. "maaa" "apa pa?" "pijitin punggung papa ma, sakit rasanya." Aku memijit punggung Michael dan anak aku masih tetap menonton acara kartunnya. "capek rasanya" "besok meeting lagi Mikey?" "sepertinya masih banyak client soalnya ma, ada dari inggris, jepang, banyak deh ma" "hati-hati pa dengan mereka kadangan mereka licik loh pa" "tau papa ma" "tenang aja, yang penting do'a istri tercinta" "aaaahhhh kamu bisa aja Mike" "(MMMMMUUAAAACCCCHHH) sudah enakan sayang, makasih ya" "ya Mike." Anak aku menanyakan sesuatu yang aneh yang tidak sepatutnya dia ucapkan. "papa Mikey" "ALEX" "hehehehe maaf ma, maksud Alex papa Michael" "apa nak?" "papa tadi Alex lihat di tv itu oral sex tu apa pa?." Langsung aku dan Michael terdiam. "jelaskan lah Mike" "mama aja" "mama lagi enggak mau pa" "eeee.... gimana ya lexx..." "gimana apanya pa?" "gini ya lex" "kalo oral itu berbicara" "kalo sex tu apanya ma?" "eeeee.. kamu sudah gosok gigi sayang" "belum pa" "kita makan lasagna yuk" "masih ada ya pa?" "masih nak, mau enggak?" "mau pa, gendong ya pa" "iya nak." Michael menggendong anaknya sampai ke meja makan.
                         Aku enggak habis pikir anak aku bisa membaca hal yang seperti itu darimana pula dia bisa menangkap hal yang enggak sepatutnya di bacanya. "Alex mau bawa ke kamar nak?" "mau pa" "ayoo bawa kejar papa ya nak" "enggak mau" "kenapa?" "papa pastilah sampe duluan daripada Alex" "hahahaha." Kemudian Mereka sampai di kamar. "mama mau?" "enggak pa sudah kenyang dan juga mama sudah menyikat gigi, makan saja kalian" "iya deh" "mama mau istirahat dulu ya pa" "iya ma istirahatlah." Kemudian aku tidur dan aku enggak tau lagi apa yang mereka lakukan sewaktu aku tidur. Aku merasakan anak aku memeluk adeknya. 
          


HARI DEMI HARI SUDAH BERLALU KINI SAATNYA UNTUK ANAK AKU MASUK KE SEKOLAH DASAR. 




              THE NEXT EPISODE . SEKOLAH ITU PENTING ALEXANDER KWEE